Eve pulang dengan membawa mobilnya, sedangkan Veren dan Alinda tampak pulang berdua, karena rumah mereka searah. Eve melajukan mobilnya dan Jaka yang sudah memperhatikan Eve sedari tadi mulai mengikuti Eve pergi.
Tiba-tiba saja saat dalam perjalanan mobil Eve melaju lebih lambat, karena Ia merasakan ada sesuatu yang aneh dengan mobilnya, akhirnya Eve menepikan mobilnya ke pinggir jalan raya, Eve turun dari mobilnya dan Ia mendapati bannya kempes.
"Ah...sial, pakai bocor lagi mana mau hujan, aduh... minta tolong sama siapa lagi" Eve terlihat bingung karena posisinya yang berada di jalan yang sepi, dan benar saja ada pengendara motor yang berboncengan tengah menghampiri Eve yang terlihat sendirian, pengendara motor itu berhenti dan salah satunya turun untuk meminta Eve menyerahkan barang-barang berharganya.
Eve yang merasa terkejut dengan kedatangan dua orang yang tidak di kenalnya itu, Sontak ia berteriak minta tolong.
"Berikan tasmu!" paksa salah seorang diantaranya.
"Tidak! Aku mohon jangan...tolong... tolong!" Eve berteriak sekeras mungkin, agar seseorang bisa mendengarnya. Namun percuma saja ia berteriak, lokasinya berada di jalan yang sepi dan jarak rumah yang terlalu jauh, membuat Eve tidak bisa berbuat apa-apa, Eve berusaha melawannya dan terus mempertahankan tasnya, namun karena Eve hanyalah seorang wanita, maka sulit baginya untuk melawan, apalagi pengendara satunya ikut turun memegangi Eve.
"Tolong... lepaskan aku!"
"Ternyata kamu cantik juga, boleh dong kita bersenang-senang dulu" ucap salah seorang penjahat itu kepada Eve dengan dua tangannya memegang tangan Eve dengan kuat.
"Jangan macam-macam kalian, lepasin... tolong!"
Kedua orang itu tampak tertawa dan segera membawa Eve, namun tiba-tiba saja seseorang menghentikan dua orang yang sedang memaksa Eve tersebut.
"Hei... lepaskan dia!" Seorang laki-laki dengan jaket warna hitam dan topi hitam, langsung menghajar dua laki-laki yang sudah berani mengganggu Eve, dengan sangat mudahnya pria itu menghajar penjahat yang hampir saja membuat Eve celaka.
Pria itu sepertinya sudah sangat terlatih dalam hal bela diri, sehingga dua orang itu dihajarnya dengan mudah, tampak dua orang itu kesakitan dan akhirnya lari meninggalkan Eve yang tampak ketakutan.
Setelah dua orang itu pergi dengan motornya, pria bertopi itu mengembalikan tas yang sudah dirampas oleh dua orang tak dikenal itu, Ia mendekati Eve dan membuka topinya.
"Ini tas e mbak Eve! Mbak Eve ndak apa-apa toh?" Jaka melepaskan topi dan Hoodie yang menutupi kepalanya, sehingga dengan jelas wajah Jaka yang setiap hari Eve lihat.
"Jaka! Jadi itu kamu! Bukankah kamu tadi yang duduk di meja paling pojok di belakangku?" tanya Eve yang melihat pria berjaket hitam dan bertopi hitam yang duduk di meja pojok saat Eve bersama teman-temannya sedang bersama. Dan ternyata itu adalah Jaka.
"Hehehe...Iyo Mbak Eve, itu saya!" jawabnya sambil senyum-senyum.
"Jadi...kamu ngikutin aku?" Eve menatap wajah Jaka yang polos itu.
"Iyo... maafkan Jaka mbak Eve! Jaka khawatir saja sama mbak Eve dan bayi kita, Jaka ndak mau terjadi apa-apa sama kalian berdua, lah tadi baru saja Mbak Eve di ganggu orang tak dikenal, coba Jaka ndak tahu, saya pasti merasa sangat bersalah, ndak bisa melindungi mbak Eve dan bayi kita" alasan Jaka yang membuat Eve sedikit berpikir.
"Oke! Terima kasih kamu udah nolong aku" ucap wanita berambut panjang itu. Dan tiba-tiba saja hujan hendak turun, rintik-rintik gerimis mulai membasahi bumi yang terlihat kering itu.
"Hujan mbak Eve! mbak masuk ke mobil saja dan pulang" seru Jaka.
"Aku nggak bisa pulang, ban mobilku kempes"
Kemudian Jaka melihat ban mobil Eve yang tampak kempes.
"Mbak Eve punya ban serep?" tanya Jaka
"Ada di belakang!" jawabnya
Kemudian Jaka mengambil ban serep dan mengganti ban yang kempes itu, lalu Jaka menyuruh Eve masuk ke dalam mobil karena hujan yang turun semakin deras.
"Mbak Eve sebaiknya tunggu di dalam mobil saja, saya akan memperbaiki ban mobil mbak" seru Jaka.
Eve segera naik ke mobilnya, sementara Jaka sibuk memperbaiki ban mobil Eve dan menggantikan dengan ban serep, hujan yang turun semakin deras membuat Jaka terlihat basah kuyup, Eve melihat Jaka dari dalam mobil tiba-tiba ia merasa iba dengan office boy itu. Jaka tampak konsentrasi mengganti ban mobil Eve, meski tak bisa dipungkiri Jaka sesekali kedinginan saat air hujan semakin membuat tubuhnya basah kuyup.
"Kasihan Jaka! Dia pasti sangat kedinginan, mana hujannya deras lagi"
Eve terus memperhatikan Jaka, Eve tidak menampik Jaka adalah pria yang ulet dan rajin bekerja, dia juga sopan kepada siapa saja, namun Eve sedikit canggung sekarang, karena Jaka pastinya sudah mengetahui semua tentang dirinya, apalagi Jaka sudah berhasil membuat Eve berbadan dua.
Dan setelah beberapa menit, akhirnya Jaka berhasil mengganti ban mobil Eve, Jaka memberi kode dengan mengacungkan jempolnya kepada Eve, pertanda pekerjaannya telah selesai, Eve mengangguk dan tersenyum.
Eve tidak tega melihat Jaka yang sudah sangat kedinginan, Eve memutuskan untuk turun dari mobil dengan membawa payung dan menghampiri Jaka yang hendak pulang dengan motor bebeknya.
"Jaka!" Suara Eve terdengar begitu keras di telinga Jaka, meskipun hujan yang turun sangat deras, Jaka menoleh dan melihat Eve berdiri di belakangnya dengan membawa payung dan memayungkannya di atas kepala Jaka.
"Mbak Eve kok turun dari mobil? Bannya udah selesai, mbak Eve bisa pulang sekarang...haciu...haciu..." Jaka berseru dengan bersin-bersin, efek terkena hujan Jaka menjadi sedikit meriang.
"Aku antar kamu pulang! Hujannya masih deras, entar kamu sakit" balas Eve
Jaka terus saja terlihat bersin-bersin dan menggigil, Eve semakin tidak tega melihatnya, memang dirinya masih kesal dengan office boy itu, namun Eve juga masih punya perasaan, Ia tidak mungkin meninggalkan Jaka pulang sendiri dalam keadaan seperti itu, apalagi Jaka sudah menolongnya.
"Ayo aku antar kamu pulang!" ajak Eve.
"Motor saya mbak?"
"Udah! Biarin aja disini, lagian siapa juga yang mau sama motor kamu itu!" ucap Eve sambil membawa Jaka untuk masuk ke dalam mobil. Jaka berjalan di samping Eve, sesekali Jaka melihat wajah Eve dari samping, benar-benar wanita yang sekarang ada di sampingnya itu terlihat sangat cantik dengan wajahnya yang basah karena terkena percikan air hujan.
"Mbak Eve cantik!" tiba-tiba saja kata itu lolos dari bibir Jaka, dan tentu saja itu membuat Eve sangat terkejut, Eve spontan menoleh ke arah Jaka.
"Apa katamu?"
Jaka terkesiap dan tersenyum kepada Eve sambil menggelengkan kepalanya.
"Ndak apa-apa kok Mbak" ucapnya sambil cengar-cengir.
Dan akhirnya mereka berdua sampai, Jaka masuk ke dalam mobil Eve dengan badan yang gemetaran dan memejamkan matanya, sepertinya Jaka memang terlihat menggigil dan kedinginan, Eve melihat kondisi Jaka yang terlihat kedinginan mencoba menyentuh kening Jaka.
"Astaga! Kamu demam Jaka, sebaiknya kita pulang" Eve membawa Jaka ke apartemennya
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Nur Lizza
lanjut thor
2023-11-04
0
Aidah Djafar
pucuk di cinta ulam pun tiba 😁😍
Eve mulai perhatian nih sama c Jaka alias Willi bosnya 😁😂😍
2023-10-10
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
kalau pulang ketahuan donk.penyamaran. Jaka.🤭😂😍
2023-08-24
0