Setelah beberapa menit, akhirnya Eve sampai di apartemen miliknya, Eve membawa Jaka dalam kondisi lemas dan demam, Eve merangkul Jaka dan memapah Jaka untuk berjalan, dan tentu saja baju yang Eve kenakan juga ikut basah terkena baju Jaka yang basah kuyup. Setibanya di depan kamar, Eve segera membuka pintu dan membawa Jaka masuk ke dalam kamarnya.
"Ya ampun berat banget sih nih orang!" Eve mencoba membaringkan badan Jaka di atas sofa, kemudian Eve menutup pintu dan segera masuk masuk mengambil handuk dan baju ganti untuk Jaka.
Namun ada kendala, bagaimana Ia mengganti baju Jaka yang terlihat basah semua, dan baju apa yang harus Eve gunakan untuk menggantikan baju Jaka yang sudah basah kuyup itu.
Akhirnya Eve mau tidak mau harus melepaskan bajunya Jaka, perlahan Eve membuka jaketnya dan berlanjut pada seragam Office Boy Jaka, Eve melihat tato naga yang berada di punggung kiri atas Jaka.
"Jaka orang desa? Masa orang desa udah ngerti seni tato sih, ini tato asli...tapi keren" gumam Eve kagum sembari meraba gambar tato naga di balik punggung Jaka.
"Jaka memiliki tubuh yang sempura" gumamnya sekali lagi saat melihat perut kotak-kotak milik Jaka, tubuh kekar itu pernah membawa Eve dalam pelukannya, dan sejenak Eve tersadar dari lamunannya.
Dan setelah itu Eve melepaskan celananya, namun yang membuat Eve bergidik ngeri adalah saat membuka boxer Jaka yang juga sudah basah kuyup. Eve sempat ragu, karena ia tahu isinya apa yang ada dalam boxer itu.
"Ampun deh aku, masa aku harus membuka boxernya juga, kalau bangun gimana?" sejenak Eve berpikir, namun jika melihat kondisi Jaka yang menggigil Eve tidak tega dan terpaksa harus membuka celana dalaam Jaka.
"Duh...Jaka! Plis jangan bangun ya! Aku cuma mau menolong mu" perlahan Eve membuka celana itu dengan memejamkan matanya, perasaannya dag dig dug saat celana itu mulai terlepas dari tubuh Jaka.
Jaka tertidur karena capek dan kedinginan, sehingga ia tidak sadar jika Eve sedang membuka pakaiannya.
Dan akhirnya Eve berhasil membuka celana dalaam milik Jaka dengan nafas yang tidak teratur, Eve meletakkan pakaian Jaka yang basah itu pada mesin cuci dan langsung mencucinya, agar besok Jaka bisa segera memakainya. Untuk sementara Jaka hanya di berikan selimut Eve tanpa sehelai benangpun, karena Eve tidak mempunyai baju cowok.
Eve menutupkan selimut ke seluruh badan Jaka yang masih menggigil itu, kemudian Eve membawakan kompres untuk menurunkan demam Jaka, Eve mengompres dahi Jaka sembari memperhatikan wajah Jaka yang terlihat imut itu.
"Sebenarnya kamu imut Jaka! Entahlah kenapa aku jadi suka memandang wajahmu, ihh...itu tahi lalat bikin gemes" Eve berusaha menyentuh pipi Jaka yang terdapat tahi lalat yang cukup besar, namun tiba-tiba saja Jaka membuka matanya dan mencegah tangan Eve untuk menyentuh wajahnya.
"Jangan sentuh!" seru Jaka tiba-tiba dengan suara bariton nya, suara yang selama ini belum pernah Eve dengar.
"Jaka! Suaramu?" Eve yang terkejut membuat Jaka tersadar jika dirinya reflek mengeluarkan suara aslinya saat Eve mencoba menyentuh wajahnya, Jaka khawatir jika penyamarannya akan terbongkar jika Eve mengetahui wajah aslinya, karena tahi lalat itu hanyalah sebuah benda yang ditempelkan Jaka pada wajah tampannya.
"Hehehe... suara saya koyo ngene Iki, soalnya habis terkena hujan mbak e, suka berubah -ubah" ucapnya beralibi.
"Oh...ya sudah, gimana kamu udah mendingan? Tadi kamu kedinginan dan demam, aku membawamu pulang, karena aku tidak tega melihatmu pulang dalam keadaan seperti ini...minum!" seru Eve sembari memberikan minuman hangat kepada Jaka.
Jaka perlahan bangun dari tidurnya dan Ia merasakan ada sesuatu yang membuatnya berbeda. Spontan Jaka masuk ke dalam selimut dan mengecek tubuhnya yang saat ini hanya ditutupi selimut saja.
"Loh...loh... apa yang terjadi pada saya mbak Eve? Baju saya kemana? Mbak Eve pasti udah berbuat macam-macam nih sama saya" ucapnya sambil menyembulkan kepalanya dari balik selimut. Eve meletakkan minuman itu kembali dan berkata kepada Jaka.
"Heh...tadi bajumu basah kuyup semua, harusnya kamu tuh berterima kasih kepada ku, udah bagus aku lepasin semuanya, badanmu demam, terus kalau nggak di lepasin apa kamu mau badanmu menggigil terus?" ucap Eve sembari menyilangkan kedua tangannya.
"Tapi Mbak Eve ora macem-macem toh?" tanya Jaka dengan menutupkan selimut ke seluruh tubuh nya.
"Memangnya kalau aku macem-macem kamu mau apa?" seloroh Eve dengan membulatkan matanya.
"Yo...ndak apa-apa sih mbak, lagipula mbak Eve sudah pernah merasakannya" jawab Jaka dengan senyum nakalnya, spontan Eve mengerjabkan matanya dan memalingkan wajahnya.
"Sudah, jangan banyak bicara, cepat minum obatnya dan habiskan tehnya, keburu dingin" ucapnya sembari berlalu meninggalkan Jaka, namun tiba-tiba Jaka memanggil Eve.
"Mbak Eve!"
"Hmm...apa lagi!" jawab Eve menghentikan langkahnya.
"Saya minta tolong, saya tidak bisa meraih gelas nya, badan saya masih gemetar, jika mbak Eve berkenan, Jaka minta tolong ambilkan minuman itu, kalau Mbak Eve ndak mau Yo ndak popo, nanti biar Jaka ambil sendiri" ucapnya dengan nada memelas
Eve menghela nafasnya dan menghampiri Jaka yang terlihat pucat. Eve duduk di samping Jaka, dan mengambilkan obat dan teh hangat untuk Jaka.
"Nih minum!" ucapnya berseru kepada Jaka sambil meminumkan obat itu kepadanya. Setelah Jaka berhasil meminum obat itu, kemudian Eve beranjak pergi ke kamarnya, namun tiba-tiba saja Jaka menarik tangan Eve untuk tetap bersamanya.
"Eh...eh... apaan sih Jaka!" seru Eve kesal.
"Jaka cuma mau ngucapin terima kasih banyak atas pertolongan mbak Eve, Mbak Eve memang orang yang baik" ucapan Jaka membuat Eve salah tingkah. Kemudian Eve segera beranjak dan pergi ke kamarnya
Jaka memperhatikan Eve dengan tatapan penuh cinta, Willy merasa sangat senang, akhirnya ia bisa mendekati Eve, wanita yang selama ini ia cari, dan juga wanita yang sudah mengandung anaknya.
"Eve! Kamu tidak akan bisa kemana-mana, aku akan selalu mendampingimu" gumamnya dengan senyum yang mengembang.
Sementara Eve yang berada di dalam kamarnya, tampak terlihat gugup saat Jaka tiba-tiba memperlakukannya begitu manis, sejenak Eve tersenyum tipis, dia tidak menyangkal jika Jaka adalah pria yang baik dan bertanggung jawab, Ia berpikir apa salahnya jika menikah dengan Jaka, lagipula Jaka adalah ayah dari bayi yang sedang ia kandung, dan entah kenapa tiba-tiba Eve begitu bahagia dengan kehamilannya saat ini.
"Sayang! Mama akan menyayangimu, meskipun kehadiranmu belum tepat waktu, tapi Mama akan tetap mempertahankanmu, karena kamu adalah anak Mama, baik-baik ya di dalam perut Mama!"
Eve mengelus perutnya yang masih terlihat rata itu.
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
...Waktunya nge vote bestie, ayo buruan biar karya author dapat nongkrong lagi di beranda 😊🙏❤️....yang udah beri vote, makasih yang sebanyak-banyaknya 🙏🙏🙏❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
❄️_vioolet_❄️
ap ga keliatan tuh kulit palsu Jaka.....🤔🤔
2023-12-13
0
Nur Lizza
SEMANGAT
2023-11-04
0
Aidah Djafar
lucu bikin gemmes jg c Jaka 🤦🤣🤣
cepet nikah biar satu atap bersama 😁😂😍
2023-10-10
1