💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
"Aku ijin mau ke rumah mamaku Bang
mau nginap. Berangkat kerja juga dari rumah Mama!?". Pinta Gendhis pada suaminya Dewa.
"Ya udah gak apa apa kalau itu keinginan kamu,
aku antar tapi tidur sebentar ya capek banget, ngantuk...!!". Terang Dewa
"Nggak usah bang aku naik taxi onlaine saja !!". Timpal Gendhis.
Habis mandi segera aku suapin Almayra, siap-siap aku pesan mobil onlaine. Kebetulan jarak rumah tak jauh di tempuh 15 menit saja sudah sampai, jadi bayarnya 15 ribu saja
Segera aku berpamitan sama Bang Dewa dan Mertua meskipun kecewa rasanya, tapi tetap aku harus menghormati mertuaku .Seperti biasa seolah olah dia baik sama aku nyatanya musuh dalam selimut.
Ku pencet aplikasi onlaine, tak lama kemudian datanglah taxi dan aku Segera naik duduk di kursi belakang supir.
"Bang ke gang Flaminggo ya...!".Terang Gendhis "Iya non...!". seketika mata kami saling berpandangan mata kami sama sama membulat, mengingat sama -sama saling kenal sebelumnya.
"loh bang Axel toh... ternyata... di foto nggak ada gambarnya!?". Timpal Gendhis sembari tertawa.
"Mana Dewa Ndis nggak ikut...!?". Imbuhnya.
"Nggak ikut bang... abang sering ketemu Bang Dewa ya... ??". Tanya Gendhis.
"Bukan sering lagi, hampir setiap minggu!!". Jawab Bang Axel. Akupun berbincang-bincang sampai tidak terasa setelah beberapa menit sampai juga mobil di depan pagar rumah mamaku.
"Catat no telefonku ya Ndhis...!". Pintanya.
"Ok Bang makasih ya... nggak mampir dulu bang ?". Ajak Gendhis.
"Lain kali aja ngejar setoran hi...hi..." jawab Bang Axel.
Bang Axel teman sekaligus sahabat Bang Dewa, mereka sudah seperti saudara tapi lama tidak pernah ke rumah.
"Assalamualaikum ma... Mama...!?". kemana orang-orangini.
"Ayah ... Yah...!?". Setelah kupanggil berkali-kali ternyata di halaman belakang, baru menjawab salam ku, karna rumah peninggalan nenek sangat besar. Mamaku anak tunggal sedangkan ayah mempunyai dua saudara laki laki semua, nenek dan kakek almarhum semua.
Ayah bertanya? "mana Dewa...!?". Tanyanya sembari mencari cari Bang Dewa.
"Nggak ikut yah aku ijin mau nginep di sini tadi, di bolehin sama Bang Dewa!". Terangku.
"Kalian nggak sedang bertengkar kan...???". Tanyanya lagi.
"Enggak Ayah.. kami baik-baik saja!". Terangku.
"Jangan tinggalkan masalah, harus di hadapi kalau ada masalah, kalau baik-baik saja ya alhamdulillah...!". Imbuh Ayah seperti mempunyai firasat yang kurang baik. Ayahku Rangga namanya, seorang yang sangat ku kagumi karna dia sangat bijaksana. Dia juga sangat sayang dengan anak-anaknya,
Mama Artha namanya dan ayah punya dua anak ,semua perempuan aku dan ghadis.
"Hai kak ...".
kami berpelukan melepas rindu. karna Gadhis kuliah di Bandung,
"Almayra ,sini cucu mama yang cantik
Anak pinter,anak sholehah",mamaku selalu berucap, seperti itu ,aku amiin in ,Semoga anakku bisa membanggakan orang tua.
"Makan sana kebetulan mama masak nasi jagung dan sayur pedas kesukaan kamu Gendhis"perintah mama .
Ayo kak tak temenin kebetulan Ada yang mau aku tanyakan ,aku buatin minum kak ya?tanya Gadhis.
"Nggak usah aku minum air putih saja"
Sembari makan aku tak sabar apa yang ingin Ghadis tanyakan..... ??gumamku dalam hati.
Selesaikan dulu makanya baru aku ceritakan
Gadis adalah satu-satunya adiku iya sangat cantik, tubuhnya pun padat berisi kulitnya juga putih bersih.Makanya tak heran bila saat ini
Banyak lelaki mengejarnya, tetapi dia enggan berpacaran, Gadhis lebih memilih serius kuliah ,pacaran no 2
Udah selesai makan ,cuci piring ayo kasih tau apa yang mau kau ceritakan..,pinta Gendhis.
Beberapa minggu yang lalu aku nggak sengaja ketemu Bang Dewa .Di Cafe langgananku dan teman-teman ,Aku mau cerita ke kakak berfikir seribu kali,mau eggak cerita kasihan kakak, tapi kakak jangan marah hadapi dengan hati dingin .
Bang Dewa sama cewek se usiaku mesra...sekali ,dia bersandar di pundak dan jari jemarinya saling bercengkeraman satu sama lain, sampai aku tak percaya
Aku perhatikan berkali-kali tetap itu Bang Dewa ,aku juga ke parkiran ku cari mobil Bang Dewa ternyata iya benar saja mobil terparkir menghadap ke mushola kafe.
Sekali lagi inget kak ya....pesanku!
Jangan bilang kak ya ke Bang Dewa! kalau aku yang ngasih tau rahasia ini.
"Ah masa sih!!",Gendhis masih tak percaya.
aku sebetulnya juga curiga sih !!!.....kemarin ada telepon, pas kita lagi duduk di rootof teras, sambil minum kopi aku dengar cewek tapi katanya teman kantor cowok.
Coba nanti aku selidiki tanya tanya bang Axel ,kan deket dengan Bang Dewa
Tadi ke sini juga, kebetulan naik grab, mobilnya Bang Axel.
Dis jangan bilang ibu bapak dulu ya tolong rahasiakan sebelum terbukti,pinta Gendhis kepada adiknya.
"Ok kak siap"jawab Gadhis.
Aku masih kesal dengan ghibah an mertuaku tak kuat rasanya di rumah mertua sudah aku sokong kehidupannya tapi balasanya menyakitkan.
Rasanya tidak betah ingin lari saja dari sana tapi bagaimana nasib pernikahanku.
Kelihatanya ibu Bang Dewa baik orangnya kak ,kata Gadhis.
iya itu dulu saat aku di jodohkan dengan anaknya. Setelah jadi menantunya lain cerita
Maklumlah sekarang aku nggak pernah ngasih uang lebih untuk ibu mertua
Tau sendiri sejak Almayra lahir pengeluaran banyak .Lagian dia hidupnya foya foya.
Ya udahlah Dis kita nggak usah bahas. kelurganya .Terlalu banyak omong dan terlalu banyak mengunjingkan orang, nggak ada habisnya kalau membahas mereka.
Coba aku telefon bang Axel siapa tau dia tau rahasia Bang Dewa
"Assalamualaikum ".....
Mungkin masih di jalan bawa penumpang tak telefon belom di angkat,gumamku dalam hati
Lima menit kemudian Bang Axel menelefon .
"Hallo Ndis ada yang ketinggalan di mobil ?"tanya Bang Axel.
Enggak kok Bang ada sesuatu yang mau aku tanyakan tentang Bang Dewa ??
"Tentang apa ya Ndis?".
Maaf bang ganggu nggak nih, takutnya abang masih repot...?
"Engghak kok Ndis ,aku baru sampai di warung mpok munah, belakang kantor Dewa .Sebaiknya kamu ke sini aja deh kita ngobrol di sini ".Pinta Bang Axel.
"Ok Bang makasih ",Tunggu ya aku ijin ayah dan mama paling satu jam an !.Sekali lagi Bener nih Bang nggak ganggu kerjaan nya?
"Bener enggak ganggu kok lagi santai,kebetulan target hari ini udah terpenuhi "jawab Bang Axel.
"Ya udah aku siap siap dulu bang ya"
Segera aku buka lemari lamaku memilih pakaian jaman mudaku dulu,mudah mudahan masih muat ,maklumlah sudah anak satu.
Segera aku raih celana jeans hitam dan kaos hitam aku padu dengan kemeja kotak kotak maklumlah dulu aku tomboi, tak lupa sepatu kets yang aku sangat sukai.Hampir lupa masker wajah dan helm
Aku melanggar larangan Bang Dewa, untuk tidak tomboi lagi, demi penyamaran takut ketemu teman atau kerabat Bang Dewa ,biar nggak ketauan kalau aku berpenampilan seperti ini .
Begitu di peristri mas Dewa Dilarang pakai celana jadi harus pakai baju perempuan .
Dan yang nggak aku suka disuruh berdandan
sungguh di luar perkiraan.
Aku izin ayah pinjam motor,
"Ma.... ku tinggal dulu Almayra ada perlu sebentar aku ajak Ghadis menemaniku ya".
Ayah pinjam motor mana kuncinya?
"Loh lo...lo...mau kemana?".
Penampilanmu juga sudah seperti jaman kamu kuliah saja ,Iya yah biar nggak cepat tua kelihatanya he...he.Nanti deh ayah aku kasih tau di buru waktu sudah di tunggu teman ada bisnis kecil kecilan!sahut Gendhis.
Jangan lama lama ingat suami di rumah jangan sampai terjadi salah paham.
Ayahku sangat menghormati Bang Dewa.
Terpaksa aku berbohong ,kalau enggak suruh jelasin sejelas jelasnya lama nanti. kasihan Bang Axel,menunggu lama nggak enak .Nanti aja jujurnya belakangan. pikirku dalam hati.
Ku ketuk pintu Ghadis ,dari tadi belom keluar kamar ,maklum adikku ini feminim orangnya beda dengan aku,tadi tak suruh ganti pakaian seperti aku ,masalahnya bawa motor gede biar leluasa aku bawanya.
"Udah siap jangan lupa masker dan helm".
"Iya kak udah siap tinggal pakai sepatu saja".
Ku keluarkan motor di bantu Ghadis maklumlah jenis motor ninja tergolong gede.
"Udah siap pegangan yang kenceng ya".
Iya kak jangan lupa baca doa biar selamat sampai tujuan, jangan kenceng kenceng kak "siap tuan putri !!",jawabku bercanda.
Sembari menghilangkan sesak yang menumpuk dari tadi Ghadis bercerita .
Tak terasa air mataku berjatuhan membasahi pipiku ,untung saja ghadis berpegangan kuat sekali, sambil matanya merem ,sehingga tidak tau air mata ini terus bergulir sekali kali aku buka helm dan mengusapnya dengan lengan kemeja
Ghadis sempat ngomel dan mencubit lenganku.
" Auw....sakit!!...."
Pelan pelan kak jangan ngebut inget ada Almayra .nyawa juga cuma satu,Gadhis mulai ngomel.
Tiga puluh menit sudah di perjalanan akhirnya sampai juga Ku buka helm dan ambil tisu ,aku pura pura kelilipan sehingga Gadhis nggak tau,kalau hatiku rasanya di cabik cabik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nenie desu
mampir kak, semangat
2024-05-29
0
Jesi Jasinah
salam kenal thor dari cintaku yang tak direstui, ayoo mampir
2023-05-23
1
վմղíα | HV💕
dukung juga cerita ku ya thor
2023-03-17
1