Telpon dari ayla.

☘️☘️☘️☘️☘️

.

.

"Tapi Ayla, apa kamu sudah memberitahu Vino?" tanya sari.

Belum Sar, aku baru ngomong sama kamu aja!" jawab Ayla yang merasa bingung untuk memberitahu Vino.

"Ayla, aku rasa Vino bisa-bisa serangan jantung, jika dia mendengar kamu akan pindah ke kota B lagi." ucap Sari kepada Ayla.

"Apan sih Sar, berlebihan banget ngomongnya." sahut Ayla.

"Aku serius Ayla, ketika dia tahu kamu pulang ke kota B aja, dia udah kayak ayam yang kehilangan induk nya. Apa lagi ini, kamu malah pindah, aku aja sok banget dengar nya."

"Lagian, aku heran deh sama kamu Ay. Para gadis di sini pada ngejar- ngejar Vino. Tapi sama kamu pernyataan cintanya gak pernah diterima."

"Selalu kamu gantung, udah kayak jemuran TKW yang gak pernah diangkat-angkat. Kurang apa coba? pinter iya, ganteng iya, kaya juga iya, baik, jangan ditanya lagi. Paket komplit deh pokoknya." oceh Sari kepada Ayla.

Karna Ayla memang selalu menolak Vino, dengan alasan mereka bersahabat. Ayla tidak mau nanti nya akan merusak persahabatan yang mereka jalin.

"Mungkin Vino memang bukan jodohku Sari, jika memang kami berjodoh, suatu saat nanti, pasti akan bertemu, sudahlah, aku mau pulang dulu. Ingat buat datang ke rumah ya, lusa pagi aku sudah kembali ke kota B lagi." pamit Ayla yang duluan pulang.

"OKE. Ay. Nanti aku akan datang, Bareng sama vino." teriak Sari memandang kepergian Ayla.

🍃

Setelah mobil yang menjemput datang, Ayla langsung pulang, hanya menempuh waktu lima belas menit. Ayla pun sudah sampai di kediaman neneknya.

"Selamat siang nenek." Ayla langsung menyalimi nenek nya.

"Siang juga, kamu sudah pulang sayang?" tanya nenek.

"iya nek, Ayla cuma ngambil barang yang ketinggalan saja, sama ngomong dengan Sari.

kalau yang lainnya nanti akan diurus sama orang suruhan ayah." jelas Ayla kepada neneknya.

"Apa kamu, sudah makan siang." tanya nenek seperti biasanya, yang selalu khawatir, jika Ayla sampai telat makan.

"Sudah nek, Ayla mau langsung istirahat saja." pamit Ayla kepada neneknya.

"Ya sudah istirahatlah, tidak usah banyak pikiran ya sayang, nenek takut kamu malah sakit." seru nenek mengigatkan.

Begitu memasuki kamar, Ayla langsung membersihkan diri nya, setelah itu, Ayla mengambil telepon genggam nya. Karena dari tadi malam, Ayla belum ada membuka benda pipih tersebut.

Dan tanpa sengaja, Ayla membuka sosial media milik, Ardiaz Rian Erlangga.

Di sana, semua cuma ada foto Rian bersama teman-temannya. Tak ada satupun, Rian mengunggah foto nya yang sedang bersama sang kekasih.

"Kenapa dia tidak ada mengunggah foto bersama kekasihnya, apa begitu cintanya, sehingga tidak mau orang lain tahu."

"Aku jadi penasaran, seperti apa sih kekasih Rian! sehingga dia langsung menolak waktu dijodohkan denganku? Rian, kamu itu sebetulnya tampan, tapi sayang, sudah menjadi milik orang lain."

"Andai saja kamu mau mencoba menerima diriku! ah..., sudahlah, aku terlalu berharap saja. Nanti aku sendiri yang akan terluka, sekarang yang harus aku pikirkan adalah bagaimana kedepannya nanti."

"Akan seperti apa pernikahan yang akan aku jalani. Belum juga menikah, namun perceraian sudah ditentukan." ucap Ayla kepada dirinya sendiri.

🍃

Waktu begitu cepat berlalu, dan hari ini, Ayla akan kembali ke kota B. Di mana, tempat kedua orang tuanya berada.

Setelah berpamitan, kepada kakek dan neneknya. Ayla pun langsung berangkat. Mobil yang ditumpangi Ayla pun langsung melaju membelah jalan di ibukota tersebut.

Hanya membutuhkan waktu delapan belas menit. Ayla sudah tiba di bandara dan langsung check out penerbangan.

Sedangkan di perusahaan. Rian baru saja keluar dari tempat meeting dan langsung masuk ke dalam kantornya. Hari ini pikirannya tidak tenang, karena dia sudah tidak sabar menanti telepon dari Ayla.

"Kenapa tuh cewek gak ada nelpon juga sampe sekarang ya? gue penasaran, kira-kira dia ngambil keputusan apa." tanya Rian kepada dirinya sendiri.

Braak... suara pintu yang dibuka begitu saja. Rian sampai terlojak kaget, ternyata yang datang adalah teman-temannya.

"Kalian ngapain ke sini? masuk main nyelonong aja, bukannya ketok dulu pintunya." ketus Rian yang kesal, karena telah membuat dirinya terkejut.

"Lo tuh ya, jauh jauh kita datang ke sini buat nemuin elo, datang bukannya disambut, ini malah diomelin." oceh Andre.

Sedangkan Nando langsung membuka lemari pendingin, untuk mengambil minuman di sana. Diantara mereka bertiga, memang Andre lah yang paling banyak bicara.

Baru saja mereka duduk, telepon genggam milik Rian sudah berdering.

Lalu Rian melihat nama yang tertera. Rian nampak kaget, karena yang menelpon saat ini, adalah Ayla, orang yang sudah ditunggunya dalam beberapa hari ini.

Rian melirik kedua sahabatnya sebelum mengangkat telpon dari Ayla.

📞 Ayla : "Hallo... Apa ini bersama Rian." suara Ayla disebrang sana.

📞 Rian : " Iya, ini gue sendiri! ada apa?" tanya Rian yang berpura-pura.

📞 Ayla : Apa kita bisa bertemu di jam makan siang? jika bisa, temui aku di Restoran xx, sekarang aku lagi dijalan arah kesana, selamat siang."

Tuuuut....

Belum juga Rian menjawab, namun Ayla langsung mematikan teleponnya.

"Kurang ajar banget nih cewek, main matiin aja, belum juga gue jawab. Umpat Rian sambil menahan emosi, karena belum ada orang yang seberani Ayla, apalagi ini seorang perempuan.

"Siapa Ri?" tanya Nando yang merasa aneh melihat raut wajah Rian, setelah menggangkat telpon yang entah dari siapa, Nando pun juga tidak tau.

"Cewek aneh." jawab Rian cepat.

"udah ah, gue mau pergi dulu, jika kalian mau menunggu, tunggu saja, tapi jika tidak, pulang saja sana." usir Rian kepada Nando dan Andre.

"Wah jangan bilang, lo selingkuh dari Bela ya." tebak Andre asal.

"Apaan sih, pulang aja sana, gue belum tau mau lama apa sebentar perginya." sahut Rian sambil mengambil kunci mobilnya.

"Emang kita berdua gak boleh ikut ni?" kata Andre lagi.

"Enggak untuk hari ini, gue mau menemui klien gue. Udah kalian berdua kalo mau menunggu silahkan. Tapi kalo gak mau, pulang sana, gue pergi dulu." kata Rian yang sudah berlalu miningalkan kedua sahabatnya.

"Buset tu anak, kurang ajar bangeet, ada tamu malah ditinggal pergi." ucap Andre yang mengoceh seperti emak-emak kaum rebahan saja.

"Udah, biarin aja, mungkin dia mau bertemu dengan rekan kerjanya. gak mungkin kan dia malah membawa kita." kata Nando yang selalu menjadi penegah, antara kedua sahabatnya.

"Gue mau pulang aja, lo mau ikut gue atau mau nungguin Rian, terserah elo aja." ujar Nando sambil berlalu.

"Eeh, gue ikut pulang lah, masak iya gue nunguin Rian sendirian disini! udah kayak nunguin suami aja, ogah banget gue." rutuk Andre sambil berjalan mengikuti Nando dari belakang.

.

BERSAMBUNG......

..

TERIMAKASIH UDAH MAU MAMFIR 😘

.

JANGAN LUPA UNTUK LIKE NYA 😍

Terpopuler

Comments

Arvilia_Agustin

Arvilia_Agustin

kalau sudah jodoh tak kan kemana

2024-05-02

1

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

Lama2 jg bucin

2023-12-16

2

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

sebenarnya demen juga tuh cowok

2023-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!