Kediaman Kakek tua Mavericks

Rumah utama kakek tua Mavericks

Begitu mobil yang mereka tumpangi masuk ke halaman rumah dengan ukuran begitu luas sebesar lapangan sepak bola yang dipenuhi rerumputan Jepang disekitar nya juga ditengah-tengah rerumputan terdapat pancuran air yang menjulang tinggi mengeluarkan semburan nya.

Sejenak membuat bola mata Irene menatap ke arah beberapa barisan orang-orang yang berjaga di sekitar bangunan tersebut dari gerbang masuk, pintu masuk, sisi banguna kiri kanan hingga ke bagian belakang bangunan besar dan mewah tersebut.

Yang membuat Irene mengerut kening nya, suasana bangunan tersebut terasa begitu suram, kesan nya benar-benar persis seperti di film-film mafia.

Tapi dia akui betapa besar dan mewah bangunan suram tersebut.

Dia harap penghuninya tidak memiliki wajah serta kehidupan se suram warna lampu dan bangunan tersebut.

Begitu Mavericks membelokkan mobilnya menuju ke satu arah di sisi kanan bangunan lagi-lagi membuat Irene membulat kan bola matanya, dia cukup terkejut dengan barisan mobil yang ada di dalam dan di luar bangunan tersebut.

Gila.

Irene hanya bisa berkata seperti itu saat sadar berbagai macam mobil mewah dan klasik berjejer dan berbasis sempurna di area parkiran Tersebut.

Aku ada di dimensi mana ya Tuhan?.

Irene fikir ada terlalu banyak kejutan yang terjadi belakangan ini dengan dirinya.

Setelah mesin mobil Mavericks dimatikan, laki-laki tersebut langsung turun dari mobil tersebut dan bergerak menunggu Irene keluar dari dalam sana.

Cihhhh Dia benar-benar tidak memiliki sisi baik bahkan romantis nya.

Irene mengumpat didalam hati nya, dia membuka pintu dangan gerakan cepat lantas bergerak melangkah mengikuti Mavericks yang berjalan menuju ke arah pintu utama bangunan tersebut.

Saat Mavericks mencoba menghentikan langkah kaki nya, Irene terlihat begitu masa bodoh, dia melewati sosok Mavericks dengan langkah santai dan cuek nya.

Tapi alih-alih bisa bergerak lebih jauh laki-laki tersebut seketika menarik cepat lengannya.

Perempuan itu jelas terkejut, secara refleks tubuhnya berbalik dan....

"What?'

Irene langsung menahan dengan cepat gerakan tubuh nya, menatap laki-laki tersebut sambil menaikkan ujung alisnya.

Dia bergerak begitu cepat agar tidak menabrak dada Mavericks, baginya dia tidak harus memberikan kesempatan dramatis ala drama kepada laki-laki tersebut untuk bisa membuat tubuhnya masuk ke pelukan Mavericks.

"Kita menghadap kakek, bersikaplah manis, genggam tangan ku dan perlihatkan betapa mesra nya hubungan kita berdua"

Ucap Mavericks cepat.

"Jangan menampilkan kecanggungan, jika tidak kakek akan meminta Kita untuk bercerai secepat nya"

Mendengar ucapan Mavericks, Irene malah mengambang kan senyuman nya.

"Bukankah itu bagus? aku bisa bebas dari belenggu mu secepat nya, ahhh aku benar-benar mengharapkan nya"

Ucap Irene kemudian buru-buru membalikkan tubuhnya.

"Kau..."

Mavericks menggeram tidak percaya mendengar ucapan Irene.

"Bisa-bisa nya perempuan ini"

Dia fikir bagaimana bisa ada type perempuan se masa bodoh ini.

Mavericks dengan cepat langsung menarik kembali lengan Irene, detik berikut nya dia langsung menggenggam erat telapak tangan Irene.

"Bersikap lah manis, jika tidak aku bisa membuat mu tidur tidak nyaman malam ini"

Mendapatkan ancaman Mavericks seketika membuat Irene menoleh ke arah Mavericks, dia langsung melotot kesal.

"Kauuuu"

Alih-alih bisa melanjutkan ocehan nya, tiba-tiba mereka telah masuk ke pintu utama bangunan tersebut, bisa Irene lihat beberapa pelayan menundukkan kepala mereka kehadapan mereka berdua.

Detik berikutnya tiba-tiba seseorang muncul dari arah ujung tangga, Laki-laki tua yang rambut nya telah memutih sempurna tersebut berjalan dengan menggunakan tongkat di tangan kanan nya.

"Kalian sudah datang huh?"

Nada suara laki-laki tua tersebut terdengar sangat dingin dan tidak bersahabat.

Widiwwwwww kenapa seram sekali?!

Batin Irene sambil bola mata nya terus menatap tajam langkah kaki laki-laki tua tersebut yang bergerak semakin mendekati mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***