Chapter 8
|Di Ruang Tamu Keluarga Mandala|
Kiran Megina Mandala
Pah, aku udah rencanain masuk Universitas Andalas aja, kalau S2 nanti baru aku ambil di luar negri
Banyu Kusuma Mandala
Hm, yang jelas tetap pertahanin prestasi kamu
Kiran Megina Mandala
Iya, Pah *Mengangguk
Di balik itu, Kiran menyembunyikan wajah sedihnya. Ia pikir Banyu akan memujinya? Tapi Kiran selalu memberikan hasil yang memuaskan, mungkin Banyu menganggap itu hal biasa
Banyu Kusuma Mandala
Kemana Anya? Kenapa dia masih belum pulang? *Melirik jam tangannya
Hari sudah pukul 9 malam, seharian ini Banyu belum melihat putri sulungnya itu
Farras Moana Mandala
Kamu kayak gak tau anak itu gimana, Mas
Farras Moana Mandala
Kalau Kiran sudah menentukan masa depan yang akan dia pilih, anak itu? Malah membuat onar di sekolah!
Banyu Kusuma Mandala
Jangan menyebut Anya seperti itu, Farras. Bagaimanapun dia putriku, putri kamu juga
Banyu memang kerap mendapat kabar dari sekolah tentang kelakuan buruk Anya, tak jarang ia juga terpanggil. Tapi, Banyu mencoba mewajarkan, lagipula Prestasi Anya di sekolah cukup bagus
Banyu Kusuma Mandala
Anya itu kehilangan ibunya sejak masih kecil, wajar dia sering mencari-cari masalah
Kiran Megina Mandala
(Kenapa Papa mulai belain Anya?) *Membatin
Kiran merasa sedikit khawatir, Papanya sudah terasa cuek padanya. Dan tak biasanya Banyu mau memperdulikan Anya, bagaimana kalau posisinya diambil alih oleh Anya?
Farras Moana Mandala
Mas, Kiran juga kehilangan Papanya, bahkan sejak masih di dalam kandungan aku, tapi—
Kiran Megina Mandala
Mah, udah. *Suara pelan
Kiran benci mengingat fakta itu, bahwa ia tak lahir dari darah Banyu. Tapi, selagi ia berperilaku manis ia akan tetap menjadi putri kesayangan Banyu, bukan?
Anya memasuki rumah, tatapan tiga orang itu langsung tertuju padanya. Daripada mendengar omelan Banyu lagi, lebih baik ia langsung menuju kamarnya
Banyu Kusuma Mandala
Anya, kamu duduk dulu. Ada yang mau Papa bicarakan
Banyu menampilkan wajah ramah pada putri sulungnya itu
Anya Zovita Mandala
(Kayaknya gak mau ngebacot?) *Duduk di sofa
Banyu Kusuma Mandala
Langsung saja, Anya. Papa akan menjodohkan kamu dengan anak rekan bisnis Papa
Anya Zovita Mandala
Apa?! *Terkejut
Tak hanya Anya, Kiran dan Farras pun ikut terkejut
Farras Moana Mandala
(Bagus, berarti anak itu akan segera keluar dari rumah ini!) *Tersenyum senang
Banyu Kusuma Mandala
Iya, dia bahkan sudah menjadi CEO Utama perusahaan besar
Anya Zovita Mandala
Papa mau jodohin aku sama orang yang udah tua?!
Banyu Kusuma Mandala
Bukan, Anya. Dia masih sangat muda, sekitar 24 tahun
Anya Zovita Mandala
Nggak! Aku nggak mau!
Anya menolak cepat, ia pikir tadinya Papanya bersikap sedikit ramah karena peduli padanya, tapi ternyata mau menjualnya?
Anya Zovita Mandala
(Cih, bisa-bisanya Gue berharap!)
Banyu Kusuma Mandala
Anya, Papa sudah menyetujuinya, bahkan dia bilang mau langsung membicarakan tanggal pernikahan untuk kalian
Anya Zovita Mandala
Aku gak peduli! Kasih aja Putri kesayangan Papa itu! *Menunjuk Kiran
Banyu Kusuma Mandala
Kamu harus mau, Anya!
Anya tak mendengarkan, ia melenggang pergi menuju kamarnya
Anya memasuki kamar yang didominasi warna hitam itu, persis menampilkan hidupnya. Hitam, gelap, dan kelam
Anya Zovita Mandala
*Mengambil kokain di laci
Anya mulai menghirup benda haram itu, setelah cukup menenangkan ia menaruhnya kembali
Anya Zovita Mandala
Perjodohan?? *Terkekeh kecil
Anya Zovita Mandala
Lebih baik Gue gak nikah seumur hidup!
JANGAN LUPA
LIKE👍
KOMEN🗨️
RATE★★★★★
VOTE & FOLLOW❤️
Comments
Payem
good
2024-04-17
0
langitsenja
akankah Anya sembuh dari ketergantungannya sama narkoba Thor miris banget masih muda ntar dapet suami macam Rainer yg sama2 ga benernya, plis Thor ntar buat anyar sembuh ya 🙏
2022-06-12
11