Tak Henti Dirundung Malang

Meski sosok Rio yang penuh pesona itu sudah menghilang dari pandangan, para karyawan wanita masih tidak berhenti bergosip.

Mereka berangan-angan bisa menjadi wanita paling beruntung yang akan menjadi pendamping hidup Rio.

Di antara para wanita yang tengah hanyut dalam khayalan semu itu, ada seorang gadis cantik berprofesi sebagai office girl yang hanya bisa meratapi nasib malangnya.

Gadis ini bernama Diana Lorenza, sosok bertubuh ramping, memiliki bulu mata lentik, dan lesung dalam di kedua pipinya.

Gadis ini bisa mengalihkan dunia saat ia sedang tersenyum.

Dari sorot matanya yang sendu, Diana menatap Rio sebagai anak laki-laki kecil yang datang dari masa 20-tahun yang lalu. Sosok yang pernah membuat hari-hari Diana penuh keceriaan, saat hidupnya belum dipenuhi berbagai penderitaan seperti sekarang.

"Sadar Diana ... sadar! Mana mungkin Rio masih ingat sama kamu. Ingat, saat ini kamu dan Rio beda kelas. Kamu sekarang hanyalah gadis miskin, yang hidup penuh kesialan. Kalaupun Rio masih ingat, dia pasti malu mengakuimu sebagai teman," gumam Diana dalam lamunannya.

Diana mewanti-wanti diri agar tidak berharap pada sesuatu yang semu. Bagi Diana dirinya hanyalah gadis rendahan, yang tidak memenuhi syarat untuk mengenal orang besar seperti Rio.

"Diana, sini kamu!"

Diana menoleh, tak jauh dari tempatnya berdiri tampak seorang wanita bertubuh gemuk, yang menduduki jabatan supervisor.

"Iya, Bu. Ada yang perlu saya kerjakan?" Diana menghampiri.

"Kamu antar minuman ini ke ruang rapat!" perintah wanita itu.

"Baik, Bu."

Diana meraih nampan yang sudah dipenuhi gelas minuman, lalu membawanya ke lantai paling atas.

Saat Diana memasuki ruang rapat, tampak Rio sedang berdiri menguraikan visi dan misi perusahaan untuk kedepannya.

Diana mencuri-curi lirikan ke arah Rio, sedangkan pria yang ia perhatikan tidak melihatnya sama sekali. Rio adalah pria yang ambisius, dia selalu fokus dengan apa yang ia kerjakan.

'Tuh Diana ... kamu lihat sendiri, kan? Rio tidak melihatmu sama sekali, dia tidak mengingatmu lagi. Jadi kamu jangan berharap yang tidak-tidak, kamu harus sadar diri Diana!" gumam Diana dalam hati.

Namun, saat mendekati kursi Rio, Diana tidak mampu mengkondisikan rasa gugup dalam dirinya. Hal ini membuat kakinya tersandung, hingga minuman yang dibawanya tumpah membasahi pakaian Rio.

"Aduh, Tuan ... maaf, saya tidak sengaja, saya akan membersihkannya," lirih Diana ketakutan.

Diana langsung berjongkok untuk memunguti pecahan beling yang berserakan.

Rio yang perfeksionis itu tidak akan menerima sebuah keteledoran. Rahangnya mengetat sembari menatap punggung Diana yang sedang berjongkok di lantai.

"Sudah, kau tidak perlu membersihkannya. Perusahaanku bisa hancur jika masih mempekerjakan wanita ceroboh sepertimu. Mulai hari ini kau dipecat!" murka Rio.

Napas Diana tercekat, dia memang ceroboh. Namun, yang membuat perasaan Diana teriris adalah kenyataan bahwa Rio sama sekali tidak mengenalnya.

"Siapa di sini manager HRD, cepat berikan pesangon untuk wanita sembrono ini, dan suruh dia angkat kaki dari perusahaanku!" seru Rio.

Seorang pria paruh baya berdiri dari tempat duduknya. "Baik, Tuan Muda. Saya akan segera mengurusnya."

Rio kembali duduk setelah membersihkan noda minuman di pakaiannya dengan tisu. Yang harus dia lakukan adalah melanjutkan rapat.

Sedangkan Diana langsung dipaksa keluar tanpa diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

Saat mendekati pintu ruangan, Diana menoleh ke belakang. Mungkin ini adalah terakhir kalinya dia bisa melihat Rio.

Seperti dikehendaki semesta, Rio juga melihat ke arah pintu. Dan sorot mata Rio pun bertemu dengan wajah Diana.

Deg!

Rio yang tadinya belum melihat wajah gadis ceroboh yang telah membuat pakaiannya kotor, tiba-tiba merasa waktu seakan berhenti berputar.

Rio termangu di tempat, untuk sesaat akal pikirannya berhenti bekerja, sebelum kemudian seluruh isi kepalanya dipenuhi oleh wajah Diana.

Siapa gadis itu?

Bersambung.

Haloo ... man-teman, selamat datang di novel terbaru aku, novel ini menceritakan kisah Mario Richard yang bertemu kembali dengan Diana Lorenza, cinta masa kecilnya.

Semoga kalian suka, jangan lupa berikan komentar positif ya, terimakasih

Ikuti terus keseruannya, love banyak-banyak buat kalian.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

mampir seperti nya seruu

2022-07-09

1

Wardah Juri

Wardah Juri

mampir NIH

2022-07-02

1

Mely Sianturi

Mely Sianturi

Menyesal yang Bang Rio? 🙄

2022-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!