Berpelukan.

☘️☘️☘️☘️

.

.

"Ayla, sepertinya kakimu sedikit terluka." kuatir Amel, yang sudah berjongkok dihadapan Ayla.

"Agh.., ini cuma luka kecil, tidak apa-apa." ucap Ayla menenangkan sahabatnya.

"Emang kecil, tapi....! ini perih lho Ay." timpal Riri yang juga merasa khuatir.

Mendengar percakapan kedua sahabat Ayla. Nando pun angkat bicara, dan menawarkan dirinya untuk menemani Ayla berobat.

"Kalau begitu biar kakak antar ke UKS ya, biar segara diobati, agar tidak membengkak." ajak Nando yang sudah siap membantu Ayla.

"Gak, usah kak, biar Riri sama Amel aja yang ngantar aku, kakak kan masih ada kelas." tolak Ayla halus. Karena Ayla tau jika Nando, tulus Ingin membantu nya.

Namun sebelum Amel dan Riri menjawab. Andre lebih dulu memotong nya.

"Agh., biar Nando saja yang nganterin kamu Ay. Karena Riri sama Amel akan meminta izin untuk kamu pada dosen. Iya kan Ri, Mel." ucap Andre sambil mengedipkan matanya kepada Riri dan Amel.

"Agh, bener banget ay, biar kak Nando aja yang ngantar kamu, kita bertiga yang akan izinin kalian sama dosen." kata Riri cepat, sambil menyenggol lengan Amel.

"Ya baiklah, kalau begitu buat kalian semua nya terimakasih ya! maaf, sudah ngerepotin kalian." sesal Ayla, yang merasa tidak enak sudah merepotkan sahabatnya dihari pertama dia mulai kuliah disini.

"Kamu, apaan sih Ay, minta maaf mulu, udah mendingan cepat pergi sana obatin kaki kamu. Nanti keburu membengkak." sambung Amel, agar Ayla tidak selalu meminta maaf kepada mereka.

"Ya baiklah, kami pergi dulu." pamit Ayla dan Nando.

Setelah kepergian Ayla dan Nando. Akhirnya Riri dan Amel membrondong Andre dengan berbagai pertanyaan.

"Kak Andre apa sih maksudnya tadi? pake ngedipin mata segala, jangan bilang kakak mau pacarin kita berdua sekaligus ya." tanya Riri menyelidiki.

Mendengar nya, sukses membuat Andre tertawa. "Kalian tuh bukan tipe kakak Ri! kakak mah sukanya yang bohai bukan kerempeng kayak kalian berdua." tawa Andre yang merasa senang, karena berhasil membuat Amel dan Riri cemberut.

"Enak aja kita berdua di bilang kerempeng, kakak juga bukan tipe kami berdua kok, cowok tipe kami tuh kayak kak Nando, jarang bicara, gak kayak kak Andre,! yang udah kayak burung toed." Riri yang kembali menjejek Andre.

"Sudah-sudah, kenapa kalian berdua malah jadi saling ejek sih." marah Amel kepada Riri dan Andre.

"Kakak tadi kenapa gak boleh kita berdua ngaterin Ayla?" tanya Amel serius, karena memang dia belum mengetahui maksut Andre melarang mereka, untuk mengantar Ayla mengobati kakinya.

"Bukan kakak gak boleh Amel, Riri..! tapi kakak mau ngasih kesempatan buat kak Nando, kalian tahu kan kalau kak nando itu gak pernah deket sama cewek manapun. Tapi sama ayla kayaknya beda, kakak hanya ingin mencoba membantu kak Nando, biar dia bisa membuka pintu hati nya lagi, untuk wanita lain. Kalian berdua tenang saja, teman kalian aman bersama kak Nando,karna kakak sendiri yang menjamin nya." jelas Andre, agar Amel dan Riri tidak menuduhnya yang tidak-tidak.

"Jadi, maksud kak Andre mau comblangin Ayla sama kak Nando." tanya Riri dan Amel bersamaan.

"iiih kalian itu ya, udah cantik pinter lagi." ucap andre sambil mengacak-acak rambut Riri.

"Iya dong, kami berdua memang sudah cantik dari dulu,! kak Andre nya saja yang bilang kita berdua kerempeng. Padahal pacar kita di setiap tikungan ada." ucap mereka bersama, lalu langsung tertawa.

Andre memang cukup dekat dengan Riri dan Amel, karena hanya mereka berdua yang tidak mengejar. Andre dan kedua sahabatnya.

"Tapi ya gak apa-apa sih jika mereka dekat, kan jomblo sama jomblo." seru Amel.

"Kalian serius kalau Ayla itu jomblo,? gak lagi bohongin kakak kan." tanya Andre memastikan.

"Ya serius lah kak, kita kan sudah nanya tadi." dijawab oleh Amel lagi.

"Baguslah kalau begitu, mana tahu mereka berdua cocok." do'a Andre kepada sahabatnya itu.

"Di ruangan UKS, kaki Ayla baru saja di obati, dan kaki yang bengkak nya, juga sudah di olesi salep penghilang rasa nyeri dan bengkak. Setelah selesai, mereka berdua pun langsung berpamitan keluar .

"Ayla, apa kamu mau langsung pulang ?" tanya Nando yang melihat Ayla berjalan berlawanan arah dengan kelasnya.

"Iya kak, lagian kan sudah di izinin juga sama Riri dan Amel." seru Ayla.

"Kalau begitu biar kakak antar ya?" Nando menawarkan diri untuk mengantar Ayla pulang.

"Agh, gak usah kak, terimakasih! Ayla tadi sudah nelpon sopir. Kasihan kalau gak jadi, dia udah capek-capek menjemput kesini."

"Baiklah, gak apa-apa, tapi lain kali kamu harus mau kakak antar pulang ya." pinta Nando dengan penuh harap.

"Aaasiiip kak, kalau gitu Ayla duluan ya, sampai jumpa kembali." pamit Ayla sambil berlalu meninggalkan Nando.

"Sampai jumpa juga, kamu hati-hati di jalan nya." pangil Nando, namun Ayla hanya tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya saja.

"Ayla, kamu memang berbeda dari gadis lain. Tapi kenapa ketika melihat kamu. Aku ngerasa bahwa aku melihat Nesa. Apa karena aku terlalu merindukan nya." batin Nando sambil melihat kepergian Ayla.

Membutuhkan waktu, menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit. Ayla baru sampai dirumahnya. Karena Ayla membawa mobilnya dengan sangat pelan, tadi sebetulnya, hanya alasan Ayla saja. Karena tidak mau Nando mengetahui tempat tinggalnya, apa bila dia pulang di antar oleh Nando.

Setelah sampai dirumahnya. Ayla langsung naik ke lantai atas, tempat kamar mereka berada, begitu tiba dikamar. Ayla lalu masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah selesai. Ayla pun langsung istirahat. Karena tau jika Rian belum pulang, jadi waktu kosong dia pergunakan untuk istirahat dulu.

Sampai Ayla terbangun ketika mendengar telponya berbunyi.

"Agh.., sudah jam berapa ini! aku kan belum masak untuk makan malam kami." ucap nya sendiri.

Lalu Ayla bangun dan langsung membersihkan mukanya, setelah itu ayla buru-buru turun ke lantai bawah. Karena ini sudah sore, sedangkan Ayla belum memasak untuk makan malam mereka, setelah bertempur di dapur kurang lebih satu jam.Masakan Ayla pun sudah siap.

"Semoga saja Rian *b*elum makan malam di luar!" batin Ayla.

Setelah semuanya siap. Ayla kembali lagi ke kamar, untuk membersihkan dirinya. Karena sekarang sudah pukul setengah tujuh malam, mungkin saja sebentar lagi Rian akan pulang.

Hanya lima belas menit. Ayla sudah selesai membersihkan dirinya, lalu Ayla berjalan kemeja rias untuk mengeringkan rambut nya.

Namun, tidak lama kemudian. Ayla mendengar suara dru mobil yang berhenti di pekarangan rumah mereka. Lalu Ayla turun ke lantai bawah, untuk menyambut suaminya pulang.

Cek..lek... Suara pintu yang dibuka dari dalam. Malah membuat Rian kaget, pasalnya dia mengira jika Ayla tidak akan menunggu nya pulang.

"Apa kamu sengaja menungguku?" tanya Rian memastikan.

"Ya, aku menunggumu pulang." jawab Ayla tersenyum manis.

Deg..

Entah kenapa mendengar kalimat yang Ayla ucapkan, mampu membuat jantung Rian kembali berdebar seperti kamirin-marin. "Wah, kita sudah seperti pasangan suami istri yang sesungguhnya saja, karena mama selalu menunggu papa pulang bekerja. Tapi, kalo aku lihat mama dirumah, setiap papa pulang bekerja, pasti langsung mendapatkan pelukan." ucap Rian untuk menghilangkan kegugupan nya, namun siapa sangka, jika Ayla malah langsung memeluk nya, sehinga Rian pun merasa kaget dan senang yang bersamaan. Entah kenapa, hanya mendapatkan pelukan dari Ayla sudah mampu menghilangkan rasa letih, yang tadi dia rasakan.

"Kalau begitu kenapa kita tidak perankan saja sandiwara ini!"

Meskipun mulut berbicara begitu, namun hati Ayla sangat terluka., meskipun ragu-ragu akhirnya Rian pun balik memeluk Ayla, sambil memejamkan matanya dan menghirup bau rambut Ayla yang sehabis keramas sehinga bau wanginya benar-benar membuat Rian betah memeluknya.

"Kenapa rasanya nyaman sekali." ucap Rian di dalam hatinya.

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

diana jan

diana jan

Ayla jangan jadi cewek cengeng dong lawan tu bella

2024-02-20

3

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

Lanjuttt

2023-12-16

0

Meyristha Avrilia Meymey

Meyristha Avrilia Meymey

krna ayla pasangan halalmu rian

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!