Penjelasan Rian.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Ayla, maaf aku tadi bukan pergi ke perusahaan, tapi pergi bersama Bela," kata Rian yang merasa bersalah pada sang istri. "Sewaktu kamu masuk ke kamar mandi, dia meneleponku dan meminta diriku mengantar dia berbelanja. Habis berbelanja, kami langsung makan malam dulu, sebelum, mengantar dia pulang, aku tak ingin mengecewakan Bela lagi. Karena beberapa hari ini sudah mengabaikan dia."

"Ya tidak masalah, kamu juga tidak perlu menjelaskan semuanya kepada ku." ucap Ayla lirih.

"Apa kamu marah padaku?" tanya Rian, yang masih merasa bersalah.

"Tidak, kenapa aku harus marah! kamu tidak bersalah kepada ku Rian." jawab Ayla sambil tersenyum getir.

"Baiklah, kalau begitu terimakasih! tapi apa kamu belum makan malam?" tanya Rian kepada Ayla, karena di meja makan masih terlihat ada beberapa macam masakan, yang belum tersentuh sama sekali.

"Belum." jawab Ayla singkat, kecewa ya, tentu saja Ayla kecewa, karena ini baru hari kedua mereka menikah. Namun belum juga sampai petang, tetapi Rian sudah pergi menemui kekasihnya dan tidak bisakah Rian menahanya, untuk beberapa hari saja. Meskipun mereka menikah atas dasar perjodohan dan ada perjanjian di antara mereka berdua, setidaknya Rian harus menghargai perasaan Ayla kan.! begitu lah pikiran Ayla.

"Makanya aku menunggumu, karena tadi aku sudah mengirim mu pesan, jika aku sudah memasak untuk makan malam kita."

"Aku tidak tahu, setelah membalas pesanmu tadi, aku tidak melihat telepon genggamku lagi."

Lalu Rian menarik kursi ke belakang dan duduk, tepat di samping Ayla.

"Ayo makanlah, biar aku temani." titah Rian.

"Terima kasih, tapi aku sudah tidak lapar lagi." tolak Ayla, karena dia sudah tidak berselera lagi.

"Kenapa..! apa karena makanan ini sudah dingin, kalau begitu biar aku panaskan dulu." tawar Rian agar Ayla mau makan.

"Tidak usah Ri.., terimakasih! pergilah kembali ke kamar dan bersihkan dirimu, ini sudah larut malam." kata Ayla sambil mendorong kursi dan hendak pergi dari meja makan.

Tetapi Rian langsung mencekal pergelangan tangannya.

"Ayla, tunggu kamu mau pergi ke mana?"

"Aku tidak kemana-mana, hanya ingin membereskan makanan ini, mau ku taruh di lemari pendingin, biar besok pagi tinggal dihangatkan saja untuk kita sarapan." jelas Ayla, agar Rian melepaskan cekalan di tangan nya.

"Tapi, kamu belum makan malam Ay!" ucap Rian yang masih menyuruh Ayla makan terlebih dahulu.

"Jika sudah larut malam seperti ini, aku sudah tak berselera jika makan Nasi." tegas Ayla untuk kedua kalinya.

"Apa kamu mau aku temani mencari makanan di luar?" ajak Rian.

"Tidak juga! aku hanya ingin memasak Indomie saja, untuk mengganjal perutku menjelang besok pagi." seru Ayla.

Mendengar Ayla yang ingin memasak Indomie, Rian langsung berdiri dan malah mendudukkan Ayla di kursi meja makan.

"Kamu duduk saja di sini, biar aku yang buatkan Indomie untukmu." ucap Rian menawarkan dirinya.

"Tapi, aku bisa membuatnya sendiri Ri." tolak Ayla.

"Ayla, udah please biarkan aku yang membuatnya,! kalau tidak, maka aku benar-benar merasa bersalah kepadamu." tegas Rian yang tak mau dibantah lagi.

"Kalau tidak, kamu anggap saja, Indomie yang ku buat, adalah pertanda maaf dari seorang sahabat." pinta Rian.

Deg...

"Jadi benar, jika Rian hanya menganggap aku sebagai sahabatnya, bukan istrinya." batin Ayla.

Karena malas berdebat dengan Rian, Ayla pun kembali duduk dan memaksakan dirinya untuk tersenyum.

Melihat Ayla yang sudah tersenyum, Rian pun melanjutkan niatnya yang ingin membuat kan, indomie untuk Ayla.

Karena merasa jenuh hanya duduk menunggu Rian yang sedang memasak, Ayla pun langsung membereskan masakan yang ada di meja makan dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit, satu mangkok Indomie pun sudah tersaji.

"ini, duduk dan makanlah." ucap Rian kepada Ayla sambil meletakkan satu mangkok indomie dihadapan Ayla.

Lalu Ayla menarik kursi ke belakang dan duduk di samping Rian.

"Kamu masaknya berapa bungkus? kenapa ini banyak sekali." yanya Ayla kepada Rian.

"Aku hanya memasak satu bungkus, sudah makanlah, nanti keburu dingin."

"Apa kamu tidak mau.? tawar Ayla.

"Tidak, aku masih kenyang." jawab Rian singkat.

Lalu ayla tidak bicara lagi dan langsung makan saja.

Melihat Ayla yang menyukai Indomie buatannya, Rian pun bertanya.

"Apakah masakan ku enak?" tanya nya penasaran. "Iya enak sekali, aku tak menyangka jika kamu bisa memasak." puji Ayla.

"Jika hanya memasak Indomie, ataupun hanya Nasi goreng, aku masih bisa, tapi jika yang lainnya baru aku tidak bisa." ucap Rian yang merendah karena memang hanya itu yang bisa iya masak.

"Tak masalah, yang penting bisa memasak. Kamu kembalilah duluan ke kamar, bersihkan dirimu, dan tak usah menungguku, karena aku akan membersihkan ini terlebih dahulu." suruh Ayla, agar Rian segera membersihkan dirinya.

BERSAMBUNG .......

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

biarin sy..dianggap sahabat ntar lama2 juga Rian bucin

2023-12-07

6

Dewi Payang

Dewi Payang

Indomienya terlihat enak😊

2023-02-04

0

meysa safitri

meysa safitri

masih mendingan rian,dia jujur,klo di novek lain pda boong😭

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!