Dia Adalah Gadisku

Di sebuah ruang kerja yang besar dan super mewah, terdapat dua set sofa yang terbuat dari kulit asli berjejer rapi.

Mario Richard berdiri tepat di samping dinding kaca, menatap suasana perkotaan dari ketinggian dengan perasaan tak menentu.

Saat ini kepala Rio dipenuhi wajah gadis ceroboh, yang telah menumpahkan minuman ke pakaiannya di ruang rapat tadi.

Rio tidak bisa berhenti memikirkan gadis tersebut, bahkan dia sudah tidak fokus semenjak di ruang rapat tadi.

"Siapa gadis itu? Mengapa wajahnya seperti Dianaku?" gumam Rio begitu penasaran.

"Tapi mana mungkin Diana menjadi seorang office girl," imbuh Rio dalam kebimbangan yang merajai di hatinya.

"Hei, kau itu kenapa? Sejak tadi kau banyak melamun? Kau bahkan bicara sendiri seperti orang Gila!" tegur seorang wanita yang meja kerjanya tepat di sebelah meja kerja Rio.

Wanita berpakaian serba formal ini berwajah cantik, rambutnya hitam panjang, dan memiliki bibir mungil yang sebenarnya sangat menggemaskan bila ia tersenyum.

Hanya saja wanita ini sama seperti Rio, wajahnya sering terlihat datar, dan senyum indahnya hanya pernah dilihat oleh orang-orang terdekat saja.

Dia adalah Laura Purnama, dia dan Rio sudah berteman dekat sejak kecil, dan sekarang menjabat sebagai tangan kanan Rio.

Laura sudah lama menjadi asisten Rio, padahal keluarganya sendiri memiliki sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang real estate.

Rio menghela napas berat, lalu duduk di kursi kebesarannya. "Office girl tadi, aku tidak bisa berhenti memikirkannya."

Laura mengerutkan dahi, dia berdiri dari tempat duduk lalu menghampiri Rio. Punggung tangan Laura terulur menyentuh dahi Rio. "Apa kau sedang tidak enak badan?"

Rio berdecak kesal seraya menepis tangan Laura. "Aku serius, La!"

Laura duduk di hadapan Rio, lalu menatap boss sekaligus sahabatnya itu lekat-lekat. "Sungguh? Ini tidak seperti Rio yang aku kenal. Rio yang aku kenal itu, mata dan hatinya telah terkunci pada seorang gadis hilang. Sekarang tiba-tiba saja tertarik pada seorang office girl? Lelucon macam apa ini?"

"Masalahnya dia seperti gadis yang hilang itu, dia terlihat mirip dengan Dianaku!"

"Jadi kau memikirkannya karena mengira dia adalah Diana?"

"Kira-kira seperti itu. Hanya saja aku tidak terlalu yakin, karena wajahnya memiliki beberapa perbedaan dengan Dianaku," sahut Rio.

"Astaga, Rio ... Diana yang ada dalam ingatanmu adalah gadis kecil berumur lima tahun, dari masa dua puluh tahun yang lalu. Tentu saja wajah seseorang akan banyak berubah ketika ia beranjak dewasa."

"Jadi menurutmu, ada kemungkinan dia memang Diana, seperti itu? Tapi mengapa dia menjadi office girl?"

Laura mendesah berat. "Mana aku tahu, Rio. Harusnya kau menggali informasi tentang gadis itu, bukan malah membiarkan dirimu tenggelam dalam ketidak-pastian seperti ini!"

"Ya, ya ... kau benar, La. Harusnya itu yang aku lakukan sejak tadi, cepat hubungi bagian HRD dan minta orang untuk membawakan CV gadis itu ke sini!"

"Benar apa yang dikatakan orang-orang. Sepintar-pintar seseorang, dia pasti akan menjadi bodoh ketika berhadapan dengan cintanya." Laura menggelengkan kepala, lalu beranjak dari tempat duduknya, 'Termasuk diriku sendiri,' lanjut Laura yang hanya bisa ia ucapkan dalam hati.

Laura meraih interkom di atas meja kerjanya, dia meminta seorang pegawai dari bagian HDR mengantarkan CV yang diinginkan Rio.

Hanya menunggu sekitar lima menit, seorang karyawan pun datang menyerahkan CV milik Diana kepada Rio.

Seluruh tubuh Rio langsung gemetaran saat membaca CV tersebut, office girl yang dipecatnya tadi memang bernama Diana Lorenza, pendidikan terakhirnya sekolah menegah atas, dan sudah menjadi office girl di perusahaan milik URM Group ini selama 7 tahun.

Dialah gadis yang selama ini Rio cari, tapi tidak berhasil ia temukan. Gadis yang telah mengunci hati Rio sejak kecil, sehingga tidak ada lagi wanita lain yang bisa memasukinya.

Bersambung.

Jangan tap favorit ya man-teman, agar kalian tidak ketinggalan updatenya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***