Episode 19

Berangkat ke kota B.

Keesokan harinya.

Erlangga dan Citra berangkat ke Kota B. Sesuai dengan yang di rencanakan Erlangga. Erlangga menggunakan urusan bisnis untuk mencari keberadaan ibu nya di Kota B.

Erlangga sudah memberikan perintah kepada pasukannya untuk mencari.

" Tuan muda kita ke Kota B. Untuk melihat bisnis Tuan Muda. Memang tuan muda membeli saham apa." Ucap Citra.

" NV Gold dan Rumah Sakit Harapan." Ucap Erlangga.

Citra yang mendengar CV Gold terkejut karena Perusahaan ini adalah perusahaan Tambang Emas di Eropa dan Tuan nya membeli perusahaan ini, kalau Rumah Sakit Harapan dia tidak terlalu terkejut yang paling terkejut adalah CV Gold.

" Tidak usah terkejut seperti itu. Niat ku bukan melihat Bisnis." Ucap Erlangga.

" Terus apa Tuan Muda kalau bukan bisnis." Ucap Citra yang penasaran.

" Aku mencari keberadaan seseorang di sana. Aku sudah menyebarkan anak buah ku untuk menemukan nya tapi belum ada hasil nya. Jadi aku ke kota B untuk mencari orang itu. Dan kamu ikut aku mencari keberadaan seseorang yang aku cari." Ucap Erlangga.

" Memang siapa seseorang yang Tuan Cari." Ucap Citra.

" Orang dari masa lalu." Ucap Erlangga.

Citra yang mendengar Tuan muda nya berbicara seperti itu penasaran siapa yang akan Tuan Muda nya cari. Apa dia ada masalah dengan tuan muda itulah yang di pikirkan Citra sekarang.

Setelah sampai di Bandara Andre yang sudah tau Tuan Muda nya akan terbang sudah menyiapkan pesawat pribadi mewah.

Dengan 2 pilot dan 3 Pramugari yang akan mendampingi Tuan Muda nya. Mereka yang di suruh Andre adalah Orang-orang berpengalaman.

Selama perjalanan yang menempuh sekitar 4 Jam Erlangga mendengarkan tentang pesawat pribadi nya merupakan yang terbaik di kelas nya dan sebagainya.

Erlangga tidak terlalu mendengarnya omongan Pramugari di depannya. Dia terlalu fokus tentang ibu nya dan memikirkan Seribu satu cara untuk bertemu dengan Ibu nya.

Erlangga dan Citra sampai di Tempat tujuan dan Erlangga berbicara dengan pilot dan lainnya dia akan di sini sampai seminggu jadi Erlangga memberi perintah untuk istirahat dan akan terbang seminggu lagi.

" Citra hubungi kepala cabang Hotal Kencana kalau kita sudah tiba di Kota B. Kita akan ke sana menggunakan Taksi." Ucap Erlangga.

" Baik Tuan Muda." Ucap Citra.

Setelah itu Citra menghubungi kepala cabang Hotal Kencana dan Erlangga mengeluarkan Hp nya untuk memesan taksi.

10 menit kemudian taksi pesanan Erlangga datang. Erlangga dan Citra masuk ke dalam taksi.

" Ke Hotel Kencana ya pak,sesuai orderan." Ucap Erlangga.

" Baik Tuan."

Setelah itu Taksi berjalan menjauh dari Bandara dan Berjalan ke Hotel Kencana. Butuh sekitar 30 menit Erlangga sampai ke Hotel Kencana.

" Sudah sampai Tuan Nyonya."

" Ya ini Uang bayarannya." Ucap Erlangga.

Setelah memberikan uang Erlangga dan Citra keluar dan masuk dalam Hotel Kencana dan di sambut Staff dan Manager di sana.

" Selamat datang tuan muda." Ucap Manager

" Ya, saya ada urusan di sini sampai seminggu." Ucap Erlangga.

" Baik tuan muda, saya sudah menyediakan kamar untuk tuan muda dan Nona Citra. Kamar itu adalah Khusus untuk Presiden Hotel dan Sekretaris Pribadi Keluarga. Mari saya antar." Ucap Manager Hotel.

" Ya mari." Ucap Erlangga.

Banyak karyawan perempuan yang terpana melihat bos mereka yang sangat muda. Mereka menghayal berada di samping bos mereka.

Erlangga dan Citra di antar di ruangan khusus di lantai 20. Kamar Presiden Dan Kamar Sekretaris. Di dalam Kamar sudah di lengkapi Bar kecil, Kamar yang besar, Kamar Mandi Mewah, Ruang makan Mewah, di bandingkan kamar yang lain, Kamar Presiden Hotal merupakan Kamar terbaik yang ada di sana.

" Terimakasih sudah menjelaskan semua nya." Ucap Erlangga.

" Tidak usah berterimakasih Tuan Muda. Ini sudah menjadi kewajiban saya." Ucap Manager Hotel.

" Ya sudah, saya mau istirahat untuk melakukan bisnis besok." Ucap Erlangga.

" Ya Tuan Muda kalau ada apa-apa silakan hubungi kami di bawah." Ucap Manager Hotel.

" Ya." Ucap Erlangga.

Setelah Manager Hotel pergi Erlangga menyuruh Citra pergi ke kamar nya dan meninggalkan Erlangga di sana.

" Ibu aku akan mencari keberadaan diri mu sampai kapan pun, Dan aku akan merebut hak ibu di Keluarga Dewantara." Pikir Erlangga yang menggenggam kaleng minuman sampai hancur.

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***