Terkutuk lah kau

"Mavericks please"

Gadis itu tersengal-sengal, dia butuh waktu berfikir dan bersiap, bukan hari ini fikirnya untuk mereka melakukan hal ini.

"Mari menunda nya untuk beberapa hari"

Dia meminta tapi laki-laki itu benar-benar gila, melakukan apapun yang ingin dia lakukan.

Mavericks terus menciumi dirinya, menghabisi bibir nya tanpa basa-basi sembari tiap jemari Mavericks terus bergerak menjelajahi dirinya.

Apakah dia terpancing?!.

Awal nya tidak tapi laki-laki itu terlalu pandai membaca situasi dan membawa permainan nya.

Irene benar-benar mulai menggila saat laki-laki tersebut terus bergerak mencari titik terlemah di seluruh tubuhnya.

Bibir, pipi, leher dan entahlah.

Bahkan ketika laki-laki tersebut membuat tanda merah di lehernya, seketika Irene memejamkan bola matanya.

Rasa ngilu dan nikmat bercampur aduk menjadi satu, bagi Mavericks mungkin mereka sering melakukan nya dulu tapi bagi Irene ini seolah-olah untuk pertama kalinya.

Bahkan ketika laki-laki tersebut kembali menjelajahi bibir nya, dia merasa begitu kaku, memilih menutup mulutnya dengan erat tapi bukan Mavericks nama nya jika tidak berhasil menyeruak masukkan lidah nya kedalam mulut Irene.

Dia ingin protes tapi laki-laki tersebut begitu pandai memainkan lidah nya didalam sana.

Apalagi saat Mavericks terus menjelajahi seluruh bagian tubuh nya dengan lidah dan sentuhan gilanya.

Irene seketika merasa menegang, jutaan aliran listrik menghantam dirinya.

Bahkan beberapa kali kaki-kaki tersebut membuat nya tidak berdaya, laki-laki itu bahkan mencari bagian titik paling sensitif ditubuh nya untuk beberapa waktu.

Seolah-olah telah mendapatkan bagian titik terlemah nya, laki-laki itu dengan sengaja memancing hasrat nya.

Sumpah demi apa pun Irene sungguh-sungguh dibuatnya tidak berdaya,

"akhhh... Mavericks berhen..ti"

dia mendesah,antara mulut dan keinginan tubuhnya seakan-akan berbeda.

Ketika jemari laki-laki tersebut menyentuh bagian inti nya, Irene berusaha menahan jemari laki-laki tersebut, mencoba menahan lengan Mavericks agar tidak terus bergerak.

Alih-alih melepaskan Mavericks terus bergerak menjelajahi inti nya.

"kau menyukainya bukan sayang? coba lihat kau mulai bergairah dan basah"

Bisikan laki-laki tersebut benar-benar gila.

Irene fikir ini tidak benar,dia tidak mengingat laki-laki itu sama sekali bagaimana mungkin dia bisa bercinta dengan laki-laki itu begitu saja.

Entah sejak kapan tubuhnya kehilangan semua pakaian nya, tahu-tahu Mavericks telah membuang Semua penutup tubuh nya.

laki-laki itu benar-benar berhasil melepaskan semua pakaiannya, dan kini kembali laki-laki tersebut membuat dia kehilangan kesadaran nya apalagi saat laki-laki tersebut turun kebawah sana, bergerak menggunakan lidah dan Mulutnya dalam waktu yang cukup lama.

"Oh baby kamu sudah basah,ini benar-benar siap di masukkan"

goda Mavericks kemudian.

Oh terkutuk lah laki-laki itu.

Pekik Irene panik, dia menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak,ini salah"

Ucapnya cepat berusaha untuk lepas dari Mavericks,tapi dia sama sekali sudah tidak dapat bergerak, laki-laki yang katanya suaminya itu sudah berada di atasnya dan bersiap masuk ke bagia paling intimnya

"ini malam pertama kita, sayang"

Mavericks berbisik pelan.

"apa?"

seketika bola mata Irene membulat.

"Kau...Akhhh"

seketika Mavericks menerobos inti nya dibawah sana, jangan di tanya bagaimana rasa nya.

Begitu luar biasa sakit,dia mencoba menarik apapun yang ada di samping kiri kanannya,meremas ujung kasur dengan kasar dalam hentakan pertama,kemudian di hentakan kedua dan seterusnya dia berpegangan pada tubuh Mavericks bahkan dia sempat menancapkan semua jari-jari nya disana.

"Mavericks, bajingan kau .."

Pekiknya kemudian menggigit bahu laki-laki tersebut sambil meneteskan air mata nya.

"Oh baby maafkan aku..."

Laki-laki tersebut bicara sambil mempercepat tempo gerakan nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***