Brraaakkk !!!
Suara pintu dibanting begitu keras, mengejutkan Seruni yang tengah menidurkan Keysha. Untung saja putri nya itu tidak terbangun.
Jam menunjukan pukul delapan malam. Seruni segera beranjak ke depan, menyambut Radik yang baru pulang kerja.
Nampak Radik berjalan sempoyongan, tercium bau alkohol menyengat. Radik sedang mabuk berat setelah pulang kerja tadi dia berkumpul bersama beberapa teman lama nya yang baru datang dari luar kota.
Seruni membantu suami nya berjalan, dia pun segera meraih tas kantor yang di lempar ke sembarang tempat.
Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Radik. Muka nya merah akibat mengkonsumsi alkohol terlalu banyak.
Sesampai di kamar Radik menghempaskan bobot tubuh nya, tanpa melepas pakaian kantor yang saat ini ia kena kan.
Seruni segera melepas sepatu yang masih di pakai oleh Radik. Seruni tak berani mengomel atau mempermasalahkan kelakuan Radik, karena pasti suami nya itu akan marah.
Seruni membantu Radik membetulkan posisi tidur nya di ranjang. Setelah itu ia kembali ke kamar Keysha. Dia akan tidur bersama putri kecil nya malam ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi sekali Seruni bangun. Seperti ibu rumah tangga pada umumnya, dia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah.
Dari mulai mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan rumah. Setelah selesai baru dia membuat sarapan di dapur.
Seruni menyiapkan sosis, telur mata sapi dan nasi goreng pedas kesukaan Radik. Dia fikir Radik pasti akan senang karena sudah di buatkan menu favorit nya.
Keysha masih terlelap tidur di kamar nya. Setelah makanan terhidang di meja makan, Seruni segera masuk ke kamar untuk melihat Radik takut nya dia belum bangun sedangkan jam sudah hampir pukul tujuh.
" Mas Radik..bangun !! Nanti kamu kesiangan. " ujar Seruni.
Radik mengucek mata nya, dia melihat weker di nakas. Radik terkejut dan segera terbangun.
" Dasar gak becus !! Kenapa aku baru di bangunin jam segini ?? Kamu tau hari ini aku harus pergi lebih awal. " kata Radik dengan nada suara keras.
" Maaf Mas..saya gak tau, biasanya kan Mas berangkat jam delapan. " lirih Seruni.
" Istri g*blo* !! " Radik mendorong jidat Seruni dan berlalu ke kamar mandi.
Seruni terdiam mematung di depan ranjang. Mata nya sudah berkaca-kaca namun dia tahan agar tangis nya tak sampai lolos jatuh.
Segera ia siapkan pakaian kerja Radik di atas ranjang yang sebelum nya telah di rapi kan.
Kemudian ia ke kamar Keysha karena putri kecil nya itu sudah berteriak memanggil nya.
" Momy.. Daddy kenapa teriak-teriak ? " tanya Keysha polos.
Rupanya Keysha mendengar teriakan Radik, secara kamar mereka bersebelahan. Keysha terbangun setelah mendengar Radik membentak Seruni.
" Gak ada apa-apa sayang. Yuk cuci muka nya dulu, nanti kita sarapan. " ucap Seruni.
Mereka pun segera ke kamar mandi yang berada di dalam kamar tersebut. Setelah selesai cuci muka mereka berdua menuju ke ruang makan.
" Sini duduk, momy suapin. " ucap Seruni.
Keysha pun duduk di sebelah nya. Seruni menyuapi putri kecil nya dengan telaten. Tak lama Radik pun muncul , dia segera mencium Keysha.
" Morning Keysha !! " ucap Radik.
" Morning Daddy !! " Keysha tersenyum.
Seruni tersenyum melihat keakraban antara ayah dan anak. Dua orang yang ia cintai di dunia ini. Sikap Radik memang sangat manis pada Keysha karena dia anak semata wayang nya. Namun Radik tak pernah bersikap manis pada wanita yang sudah melahirkan Keysha.
" Mas.. ini nasi goreng kesukaan kamu. " Seruni menyodorkan sepiring nasi dan beberapa lauk.
" Gak mungkin sempat kalau sarapan dulu. Aku langsung berangkat. " ucap Radik seraya menoleh arloji nya.
Dia segera mengambil sepotong roti dan melahapnya, lalu meneguk kopi hitam yang sudah tersedia di meja.
" Daddy berangakat dulu..Keysha baik-baik ya..cium dulu dong. " ucap Radik sambil membungkukan badan.
" Oke Dad. " Keysha segera mencium kedua pipi Radik.
" Bye..Keysha.. " Radik beranjak sambil melambaikan tangan nya dan di balas oleh lambaian tangan mungil.
" Key tunggu di sini dulu ya. Momy mau nganter Daddy ke depan sebentar. " ujar Seruni .
Keysha pun menganggukan kepala nya. Seruni mengelus rambut putri kecil nya lalu segera berlalu menyusul langkah Radik.
" Mas.." sahut Seruni.
Radik membalikan badan dengan wajah masam dan dingin.
" Hati-hati di jalan. " Seruni meraih dan mencium punggung tangan suami nya.
" Hmm.. " Radik segera berlalu keluar rumah.
Seruni masih mematung berharap Radik mencium kening nya. Tapi nihil, Radik sudah masuk ke dalam mobil. Seruni menatap nanar kepergian suami nya.
' Apakah kau sudah tak mencintai ku, Mas ? ' batin Seruni.
Dia lantas kembali ke ruang makan, Keysha sudah menunggunya di sana. Seruni kembali menyuapi putri nya, wajah nya kembali berseri dia sengaja menyembunyikan kesedihan dari Keysha.
Sementara itu di kantor.
Radik baru saja sampai, ia memarkirkan mobil nya lalu segera turun dengan setengah berlari menuju lobi.
" Pak Yuda sudah menunggu anda dari tadi. Beliau sekarang berada di ruangan nya. " sambut Disty sekertaris Radik.
Radik tak berucap sepatah kata pun, ia terus melangkah menuju lift. Disty pun mengikuti nya dari belakang.
Sesampai di lantai paling atas, ia segera menuju ruangan yang di maksud. Ruangan direktur utama PT. Jaya Pratama.
" Masuk " sahut Pak Yuda dari dalam ruangan setelah Radik mengetuk pintu.
Radik pun segera masuk dan di susul oleh Disty yang agak tertinggal langkah nya karena hak sepatu tinggi membuat nya tak bisa mengejar langkah Radik.
" Mohon maaf saya terlambat. " ucap Radik menundukan kepalanya.
Pak Yuda menatap tajam Radik. Manajer nya sudah hampir membuatnya kehilangan klien besar karena tidak disiplin waktu.
" Saya sudah bilang, perusahaan dari Kalimantan akan datang jam tujuh pagi. Kenapa jam segini kamu baru datang ? " tegur Pak Yuda.
" Sa-saya.. " Radik gelagapan tak menemukan alasan yang tepat.
" Apa guna nya kamu kalau hal seperti ini saja masih aku yang harus turun tangan hah ? Kamu tau akibat dari kelalaian mu ini ? Mereka hampir membatalkan kontrak kerja sama dengan perusahaan ini. " tutur Pak Yuda marah.
Radik hanya tertunduk tak bisa berkata apa pun. Dia tau bahwasanya perusahaan dari Kalimantan tersebut sangat di butuhkan oleh perusahaan dimana dia bekerja. PT Jaya Pratama beberapa bulan ini sudah banyak kehilangan klien penanam saham. PT Cakra Dirgantara dari Kalimantan lah satu-satu nya yang masih memberi kepercayaan serta masih mau bekerja sama.
" Saya mohon maaf..saya tidak akan mengulang kesalahan ini. " ucap Radik penuh sesal.
" Kamu keluar..!! Jabatan mu saya alihkan pada Seno, dia yang sudah menyelesaikan semua nya tadi. Dia menyelamatkan perusahaan ini. Dan kamu menggantikan posisi Seno untuk sementara. Saya akan cari posisi yang pas untuk orang lalai seperti kamu. " tegas Pak Yuda.
Kejadian seperti ini memang bukan kali pertama terjadi. Radik sering kali kesiangan jika sudah mabuk-mabukan bersama teman di luar kantor nya. Namun tetap saja Seruni akan menjadi pelampiasan atas kesalahan yang ia perbuat.
" Apa tak ada kesempatan untuk saya Pak ? " pinta Radik.
" Masih untung kamu tak saya pecat. Sekarang keluar sebelum saya berubah fikiran. " ucap Pak Yuda.
Radik merundukan kepalanya, lalu ia pun segera pergi dari ruangan itu. Disty yang dari tadi terdiam mematung menyaksikan kemarahan Direktur nya, ia pun membalikan badan berniat keluar ruangan. Namun Pak Yuda menahan nya sehingga Disty pun kembali membalikan badan nya.
" Disty.. " sahut Pak Yuda.
" Sekarang kamu bantu pekerjaan Seno. Kamu bukan sekertaris Radik lagi. Paham ? " lanjut Direktur bertubuh tambun itu.
" Baik Pak. Ada lagi yang bisa saya bantu ? " ucap Disty.
" Tidak..silahkan lanjutkan pekerjaan mu. "
" Saya permisi.. " Disty pun segera keluar ruangan.
Radik sudah tak terlihat lagi di koridor lantai tersebut. Disty merasa iba pada Radik. Semenjak perusahaan ini di pegang oleh Pak Yuda anak semata wayang dan satu-satu nya pewaris dari almarhum Pak Rahmat, keadaan perusahaan tak lagi stabil.
Pak Yuda cenderung otoriter dan galak pada karyawan nya. Padahal dulu Pak Rahmat sangat baik, sopan dan tak pernah berbuat kasar seperti tadi .
Walau memang kesalahan Radik sudah terulang hampir tiga kali , mungkin Pak Yuda tak bisa lagi mentolerir. Sehingga membuat Radik harus bertukar posisi dengan Seno yang memang sudah lama mengincar jabatan itu.
Padahal jabatan itu sudah sejak lama di duduki oleh Radik. Bahkan Radik adalah orang terpercaya Pak Rahmat. Sekalipun Radik berbuat kesalahan biasanya Pak Rahmat tak langsung menurunkan jabatan nya.
Hampir setahun perusahaan ini di pegang oleh Pak Yuda semenjak kepergian Pak Rahmat. Perusahaan yang tadi nya besar kini hampir collaps di tangan putra tunggal nya. Entah apa yang membuat keadaan perusahaan semakin memburuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rini Antika
sadar dong, gak bakalan ada anak kalau gak ada ibunya, bikin aku gemes aja..😠
2022-09-13
1
Rini Antika
salah sendiri pake mabuk sgala..😠
2022-09-13
0
Bintang Laut
jangan bilang nanti marah-marah ke istrinya.
2022-08-07
1