Nafkah dari suami.

☘️☘️☘️☘️

Pagi pun tiba! dimeja makan ada sepasang suami istri, yang baru saja menikah, bahkan belum genap satu minggu, mereka sedang berbincang lebih seperti pasangan pada umumnya. Jika orang lain yang melihat mereka, maka akan mengira jika Rian dan Ayla adalah pasangan yang bahagia.

"Hari ini, mungkin aku akan pulang terlambat, kamu tidak usah menunggu ku lagi. Aku akan membawa kunci cadangan, agar kamu tidak membukakan pintu lagi." pesan Rian kepada Ayla.

" Iya, tapi apa kamu akan makan malam dirumah malam ini,? jika iya, maka aku akan memasak untuk makan malam kita." yanya Ayla kepada Rian.

"Aku juga belum tau, karena jadwal ku hari ini sangat padat, tapi akan aku usahakan." jelas Rian, karena dia sendiri juga tidak tau akan pulang jam berapa.

"Heem.., baiklah, tolong kabari saja aku bila kamu akan makan malam dirumah." ucap Ayla yang ikut berpesan juga, agar Rian tidak lupa menghubungi nya.

Rian pun hanya menggangguk, dan malah langsung mengeluarkan sebuah kartu black kard dari dompet nya.

"Ini kartu untukmu, PIN nya adalah tanggal pernikahan kita, belilah semua kebutuhan yang mau kamu beli." seru Rian seraya meletakkan kartu itu, Ketelapak tangan Ayla.

"Tapi, Ri..! aku tidak membutuhkan kartu ini, karena uang ku masih ada." tolak Ayla, dan meletakan kembali kartu itu di hadapan Rian.

"Tidak ada penolakan, kamu adalah istriku Ayla. Sudah seharusnya, aku yang menafkahi mu, bukan Ayah maupun kakek lagi. Kamu sekarang adalah tanggung jawab ku! kamu simpan saja kartu ini, kapan kamu membutuhkan nya, baru kamu pakai." tegas Rian, karena walau bagaimanapun Ayla tetaplah istri dan juga tanggung jawab nya.

"Ya baiklah, akan aku simpan saja dulu, nanti bila aku ingin belanja untuk kebutuhan kita sehari-hari baru aku pakai, dan terimakasih." Ayla dengan tulus.

Rian hanya mengangguk saja, sembari menampilkan seulas senyum tipis, lalu Rian berdiri dan mendorong kursi yang dia duduki tadi.

"Aku pergi dulu, kamu hati-hati jika sedang berjalan, jangan sampai menabrak sesuatu lagi." Ingat nya kembali, karena dari tadi malam pun, Rian selalu mengatakan jangan sampai menabrak sesuatu lagi.

"Iya, kamu juga hati-hati di jalan, dan ingat jangan lupa makan tepat waktu." pesan Ayla karena sekarang sedikit banyaknya Ayla sudah bisa memahami Rian, apabila dia sedang bekerja jika tidak ada yang mengigatkan waktunya makan, maka Rian akan melupakan untuk mengisi perutnya sendiri.

Ketika sudah sampai di depan pintu, ayla meraih punggung tangan Rian. Lalu menciuminya dengan takzim, untuk seperkian detik, Rian sempat terbengong karena antara sedikit kaget dan ada rasa yang tidak bisa dia jabarkan dengan kata-kata.

Namun setelah nya, malah Ayla yang di buat kaget, karena tanpa aba-aba lagi. Rian malah sudah mencium kening nya.

"Aku berangkat kerja dulu." pamit Rian kepada Ayla dengan cepat, belum sempat Ayla menjawab nya, namun Rian sudah masuk ke dalam mobil. Karena setelah mencium kening Ayla, jantung Rian seakan-akan mau meloncat dari tempatnya.

"Apakah yang gue lakuin ini salah,? tapi, Papa juga setiap mau berangkat kerja selalu melakukan hal yang sama kepada Mama! agh.., sudah lah, kenapa gue malah memikirkan hal yang tidak penting, hanya sebuah ciuman di kening, tidak masalah bukan! Ayla terlalu baik, rasanya tidak tega gue, kalau tidak memperlakukan dia seperti istri gue sendiri. Setidaknya gue bisa memberikan yang lainnya, terkecuali menafkahi batin nya, sekarang walau bagaimanapun kami sudah menjadi sahabat, dan gue juga sudah berjanji, akan membiarkan dia melakukan perannya sebagai istri gue selama satu tahun pernikahan kami, kecuali melayani gue di atas ranjang, angap saja semua yang gue lakuin sebagai balas budi gue. Atas semua kebaikan dia." ucap Rian didalam mobilnya.

Karena larut dengan pikirannya, sampai tak terasa Rian sudah tiba di depan gedung pencakar langit, yang berlogo Erlangga group.

Semua mata para karyawan wanita tertuju padanya, karena jika Rian datang bagaikan obat penyemangat bagi mereka semua, terutama para kaum hawa saja.

"Selamat pagi tuan muda." sapa para karyawan yang bertemu dengan nya. Rian hanya mengangguk saja, lalu Rian langsung masuk ke lift yang hanya khusus bagi petinggi perusahaan saja, dan memencet tombol angka 43. Dimana tempat dia menghabiskan waktunya untuk bekerja, setelah sampai. Rian langsung bertanya kepada sekertaris perempuan yang bernama Emi, Dia sudah bekerja di perusahaan Erlangga selama kurang lebih lima tahun.

"Apa Aldi sudah datang?" tanya Rian kepada Emi.

"Sudah tuan muda, sekertaris Aldi sudah ada di dalam." jawab Emi sopan.

Aldi adalah sekertaris serta tangan kanan, bagi keluarga Heri Erlangga. Sedangkan Emi, hanya sekertaris di perusahaan saja.

Ceklek... Suara pintu yang dibuka oleh Rian.

"Tuan muda sudah datang!" sambut sekertaris Aldi sambil berdiri.

"Bacakan jadwal untuk ku hari ini." perintah Rian kepada Aldi.

"Jam sembilan nanti, anda ada rapat dengan para staf pemasaran, sedang kan jam makan siang nanti, kita ada pertemuan dengan direktur dari proyek yang ada di kota A, yang menangani proyek ini sekarang adalah putranya. Sedangka jam tiga sore nanti masih ada pertemuan juga dengan perusahaan company. Tapi mereka yang akan datang keperusahaan Erlangga." jelas sekertaris Aldi dengan detil.

"Baiklah, jika begitu kamu sudah boleh pergi, aku akan memeriksa dokumen yang akan aku tanda tangani."

BERSAMBUNG.......

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

vino pasti🤔

2022-09-09

2

Santi Haryanti

Santi Haryanti

wah kota A apa mungkin itu vino

2022-08-25

2

susi naini

susi naini

mungkin dengan takzim thor, bukan tak lazim.

2022-07-17

3

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!