Diana memejam mata, sekuat hati meredam aliran listrik yang mulai membakar tubuhnya.
Darius adalah pria berpengalaman, dia tahu titik-titik sensitif di tubuh wanita, yang bisa membangkitkan hasrat terpendam seseorang.
Dalam posisi ini Diana tidak ingin membiarkan dirinya terbuai, tangannya mencoba menggapai apa pun di atas meja.
Sampai akhirnya Diana berhasil mendapatkan sebuah botol minuman yang masih utuh, lalu menggunakan botol itu untuk memukul kepala Darius sekuat tenaga.
Praang!
Suara pecahan kaca itu disusul jerit kesakitan dari mulut Darius, "Aahhkk ...."
Kondisi Darius yang sempoyongan tidak disia-siakan oleh Diana, dia mendorong tubuh Darius, lalu segera bangkit berdiri.
Satu lagi botol minuman diambil oleh Diana, lalu kembali memukul kepala Darius, hingga pria itu kehilangan kesadaran.
Diana memegangi dada sendiri, sembari mengatur napas yang masih terengah.
"Tuhan, terimakasih ... Kau telah memberiku keberanian untuk lepas dari pria iblis ini," gumam Diana penuh rasa sukur.
Diana mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan pakaiannya dari tumpahan minuman.
Diana hendak keluar dari ruangan tersebut setelah merapikan dirinya, tapi ia tiba-tiba teringat sesuatu, dan kembali berbalik badan.
Dengan segenap keberanian yang ia miliki, Diana memeriksa setiap saku Darius, dan ia menemukan uang yang cukup banyak.
Tidak hanya uang, Diana juga mengambil ponsel, jam tangan mewah, serta kalung emas putih besar yang dikenakan Darius.
"Tuhan, sekali lagi terimakasih atas keberuntungan yang tiada henti Kau berikan padaku. Dengan semua ini aku tidak hanya bisa membawa nenek pergi dari sini, tapi aku juga memiliki bekal yang cukup untuk kehidupan kami nanti." Diana kembali memanjatkan rasa syukur
Seperti itulah Diana, dia tidak pernah menyalahkan Tuhan atas nasib buruknya. Diana selalu bersyukur meski hanya ada secuil keberuntungan yang diberikan dunia ini padanya.
Diana keluar dari ruangan tersebut dengan sikap biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Dan ia berhasil untuk tidak memancing kecurigaan anak buah Darius.
Sekitar sepuluh menit kemudian, salah seorang anak buah Darius datang untuk membawakan segelas jus.
Sebelum ini Darius kesal karena Diana terus menolak minuman keras yang ia tawarkan. Lalu Darius meminta anak buahnya membuatkan jus buah untuk Diana, dan mencampurnya dengan obat perangsang.
"Boss ...." Pria itu tersentak kaget.
Dia mendapati Darius sudah tergeletak di lantai, dengan tubuh bersimbah darah.
Pria itu berjongkok sembari menguncang tubuh Darius. "Bos, bangunlah ... apa yang terjadi?"
Namun, Darius yang sudah pingsan itu tidak merespon, lalu pria itu memapah bosnya keluar ruangan.
Sementara itu di depan Mars Karaoke sedang terjadi keributan besar, Rio dan para pengawalnya sedang terlibat adu jotos dengan anak buah Darius.
Seorang pria dengan stelan jas hitam dan berambut klimis, keluar dari gedung Mars Karaoke dengan langkah tenang, wajahnya mengeluarkan aura dingin.
"Apa yang membuat Tuan Muda Richard membuat keributan di sini?" teriaknya murka.
Rio menoleh ke asal suara, lalu bertanya pada Laura, "Apa dia yang bernama Darius?"
"Bukan, dia tangan kanannya Darius, dia adalah mafia berkuasa di wilayah ini" jawab Laura.
Rio menghampiri pria yang katanya adalah asisten Darius tersebut.
"Di mana bossmu? Ke mana dia membawa Dianaku?"
Pria itu terkekeh, dia sama sekali tidak gentar meski tahu Rio sedang tersulut emosi. "Pelankan suaramu, Tuan Muda Richard. Ingat, dunia kita berbeda, dan kau masih terlalu bocah untuk membuat keributan di wilayahku!"
Gigi Rio menggertak, emosinya tidak terbendung lagi, bersamaan dengan itu ia pun menyerang asisten Darius tersebut.
Laura yang melihat itu langsung membantu. Gadis ini adalah anak angkat Luna, jadi tentu saja dia sudah dilatih ibu angkatnya itu seni bela diri sejak kecil.
Asisten Darius memiliki kemampuan bela diri yang mampuni, tapi ia tetap kewalahan dalam posisi satu lawan dua.
Pada detik berikutnya secara bersamaan, tendangan Rio dan Laura berhasil menghantam dada pria tersebut.
Pria itu terpental cukup jauh, lalu ia terbatuk-batuk dan memuntahkan darah segar.
"Itu Darius!" tunjuk Laura.
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan like dan komentar. Tunggu bab kedua nanti sore ya, terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Putri Nunggal
napa gak dibikin mati aja tu yg punya tempat
2022-10-21
0
Putri Nunggal
mampuuuus lu dasar buaya laknat
2022-10-21
0
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️
2022-06-27
0