Seketika Irene mencoba memicingkan bola matanya saat dia sadar tangan tersebut semakin mendekat ke pipi nya, dia terlihat menyeringai untuk beberapa waktu hingga di detik berikutnya tahu-tahu tangan tersebut dihentikan oleh tangan seseorang.
"Kau ingin cari mati dengan cara memukul istri ku, Camelia?"
Suara bariton terdengar memenuhi ruangan tersebut, Mavericks tiba-tiba sudah berdiri di hadapan wanita yang dia panggil Camelia itu.
Camelia jelas terbelalak kaget, dia menelan air ludah nya, dia fikir habislah Dirinya.
"Mavericks?!"
Dia jelas tercekat.
Sedang kan Irene terlihat begitu tenang, dia menatap wanita yang dipanggil suaminya Camelia itu kemudian melirik kearah suami.
Sesungguhnya dia telah memperhitungkan semuanya, ketika kemarahan Camelia membuncah dia melihat sosok Mavericks melangkah masuk kedalam rumah.
Terdengar kejam tapi dia memancing kemarahan wanita itu agar memukul nya tepat dihadapan Mavericks, dia harus memastikan apakah laki-laki itu akan membela nya atau membela wanita itu.
Tapi siapa sangka Mavericks terlihat begitu marah saat Wanita itu mencoba menampar dirinya, itu cukup berada di luar ekspektasi nya.
"Kau tahu sedang berhadapan dengan siapa? berani-beraninya kau memukul istri ku"
Ulang laki-laki itu kembali.
"Maafkan aku Mavericks, tapi istri mu..."
Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, Mavericks langsung menyela.
"Pergi dan jangan buat aku marah kembali"
Perintah laki-laki tersebut cepat.
Setelah berkata begitu, Mavericks langsung menoleh kearah pelayan rumah, dia bicara dengan dingin kearah Perempuan tersebut.
"Antar mereka pulang sekarang juga"
setelah mendapatkan perintah dari laki-laki tersebut, sang pelayan langsung menunduk kan kepalanya, dia buru-buru kok bisa kedua orang tersebut keluar dari kediaman Mavericks.
Bisa dibayangkan bagaimana ekspresi kedua orang itu, Celine bahkan menggeram kemudian berkata.
"Aku fikir kakek mu pasti tidak akan menyukai cara mu memperlakukan kami"
Mendengar Celine berkata begitu, Irene seketika mengerutkan keningnya.
Dia fikir kenapa ada banyak sekali Anggota keluarga di rumah ini? benar-benar sangat mengerikan sekali.
"Itu ancaman?"
Tanya Mavericks sambil menaikkan ujung alisnya.
Wanita itu tidak menjawab sama sekali.
ketika sang pelayan membawa mereka berdua menuju ke arah luar, Mavericks Seketika menoleh kearah Irene.
"Kau kenapa tidak melawan nya? apa harus menjadi lemah dan pasrah?"
Ckckkckc laki-laki itu bicara dengan begitu dingin bahkan tidak melihat secara menyeluruh, berfikir jika aku Perempuan yang Lemah.
Batin Irene.
"Aku ini mana punya daya dan kemampuan"
Jawab nya dengan cepat.
Mavericks selalu seperti itu, tiap kali bicara seolah-olah menekan nya, begitu dingin dan datar tidak pandai mengekspresikan perasaan nya.
Laki-laki itu hanya berkata baby dan bersikap sok manis ketika di atas kasur saja.
Laki-laki ini benar baji..Ngan.
Umpat Irene kesal.
Dia membalikkan tubuhnya, membuang pandangannya dengan cepat Lantas kembali duduk ke atas kursi makan.
"Bilang tidak punya kemampuan, tapi kamu bisa menyerang ku beberapa kali dengan pukulan mu"
Mavericks bicara sedikit protes, laki-laki tersebut kemudian bergerak menjauhi Irene.
Sebelum laki-laki tersebut melangkah maju, dia kemudian menoleh kearah Irene yang terlihat fokus dengan makanan nya kembali.
"Bersiaplah, kita akan pergi ke rumah kakek"
Ucap laki-laki tersebut kemudian.
"Jangan lupa persiapkan mental mu dengan sebaik mungkin, ini akan sedikit sulit dan rumit"
Setelah berkata begitu Mavericks langsung membuang pandangannya, dia melangkah naik ke atas anak tangga dan mulai bergerak keatas Secara perlahan.
Mendengar kata kakek seketika membuat Irene menaikkan Ujung alisnya.
Apakah ini masalah baru lagi? tidak bisakah dia tidak bertemu banyak masalah hari ini?!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
wulanzahira
suka sama alea yg kuat mental
2022-08-15
5
ade juni
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
2022-08-07
0
Budiwati
💪💪
2022-07-14
0