Episode 15

Fakta yang sebenarnya.

Keesokan harinya.

" Sistem Chek'in." Ucap Erlangga.

( Selamat Tuan mendapatkan 90% Saham Rumah Sakit Harapan )

Rumah Sakit Harapan adalah Rumah Sakit Jiwa Di Kota B. Erlangga tidak tau kenapa Sistem memberikan hadiah ini kepada nya.

Kemudian datang pasukan bayangan yang Erlangga suruh mencari Informasi.

" Lapor Tuan Muda."

" Kalian sudah datang rupanya. Silakan kalian mendapatkan informasi apa." Ucap Erlangga.

" Kami berhasil mendapatkan informasi. Kejadian 18 Tahun lalu, Keluarga Dewantara memiliki konflik Antara Ayah dari Ibu Tuan Muda dan Adikanya. Jadi Sang Adik tidak terima karena dia bukan yang terpilih sebagai Direktur Dari Perusahaan Dewantara. Jadi dia melakukan tindakan mencelakai Ibu Tuan Muda di saat mengandung Tuan Muda."

" Sang Adik meminta bantuan dari Geng Bawah tanah untuk menghabisi Ibu Tuan Muda karena dia menginginkan harta untuk dia sendiri. Tapi dia tidak berhasil, Ibu tuan berhasil melahirkan dan menitipkan di panti Asuhan."

Erlangga yang mendengar berita itu kaget kesal marah menjadi satu

" Gimana keadaan Ibu ku dan siapa nama Paman itu." Ucap Erlangga.

" Menurut Informasi setelah menitipkan Tuan Muda di Panti. Ibu Tuan di bawa dan di siksa di Kota B. dan setelah itu tidak ada kabar lagi. Nama Paman tuan Muda adalah Radit Dewantara."

Erlangga yang mendengar Ibu nya di Kota B. sangat bahagia jadi ini alasan sistem memberikan hadiah tapi kenapa rumah sakit itu lah pertanyaan yang ada di kepala Erlangga. Dan di mana Ayah Erlangga.

" Terus di mana Ayah ku dan Nama ibu ku siapa." Ucap Erlangga.

" Dia sudah meninggal sebelum Tuan Muda lahir karena keserakahan Paman Tuan Muda dia membunuh nya tapi tidak ada bukti untuk menyeret ke polisi dan Nama ibu tuan muda adalah Hana Dwi Dewantara."

" Sial.... Kalian tetap awasi keluarga Dewantara kalau ada hal mencurigakan kasih tau saya." Ucap Erlangga

" Baik Tuan Muda."

" Laksanakan tugas, Bubar." Ucap Erlangga

Setelah itu pasukan bayangan Erlangga membubarkan diri. Erlangga yang mendengar semua tidak habis pikir Erlangga akan ke Kota B mencari Informasi keberadaan ibu nya.

" G-06 sampai G-15 muncul lah." Ucap Erlangga

" Hamba menghadap Tuan Muda."

" Kalian cari Informasi keberadaan ibu ku di Kota B. Cari sampai dapat 5 Hari lagi saya akan ke Kota B untuk mencari juga. Lakukan perintah ini sekarang, kalian boleh bubar, laksanakan." Ucap Erlangga

" Baik tuan muda."

Erlangga merebahkan diri di sofa Radit Dewantara selalu berputar-putar di kepala. Dia ingin menghabisi nya. Tapi yang lebih penting adalah mencari keberadaan ibu nya dulu.

Erlangga teringat Garcia bocah kecil itu bisa Erlangga manfaatkan untuk mendekati keluarga Dewantara. Dan mencari tau tentang Radit.

Senyum di wajah nya terukir ini, Erlangga menelpon Andre untuk mempersiapkan keberangkatan nya Ke kota B.

" Halo pak Andre." Ucap Erlangga

" Ya Tuan Muda apa yang bisa saya bantu." Ucap Andre

" Saya ingin berangkat ke kota B, 3 hari lagi apa Pak Andre bisa mempersiapkannya." Ucap Erlangga

" Bisa Tuan Muda, akan saya siapkan." Ucap Andre

Setelah itu telpon tertutup. Dan renca Erlangga menelpon Garcia untuk mencari Informasi.

" Halo Garcia, Ini Kak Erlangga." Ucap Erlangga

" Kakak, Garcia kangen Kakak, kapan Kakak ada waktu untuk bermain sama Garcia." Ucap Garcia.

" Kakak ada waktu hari ini sebelum Ke Kota B. Jadi Kakak akan mengajak Garcia bermain, bagaimana." Ucap Erlangga.

" Benarkah, Garcia mau. Garcia tunggu ya Kakak." Ucap Garcia yang semangat.

" Ya Kakak akan menjemput Garcia." Ucap Erlangga.