Setelah beberapa menit Eve tiba di apartemen tempat ia tinggal, dengan keadaan yang kacau Eve masuk ke dalam apartemen nya dan langsung menuju ke kamar mandi. Eve langsung membuka keran shower dan mengguyurkan air ke seluruh permukaan tubuhnya yang ia rasa sudah ternoda itu.
Eve bersimpuh dan menangisi keadaan dirinya, betapa hatinya benar-benar hancur, belum kering lukanya saat melihat Rafael yang telah mengkhianatinya, di tambah lagi kesuciannya telah terenggut oleh pria sederhana yang selama ini ada di sekitarnya, yang selalu menyediakan teh hangat untuk dirinya, Jaka pria dengan logat khas Jawa itu, sudah membuatnya hidupnya benar-benar berubah.
Malam yang tak pernah Eve bayangkan, bercinta dengan pria yang bukan suaminya, membuat Eve semakin merutuki nasibnya. Bagaimana bisa dirinya semudah itu menyerahkan kesuciannya, namun tak bisa Eve pungkiri dirinya juga masih mengingat saat-saat ia dan sang Office Boy menikmati percintaan mereka yang tanpa disengaja.
“Dia pria yang kuat” gumamnya.
Namun dengan cepat Eve membuyarkan lamunannya, ia kemudian segera melanjutkan mandinya.
“Eve! Kamu harus melupakan kejadian malam ini, anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa dengan office boy itu, ini hanyalah sebuah mimpi buruk” Eve meyakinkan dirinya untuk tidak mengingat kejadian bersama office boy nya itu.
*
*
*
Sementara itu di sebuah Mansion mewah, terlihat seorang wanita yang tengah menunggu kedatangan putranya yang sedari tadi belum pulang.
“Astaga! Sampai jam segini Willy belum pulang?” gumam Liora sembari memperhatikan jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menunggu kedatangan William Anthony, putranya.
Liora tampak sedang menghubungi seseorang dan menanyakan keberadaan sang anak.
“Boy! Kamu tahu di mana Willy sekarang? Apa dia sedang bersama mu?” tanya Liora kepada asisten pribadi Willy.
“Maaf Nyonya! Tuan muda tidak bersama saya, tadi terakhir saya lihat dia masih berada di kantornya, sepertinya Tuan muda sedang mencari sesuatu di sana” jawab Boy, asisten pribadi Willy yang juga mengetahui tentang penyamaran bos nya itu.
“Ohh...ya sudah, aku akan menghubunginya”
Saat itulah Liora menghubungi Willy yang masih berada di dalam kantornya, seusai dirinya mengalami kejadian bersama Eve, salah satu staf di perusahaannya.
Sementara motor bebek yang di kendarai oleh Jaka itu berhenti di suatu tempat yang tidak ada satu orangpun yang tahu, sebuah rumah yang khusus Willy gunakan untuk tempat merubah dirinya menjadi Jaka, di sana Jaka berubah kembali Willy untuk pulang ke rumahnya.
Ada beberapa orang yang menjaga tempat yang mirip sekali dengan villa itu, Willy Tampak berpesan kepada anak buahnya, agar menjaga tempat ini, sebelum dirinya pergi meninggalkan tempat itu.
“Kalian jaga tempat ini baik-baik, dan ingat jangan sampai ada orang yang masuk ke tempat ini, aku pergi, ingat itu!”
“Baik Tuan muda!”
Kemudian Willy pergi dengan mobil mewahnya.
Setelah beberapa saat Willy tiba di mansion mewah miliknya, Ia mulai memasuki istana nya yang di sambut dengan penjaga gerbang yang menundukkan kepala kepadanya.
Willy memasuki ruang utama dan dilihatnya sang ibu yang masih terjaga menunggu kedatangan putra semata wayangnya itu.
“Willy! Kamu sudah pulang nak!” Liora menyambut kedatangan putranya.
“Kenapa Mommy belum tidur?” Willy berucap kepada sang ibu yang terlihat khawatir.
“Mommy mengkhawatirkan mu”
“Willy baik-baik saja Mom! Tidak usah terlalu mencemaskan keadaan Willy”
“Mommy takut jika ada yang mengetahui identitas mu Nak, karena selama ini yang mereka tahu William Anthony sedang berada di Perancis, Mommy takut saja jika ada yang mengenalimu” ucap Liora yang masih mengkhawatirkan keadaan putranya.
“Tidak akan ada yang tahu Mommy, bahkan Om Wira pun tidak akan bisa mengenali putramu, sebelum aku menemukan bukti siapa yang sudah mencurangi perusahaan kita, aku tidak akan berhenti menjadi Jaka! Aku mohon Mommy memberiku semangat, agar aku bisa mengungkap musuh di balik selimut”
“Mommy akan selalu mendukungmu Willy, tapi kamu juga harus ingat, kamu juga harus memikirkan dirimu sendiri, usiamu sudah cukup matang untuk mencari istri, Mommy juga ingin menggendong cucu”
Agaknya ucapan Liora tidak terlalu di perdulikan oleh Willy, dirinya masih fokus pada misinya. Membongkar kejahatan seseorang yang berlindung di balik keluarga besar D’angelo.
*
*
*
*
Sementara di suatu tempat
Ellen terlihat begitu bahagia, hari ini benar-benar hari yang membahagiakan baginya, menyakiti kakak tirinya adalah impiannya sejak pertama kali ia mengetahui bahwa Eve akan menikah dengan Rafael.
“Akhirnya, aku bisa memiliki Rafael untuk selamanya, maafkan aku Eve, kali ini aku yang akan menjadi Nyonya Rafael Marchetti” ucap gadis berambut pirang itu.
Agaknya ucapan nya di dengar oleh sang Mama, Linda.
“Ellen! Darimana saja kamu? Jam segini baru pulang?” Tanya wanita paruh baya itu.
“Mama! Aku senang sekali hari ini, Mama tahu kenapa?”
Linda menggelengkan kepalanya dan mengerutkan keningnya, karena ia melihat sebuah tanda merah pada leher sang Anak.
“Tunggu Ellen? Apa yang sudah kamu lakukan?”
“Maksud Mama apa?”
Linda menyentuh leher anaknya yang terdapat tanda merah yang diukir oleh Rafael, calon suami kakak tirinya.
Ellen justru tertawa bangga, membuat Linda semakin tidak mengerti apa maksud anaknya itu.
“Katakan Ellen? Apa yang sebenarnya terjadi?”
Ellen menatap wajah sang Mama dan berkata.
“Sebentar lagi, kita akan tinggal di istana keluarga Marchetti Ma!”
“Maksudmu?”
“Aku dan Rafael akan menikah”
Linda semakin dibuat bingung dengan pernyataan anaknya. Sementara yang ia tahu Rafael adalah calon suami Eve, anak dari mendiang suaminya.
“Apa maksudmu Ellen? Mama tidak mengerti, kamu akan menikah dengan Rafael, bagaimana bisa?” Linda tidak percaya jika anak gadisnya akan menikah dengan Rafael, sementara yang ia tahu dua hari lagi Rafael akan menikahi Eve.
“Ma! Rafael sudah menjadi milikku, dan dia akan segera menikahiku, karena hari ini aku sudah membuat Rafael jatuh ke dalam pelukanku”
Sontak ucapan Ellen membuat Linda begitu bahagia, ternyata impiannya mempunyai mantu kaya raya akan terwujud sebentar lagi.
“Kamu yakin itu Ellen? Lantas bagaimana bisa? Apakah Eve mengetahuinya?”
“Eve menyaksikan sendiri bagaimana kami sedang bermadu kasih, dan itu sangat membuatku sangat bahagia”
“Bagus Ellen, itu artinya Rafael akan menjadi menantu Mama, dan Eve akan hidup dalam penderitaan, Mama suka itu”
Kedua anak dan ibu itu tampak mentertawakan Eve yang saat ini pasti dalam kekecewaan yang mendalam.
*
*
*
*
Dalam apartemen itu Eve tidur dengan bantal yang basah, bagaimana tidak basah, air matanya tak juga berhenti mengalir, sungguh hari ini adalah hari sial untuk dirinya.
“Ya Tuhan! Kenapa ini harus terjadi kepadaku”
Eve menyeka air matanya dan ia beranjak berdiri mengambil sesuatu dari dalam laci, sebuah album foto yang berisi potret kenangan dirinya dan juga Rafael, Eve membawa album itu dan ia mengambil korek dan membakarnya di tempat sampah.
“Semuanya sudah berakhir, dan kamu sudah ku anggap mati”
Eve menyalakan korek api lalu membakar semua album kenangan dan potret manis bersama Rafael.
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Nur Lizza
SMG berhasil misinya Willy
2023-11-04
1
Aidah Djafar
kelakuan tuh c Emma tiri vs ade' tiri 🤦 ulet bulu vs ma' lampir hadeeeh🤦
2023-10-09
1
Nonheni
Ambil saja silakan nanti Eve dapat lebih segala galanya dari Rafael.
2023-04-17
1