Setelah 30 menit perjalanan mobil Niken, tiba-tiba saja Wira meminta Niken berhenti.
"Stop di sini saja!" pinta wira pada Niken,di salah satu Halte.
"Loh kok hanya sampai di sini? besok seandainya saya hendak menjemput mu, saya harus menjemput di mana?" tanya Niken dengan keadaan tidak mengerti.
"Mmm..Rumah kost-kostan saya. Sini ponsel mu, minta nomor telepon kamu! nanti saya share loc, kamu bisa menjemput di tempat yang akan saya share loc tersebut."
"Oh, baiklah. Nomor nya 0896xxxxxxxx," ucap Wira sembari memasukkan nomor teleponnya ke dalam ponsel Niken
"OK sudah di save ya.Tuh sudah aku misscall juga," ucap Wira kembali.
"Ya baiklah wira! Sampai jumpa besok," Niken tersenyum ke arah wira.
Deg_deg_deg. Jantung Wira berdebar lebih cepat melihat Niken tersenyum ke arah nya. Entahlah Apa yang dirasakan namun ada degupan dan getaran halus di hatinya.
"O my GOD! apa arti dari degupan jantung ku?" gumam Wira dalam hatinya. "Hai Wira, koq malah bengong," suara Niken membuat Wira terkejut.
"Oh.. am.. ok. Terimakasih atas tumpangan nya," ucap Wira gugup, karena ia merasa terkejut. kali ini ia tersenyum dengan ramah. "Sama-sama Wira," jawab Niken.
Kemudian Wira turun dari mobil Niken dan mobil Niken pun segera meninggalkan tempat itu, melaju dengan kecepatan sedang, semakin jauh dan kemudian tak terlihat lagi.
Setelah mobil Niken di pastikan betul-betul sudah menjauh, lalu Wira menelepon seseorang. "Halo! Ka.Lama banget sih! Panas nih nunggu di halte kayak begini, ah elo ka! ya sudah cepat!" pembicaraan Wira di dalam telepon dan entahlah siapa yang ia telepon.
Tak berapa lama sebuah mobil mewah berhenti di halte tepat di depan wira. Dan tanpa basa basi wira langsung masuk ke dalam mobil mewah tersebut.
Di dalam mobil--
"Raka..lo lama amat sih?" Protes Wira pada seseorang di balik kemudi yang bernama Raka. "Ya sorry Bang, tadi macet sekali di per empatan lampu merah sana," ucap Raka.
"Huufff.. panas banget nih pakai baju satpam begini. Kalau saja bukan karena papi yang kasih hukuman! sudah gue lawan ka. Mana enak harus mengontrol building tiap pagi dan sore, belum lagi terkadang harus mengantarkan barang atau makanan ke lantai atas. Biasanya kan gue yang di layani," gerutu Wira .
Wira membuka seragam satpam nya dan meletakan nya begitu saja.Terlihat tubuh nya yang tidak memakai pakaian itu begitu indah di pandang. kulit putih, bagian depan tubuhnya yang bidang, datar, serta berotot di setiap bagian terlihat kekar.
Lalu ia mengenakan t-shirt yang sudah di siapkan Raka. "Sabar bang, hanya tiga bulan," timpal Raka
"CK, tiga bulan! ini baru satu Minggu Ka," tukas Wira. "Sembilan hari Bang tepat nya. Tapi lo kliatan keren Bang pakai baju satpam itu! Ahahaha," Ucap Raka sembari tertawa.
Raka adalah adik sepupu dari Wira, sekaligus tangan kanan wira di dalam pekerjaan dan bisnis-bisnis nya.
"Aiisshh, gak sopan lo ka. Abang nya sedang kesulitan begini, malah di ter tawakan," Wira terlihat kesal.
"Sorry Bang, habis melihat lo jadi lucu! ada seorang Presidir, tampan, gagah turun jabatan menjadi satpam, hihi," gurau Raka.
"Ya, gak buruk juga sih! gue pikir pekerjaan menjadi Satpam juga bagus koq! banyak Faedah nya ketimbang jadi Presdir tapi belum sepenuhnya siap, ya jadi unfaedah.
Ingin nya hanya hura-hura terus," ucap Marvin, terlihat penyesalan dalam wajahnya.
"Hmmm, oke juga Bang! dalam satu Minggu ini lo cukup bijak dalam menghadapi hidup." ucap Raka menyeringai.
"Haaammm..yups thanks Ka. Hadeeuuh jadi melow tuh kan. Ricky mana? gue harus buat perhitungan sama dia. Gara- gara dia, gue jadi di hukum sebagai satpam begini oleh Papi."
Riki itu adik kembar nya Raka, ia terlahir beda 5 menit. Dan keduanya menjadi tangan kanan Wira. Mereka Akrab dari kecil, usia wira terpaut tiga tahun dari si kembar.
"Riki sedang ke dubai Bang, mengurusi investasi dengan orang Arab,"Jawa Raka dengan santai. "Loh kok gue baru tau ya Ka?" tanya Marvin, sepertinya terkejut.
"Mendadak Bang, berangkat nya juga," jawab Raka. "Aiisshh..apa apaan coba! Papi..papi, mulai main rahasia rahasiaan dengan gue rupanya," ucap Marvin.
Wira ini, sebetulnya putra dari pemilik PRATAMA group atau PT. PRATAMA GEMILANG ABADI Co..Ltd, yaitu perusahaan yang terbilang besar di kota tersebut, ia adalah anak laki-laki PRATAMA group yang sudah di asah dan di persiapkan dari kecil sebagai penerus perusahaan tersebut. Ia memiliki satu Kakak perempuan namun saat ini tinggal di Malaysia bersama suami dan anak anak nya, suami kakak nya merupakan seorang pengusaha dari Malaysia.
Nama aslinya Wira adalah MARVIN WIRA PRATAMA.Ia sedang menerima hukuman dari Ayah nya. Karena Wira atau Marvin melakukan kesalahan fatal, ia berlibur di dalam kapal pesiar bersama teman teman nya dan perempuan perempuan bayaran, serta meninggalkan perusahaan begitu saja selama hampir satu bulan.
Marvin malah menitipkan nya pada Ricky. Dan Riki yang berusaha menutupinya tidak berhasil, pada akhir nya Ayah Wira atau Marvin mengetahuinya. Dan sebagai hukuman nya maka posisi Wira yang awal nya presdir di turunkan menjadi satpam untuk sementara.
"Ka! cariin gue kost kostan, daerah yang deket ke building," pinta Marvin. "Buat apa bang?" tanya Raka tak mengerti, karena Marvin memiliki Apartemen.
"Sudah jangan banyak tanya! pokok nya malam ini harus dapat. Dan harus sudah dapat gue tempati," tukas Marvin.
"Siap bang," ucap Raka dengan tegas
**
Malam Harinya, saat Wira sedang asik nge Gym. Triliitt..Triliitt..Ponsel Wira berbunyi.
"Ya! Halo ka, bagimana? oh sudah dapat? oK, gue meluncur ka. Lo tunggu di situ!" Percakapan Marvin di dalam telepon.
Truuth..sambungan telepon pun terputus.
Satu jam kemudian Wira sudah berada di tempat kost yang ia hendak sewa. walaupun kecil namun terlihat nyaman. Bentuk nya berderet seperti sekolah, kost-kostan itu memiliki 3 lantai.
Ada gerbang utama, sebelum pagar sebagai penyekat dari satu kamar ke kamar lain. Di dalam nya terdapat ruang tamu, kamar satu, dapur dan kamar mandi.Wira mengambil kamar paling bawah yang menghadap gerbang utama.
"Ok, ka! sudah lo atur kan pembayaran nya?" Marvin bertanya. "Sudah bang! tenang saja, enam bulan di muka."
"Malam ini gue tidur di sini. Besok pagi tolong bawakan laptop sama beberapa potong pakaian," Pinta Marvin.
"Ya sudah, gue balik ya bang! o ya gue juga sudah sewakan garasi untuk menyimpan mobil lo Bang. Garasinya di belakang kost-kostan ini. Garasi nomor 6 Bang, nih kunci nya," ucap Raka. Lalu ia menyerahkan kunci garasi kepada Marvin.
"OK thanks ya bro,memang hebat lo ya, selalu dapat di andalkan!" Seru Marvin menepuk pundak Raka pelan.
"Hehe..thanks Bang. Kalau begitu gue balik!"
"Yap!"
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
ternyata anak sultan yg lagi di hukum😁
2021-09-21
0
Berdo'a saja
ternyata cuma menyamar karna hukuman
2020-09-29
0
🏘⃝Aⁿᵘȋ⏤͟͟͞R𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅
eh.. ternyata anak sultan 🤭🤭🤭
2020-08-25
0