Seandainya... (Waktu Dapat Diputar)

Seandainya... (Waktu Dapat Diputar)

Falisha Yumna Az-Zahra

Hai, kenalkan. Aku Falisha Yumna Az-Zahra. Panggil saja aku Yumna.

Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ya, sebenarnya dadi 4 bersaudara. Karena ayah ku menikah lagi dan memiliki dua orang anak dengan istri barunya.

Hubungan aku dan ayah tidak berjalan baik. Ayah hanya memberi nafkah jika diminta, hal itu membuat ibu harus bekerja ke Malaysia demi memenuhi kebutuhan ku dan adikku. Arumi. Arumi Dwi Putri.

Kisah ini berawal dari semua keluarga yang memutuskan untuk pindah ke Kalimantan. Kakek menjual rumah yang ada di Jember untuk membayar hutang dan memilih untuk tinggal dengan anak kedua nya yang ada di Kalimantan.

Hal itu membuat ku terpaksa tetap tinggal di Jember, karena ujian kelulusan sudah hampir tiba. Ayah yang mengetahui hal itu, memintaku untuk tinggal dirumah istrinya, agar bisa menemani kedua adikku. Karena beliau dan istrinya ada di Malaysia.

Ibu tidak mengijinkan aku untuk tinggal disana, karena sesuatu hal yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Akhirnya aku memilih untuk tinggal bersama dengan Wulandari teman sebangku di sekolah menengah kejuruan, sebelum akhirnya memutuskan tinggal bersama Novitasari. Karena rumah Wulan yang berdekatan dengan Yongki, kekasihku dari aku kelas 11. Membuat diriku menjadi bahan pergunjingan tetangga Wulan.

Tinggal dengan Novi juga tidak bertahan lama, karena Yongki yang selalu berkunjung. Menbuat Ayah Novi marah dan tidak mengizinkan aku untuk tinggal disana lagi. Beliau mengatakan aku akan membuat Citra keluarga Novi menjadi buruk.

Tidak ada pilihan lain bagiku selain tinggal sepupu dari nenek ku. Aku biasa memanggilnya Mak Lamet. Disana juga ada Mak Sari, adik dari Mak Lamet. Mak Lamet dan Mak Sari bekerja disawah.

Sebenarnya aku tidak betah tinggal ditengah tengah mereka yang juga tidak henti-hentinya membicarakan aku dibelakang. 3 Bulan aku bertahan, hingga hari ini aku bisa pergi dari sini.

" ah, akhirnya kita lulus juga"

Senyum liza sambil memandang surat tanda kelulusan.

"Benar, aku sudah tidak sabar untuk bertemu ibuku"

Novi yang tak kalah semangat dari liza.

Aku dan wulan datang membawa 4 porsi mie ayam dan 4 es teh, dan bergabung bersama dengan Liza dan Novi

"Kalian akan kemana setelah ini"

Tanya novi sambil meraih gelas es teh yang di bagikan Yumna

"Aku mungkin akan kuliah di XXX" ucap wulan sambil meletakan bokongnya di kursi sebelah liza.

"Yang pernah dipromosikan itu? Kuliah 1th?"

Berkata tanpa melihat, liza fokus menuang saos ke mangkuk mie nya.

"Ya, seperti nya aku tertarik, kalau kau akan kemana?" Melirik Yumna yang baru saja duduk disebelah novi.

"Aku mungkin akan ke tempat paman di bali, menunggu ibuku pulang dari negeri jiran lalu terbang ke kalimantan" Ucap Yumna sambil menuang saus mie ayam.

"Apa itu artinya kita akan berpisah?"

Liza menatap haru ke 3 sahabat nya secara bergantian.

"Jangan lebay deh, kita masih bisa bertemu, masih bisa berkomunikasi kan". Ucap novi sambil meletakan sambal di mangkuk mie.

"Benar, bukan kah kau ingin segera menikah setelah ini liza?"

"Aku tau wulan, hanya saja, rasa nya tidak percaya bahwa kita akan berpisah"

"Kita memang akan berpisah, tapi bukan berarti kita tidak akan bertemu lagi" imbuh Yumna sambil memberikan kecap yang diminta wulan.

"Kau akan menikah, tentu saja kau akan sibuk dengan urusan rumah dan suami mu"

"Yang dikatakan novi benar liza, setelah ini kita akan menjalani kehidupan kita masing-masing"

Hening

Semua sibuk dengan mie nya masih-masing.

"Yumna apa kau sudah memberi tahu Yongki soal rencana mu ke bali" Tanya Novi meminum es teh sambil melihat ke Yumna

"Belum, aku rasa dia masih sibuk" ucap Yumna sambil mengelap mulut dengan tisu.

"Apa dia masih di kota Malang?" liza dengan gaya kepo nya.

"Entahlah, mungkin saja".

"Hei, kau kan pacar nya harusnya kau tau bukan" Tanya Wulan yang sedari tadi diam jadi tertarik bertanya.

"Ah wulan, bukan kah kau sepupu nya?, Rumah kalian bahkan dekat. Tidak mungkin kau tidak tau. Yongki sudah 7 hari ini tidak bisa di hubungi"

Yumna menatap Wulan dengan tatapan berharap Wulan akan memberinya informasi seputar yongki.

"Apa kalian bertengkar" ucap wulan sambil mengambil tisu.

"Masih karena masalah itu ?" Jiwa kepo liza meronta-ronta

"Hmm, sepertinya begitu, aku merasa seakan tidak ada lagi cinta untuk nya." ucap Yumna sambil menopang wajah dengan kedua telapak tangan.

"Memang kenapa sih Wulan dengan keluarga Yongki?" ke kepoan Liza yang hakiki.

"Ya, aku tidak tau pasti. hanya saja, waktu itu, tidak sengaja aku dengar ibu yongki berbicara bahwa keluarga nina terlalu rumit, orang tua yang cerai, dan nina yang ada disni, sementara semua keluarganya pindah ke kalimantan." ucap wulan sambil menghabiskan es teh.

"Apa kau sudah selesai ?, Kalau sudah ayo kita pulang. Aku sungguh lelah " ucap Yumna yang melihat novi baru saja selesai menghabiskan es teh.

"Tentu, ayo kita pulang "

"Bye, jangan lupa nanti WA"

" Sip " ucap Novi, Wulan dan Yumna secara bersamaan.

" Apapun yang terjadi kita akan selalu mendukungmu " ucap ketiga nya sambil memeluk Yumna

" Ah terima kasih, kalian memang tak tergantikan " Yumna membalas pelukan para sahabat nya.

Setelah membayar makanan, mereka pulang dengan kendaraan masing-masing.

15 menit kemudian, Yumna sampai di rumah Mak Lamet.

"Motor siapa itu, apa mak Lamet kedatangan tamu. Tapi kenapa sepertinya aku mengenal motor itu?" Lirih Yumna sambil mulai berjalan masuk ke dalam rumah

"Assalamualaikum Mak, Yumna pulang"

"Walaikumsalam, masuk lah. Yongki sudah lama menunggu "

Deg

Yongki !!!

Yuman masuk ke rumah dengan pintu yang sudah terbuka, dan...

"Yongki... "

" Hai, apa kabar ? Bagaimana kelulusan mu ? "

Yongki tersenyum melihat Yumna yang masih berdiri di pintu.

Ck, lihatlah. Dia menghilang 7 hari dan datang seperti tanpa dosa.

"Masuk lah, kenapa kau diam disitu?, Seperti melihat hantu saja" cibir Yongki yang masih tak mengerti kenapa Yumna tidak masuk dan duduk.

"Masuk lah nak, Mak akan menyelesaikan pekerjaan dulu." Mak Lamet berlalu meninggalkan Yumna yang mulai berjalan dan duduk di kursi, tepatnya kursi yang berhadapan dengan yongki.

"Bagaimana kabarmu ?"

Yongki membuka suara saat Yumna sudah duduk.

"Aku baik, bagaimana denganmu"

" Seperti yang kau lihat, aku baik. Bagaimana kelulusan mu" Tanya Yongki basa basi.

Yumna hanya terdiam, membuka tas nya dan melempar surat ke meja.

"Wah, kau lulus ternyata "

Senyum yongki saat membaca kertas yang dilempar Yumna.

"Hmmm" Ucap Yumna yang seakan tidak bersemangat bertemu Yongki hari ini.

" Maafkan aku " Ucap Yongki yang membuat Yumna sedikit terkejut.

"Yumna, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menghindarimu. Aku hanya.... "

"Sudahlah yongki, tidak apa. Aku mengerti " ucap Yumna memotong perkataan yongki.

...Flashback on...

"Yongki kapan kau akan melamarku? "

"Kenapa ?"

"Kau tau kan Mak Lamet dan keluarganya sangat posesiv, mereka mengira aku gadis tidak benar karena selalu berkencan denganmu, dan kau juga tau keluarga ku jauh di kalimantan. Mereka juga menuntut agar kau melamarku agar ada keterikatan antara kita"

"Maaf, aku belum siap untuk terikat. Kau tau kan aku sudah 3x gagal jadi tentara, tidak mudah bagiku untuk membujuk keluargaku agar melamarmu"

"Kenapa ? Apa karena aku dari keluarga brokenhome ?"

Mata Yumna mulai berkaca2. Dia ingat betul bagaimana wulan menyampaikan jika keluarga yongki hanya menerima besan yang jelas asal usulnya tidak terpecah belah dan tidak rumit seperti keluarga nya.

"Kenapa kau diam yongki ?, Jadi benar kerena kelurga ku yang tidak jelas? "

"Kita tunggu saja ibu/ayah mu pulang, lalu kita bicarakan ini lagi. Kau bersabarlah"

Selalu saja seperti ini jika aku bertanya tentang kejelasan hubungan ini

Sejak kejadian itu hubungan Yongki dan Yumna mulai renggang. Masih bersama namun sudah tidak sejalan.

...Flashback off...

"Aku akan ke bali menjemput ibu, kemudian akan terbang ke kalimantan"Ucap Yumna sambil menatap intens ke yongki

"Secepat itu ? "

Yongki menghela nafas, kemudian bersandar dan membuang pandangan ke arah lain.

"Apa kau marah karena aku tidak menghubungi mu selama seminggu terakhir ini? "

Yongki mengeser tempat duduk nya, sehingga berdekatan dengan Yumna.

"Tentu saja aku marah, kau tak tau betapa aku khawatir pada mu " Yumna dengan nada ketus dan membuang pandangan ke sembarang arah

"Kemarilah, maafkan aku. Aku sedang dalam masa latihan untuk persiapan mendaftar tentara lagi"

Yongki menarik Yumna dan memeluknya.

"Aku.. aku akan berangkat 2 hari lagi." Ucap Yumna dengan cepat melepas pelukan Yongki.

"Terlalu cepat, bagaimana kalau minggu depan ?. Setidaknya aku punya waktu 7 hari untuk bersamamu sebelum berpisah " ucap Yongki sambil mengenggam tangan Yumna.

"Tidak bisa, aku sudah tidak kuat ada di sini, Mak Lamet tidak seramah kelihatannya"

Yongki menghela nafas panjang, memejamkan mata dan bersandar di kursi. Entah apa yang dipikirkan.

Cukup lama kedua nya saling terdiam.

"Pulanglah Yongki, aku ingin istrhat dan mulai membereskan barang2 ku"

"Hmm baiklah, besok aku datang lagi"

Yongki berjalan ke arah Yumna dan...

Cup

Satu kecupan mendarat di kening Yumna.

"Aku pamit dan sekali lagi maafkan aku. Aku akan menghubungi mu nanti"

" Ba.. baa.. baiklah "

Selepas kepulangan Yongki, Mak Lamet datang.

"Kemana yongki? " Tanya Mak Lamet yang melihat ruang tamu nya sudah kosong.

"Sudah pulang Mak" ucap Yumna sambil membawa gelas bekas kopi ke dapur.

"Makanlah, kau pasti belum makan kan" Mak Lamet membuka tudung saji dan memasukan ikan yang dibeli nya di jalan.

"Tidak Mak, Yumna sudah makan. Ohya Mak, Yumna akan ke bali 2 hari lagi"

Mak Lamet yang tengah mengunyah makanan, langsung mengambil air dan meminumnya

" Kenapa cepat sekali nak"

"A.. aku sudah akan bekerja, paman bilang temannya sedang membutuhkan karyawan"

Yumna berbohong demi bisa cepat pergi dari rumahmu Mak, aku tau kalian sebeneranya tidak suka aku disni. Hanya karna hutang budi pada nenekku lah kalian mau menampungku.

" Apa kau tidak akan pergi ke kalimantan dan berkumpul dengan keluargamu ?"

"Aku akan kesana setelah ibu datang. "

Yumna yang selesai mencuci gelas kemudian duduk di dekat bude.

" Apa ibumu akan pulang?" Tanya Mak Lamet sambil menatap Yumna dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hmm, rencana nya seperti itu. Setelah ibu datang, beliau akan mengunjungi mak sebelum kita berangkat ke kalimantan"

" ya sudah. Kau istrhatlah dulu, mak juga mau istirahat"

Menepuk bahu Yumna, kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"Hmm, baiklah."

Yumna berjalan memasuki kamar. Setelah berganti pakaian, ida menjatuhkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Episodes
1 Falisha Yumna Az-Zahra
2 Yumna - Yongki
3 Waktu terakhir dengan teman
4 Bertemu mantan
5 Putus !!
6 Selamat tinggal
7 Kalimantan
8 Ternyata Oh ternyata
9 Keluarga Rumit
10 Yumna - Novi
11 Bali Lagi
12 Yumna - Galang
13 Berpergian bersama
14 Keluarga Galang berduka
15 Tidak menyangka
16 Perasaan Yumna
17 Perasaan Yumna (2)
18 Apa Benar Hamil?
19 Hamil beneran
20 Ternyata. ..
21 Perubahan sikap Galang
22 Semudah itu kah?
23 Perjuangan Yumna
24 Penyesalan terdalam
25 Sudah tidak tahan lagi
26 Salah siapa?
27 Salah kah aku?
28 Penyesalan yang terlambat
29 Keputusan Galang
30 Pertengkaran
31 Perubahan Galang
32 Akhirnya....
33 Kehidupan di awal bersama
34 Teman senasib
35 Keras dan kaku
36 Ibu pulang
37 Menjemput Ibu
38 Bandara Juanda
39 Tidak ada yang istimewa
40 Tidak lagi sama
41 Hanya gertakan
42 Selalu berdoa
43 Kecemasan
44 Pilihan sulit
45 Galang -Yumna
46 Bertemu Ibu
47 Persiapan lengkap
48 Pergi ke Klinik
49 Klinik Bumi Sehat
50 baby blues kah ini?
51 Bukan Ibu yang baik
52 Ketidakberdayaan Yumna
53 Berharap waktu bisa diputar
54 POV Galang
55 POV Yumna
56 Tidak mendukung
57 Hanya sebentar
58 Tetangga senasib
59 Situasi rumit
60 Tidak beruntung sejak dulu
61 Tidak pernah beruntung (2)
62 Menyemangati diri sendiri
63 Terlalu banyak mengeluh
64 Tak seindah harapan
65 Harapan
66 Pulang
67 Lelah
68 Pamit
69 Kisah diulang
70 Hanya mimpi
71 Hanya mimpi 2
72 POV Galang
73 Merindukan Nenek
74 Mimpi terburuk
75 Minder
76 Doa Yumna
77 Terulang lagi
78 Seolah bicara sendiri
79 Hati Galang
80 Maafkan Ibu
81 Rimba
82 Jalan jalan
83 Arumi
84 Lanjutan
85 Momen bahagia
86 Terpaksa tegar
87 Masih sama
88 Masih sama (2)
89 Bukan Ibu yang baik (2)
90 Aku !!
91 Pelajaran berharga
92 Aku lagi
93 Mengingat kisah Galang
94 Nostalgia
95 Mama Elsa
96 Pulang mendadak
97 Petuah hidup
98 End
99 Hai...
100 Promosi!!!
101 TIGA novel baru lo kak !!!
102 novel baru
103 Bab 1 promo novel
104 Season 2 is coming....
105 Mungkin kepo...
106 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Falisha Yumna Az-Zahra
2
Yumna - Yongki
3
Waktu terakhir dengan teman
4
Bertemu mantan
5
Putus !!
6
Selamat tinggal
7
Kalimantan
8
Ternyata Oh ternyata
9
Keluarga Rumit
10
Yumna - Novi
11
Bali Lagi
12
Yumna - Galang
13
Berpergian bersama
14
Keluarga Galang berduka
15
Tidak menyangka
16
Perasaan Yumna
17
Perasaan Yumna (2)
18
Apa Benar Hamil?
19
Hamil beneran
20
Ternyata. ..
21
Perubahan sikap Galang
22
Semudah itu kah?
23
Perjuangan Yumna
24
Penyesalan terdalam
25
Sudah tidak tahan lagi
26
Salah siapa?
27
Salah kah aku?
28
Penyesalan yang terlambat
29
Keputusan Galang
30
Pertengkaran
31
Perubahan Galang
32
Akhirnya....
33
Kehidupan di awal bersama
34
Teman senasib
35
Keras dan kaku
36
Ibu pulang
37
Menjemput Ibu
38
Bandara Juanda
39
Tidak ada yang istimewa
40
Tidak lagi sama
41
Hanya gertakan
42
Selalu berdoa
43
Kecemasan
44
Pilihan sulit
45
Galang -Yumna
46
Bertemu Ibu
47
Persiapan lengkap
48
Pergi ke Klinik
49
Klinik Bumi Sehat
50
baby blues kah ini?
51
Bukan Ibu yang baik
52
Ketidakberdayaan Yumna
53
Berharap waktu bisa diputar
54
POV Galang
55
POV Yumna
56
Tidak mendukung
57
Hanya sebentar
58
Tetangga senasib
59
Situasi rumit
60
Tidak beruntung sejak dulu
61
Tidak pernah beruntung (2)
62
Menyemangati diri sendiri
63
Terlalu banyak mengeluh
64
Tak seindah harapan
65
Harapan
66
Pulang
67
Lelah
68
Pamit
69
Kisah diulang
70
Hanya mimpi
71
Hanya mimpi 2
72
POV Galang
73
Merindukan Nenek
74
Mimpi terburuk
75
Minder
76
Doa Yumna
77
Terulang lagi
78
Seolah bicara sendiri
79
Hati Galang
80
Maafkan Ibu
81
Rimba
82
Jalan jalan
83
Arumi
84
Lanjutan
85
Momen bahagia
86
Terpaksa tegar
87
Masih sama
88
Masih sama (2)
89
Bukan Ibu yang baik (2)
90
Aku !!
91
Pelajaran berharga
92
Aku lagi
93
Mengingat kisah Galang
94
Nostalgia
95
Mama Elsa
96
Pulang mendadak
97
Petuah hidup
98
End
99
Hai...
100
Promosi!!!
101
TIGA novel baru lo kak !!!
102
novel baru
103
Bab 1 promo novel
104
Season 2 is coming....
105
Mungkin kepo...
106
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!