Memasak

Jaka yang sadar jika dirinya sekarang tengah berdiri tanpa apapun, langsung ia segera pergi masuk lagi ke dalam kamar mandi.

"Maap...maap Mbak Eve, Jaka... aduhhh" Jaka langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya.

Eve tersenyum kecil melihat tingkah Jaka, entah kenapa dirinya merasa terhibur dengan kehadiran Jaka, dan setelah beberapa saat Jaka keluar dari kamar mandi dengan menutupkan handuk untuk menutupi area dada sampai batas paha, sama halnya seperti seorang wanita ketika menutupkan handuk pada tubuhnya.

"Hehehe...maap Mbak Eve! Handuknya Jaka pinjam, tadi Jaka kebelet pipis, saya pikir Mbak Eve masih berada di dalam kamar, jadine Yo Jaka ndak pakai apa-apa, ndak tahunya kok tiba-tiba Mbak Eve ada di sini" ucapnya sambil memegangi handuk yang melingkar pada tubuhnya.

Spontan Eve menahan tawa saat melihat penampilan Jaka yang memakai handuk itu seperti wanita, betapa Eve tak bisa menahan rasa ingin tetawa itu, dan benar saja Eve tak kuasa menahan rasa gelinya saat itu juga.

Eve tertawa sejadi-jadinya sehingga membuat perutnya sakit.

"Aduh... perutku!"

"Loh...loh... Mbak e kenapa toh!" Jaka mendekati Eve yang terlihat sedang memegang perutnya itu.

"Nggak nggak, aku nggak apa-apa!" jawabnya sambil menepis tangan Jaka.

"Makanya Mbak Eve nggak boleh ngetawain Jaka kayak gitu, Jaka kan Yo malu toh Mbak di lihatin sama mbak Eve" ucapnya sambil memegangi handuk yang dililitkan pada tubuhnya itu. Bagaimana Eve tidak geli melihat Jaka yang sedang memakai handuk seperti seorang wanita.

"Udah udah, kamu pergi sana!" Eve menyuruh Jaka pergi, karena jika dirinya terus melihat tingkah Jaka, Ia tidak akan berhenti tertawa.

"Yo Wis lah, Jaka pergi dulu" ucap Jaka sembari berlalu meninggalkan Eve di dapur. Jaka berjalan menuju ruang depan, sementara Eve memperhatikan Jaka dari arah belakang, betapa laki-laki bertato di punggungnya itu terlihat konyol dengan handuk yang melilit sebagian tubuh kekarnya.

"Jaka...Jaka! Ada-ada saja!" Eve menggelengkan kepalanya. Setelah itu Eve memeriksa mesin cuci untuk memastikan pakaian Jaka tercuci dengan baik, jam menunjukkan pukul 7 malam, sudah waktunya makan malam, Eve melihat Jaka yang masih berada di ruang depan dengan selimut itu pada tubuhnya.

Akhirnya Eve menghampiri Jaka dan menawarkan makan malam kepadanya. Jaka menyadari jika Eve sedang menghampirinya.

"Mbak Eve! Ono opo toh Mbak?" tanya Jaka sembari tersenyum.

"Bajumu masih ku cuci, mungkin beberapa menit lagi kering, hm... apa kamu lapar? Kalau kamu lapar biar aku pesan makanan online, aku malas masak" ujar Eve sembari membuka layar ponselnya dan memesan makanan online.

"Emangnya Mbak Eve ndak punya persediaan makanan toh?" tanya Jaka tiba-tiba.

"Ada sih! Cuma aku lagi malas aja" jawabnya sembari terus melihat layar ponselnya.

"Biar Jaka yang masak Mbak!" sahut Jaka yang membuat Eve menatap wajah Jaka.

"Emang kamu bisa masak?"

"Bisa dong! Bikinin teh Mbak Eve aja bisa, apalagi masak... kecil!" ucap Jaka percaya diri.

"Bagus kalau gitu, kamu aja yang masak! Soalnya aku lagi males masak akhir-akhir ini" jawab Eve sambil meletakkan ponselnya.

"Yo Wis, biar Jaka aja yang masak, mbak Eve tunggu saja, mungkin itu bawaan anak kita" ucapan Jaka yang spontan membuat Eve menaikkan alisnya dan berkata "Anak kita?"

Jaka tersenyum dan beranjak berdiri, tapi sebelumnya Eve menyuruh Jaka untuk merapikan handuknya agar tidak terlihat seperti wanita.

"Jaka! Kamu benerin dulu handuknya! Kamu mau handukmu melorot saat masak nanti, bisa-bisa ketuker nanti sosisnya" ucap Eve dengan nada yang melemah.

"Opo mbak? Mbak Eve ngomong apa?"

"Nggak apa-apa, udah benerin dulu handuknya, aku nggak bakalan ngintip" ucap Eve sembari memalingkan wajahnya membelakangi Jaka.

"Hehehe Iyo Mbak! Ngintip yo nggak apa-apa kok Mbak, nggak bakalan lepas kok burunge, paling yo malu dilihatin cewek cantik seperti Mbak Eve!" Jaka berkata sambil merapikan handuk itu.

Eve memutar bola matanya mendengar ucapan Jaka, dan setelah beberapa saat Jaka sudah merapikan handuknya dan sekarang dia sudah menutupi bagian tubuh bawahnya.

"Udah Mbak! wes jangan lama-lama berpaling ya, entar kangen loh sama Jaka" celetuk Jaka yang membuat Eve terpaksa menengok pada pria yang kental dengan logat jawanya itu.

Eve melihat betapa gagahnya Jaka jika dalam keadaan seperti itu, Eve tidak menampik jika Jaka memiliki tubuh yang atletis, sejenak Eve memperhatikan sosok Jaka yang ternyata tidak seburuk yang ia kira, pantas saja ia merasakan kepuasan pada malam itu, ternyata Jaka memiliki fisik yang kuat.

"Mbak...Mbak Eve! Mbak Eve ngelamun yo?" Jaka melambaikan tangannya pada wajah Eve, spontan Eve terperanjat dan mengerjabkan matanya.

Eve membuang wajahnya saat Jaka tiba-tiba mengatakan hal itu kepadanya.

"Siapa yang ngelamun, ya udah! Katanya mau masak? Tuh bahan-bahannya ada di kulkas" seru Eve menunjukkan arah kulkas. Jaka mengikuti arah telunjuk Eve pada sebuah benda besar di sudut ruangan.

Jaka berjalan menuju kearah dapur, dan ia membuka kulkas yang berisi beberapa bahan makanan, tampaknya Jaka tertarik dengan telur dan beberapa sayuran.

Eve mengikuti Jaka dan duduk di kursi meja makan, sembari memainkan ponselnya Eve duduk santai sambil menunggu Jaka selesai memasak.

Jaka terlihat terampil mengolah beberapa bahan makanan, dan Eve yang melihat keseruan Jaka memasak, tiba-tiba saja dirinya tertarik untuk melihat cara Jaka memasak.

Eve berjalan menghampiri Jaka yang tampak sedang menumis bumbu, seketika aroma harum tercium membuat perut Eve menjadi keroncongan.

"Hmm... wangi! Apa yang kamu masak?" tanya Eve sembari melihat Jaka yang asik mengoseng bumbu dan sayur. Jaka menoleh dan melihat Eve yang tampak penasaran.

"Mbak Eve bisa bantu saya sebentar?" pinta Jaka.

"Apa?" Jawab Eve antusias, dirinya merasa tertarik dengan masakan Jaka yang beraroma harum itu

"Tolong Mbak Eve, pegang ini dulu, saya mau bikin adonan omelette nya dulu" seru Jaka yang memberikan sodet kepada Eve untuk menggantikannya mengaduk bumbu dan sayuran yang masih di oseng.

"Oke!" jawabnya sambil mengaduk sayur oseng tempe kacang yang terlihat lezat itu.

Di saat Eve sedang asik mengoseng sayuran, tiba-tiba saja api menjalar sampai ke atas wajan, dan itu membuat Eve sedikit takut.

"Oh... Jaka! Ini kenapa nih!"

Jaka langsung beranjak menghampiri Eve dan berdiri di belakangnya, dengan kedua tangannya memegang wajan dan sodet yang Eve pegang.

"Kecilkan dulu kompornya mbak!" seru Jaka yang berada sangat dekat sekali dengan Eve, spontan Eve menoleh ke wajah Jaka.

Keduanya terlibat saling memandang, Eve menatap kedua mata Jaka, entahlah perasaan apa yang mendorong Eve untuk menatap dalam-dalam mata itu. Pun sebaliknya Jaka juga menatap mata Eve lekat-lekat, seakan Ia dan Eve begitu dekat.

Hingga tak terasa keduanya terbuai dalam suasana itu, dan akhirnya bibir itu saling bersentuhan, Eve begitu mendalami ciuman itu, sama halnya dengan Jaka, ciuman yang begitu mendebarkan dan keduanya sama-sama saling menikmatinya.

Dan tiba-tiba saja mata Eve membulat sempurna.

"Jaka....!"

BERSAMBUNG

🔥🔥🔥🔥🔥

...Waduh kira-kira apakah yang sedang terjadi? 🤔...

Terpopuler

Comments

❄️_vioolet_❄️

❄️_vioolet_❄️

gosong ...... 🤣🤣🤣

2023-12-13

0

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2023-11-04

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

hahah kocak sangkin seriusnya maen bibir lupa kompor 🤦🤣🤣🤣

2023-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Rejeki nomplok
2 Aku tidak akan melepaskanmu
3 Dia pria yang kuat
4 Teh hangat
5 Lupakan tentang kita
6 Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi
7 Putri Ernest Federico
8 Mimpi Eve
9 Nasi Rames
10 Hamil
11 Cinta satu malam
12 Mubazir
13 Pengakuan Eve
14 Ban kempes
15 Demam
16 listrik padam
17 Kita nikah yuk
18 Memasak
19 Calon suamiku
20 Pria berkelas
21 Terpeleset
22 Hampir saja
23 Aku mencintaimu
24 Cinta itu buta
25 Berkunjung ke rumah Jaka
26 Jangan pergi
27 Terulang kembali
28 Tiga pria
29 Rumah bersejarah
30 Amnesia sementara
31 Gagal
32 Aku mengandung anaknya Jaka
33 Tuan muda
34 Bertemu Liora
35 Eve karyawan Willy
36 Ada apa denganku
37 Merasakan kehadiranmu
38 Getaran yang aneh
39 Aku ingat semuanya
40 Terlambat
41 Lihatlah mataku
42 Darah dagingku
43 CEO cerdik
44 Tak habis pikir
45 Dua sosok
46 Laporan keuangan
47 Aku mencintaimu Eve
48 Sentuhan yang lembut
49 Mencintai dua orang
50 Muntah -muntah
51 Ikatan batin
52 Ini tidak boleh
53 Siapa sebenarnya Anda
54 Balas dendam Netta
55 Ada kemiripan
56 Willy terluka
57 Lepaskan Saya Pak
58 Tato naga
59 Mencuci Keris
60 Memanggil Jaka
61 Emosi Netta
62 Dia gadis yang baik
63 Masa kecil
64 Bagaikan disambar petir
65 Orang ketiga
66 Netta putri Jeffry Anthony
67 Di dalam lift
68 Tebar-tebar pesona
69 Meeting
70 Boy dan Veren
71 Cari - cari kesempatan
72 Sekali nggak tetap enggak
73 Aku gugup
74 Menemukan kembali sosok Ibu
75 Sayur lodeh
76 Eve gelisah
77 Jangan lakukan itu lagi
78 Mengandung anak OB
79 Ulang tahun perusahaan
80 Tamparan Eve
81 Calon istri William Anthony
82 Bayi itu adalah anak Saya
83 Pengakuan William Anthony
84 Apakah Aku bermimpi
85 Pesta dansa
86 I can't see his eyes
87 Rekaman CCTV
88 Kita nikah saja
89 Ini baru ciuman, belum lainnya
90 Sekali sentuh langsung nemplok
91 Malam ke empat
92 Saaahh
93 Kamar pengantin
94 Netta sakit
95 Melewati malam ke empat
96 Semalam Daddy-mu nakal
97 Morning sickness
98 Ingin bertemu William Anthony
99 Di luar garis keturunan
100 Kanker serviks
101 Willy saudara tiri Netta
102 Eman-eman
103 Surat perjanjian
104 Aku menyesal
105 donor jantung
106 menebus kesalahan
107 Surat Netta
108 Netta meninggal dunia
109 Wajah terakhir Netta
110 Pusara Netta
111 Takdir
112 Bidadari penolong
113 Kamu tidak bisa lari
114 Kuda lumping
115 Berkali-kali
116 Dua puluh menit
117 Mereka sedang apa
118 Nggak usah pakai
119 Bayi kembar
120 Nggak ingat
121 Sekali tebar langsung bersemai
122 Jangan lama-lama
123 Setiap hari aku ingin selalu merasakannya
124 Wajah asli suamiku
125 Membangunkan macan tidur
126 Sehidup semati
127 Boy dan Veren menikah
128 Itunya kecil
129 Nenek antik
130 Kenapa Aku merasakan hal seperti ini
131 Jangan di situ
132 Nano-nano ramai rasanya
133 Veren pingsan
134 Membalas kematian Netta
135 Sentuhan Daddy
136 Aku rindu
137 Tidak ada yang bisa menggantikan mu
138 Setelah bayi itu lahir Aku akan menceraiknmu
139 Mangsa yang sempurna
140 Mengikuti permainan
141 Tidak semudah itu
142 Itu suamiku
143 Menabrak
144 Aku cemburu
145 Daddy benar-benar nakal
146 Puting beliung
147 Kita lihat saja nanti
148 Perintah Willy
149 Aku selalu menginginkannya
150 Bertemu dengan Daddy
151 Makan malam
152 Menggantikan posisi
153 Memperdaya Michelle
154 Laporan George
155 Video Michelle
156 Sakit perut
157 Gimana itunya
158 Gara-gara Aku
159 Baby Filio dan Fiona
160 Anda harus menikahi Saya
161 Ponsel Ellen
162 Biang keladi
163 Kata-kata mutiara Mbak Yem
164 kejutan
165 Bertemu Ellen
166 Ampuni aku Tuhan
167 Ingin sekali menggigitmu
168 Acara peresmian kantor
169 Sungguh memalukan
170 Menunjukkan bukti
171 Sangat menegangkan
172 Tembakan Rafael
173 Selamat tinggal Michelle
174 Sekarang dan untuk selamanya
175 Mama, ayo kita pulang
176 Berjuta kebahagiaan
177 Apa kamu tidak rindu padaku?
178 Keris ku tidak berkarat
179 Bonchap 1
180 Novel I LOVE YOU SAHABAT KU
181 Launching novel I LOVE YOU SAHABAT KU
182 Bonchap 2
183 Bonchap 3
184 Novel CINTA TULUS GADIS PELAKOR
185 Promo novel ASMARA TURUN RANJANG
186 Novel Amnesia Brings Love
187 HASRAT TERLARANG ABANGKU
188 PROMOSI NOVEL DIJODOHKAN DENGAN MANTAN
189 Novel Ayahmu adalah ayah anakku
190 GENDHIS, PEMBANTU MANIS TUAN AGAM
191 PROMOSI NOVEL MELATI YANG TERNODA
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Rejeki nomplok
2
Aku tidak akan melepaskanmu
3
Dia pria yang kuat
4
Teh hangat
5
Lupakan tentang kita
6
Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi
7
Putri Ernest Federico
8
Mimpi Eve
9
Nasi Rames
10
Hamil
11
Cinta satu malam
12
Mubazir
13
Pengakuan Eve
14
Ban kempes
15
Demam
16
listrik padam
17
Kita nikah yuk
18
Memasak
19
Calon suamiku
20
Pria berkelas
21
Terpeleset
22
Hampir saja
23
Aku mencintaimu
24
Cinta itu buta
25
Berkunjung ke rumah Jaka
26
Jangan pergi
27
Terulang kembali
28
Tiga pria
29
Rumah bersejarah
30
Amnesia sementara
31
Gagal
32
Aku mengandung anaknya Jaka
33
Tuan muda
34
Bertemu Liora
35
Eve karyawan Willy
36
Ada apa denganku
37
Merasakan kehadiranmu
38
Getaran yang aneh
39
Aku ingat semuanya
40
Terlambat
41
Lihatlah mataku
42
Darah dagingku
43
CEO cerdik
44
Tak habis pikir
45
Dua sosok
46
Laporan keuangan
47
Aku mencintaimu Eve
48
Sentuhan yang lembut
49
Mencintai dua orang
50
Muntah -muntah
51
Ikatan batin
52
Ini tidak boleh
53
Siapa sebenarnya Anda
54
Balas dendam Netta
55
Ada kemiripan
56
Willy terluka
57
Lepaskan Saya Pak
58
Tato naga
59
Mencuci Keris
60
Memanggil Jaka
61
Emosi Netta
62
Dia gadis yang baik
63
Masa kecil
64
Bagaikan disambar petir
65
Orang ketiga
66
Netta putri Jeffry Anthony
67
Di dalam lift
68
Tebar-tebar pesona
69
Meeting
70
Boy dan Veren
71
Cari - cari kesempatan
72
Sekali nggak tetap enggak
73
Aku gugup
74
Menemukan kembali sosok Ibu
75
Sayur lodeh
76
Eve gelisah
77
Jangan lakukan itu lagi
78
Mengandung anak OB
79
Ulang tahun perusahaan
80
Tamparan Eve
81
Calon istri William Anthony
82
Bayi itu adalah anak Saya
83
Pengakuan William Anthony
84
Apakah Aku bermimpi
85
Pesta dansa
86
I can't see his eyes
87
Rekaman CCTV
88
Kita nikah saja
89
Ini baru ciuman, belum lainnya
90
Sekali sentuh langsung nemplok
91
Malam ke empat
92
Saaahh
93
Kamar pengantin
94
Netta sakit
95
Melewati malam ke empat
96
Semalam Daddy-mu nakal
97
Morning sickness
98
Ingin bertemu William Anthony
99
Di luar garis keturunan
100
Kanker serviks
101
Willy saudara tiri Netta
102
Eman-eman
103
Surat perjanjian
104
Aku menyesal
105
donor jantung
106
menebus kesalahan
107
Surat Netta
108
Netta meninggal dunia
109
Wajah terakhir Netta
110
Pusara Netta
111
Takdir
112
Bidadari penolong
113
Kamu tidak bisa lari
114
Kuda lumping
115
Berkali-kali
116
Dua puluh menit
117
Mereka sedang apa
118
Nggak usah pakai
119
Bayi kembar
120
Nggak ingat
121
Sekali tebar langsung bersemai
122
Jangan lama-lama
123
Setiap hari aku ingin selalu merasakannya
124
Wajah asli suamiku
125
Membangunkan macan tidur
126
Sehidup semati
127
Boy dan Veren menikah
128
Itunya kecil
129
Nenek antik
130
Kenapa Aku merasakan hal seperti ini
131
Jangan di situ
132
Nano-nano ramai rasanya
133
Veren pingsan
134
Membalas kematian Netta
135
Sentuhan Daddy
136
Aku rindu
137
Tidak ada yang bisa menggantikan mu
138
Setelah bayi itu lahir Aku akan menceraiknmu
139
Mangsa yang sempurna
140
Mengikuti permainan
141
Tidak semudah itu
142
Itu suamiku
143
Menabrak
144
Aku cemburu
145
Daddy benar-benar nakal
146
Puting beliung
147
Kita lihat saja nanti
148
Perintah Willy
149
Aku selalu menginginkannya
150
Bertemu dengan Daddy
151
Makan malam
152
Menggantikan posisi
153
Memperdaya Michelle
154
Laporan George
155
Video Michelle
156
Sakit perut
157
Gimana itunya
158
Gara-gara Aku
159
Baby Filio dan Fiona
160
Anda harus menikahi Saya
161
Ponsel Ellen
162
Biang keladi
163
Kata-kata mutiara Mbak Yem
164
kejutan
165
Bertemu Ellen
166
Ampuni aku Tuhan
167
Ingin sekali menggigitmu
168
Acara peresmian kantor
169
Sungguh memalukan
170
Menunjukkan bukti
171
Sangat menegangkan
172
Tembakan Rafael
173
Selamat tinggal Michelle
174
Sekarang dan untuk selamanya
175
Mama, ayo kita pulang
176
Berjuta kebahagiaan
177
Apa kamu tidak rindu padaku?
178
Keris ku tidak berkarat
179
Bonchap 1
180
Novel I LOVE YOU SAHABAT KU
181
Launching novel I LOVE YOU SAHABAT KU
182
Bonchap 2
183
Bonchap 3
184
Novel CINTA TULUS GADIS PELAKOR
185
Promo novel ASMARA TURUN RANJANG
186
Novel Amnesia Brings Love
187
HASRAT TERLARANG ABANGKU
188
PROMOSI NOVEL DIJODOHKAN DENGAN MANTAN
189
Novel Ayahmu adalah ayah anakku
190
GENDHIS, PEMBANTU MANIS TUAN AGAM
191
PROMOSI NOVEL MELATI YANG TERNODA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!