Menyalahkan

🌿🌿🌿🌿

"Kalau begitu, kenapa kita tidak perankan saja sandiwara ini!" Mendengar ucapan Ayla, meski ragu-ragu Rian pun membalas pelukan nya.

"Kenapa hanya berpelukan seperti ini, rasanya nyaman sekali, aku sudah sangat sering berpelukan dengan Bela, tapi rasanya tidak senyaman ini." ucap Rian di dalam hati, dan dia pun tersenyum sebelum melepaskan pelukan mereka.

"Ayo kita masuk, apa kamu sudah makan malam?" tanya nya kepada Ayla.

"Belum! aku menunggu kamu pulang, apa kamu sudah makan malam diluar?" Ayla bertanya ragu-ragu, takut jika kembali kecewa.

"Belum juga." jawab Rian sambil mengelus kepala Ayla.

"Kalau begitu, ayo bersihkan dirimu dulu, aku sudah memasak untuk makan malam kita!" ajak Ayla yang kembali merasa semangat.

Lalu mereka pun berjalan ke lantai atas sambil bergandengan tangan, setibanya di dalam kamar. Rian langsung masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Karena sudah seharian ini dia beraktivitas di luar, karena pekerjaan kantor yang selalu menumpuk.

Cek..lek..

Pintu kamar mandi yang dibuka oleh Rian, lalu dia berjalan kesamping tempat tidur dan mengambil pakaian yang sudah disiapkan oleh ayla.

Sedangkan Ayla, lagi duduk di depan meja belajar nya, sambil memegang sebuah buku. Karena dia sudah tahu kebiasaan Rian yang selalu mengekpos bagian tubuh atas nya, apabila keluar dari kamar mandi. Jadi sudah bisa dipastikan, jika Ayla sekarang hanya menghindar pemandangan yang bisa membuat dia terhipnotis, seperti yang sudah-sudah.

Melihat kelakuan Ayla. Rian hanya tersenyum, sambil menggelengkan kepalanya karena merasa lucu setiap dia keluar dari kamar mandi. Jika tidak menjerit, maka Ayla selalu menghindar.

Setelah selesai mengganti pakaian. Rian menghampiri Ayla lalu langsung menutup matanya dari belakang.

"Apa yang kamu kerjakan? ini sudah malam, kerjakan besok lagi. Sekarang ayo kita makan, aku sudah lapar sekali." ajak nya yang langsung menarik tangan Ayla.

"Tidak ada, aku hanya memperbaiki desain yang aku buat tadi siang." ucap Ayla, sambil mengikuti langkah kaki Rian.

"Hari ini, aku lelah sekali, besok pagi sepertinya aku tidak akan berangkat ke kampus. Karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesai besok." jelas Rian.

Mendengar ucapan Rian. Ayla hanya tersenyum simpul, sebab jauh didalam hatinya, sangat bahagia karena meskipun hanya hal kecil, Rian selalu bercerita kepada Ayla. walaupun Rian tidak pernah menganggap Ayla istrinya.

"Auh..., pelan-pelan saja jalanya, kaki aku masih sakit." keluh Ayla karena menurut nya, Rian berjalan terlalu cepat.

Mendengar Ayla yang mengaduh. Rian pun langsung berhenti, tepat di atas tangga.

"Agh..! maaf, aku lupa, jika tadi kamu terjatuh. Tadi siang bukan nya aku tidak mau membantu mu, tapi aku tidak mau jika Bela curiga dan salah paham kepada kita." jata, Rian yang merasa tak enak hati kepada Ayla.

"Ya.., aku mengerti jika kamu pasti hanya menjaga perasaan Bela." ucap Ayla tersenyum getir.

"Sini coba aku lihat, apa yang ini masih sakit,? kenapa sampai luka seperti ini! lain kali berjalan lah hati-hati." Nasehat Rian, karena menurutnya Ayla yang salah, tidak memperhatikan sewaktu berjalan.

"Aku sudah berhati-hati, mungkin ini memang sudah takdirnya, cara takdir memperkenalkan aku dengan pacar suamiku." sahut Ayla dengan sengaja.

Deg...

"Apa Ayla marah kepadaku? karena tidak memperkenalkan Bela. Tapi, bagaimana mungkin aku memperkenalkan mereka berdua." batin Rian yang belum mengerti maksut Ayla.

"Tapi, sepertinya pacar kamu memang tidak suka kepada ku, kamu tau sendiri kan tadi siang dia hampir saja menapar ku! hanya karena aku bertabrakan dengan dia, padahal dia tidak apa-apa, dan yang terjatuh pun adalah aku, meski aku sudah meminta maaf, tapi dia tetap saja marah." jelas Ayla agar Rian tidak menyalah kan dirinya saja .

"Bela tidak seperti itu, dia adalah gadis yang baik. Dia marah kepada kamu karena memang kamu yang tidak berhati-hati. Cuma entah mengapa, papa dan mama begitu tidak menyukai Bela. Padahal mereka tau, jika aku akan bahagia jika bersama Bela." ucap Rian yang seolah-olah membela Bela. Dan mengingatkan Ayla tentang setatus nya dimata Rian.

Mendengar penuturan Rian. Hati Ayla bagaikan tercabik-cabik, bagaimana mungkin, Rian mengatakan jika dia akan bahagia bila bersama dengan Bela.

"Ayo aku bantu turun." tawar Rian, sambil mengulurkan tangannya.

Namun ayla tidak menerima nya, dan malah berjalan lebih dulu, untuk menutupi rasa sakit nya.

Sampai di meja makan, Ayla langsung mengisi piring untuk Rian. Dan tidak banyak bicara lagi.

"Ini, makanlah." titah Ayla.

Lalu Rian pun mengambilnya. "Terimakasih." ucap Rian sambil sedikit memperhatikan Ayla, yang hanya langsung memakan makanannya sendiri.

Malam ini mereka makan dalam kesunyian dengan pikiran masing-masing. Karena biasanya mereka selalu mengobrol bagaikan sahabat.

Begitu selesai, Rian langsung pergi ke ruangan kerjanya, sedangkan Ayla membereskan bekas mereka makan, begitu selesai dengan pekerjaannya, Ayla pun langsung kembali ke kamar.

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Andry Lenny

Andry Lenny

Rian... Rian kamu memang sudah buta dg sikap & sifat Bella seperti itu dibilang baik /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-05-06

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ayla2 kenapa menyiksa diri...banyak pria lain yg lebih ok...biarkan rian bahagia dg bela...kamu hrs kuat...

2024-03-29

1

Idahas

Idahas

ntar bucin lu rian

2023-12-07

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!