Membuka Resleting.

🌿🌿🌿🌿

Setelah acara resepsinya selesai. Ayla pun, ikut pulang ke rumah keluarga Erlangga.

"Rian, bawalah Ayla ke kamarmu! biar dia istirahat." perintah mama Sonya.

"Iya mah." jawab Rian singkat.

"Mama kalau begitu, Ayla istirahat duluan ya." pamit Ayla pada mertuanya.

"Pergilah sayang, kalian berdua pasti capek! karena sudah seharian berdiri menyambut para tamu." titah mama Sonya yang mengerti jika kedua anak dan menantu sudah sangat lelah.

"Ayo kita ke kamar." ajak Rian yang tanpa sadar, Rian sudah menggenggam dengan lembut, tangan Ayla.

Ayla hanya menggangguk dan mengikuti Rian dari belakang.

"Mandilah duluan, pakaianmu ada di lemari yang sebelah sana, karena mama sudah menyiapkan semuanya."

"Heem, Terima kasih." ucap Ayla sungkan.

Rian menjawab hanya dengan anggukan saja, lalu Ayla langsung masuk ke kamar andi. Untuk membersihkan dirinya, tetapi sudah lebih dari sepuluh menit. Ayla masih kesusahan untuk membuka gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya. Karena tak ada pilihan, akhirnya Ayla Kembali keluar lagi.

"Kenapa kamu tidak jadi mandi? apa karena kamar mandinya tidak sesuai?" tanya Rian merasa heran.

"Eeh tidak, tidak! bukan begitu, tapi aku tidak bisa melepas resleting belakangnya. Karena tanganku tidak sampai, bisa tolong panggilkan pelayan perempuan kemari." pinta Ayla.

"Pelayan perempuan." Rian mengulangi, apa yang Ayla katakan.

"Iya betul, pelayan perempuan." jawab Ayla cepat, sambil mengangguk kan kepalanya.

"Buat apa? ini sudah malam, apa kamu ingin dibawakan makanan kemari!" tanya nya lagi.

"Tidak, bukan seperti itu! aku juga tidak lapar." ucap Ayla yang cemberut.

"Lalu, buat apa menyuruh pelayan kemari?"

"Aku hanya ingin meminta tolong pelayan, untuk membantuku membuka gaun ini." jelas Ayla untuk kesekian kalinya.

"Kenapa kamu tidak meminta bantuan ku saja? aku pun bisa membantumu, jika hanya membuka resleting saja." tawar Rian dengan entengnya.

Mendengar ucapan Rian, mata Ayla langsung membola dan pipinya pun langsung bersemu merah.

Baru mendengar saja, Ayla sudah malu, apa lagi jika sampai Rian yang membantu Ayla membuka gaun itu.

Oh tidak, ini tidak benar Ayla. yang benar saja, masa iya, Rian yang membantu Ayla membuka gaunnya.

pikir Ayla sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

"Rian.." jerit Ayla yang langsung membuat telinga Rian berdengung.

"Apaan sih,! aku juga masih ada disini malah jerit-jerit aja, berisik tau gak." ucap Rian sambil menggosok telinga nya sendiri.

"Kamu nyadar gak sih, dengan omongan kamu barusan?" kesal Ayla.

" Ya sadarlah, orang akunya gak lagi mabuk." seru Rian.

"Rian pleas deh, aku tuh pengen mandi, pengen istirahat." mohon Ayla bersungguh-sungguh.

"Ya kapan akunya ngelarang Ayla, dari tadi juga, udah aku suruh mandi kan! biar bisa istirahat." ucap Rian yang merasa bingung.

"Ya, tapi akunya gak bisa ngelepasin gaun ini!" keluh Ayla.

"Ya sudah, sini aku bantu." tawar Rian untuk ketiga kalinya.

"Kamu tahu kan, kalau kamu itu laki laki."

"Ya tahulah, emang siapa yang bilang kalau aku perempuan, apa kamu ingin aku membuktikan, kalau aku adalah laki laki sejati. Atau jangan-jangan, ini hanya akal-akalan kamu saja, karena ingin melewati malam pertama kita."

goda Rian kepada Ayla.

Dan ntah kenapa, melihat raut muka Ayla, Rian malah dengan sengaja, ingin mengerjai gadis yang belum genap dua puluh empat jam menjadi istrinya itu. Padahal sebelumnya, Rian sangat dingin kepada siapapun. Terkecuali kepada orang terdekatnya saja.

"Eh enak aja, siapa juga yang mau malam pertamaan sama kamu." ketus Ayla, yang pipinya sudah semerah buah tomat.

"Tapi aku mau loh." goda Rian lagi.

"Rian udah, ini gak lucu tau gak! aku lagi gak mau bercanda, mana mungkin kamu yang bantuin aku."

"Siapa juga yang bercanda." tukas Rian.

"Ya sudah, kalau gitu..., cepat tolong panggilin pelayan, kalau aku yang manggilin kan gak enak. Aku juga belum kenal siapa-siapa di sini. Selain kamu, papa sama mama." terang Ayla agar Rian mau membantu nya.

"Memangnya kamu gak takut, kalau mama sampai tahu, masa iya pengantin wanitanya meminta bantuan pelayan. Hanya untuk membuka gaun, nanti mama pasti akan curiga, kalau kita belum mau membuat cucu untuk nya." ucap Rian mengigatkan.

"Ya terus gimana dong! sama kamu aku malu." jujur Ayla tersipu.

"Ya sudah sini aku bantu, jangan malu." ajak Rian.

"Nggak ah, aku malu Rian." yolak Ayla cepat.

"Ayla, kenapa harus malu. Aku juga gak akan tertarik kok sama kamu, jadi gak usah takut juga, lagian kita kan udah bersahabat. Gak mungkin dong aku melanggar janji Kepada sahabatku sendiri."

DEG....

Mendengar ucapan Rian, entah kenapa! Ayla yang tadinya malu, langsung berubah tidak malu lagi hanya dalam hitungan detik, dan langsung menyetujui begitu saja.

"Ya baiklah, aku percaya padamu..., sudah ayo." ajak Ayla yang sudah berjalan mendahului Rian.

Meskipun rasanya hati Ayla sakit, mendengar ucapan Rian yang benar-benar hanya menganggapnya, sebagai seorang sahabat, namun Ayla segera mengalihkan pembicaraan. Karena tak mau, Rian mengetahui jika sebenarnya. Ayla berharap lebih dari pada sahabat.

Meskipun Ayla sudah tahu dari awal, jika pernikahan mereka hanya untuk sementara namun, Rian tidak perlu juga, untuk mengigatkan Ayla akan setatus meraka. pikir Ayla yang sedikit kecewa.

.

BERSAMBUNG......

MAAF YA, JIKA MASIH BANYAK TIPO. SAMA CARA PENYAMPAIAN NYA YANG SALAH. KARENA AUTHOR NYA, MASIH AMATIRAN 🙂

Terpopuler

Comments

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

sahabat jadi cinta
/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/

2024-04-24

1

Ana Ajertoinn

Ana Ajertoinn

yg busy pilihan siapa yg sakit ati siapa..kn lbuh mudah bilang Sama ortunya.... xkan org berpendidikan dn pembisnis hebat x punya otak dn nurani..apalagi anak gadis yg disayang.....harapan x boleh beli kebahagiaan. besar Mana sekalipun harapan Ibu ayah yg menjalani rumahtangga adalah anaknya....takut kecewakan keluarga alasan yg sangat x berasas.. keluarga ridwan kan org hebat x kan x boleh selidiki bakal menantu.

2024-03-12

3

Kartini Kartini

Kartini Kartini

tidor ceritanya agak panjangnya napa

2024-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!