Titik Lelah Seorang Wanita

Titik Lelah Seorang Wanita

episode 1 Dasar tukang Ghibah

Titik Lelah Seorang wanita

👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀

Book 1

Part 1 Dasar Tukang Ghibah

Tak sengaja kakiku berlalu sampai di Daun pintu dapur, celahnya kelihatan bolong ,mataku juga membulat mengintip dari pintu itu, kuping ku bergantian kanan dan kiri dengan mata memincing karna rasa penasaranku,Ku dengar namaku di sebut berulang ulang .Tentu saja nama itu Namaku.

Di sebut oleh ibu Lasmi nama Ibu mertuaku, badanya tinggi besar,rambutnya agak sedikit bergelombang. Sedangkan yang laki laki namanya lengkapnya Brotoseno, biasa di panggil pak Seno, badanya juga tinggi besar.

Sembari mulutnya monyong ke depan bibirnya ke kanan dan ke kiri, mertua perempuanku membicarakan aku tanpa henti di belakangku.

Dan matanya naik turun, bukan itu saja matanya membulat melebihi bulan purnama, amit amit masih ada orang kayak mertuaku.

Dalam celotehnya dia berkata, "Coba bayangkan Mak... Kalau hanya tampang cantik banyak di jalanan ini sudah numpang, banyak gaya lagi

Dia menantuku. Sialan pemalas sekali nggak pernah dia  bantuin aku bersih bersih rumah  apalagi memasak!!". Dengan pedasnya.

Namaku Gendhis menantu dari keluarga Brotoseno .Tubuhku terasa lunglai seperti layangan mau putus, jantung ku mau copot mendengar celoteh mertuaku.

Ternyata mertuaku  sedang menghibah Di belakangku ,di depan senyum-senyum di belakangku ngomongin aku dengan tetangga sebelah rumah. Mak Lastri namanya.

Sembari merokok dia berbicara menatap asap rokok dan memainkan mulut dan hidungnya di hempaskan asap dengan pandangan kosong

meskipun perempuan dia adalah perokok.

Kata guruku seorang pembohong akan berbicara dengan tidak menatap mata lawan bicaranya tatapan matanya kosong .

Aku memang sengaja tidur, karna aku di suruh sama mertua jika anakku tidur ikutan tidur. Dia sendiri yang ngomong, Aku pikir niatnya tulus mengangap aku seperti anaknya sendiri bukan menantu,ternyata dugaanku salah.

"Jangan sampai kamu kelelahan...!!". Bujuk dia,

ternyata cuma buat bahan menjelekkanku. Seketika mataku menetes tak

tertahankan, butiran air mengalir begitu saja membasahi pipiku yang sejak tadi merah karna menahan emosi. TangankuMengepal ingin kulampiaskan meninju tembok yang keras di hadapan mataku ini

"Sialan...!!!". Aku ngomel sendiri bersama tembok inilah kelemahanku.

Mentalku sebagai seorang istri, dan ibu dari anakku sekaligus menantu sedang di uji .

Dengar  omongan nggak enak yang keluar dari mulut mertuaku, aku langsung balik

badan menuju kamarku. Aku duduk di pinggir tempat tidur dengan anakku Almayra sembari meremas pucuk bajuku ku remas remas hingga kusut tak berujung. Merenungi nasib, aku kerja jungkir balik Sampai meninggalkan anakku juga demi seisi rumah ini, baru saja aku istirahat sehari mertua sudah ghibah di belakangku seperti itu.

Namaku Gendhis istri dari bang Dewa Dulunya di puja puja ,sama mertua menikah terpaksa karena di jodohkan. Semenjak jadi istri bang Dewa, cinta dan sayangku mulai tumbuh .Meski awalnya terpaksa!!

Kalau nggak Karena menghormati ayah dan ibu ingin rasanya berlari waktu itu, teringat bagaimana perjuanganku seperti Siti nurbaya

Di tambah lagi keperawananku juga sudah  diambil bang Dewa.Awalnya memang sakit tapi lama lama aku menikmatinya.dan jadilah Almayra dengan berjalannya waktu

aku menjadi mencintai bang Dewa.

kupikir mungkin sudah jodoh mau diapain lagi ,ku abdikan diriku  menjadi wanita yang patuh pada suami .

Kudengar suara mobil suamiku,Setelah mesin berhenti Bersamaan suara pintu di tutup ,jederr!

Bergegas ku seka air mataku yang kelihatan sembab dari tadi ,aku berkaca kelihatan merah mataku putihnya hampir nggak ada,aku pura pura kemasukan sesuatu sehingga mataku memang putihnya menjadi merah.

Bersamaan dengan itu, kakaknya  pulang bareng kantor ,karna rumah kakanya sejalan dan satu komplek , terdengar kakanya berteriak langsung pulang pamit pada kedua orang tuanya kencang sekali dari depan, segera ku seka air mataku supaya tidak ketauan

Bang Dewa langsung mencari aku dan anaknya di dalam kamar .

"Tumben Bang jam segini udah  pulang .

Biasanya hari kamis lembur ?!".

"Iya bosnya lagi baik hati ,segeralah aku pulang suami yang baik kan begini".Sambil mencium Almayra dan mengecup keningku dengan bibirnya.

"Baru bangun Ndis "Suamiku  bertanya?..

" iya Bang!!". ku cium punggung tangan suamiku

"Eh kenapa matamu merah??".Lagi kemasukan debu Bang.

"oh ya sudah! siapin makan ,aku lapar sekali perut keroncongan bunyi kruk...kruk...Dengar nggak?!".enggak Bang.

Sini kugendong Almayra kebetulan dia bangun.

Papa ...papa Almayra memanggilku ia adalah anakku, yang baru bisa ngomong usianya baru dua tahun.

Aku beranjak ke kamar mandi seberang

dapur tempat mertuaku ghibah, aku pura pura tidak dengar pembicaraan mereka

Tetanggaku yang bernama mak  Lastri menyapaku.

"baru bangun Ndis?"

iya Mak  Tri .Dengan wajah lesu aku menjawabnya.

"Mau nyiapin makan Bang Dewa baru pulang minta disiapin makan",mertuaku pura pura ketawa lebar .Mungkin dia lega sudah menjelek njelekkan aku .Batinku dalam hati.

Dasar mertua plin plan. Di belakangku ghibah di depanku ramah seperti keripik baru goreng!

Keadaannya pas-pas an Soal keuangan agak kekurangan .

Tetapi kalau tanah banyak sekali , warisan dari almarhum Nenek Kakeknya Bang Dewa!

Ia memiliki 3 anak  yakni Bang Damar,bang Dewa,dan Danti.

Mak Tri tetangga setia. Tempat mertua curhat.

Di belakang mertua dia suka cerita ke aku,orangnya baik sering ke rumah karena anak-anaknya jauh di luar Kota.

Aku sering di nasehati supaya sabar menghadapi mertuaku .

Untung dia nggak ember jadi aman ,tidak suka bicara kesana ke sini.

Mak Tri cuma butuh  teman biar nggak kesepian .

Di rumah sendirian sering bosen katanya

"Bang Dewa udah siap nih Bang

Mana Almayra ,aku mandiin dulu", Jam menunjukkan pukul 16.00 waktunya mandi

"Kamu nggak makan Ndhis?? ".

"enggak gak laper Bang ",sebetulnya lapar ,tapi sudah kenyang dengan ghibah nya  Ibu mertua

Batinku dalam hati

Dadaku masih sesak merasakan ghibah mertua,

"Habis ini aku kasih makan Almayra saja bang"

Dengan hati berdegub bagai genderang mau perang aku melangkah,rasa kaki lunglai tak berdaya,ingin berlari dari kenyataan yang baru saja aku dengar

Itupun dari mulut orang tua Bang Dewa yang sudah aku anggap Ibu dan Ayahku sendiri,rasa kecewa terlihat dari wajahku dan langkahku yang lemas,tapi aku harus tegar mencoba mengguatkan hatiku yang mulai rapuh.

Akankah kuat aku bertahan di rumah ini dengan semua kepalsuan sikap mertuaku ini tubuh yang begitu riang berubah jadi lunglai .Sementara aku harus pura pura senyum di hadapan mereka tapi tak bisa rasanya aku berpura-pura.

Aku suapin Almayra dengan tatapan kosong sembari menunggu di dalam mulut anakku habis aku gendong ke teras dan duduk di atas kolam ikan ,sepahit ini ternyata tinggal seatap di rumah mertuaku yang membenci aku.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

mampit Thor

2023-03-17

1

Zero Akbar

Zero Akbar

Jangan di ambil hati omongan mertua anggap saja angin lalu

2023-03-09

0

Zero Akbar

Zero Akbar

semangat up nya thor aku mulai suka ceritanya nih ngena di hati

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 Dasar tukang Ghibah
2 Part 2 ijin kerumah orang tuaku
3 Part 3 Keterangan sahabat suamiku
4 Part 4 Menyusun strategi
5 Part 5 Ketauan bohong
6 pat 6 meminta maaf
7 part 7 Dewa melabrak Gendhis.
8 Part 8 Pengagum rahasia.
9 part 9 Perusahaan Gendhis menang tender
10 part 10 ada 3 janda srikandi Bos Galih
11 PART 11 Bos Galih cemburu tak bertuan
12 Part 12 Berebut Almayra.
13 Part 13 surat panggilan sidang,dan mobil baru
14 Part 14 Penculikan
15 Part 15 Mencari jejak Gendhis dan Gadhis
16 Part 16 terkuak siapa dalang di balik semua penculikan.
17 Part 17 kegagalan ritual
18 Part 18 Gendis mengalahkan Suhu jubah hitam.
19 Part 19 Penyesalan terbesar Dewa
20 Part 20 Menemukan titik terang Mang Udin ketemu Ghadis.
21 Part 21 Keteranga satpam Tigor alias Ozy
22 Part 22 menjemput pak kiyai menuju Lembah Sirah.
23 Part 23 Menempuh Desa Mati.
24 Part 24 Ruang Bawah Tanah
25 Part 25 Menemukan Gadhis
26 Part 26 Menemukan tempat persembunyian
27 Part 27 Godaan setan di tengah jalan
28 Part 28 Memusnahkan kekuatan Suhu Ajimat
29 Part 29 Sardan mengajak Gendhis kabur
30 Part 30 Penginapan yang sama
31 Part 31 Kembalinya Gendhis ke rumah
32 Part 32 Dewa menemui Almayra
33 Part 33 Mimpi buruk Sardan
34 Part 34 Penyakit Misterius
35 Part 35 Penyakit Sardan Berhasil Di Sembuhkan
36 part 36 Nawang Berubah Fikiran
37 Part 37 Bos Galih menyatakan Perasaan
38 Part 38 Bang Sardan melihat Nawang
39 Part 39 Isi Hati Nawang
40 Part 40 Jawaban Gendhis
41 Part 41 penjelasan Nawang Dan Ken
42 Part 42 Nenek Sartijah meminta maaf
43 Part 43 Undangan Bos Arjuna.
44 Part 44 Rencana Jahat Mona Terkuak
45 Part 45 Bos Galih khawatir ,ketauan
46 Part 45 Gendhis berubah jadi sopir yang pemberani
47 Part 46 Rumah Baru
48 Part 47 kanker otak stadium akhir
49 Part 48 Surat Wasiat.
50 Part 49 Makan Malam Dengan Bos Besar
51 Part 51.Pov Mona
52 Part 52 Obat Bius
53 Dobel pov Gendhis, Debby, Fitri,Bos Galih,Arjuna.
54 part 54 Innaillahi wainailahi rajiun.
55 Draft Part 55 Benih Cinta Yang Mulai Tumbuh.
56 Draft 56.Kabar Duka
57 Part 57 Setelah pergi baru terasa kehilangan
58 Part 58 Keputusan yang membuat sakit hati nenek Sartijah.
59 Draft 59 Diary kenangan dan rencana jahat Nenek.
60 Draft Part 60 Berita bagus buat Nenek
61 Part 61 Hubungan gelap
62 Draft 62 Persipan Doa bersama dan kejutan.
63 Draf 63 kebakaran.
64 Darft 64 pov Teka teki siapa dalang semua ini
65 Part 65 Firasat Nawang
66 Part 66 Keterangan Gendhis
67 Part 67 Pov Acong.
68 Draft 68 Drama Nawang dengan pak polisi.
69 Part 69 pov Debby
70 Part 70 pov binggung mengambil keputusan.
71 Part 71 Kedatangan Bang Dewa.
72 Draft 72 Tempat baru nenek Sartijah
73 Part 73 Nenek Sartijah kabur
74 Part 74 Desa yang sama
75 Part 75 Perjalanan yang melelahkan
76 Part 76 Malam penuh tangis
77 Part 77 Teka teki Pak Rudi.
78 Draft 78 Menyerah
79 Part 79 Keajaiban berulang ulang.
80 Part 80 Tertangkapnya komplotan Pak Rudi
81 Part 81 Trauma
82 Part 82 Kabar Gembira.
83 Part 83 Panggilan sayang
84 Part 84 Perjodohan
85 Part 85 Bertemu calon mertua.
86 Draft 86 Awal kebahagiaan Gendhis
87 Part 87 Hari yang berwarna
88 Draft 88 Kedatangan pengagum lama
89 Draft 89 Kelakuan gila Puspita
90 Part 90 Bos Galih dalam genggaman Puspita
91 Draft 91 Kisah akhir titik lelah seorang wanita
Episodes

Updated 91 Episodes

1
episode 1 Dasar tukang Ghibah
2
Part 2 ijin kerumah orang tuaku
3
Part 3 Keterangan sahabat suamiku
4
Part 4 Menyusun strategi
5
Part 5 Ketauan bohong
6
pat 6 meminta maaf
7
part 7 Dewa melabrak Gendhis.
8
Part 8 Pengagum rahasia.
9
part 9 Perusahaan Gendhis menang tender
10
part 10 ada 3 janda srikandi Bos Galih
11
PART 11 Bos Galih cemburu tak bertuan
12
Part 12 Berebut Almayra.
13
Part 13 surat panggilan sidang,dan mobil baru
14
Part 14 Penculikan
15
Part 15 Mencari jejak Gendhis dan Gadhis
16
Part 16 terkuak siapa dalang di balik semua penculikan.
17
Part 17 kegagalan ritual
18
Part 18 Gendis mengalahkan Suhu jubah hitam.
19
Part 19 Penyesalan terbesar Dewa
20
Part 20 Menemukan titik terang Mang Udin ketemu Ghadis.
21
Part 21 Keteranga satpam Tigor alias Ozy
22
Part 22 menjemput pak kiyai menuju Lembah Sirah.
23
Part 23 Menempuh Desa Mati.
24
Part 24 Ruang Bawah Tanah
25
Part 25 Menemukan Gadhis
26
Part 26 Menemukan tempat persembunyian
27
Part 27 Godaan setan di tengah jalan
28
Part 28 Memusnahkan kekuatan Suhu Ajimat
29
Part 29 Sardan mengajak Gendhis kabur
30
Part 30 Penginapan yang sama
31
Part 31 Kembalinya Gendhis ke rumah
32
Part 32 Dewa menemui Almayra
33
Part 33 Mimpi buruk Sardan
34
Part 34 Penyakit Misterius
35
Part 35 Penyakit Sardan Berhasil Di Sembuhkan
36
part 36 Nawang Berubah Fikiran
37
Part 37 Bos Galih menyatakan Perasaan
38
Part 38 Bang Sardan melihat Nawang
39
Part 39 Isi Hati Nawang
40
Part 40 Jawaban Gendhis
41
Part 41 penjelasan Nawang Dan Ken
42
Part 42 Nenek Sartijah meminta maaf
43
Part 43 Undangan Bos Arjuna.
44
Part 44 Rencana Jahat Mona Terkuak
45
Part 45 Bos Galih khawatir ,ketauan
46
Part 45 Gendhis berubah jadi sopir yang pemberani
47
Part 46 Rumah Baru
48
Part 47 kanker otak stadium akhir
49
Part 48 Surat Wasiat.
50
Part 49 Makan Malam Dengan Bos Besar
51
Part 51.Pov Mona
52
Part 52 Obat Bius
53
Dobel pov Gendhis, Debby, Fitri,Bos Galih,Arjuna.
54
part 54 Innaillahi wainailahi rajiun.
55
Draft Part 55 Benih Cinta Yang Mulai Tumbuh.
56
Draft 56.Kabar Duka
57
Part 57 Setelah pergi baru terasa kehilangan
58
Part 58 Keputusan yang membuat sakit hati nenek Sartijah.
59
Draft 59 Diary kenangan dan rencana jahat Nenek.
60
Draft Part 60 Berita bagus buat Nenek
61
Part 61 Hubungan gelap
62
Draft 62 Persipan Doa bersama dan kejutan.
63
Draf 63 kebakaran.
64
Darft 64 pov Teka teki siapa dalang semua ini
65
Part 65 Firasat Nawang
66
Part 66 Keterangan Gendhis
67
Part 67 Pov Acong.
68
Draft 68 Drama Nawang dengan pak polisi.
69
Part 69 pov Debby
70
Part 70 pov binggung mengambil keputusan.
71
Part 71 Kedatangan Bang Dewa.
72
Draft 72 Tempat baru nenek Sartijah
73
Part 73 Nenek Sartijah kabur
74
Part 74 Desa yang sama
75
Part 75 Perjalanan yang melelahkan
76
Part 76 Malam penuh tangis
77
Part 77 Teka teki Pak Rudi.
78
Draft 78 Menyerah
79
Part 79 Keajaiban berulang ulang.
80
Part 80 Tertangkapnya komplotan Pak Rudi
81
Part 81 Trauma
82
Part 82 Kabar Gembira.
83
Part 83 Panggilan sayang
84
Part 84 Perjodohan
85
Part 85 Bertemu calon mertua.
86
Draft 86 Awal kebahagiaan Gendhis
87
Part 87 Hari yang berwarna
88
Draft 88 Kedatangan pengagum lama
89
Draft 89 Kelakuan gila Puspita
90
Part 90 Bos Galih dalam genggaman Puspita
91
Draft 91 Kisah akhir titik lelah seorang wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!