Bab 5

Oskar yang melihan Ana melenggang pergi dari ruangan papinya, dia langsung duduk di sofa yang berada di sana.

" Hei ...Oskar kau tertarik pada Ana " tanya tuan Sean kepada Oskar

Oskar hanya tersenyum dan tidak ingin menjawab pertanyaan papinya.

" hmm dasar anak menyebalkan ditanya bukannya menjawab malah senyum senyum sendiri ga jelas " gumaman tuan Sean melihat kelakuan anaknya

.

.

.

.

****************

Next.....

kembali ke Ana ....

Ana keluar dari ruangan tuan Sean dengan muka di tekuk terus berjalan menuju ruangannya.

Sesampai di ruangannya Ana berkomat kamit tidak jelas karena kesal bertemu kembali dengan pria yang menurutnya sangat menyebalkan tiada lain yaitu Oskar Abraham.

"Huhh kenapa harus bertemu lagi dengan dia membuat mood ku berantakan saja" ucap Ana

" ohh God ... apa aku tidak salah dengar dia akan menjadi atasanku bagaimana nasib ku bekerja bersama pria yang menyebalkan seperti dia tapi emang sih dia sayang tampan dan sexy heheheh

ooohhh Ana apa yang kamu pikirkan " ucap Ana sambil geleng-geleng kepala

Di tempat Oskar Abraham

Oskar Abraham merupakan anak satu-satunya dari tuan Sean dan nyonya Lyly. Oskar memilik paras yang sangat tampan dengan postur tubuh yang sangat atletis terkesan sexy Dimata kaum hawa.

Oskar sekarang berusia dua puluh delapan tahun dan dia sudah menyelesaikan studinya serta sudah mempunya beberapa perusahan miliknya sendiri dan dijalankan oleh orang-orang kepercayaannya.

Oskar selama ini belum pernah mengenalkan seorang wanita kepada kedua orang tuanya jangankan mengenalkan dekat dengan seorang wanita saja dia tidak. Orang tuanya sering mendesak dia untuk segera menikah bahkan maminya sering sekali mengenalkan anak-anak teman sosialitanya kepada Oskar tetapi Oskar yang sifatnya cuek jutek dan pasif terhadap wanita jadinya tidak pernah ada yang kecantol sama dia padahal para wanita cantik yang dikenalkan kepada Oskar sangat tertarik kepadanya. tetapi Oskar langsung menolak mentah didepan pra wanita yang di kenalkan kepadanya. Oskar tidak ingin dekat dengan wanita selain maminya.

Sekarang Oskar akan menggantikan posisi papinya di perusahan milik keluarganya karena dia anak satu-satunya dan papinya Oskar juga tidak memiliki adik dia anak tunggal sama seperti Oskar. mau tidak mau dia harus menggantikan papinya di kantor.

Penampilan Oskar

Oskar memiliki tubuh yang sexy dengan tinggi 185cm dengan otot yang menggoda kaum wanita paras yang sangat tampan dengan brewokan tipis menghiasi wajahnya menjadi menambah nilai ketampanannya.

Selain tampan dan sexy Oskar merupakan anak orang terkaya di Negara P ini.

Banyak kaum wanita yang menggilai dan mengejar Oskar untuk dekat dengannya. tetapi Oskar sangat menjaga jarak dengan kaum wanita selain mami nya dan sekarang dia menemukan wanita yang menurutnya sangat menarik yaitu Lucyana.

" Wah tuhan mendengarkan doa ku ternyata... akhirnya kita dipertemukan kembali " ucap Oskar membatin sambil tersenyum sedikit

" Oh ya Pi aku pulang dulu " ucap Oskar kepada papinya sambil beranjak dari tempat duduknya melenggang langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari papinya

" Hmm dasar anak itu tidak sopan seenaknya saja dia pergi tanpa menunggu jawaban dariku " ucap tuan Sean yang melihan Oskar melenggang pergi dari ruangannya

.

.

skip setelah selesai rapai menunjukan waktu istirahat...

" Maaf tuan apa masih ada yang di butuhkan " tanya Ana kepada tuan Sean

" Ah tidak ada ana , hari ini agenda saya kosongkan. apabila ada yang mencari saya bilang saja kalo saya tidak ada di kantor saya akan menemani istri saya pergi keluar. " jawab tuan Sean

" Baik tuan kalo begitu saya permisi " pamit ana

" silahkan ana jangan lupa untuk makan siang dan jangan lupa besok malam datang ke rumah kalau tidak nanti mami kamu bisa bisa ngamuk " ucap tuan Sean secara santai karena sudah tidak ada lagi karyawan lainnya

" baik Pi nanti ana usahakan , kalo begitu Ana istrihat terlebih dahulu ," jawab Ana

Tuan sean hanya menganggukan kepalanya saja sambil tersenyum.

Ana kembali keruangannya untuk menyimpan berkas-berkas hasil rapat dan tak berselang lama handphonenya berbunyi terdapat panggilan dari Diara .

“  Yaa ada apa ara aku masih diruanganku, sebentar lagi aku akan turun kebawah kalian duluan saja kekantin dan pesankan aku makanan seperti biasanya “ ucap Ana

“ Oke kalau begitu aku dan Dea ke kantin duluan yaa , awas jangan lama-lama ya An“ jawab Diara

“ Ya ini aku OTW ko “ jawab Ana dan langsung mematikan sambungan telponnya dan langsung menuju ke kantin....

Skipp di kantin...

Ana berjalan menuju kantin seorang diri dan banyak karyawan lainnya yang memperhatikannya dan ada juga yang membicarakan Ana dan sahabatnya .

“ ehh lihat deh itu sekertaris yang sok cantik banget suka nya cari muka dihadapan bos dan ibu bos padahal pasti itu barang-barang yang digunakan nya pasti hasil dari ngejalang dia dengan om om “ ujar alah satu karyawan

Ana yang mendengarnya tidak menanggapinya, ana hanya tersenyum dan melawati para karyawan yang suka bergosip itu. Padahal pendapat ana perbulan dengan gaji ana bekerja di kantor OAB Company ini masih jauh lebih besar pendapatnya dari perusahan perusahaan yang di milikinya.

Sebenarnya tuan Sean dan Nyonya lyly mengetahui bahwa Ana merupakan anak dari orang terkaya di Negara C yang sebenarnya memiliki hubungan yang sangat baik karena Nyonya Lyly merupakan sahabat Mommynya Ana pada waktu sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas dan mereka berpisah pada saat kuliah.

Di belakang sepengetahuan Ana mommy dan mami nya saling menghubungi satu sama lain. Makanya nyonya Lyly sangat menyayangi Ana seperti putrinya sendiri karena Ana merupakan anak dari sahabatnya yaitu Nyonya Lani. Sedangkan Ana tidak mengetahui kalau para ibu tersebut saling mengenal.

Lanjut ke Ana

Sesampainya di kantin kedua sahabatnya melambaikan tangan agar Ana melihat mereka berdua.

Setelah melihat kedua sahabatnya ana berjalan kearah Dea dan Diara dan langsung duduk dikursi yang telah disediakan. Ana dan kedua sahabatnya tidak pernah malu untuk makan di tempat kantin kantor yang cukup ramai oleh para karyawan yang sedang beristirahat. Menurut mereka mau makan dimanapun asal makanannya enak tidak jadi masalah mau itu makanan pinggir jalan asal enak pasti mereka memakannya.

“ huhh hari ini aku bete banget, tahu tidak kalian kalo tadi pagi aku bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan “ ujar Ana

“ gimana mau tahu orang kamu baru saja bilang “ jawab Dea  memotong omongan Ana yang belum selesai dan diara hanya menganggukkan kepalanya saja sambil meminum minumannya

“ jehh kan aku belum selesai ceritanya , dengarkan ya . tadi pagi aku bertemu dengan pria yang semalam itu dan parahnya lagi itu cowok anaknya tuan Sean. “ ucap ana sambil menyuapkan makannya

“ wahh berarti  kalian berjodoh hahahah , dengar-dengar katanya anaknya tuan Sean itu sangat tampan dan memiliki tubuh yang atletis banyak para karyawan wanita yang membicarakannya dan katanya itu anaknya tuan sean sangat jutek dan tidak pernah senyum.” Jawab Dea

“ iya tadi jadi karyawan wanita dibagian devisiku membicarakannya katanya posisi tuan Sean akan digantikan oleh anaknya. Waaahh berarti nanti kamu An bakal jadi bawahan pria yang kata kamu menyebalkan itu ahahaha sungguh kalian kayanya emang berjodoh deh An “ ucap Diara sambil tertawa melihat mimik muka ana yang kesal

“ yaa ganteng sih emang iya ganteng tapinya sangat menyebalkan wahh bagaimana nasib ku yang bakal kerjasama dia tiap hari bertemu pria menyebalkan itu huhh “ jawab Ana sambil mendengus kesal membayangkan masa kerja dengan calon CEO barunya

“ sudah jangan mengomel terus mendingan tuh abisin makan kamu keburu dingin “ ucap dea sambil menyuapkan makan Ana ke mulutnya ana yang sedang komat kamit

Setelah makan siang selesai ana kembali ke ruangannya untuk menyelesaikan tugasnya yang belum selesai. Tak terasa jam pulang kantor telah tiba ana langsung merapikan meja kerjanya dan ingin segera pulang ke apartemennya karena merasa lelah dengan pekerjaan yang menumpuk. Kedua sahabatnya sudah menghubungi ana untuk pulang terlebih dahulu dan tidak menunggu ana karena Dea akan ada acara dengan keluarganya. Ana turun dari ruangannya menggunakan lift khusus agar cepat dan tidak antri dengan karyawan lainnya langsung menuju ke tempat parkir mobilnya. Ana mengendari mobilnya langsung menuju ke apartemennya, sesampai di apartemen dan memarkirkan mobilnya ana langsung naik lift menuju ke apartemen miliknya. Pas di depan lift ana melihat seorang pria yang sedang menunggu pintu lift terbuka. Ana yang fokus dengan handphonenya tidak sengaja menyenggol tubuh pria tersebut.

“ eh maaf tuan saya tidak sengaja “ ucap ana

Pria yang disenggol ana tersenyum sedikit tapi langsung dirubah “ ehh kebiasaan banget kamu An dari kemarin sukanya menabrak saya kamu suka ya dekat-dekat saya “ jawab pria tersebut yang tenyata itu Oskar

“whatt ohh shiittt kenapa gue ketemu lagi sama lo sihh ngapain juga lo ada disini “ jawab ana dengan mimik muka yang tidak bersahabat

Ting.... bunyi pintu lift terbuka dan Ana cepat-cepat masuk kedalam lift dengan harapan pria tersebut tidak ikut masuk tapi pria tersebut juga ikut masuk kedalam lift. Ana menekan tombol lift yang menampilkan nomor lantai tempat apartemennya berada.

“ ehh ngapain sih lo itu ngeliatin terus gue tahu ko kalo gue itu cantik dan manis” ucap Ana dengan pedenya karena Oskar terus memperhatikan Ana

“ ya emang cantik “ jawab Oskar singkat sambil tersenyum

“ hmmm “ Ucap ana yang hanya menghela napas karena merasa salting atas jawaban Oskar

“Kenapa kamu tidak menekan nomor lantai apartemen kamu, jangan bilang kamu ngikutin aku yaa awass jangan macam-macam ya “ ucap Ana sambil memelototi matanya

“ kan sudah kamu tekan angkanya “ jawab Oskar

“ Whattt....ohh god jangan bilang kamu yang punya apartment sebelah ku “ jawab Ana menampilkan wajah frustasi

“ hahahahahah “ Oskar tertawa melihat ana yang terlihat sangat menggemaskan dimata Oskar

...****************...

 Bersambung

happy reading yaaa dan mohon maaf masih banyak salah penulisan mohon bantuan dukungannya 🙏😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***