Namun, Tuan Jhoni terlihat tidak masalah dengan permintaan Diana, dia malah tertawa bengis.
"Aku setuju, walaupun tubuhmu ini kelihatan mulus, tapi aku tidak yakin tubuhmu bersih dari kuman-kuman, mengingat betapa kumuhnya tempat tinggal kalian ini. Jadi sebelum hari pernikahan kita tiba, kau punya kesempatan untuk melakukan perawatan tubuh terlebih dulu."
Ya Tuhan, hina sekali Diana di mata pria ini. Namun, tidak mengapa, justru Diana bersukur tubuhnya dianggap menjadi sarang kuman, karena dengan begitu Tuan Jhoni setuju untuk tidak menyentuhnya.
Ini memang terkesan hanya masalah waktu, karena pada saatnya nanti tangan keji Tuan Jhoni tetap akan menguasai tubuhnya, tapi setidaknya Diana punya waktu untuk mempersiapkan hati dan mentalnya.
"Baiklah, seperti kesepakatan. Mulai sekarang kalian akan aku tempatkan di apartemenku, aku tidak ingin calon istriku masih tinggal di tempat kumuh ini," ujar Tuan Jhoni.
Amara tersenyum lebar, inilah yang sangat dia harapkan. Dia sudah sangat rindu ingin kembali ke kehidupannya yang penuh kemewahan.
Tuan Jhoni segera meminta anak buahnya untuk membantu berkemas, setelah itu dia langsung memboyong keluarga Diana ke apartemen miliknya.
***
Setelah menunggu untuk beberapa waktu, akhirnya orang suruhan Laura di kantor berhasil mendapatkan alamat terkini Diana.
Rio tidak membuang waktu, dia langsung meluncur menuju lokasi.
Kali ini Rio dan Laura mendatangi tempat yang sangat kumuh, jauh lebih menyedihkan daripada perkampungan yang pertama kali mereka datangi.
Yang sebelumnya memang perkampungan kecil, tapi masih terkesan bersih dan cukup nyaman untuk ditinggali.
Sementara yang sekarang sampah bertebaran di mana-mana, bahkan sebagian besar rumah di sini hanyalah bangunan semi permanen.
Melihat semua ini membuat Rio berkali-kali menggelengkan kepala, dia tidak sanggup membayangkan kehidupan seperti apa yang dijalani Diana.
Rio dan Laura harus berjalan kaki, karena jalan menuju kontrakan Diana hanyalah gang sempit yang tidak bisa ditempuh mobil.
Rio menghampiri sekelompok ibu-ibu yang tengah bergosip, dia ingin menanyakan di mana tepatnya kontrakan Diana.
Namun, mulut Rio terasa berat untuk dibuka, dia risih karena mata ibu-ibu tersebut tidak berkedip menatapnya dengan penuh minat.
Laura yang mengetahui hal ini pun tersenyum geli, lalu dia membuka mulut, "Ibu, saya mau numpang bertanya, apa ibu-ibu di sini tahu di mana kontrakannya Diana?"
"Oh, Diana ... kalian lurus sekitar seratus meter, nanti belok kanan. Terus jalan sampai mentok, rumah sebelah kiri nomor dua paling ujung," jawab seorang wanita berdaster merah.
"Baiklah ... terimakasih, Bu." tutur Laura.
Lalu mereka berdua pamit sesegera mungkin, karena Rio sudah tidak tahan lebih lama lagi berada di sana, dia takut ditelan hidup-hidup oleh para ibu-ibu tersebut.
Akhirnya Rio berhasil sampai di kontrakan Diana, anehnya pintu rumah tersebut terbuka begitu saja.
Rio beberapa kali memberi salam pada penghuninya, tapi tidak ada yang menyahut.
Lalu Rio beranjak ke rumah tetangga sebelah untuk bertanya.
"Selamat sore, permisi." Rio mengetuk pintu tiga kali.
"Selamat sore juga, siapa ya?" Seorang bapak-bapak keluar menemui Rio.
"Mau numpang tanya, Pak. Penghuni rumah sebelah pergi ke mana ya?"
"Keluarganya Diana?"
"Iya, Pak. Benar sekali."
"Waduh, mereka baru aja pindah tadi siang."
"Pindah, Pak? Ke mana?"
"Nggak ngomong tuh, cuma pamit mau pindah, gitu doang."
Rio yang mendengarnya langsung lemas, dia mengusap wajah dengan kasar, pikirannya tak tentu arah karena kembali kehilangan jejak Diana.
'Diana ... kau ada di mana? Ke mana lagi aku harus mencarimu? Tuhan, aku mohon bantu aku ... pertemukan aku dengan Dianaku.' batin Rio menjerit pilu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Putri Nunggal
sabar perjuangan mu belum berakhir rio
2022-10-21
0
Putri Nunggal
si Rio kalah cepat sama tuan jhoni yg sudah bandotan
2022-10-21
0
Putri Nunggal
😂😂😂😂😂😂takut karna pesona ketampan yang lebih bikin para bu ibu bersikap brutal
2022-10-21
0