Jam pulang kantor pun telah tiba, Eve bersiap-siap untuk segera pulang ke rumahnya, tampak Alinda dan Veren datang menghampiri Eve dan mengajaknya pulang bersama.
“Eve! Kita pulang yuk” ajak Alinda.
“Nggak, kalian pulang dulu ajah, aku mau langsung pulang, aku mau istirahat sejenak” ucapnya sambil membawa tasnya.
“Ehem...calon pengantin baru nggak mau jalan sama kita lagi ya, pasti sekarang sibuk banget” celetuk Veren yang belum mengetahui jika Pernikahan Eve dan Rafael batal. Tampak Alinda menyikut tangan Veren.
“Ih kenapa sih Lin? Betul kan ucapanku, bukannya besok lusa Eve akan menikah dengan Rafael?"
“Aku tidak akan menikah dengan Rafael!” jawab Eve spontan membuat Veren tidak percaya.
“Eve, kamu jangan bercanda dong, besok lusa kamu menikah loh sama Rafael, iya kan?” Veren mencoba meyakinkan pertanyaannya itu benar. Namun sayang, Eve menggelengkan kepalanya. Yang menandakan jika pernikahan mereka akan di batalkan.
Veren menghampiri Eve dan menanyakan kebenaran itu kepada teman sekantornya itu, namun justru Eve menangis yang membuat Veren semakin tidak mengerti.
“Eve, apa yang sebenarnya terjadi?” Veren menatap wajah Eve serius.
“Aku tidak akan menikah, pernikahan kami batal” ucap Eve sembari menguatkan dirinya dengan mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi gadis berkulit putih itu.
“Astaga! Kenapa bisa begitu Eve?” Terus segala macam persiapan dan undangan, batal dong!” seru Veren
“Ah sudahlah! Aku tidak mau membahas ini lagi, sorry! Aku mau pulang, kepalaku pusing!” Eve beranjak pergi meninggalkan kedua temannya.
Alinda dan Veren melihat Eve yang tampak begitu bersedih, keduanya tidak tega melihat Eve seperti itu, gadis yang baik dan periang itu, sekarang terlihat murung dan tidak bersemangat.
“Kasihan Eve! Kenapa Eve membatalkan pernikahannya, memangnya ada apa Lin?” Veren terlihat penasaran kenapa Eve tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka, padahal Eve dan Rafael adalah pasangan yang cocok dan selalu tampil kompak dan mesra.
“Rafael sudah mengkhianati Eve, laki-laki itu sudah meniduri Ellen”
“Apa? Rafael meniduri Ellen? Astaga...! Pantas saja Eve begitu marah, kalau aku jadi Eve, huh udah aku siram tuh muka Rafael pakai air panas, Eve kurang apa coba, Eve sangat mencintainya, tapi balasannya sangat menyedihkan” Veren tidak tega melihat keadaan Eve yang seperti itu.
“Hmm...aku juga kasihan sama Eve, baru saja dia di tinggal sang ayah, sekarang Eve harus kehilangan calon suaminya, pasti hancur banget hatinya."
Alinda dan Veren begitu perduli kepada Eve, mereka bertiga selalu pergi bersama, ke cafe, jalan-jalan atau menghabiskan weekend bersama.
“Ya udah kita pulang yuk!” ajak Veren kepada Alinda yang dijawab dengan anggukan kepala.
Akhirnya dua wanita itu pergi keluar dari ruangan kantor mereka, tanpa mereka sadari, Jaka mendengarkan semua percakapan mereka dari balik pintu. Jaka merekam semua percakapan gadis-gadis itu dalam otaknya.
“Ternyata, dia dikhianati tunangannya!” Jaka kemudian segera turun dan ikut keluar dari kantor tanpa sepengetahuan Alinda dan Veren.
Sementara di luar, Eve mulai masuk ke dalam mobil dan melesatkan mobilnya di jalan raya, setelah mobil Eve tiba di jalan raya, tiba-tiba saja matanya di kejutkan oleh sebuah mobil yang tengah menghadang mobilnya.
Eve sangat terkejut dan membulatkan matanya, dilihatnya Rafael yang sedang keluar dari mobilnya, dan menghampiri mobil Eve yang tepat berada di depannya.
Rafael segera beranjak membuka pintu mobil Eve dan menyuruh Eve untuk turun dari mobilnya.
“Turunlah Eve! Aku ingin bicara padamu!” seru Rafael
Eve menghela nafasnya dan tidak menghiraukan ucapan Rafael. Ia berusaha pergi untuk menghindari Rafael, Namun Rafael terus memaksa, pria berbadan tegap itu menghadang mobil Eve, sehingga Eve terpaksa menghentikan mobilnya. Eve kemudian turun dari mobilnya dan menghampiri Rafael.
“Sebaiknya kamu pergi! Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, semua sudah jelas, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, semuanya sudah berlalu” ucap Eve dengan kesal dan marah.
“Eve dengarkanlah! Aku ingin meluruskan semua yang sudah terjadi, Ellen menjebakku Eve!” Rafael mencoba meraih tangan Eve dan mengejarnya.
"Lepaskan tanganku! Singkirkan tanganmu! Jangan pernah menyentuhku" Eve menepis tangan Rafael yang mencoba menghentikannya, namun Rafael tetap memaksa Eve untuk mendengarkannya, sehingga Eve merasa sangat terganggu.
Tiba-tiba seseorang dengan motor bebeknya berhenti menghampiri mereka berdua.
"Lepaskan wanita itu!" ucap pria berseragam Office Boy itu kepada Rafael.
Rafael dan Eve menoleh, dengan cepat Eve menepis tangan Rafael dan segera pergi dari sana, sedangkan Rafael terlihat kesal.
"Siapa kamu! Berani-beraninya mencampuri urusan kami" seru Rafael dengan kesal.
"Saya memang tidak tahu urusan Mase dan mbak Eve, tapi perlakuan kasar Mase terhadap mbak Eve tidak bisa saya biarkan, mosok toh pria jantan iku kasar sama cewek!" ucap Jaka dengan logat yang menjadi ciri khasnya.
"Hah...persetan! Mampus kamu"
Rafael spontan mencoba memukul Jaka, namun dengan sigap Jaka menghindarinya, kedua pria itu terlibat dalam perkelahian, Jaka dengan mudahnya membuat Rafael terjatuh.
"Stop...cukup, Rafael sebaiknya kamu pergi dari sini!" seru Eve sembari menunjuk dengan jarinya, agar Rafael segera meninggalkan mereka.
Rafael bangkit dengan mendekap perutnya, sambil mengumpat kepada Jaka yang sudah berani memukulinya.
"Awas kamu! Tunggu pembalasanku!" seru Rafael kepada Jaka.
Kemudian Rafael pergi dengan mobilnya, dan meninggalkan Eve bersama Jaka. Eve menoleh dan menatap Jaka.
"Untuk apa kamu lakukan itu? Agar terlihat seperti jagoan? Nggak usah bersimpati kepada ku"
"Tadi dia mukulin Jaka loh mbak e, Yo Wis Jaka pukul wae, apalagi dia udah kasar sama mbak Eve, Jaka Ndak suka lihat cowok kasar sama wanita" seru Jaka yang tetap tidak di hiraukan oleh Eve.
"Nggak usah sok perhatian kamu! Aku nggak butuh pertolongan kamu"
Eve segera pergi meninggalkan Jaka dan masuk ke dalam mobilnya, kemudian dia melajukan mobilnya tanpa menghiraukan Jaka yang masih berada di sana.
Jaka memperhatikan mobil Eve dan berkata.
"Kamu benar-benar keras kepala Eve! Tapi aku suka..."
"Tapi tunggu siapa laki-laki itu? Apa dia pria yang sudah mengkhianatinya?"
Kemudian Jaka segera pergi dengan motor bututnya, melaju perlahan menuju tempat persembunyiannya.
Setelah beberapa menit akhirnya Jaka telah tiba di tempat persembunyiannya, terlihat Boy sang asisten pribadi sudah menunggu kedatangan bos nya.
"Tuan muda! Wajah Anda kenapa?" Boy melihat pelipis Jaka yang sedikit memar, karena pukulan dari Rafael saat mereka sedang berkelahi tadi.
"Tidak apa-apa, tadi ada orang gila yang sudah menyerangku!" jawabnya sembari melepaskan kumis dan kulit sintetis pada area rahangnya.
"Orang gila?" Boy menggaruk kepalanya.
"Memangnya kenapa Tuan muda bisa diserang orang gila?" Boy semakin mengerutkan dahinya.
"Sudah jangan banyak bertanya! Sekarang aku mau mandi, tapi sebelumnya aku mau tahu seluruh biodata karyawan yang bernama Evelyn Angelina, cari tahu nama keluarganya, berasal dari mana dia, malam ini kamu harus bisa mencari informasinya" perintah Willy kepada Boy.
"Evelyn Angelina? Staf accounting itu?"
"Iya!"
"Ba_baik Tuan muda!" Boy merasa penasaran kenapa tiba-tiba bosnya itu mencari informasi tentang Eve.
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Nur Lizza
lanjut
2023-11-04
0
Aidah Djafar
Eve c bos serius lho sama kamu 😁lagi nyelidiki bio datamu 😁😂
2023-10-09
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
Jaka.. bucin ya.. 😂
2023-08-24
0