Emely keluar dari mobilnya dengan geram, di ikutinya langkah Dani yang kini menuju ke mobil. Dani membuka pintu mobil, hampir saja dia melangkah masuk. Akan tetapi sebuah tangan menghalanginya.
Dani menoleh ke arah pemilik tangan, dilihatnya wanita cantik yang tadi terlibat percekcokan dengan mamanya tadi, kini sedang berdiri di sampingnya.
"Bisa minggir? Aku ada banyak urusan dan tidak bisa meladenimu, Nona!" ucap Dani dengan tegas.
Beberapa pesan dari Marvel Raditya Dika dia terima, itu artinya dia harus segera menemui sepupu sekaligus Bosnya itu. Selain mandiri dengan beberapa bisnis Fashion dan juga properti. Ardani Rahardian Wijaya juga seorang Manager sekaligus Asisten pribadi Marvel Raditya Dika yang dulunya memang sengaja meninggalkan perusahaan.
"Kita belum selesai, Tuan!" ucap Emely. Dani menghela napas panjang. Rasanya ingin sekali mengumpati wanita itu karna menyita waktunya. Akan tetapi, Dani mencoba sabar. Catering? Apa yang dimaksud wanita itu pun sebenernya dia juga tidak mengerti.
"Apa lagi?" sentaknya.
"Aku butuh kejelasan, bagaimana bisa anda membatalkan semua ini? Kita sama sama pengusaha dan pastinya..."
"Tulis berapapun yang kau inginkan, aku tidak punya waktu untuk berdebat dengamu Nona! Minggirlah!" sengak Dani sambil melemparkan sebuah cek kepada Emely kemudian masuk ke dalam mobil.
Emely membelalakan matanya. Bukan uang yang menjadi permasalahan baginya. Emely paling tidak suka dengan orang yang tidak bertanggung jawab dan seenaknya sendiri. Dan sekarang malah orang itu bertindak semena-mena? Emely menghela napas panjang.
Emely mengetuk kasar kaca mobil Dani.
"Buka," sentaknya.
Dani yang merasa geram kembali membuka kaca mobil. Emely yang sudah meremas cek itu sehingga menjadi bola, melemparkan cek itu pada Dani dan tepat mengenai wajah Dani kemudian menggelinding entah kemana.
"Kau pikir uangmu segalanya? Kau pikir uang bisa menyelesaikan semua? Aku kesini hanya untuk beriktikad baik, tapi rasanya aku sudah salah berdiri di sini sejak tadi! Selamat siang, Tuan Ardani Rahardian Wijaya, Semoga hidup anda bahagia!" sentaknya kemudian melangkah pergi.
Dani menghela napas panjang, netranya mengamati sejenak punggung Emely yang menjauh dari mobilnya.
"Apa yang dia inginkan? Mengganggu saja," gerutunya kemudian menancap gas mobilnya menuju ke MRD grup dengan hati yang bergemuruh.
Emely masuk ke dalam mobilnya, menatap ke arah lalu lalang orang yang tengah sibuk dengan dirinya sendiri. Emely menghela napas panjang.
"Ya Tuhan semoga lelaki seperti dia mendapatkan ganjaran yang setimpal," ucap Emely sambil mengambil napas dalam- dalam.
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara ponsel berbunyi. Segera Emely mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel itu. Dilihatnya nama Lelita - Asisten pribadinya di layar ponselnya.
"Halo Lel, ada apa? Aku baru saja dari alamat yang tadi kamu kirimkan, aku harap kau lupakan semua ini. Kau bisa mendonasikan makanan kepada panti asuhan, dan orang yang membutuhkan." ucap Emely dengan santai.
"Maaf Nona, alamat yang tadi saya kirimkan ternyata salah. Bukan alamat itu yang memesan, kini semua pesanan sudah diambil dan sudah dibayar dengan lunas," ucap suara di sebrang terdengar takut.
"Apa?"😂😂 kaget Emely. Bagaimana bisa semua ini terjadi? Setelah semua perdebatan, setelah semua cacian hinaan dia terima. Ternyata semuanya sia-sia? Emely menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya, mengusap wajahnya dengan Kasar. Bayangan wajah marah Dani saat dia melemparkan cek tampak jelas di ingatannya.
"Astaga, Ya Tuhan," Lirihnya. Emely memejamkan mata indahnya dan menghela napas dalam dalam.
🌹❤❤❤
Like komen dan hadiahnya yuk. Vote juga😂😂😂 . aku malak. wkwkwkk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
oalaaah salah alamat wakaau
2023-11-30
0
Bundanya Pandu Pharamadina
owh ternyata....
2023-10-28
0
Okto Mulya D.
hahh.. dasar Lelet..masak alamat salah sihh.
2023-03-14
0