Nomor ponsel Lucky

Sri duduk sendiri di kamarnya. Memegangi cincin di jari manisnya. Memutar-mutar benda bundar itu pelan. Menatap keluar jendela dengan kosong.

Sudah berjalan dua hari ini setelah acara lamaran kemarin. Sri sudah di pingit. tidak boleh keluar rumah atau pergi keluar seorang diri. Sangat bosan jika harus berada di rumah setiap waktu.

Rencana awal sudah gagal. Maksud hati ingin terlihat buruk di depan keluarga calon suaminya dengan memakai gigi tonggos dan tahi lalat palsu pun kesempatannya sudah lenyap. Apalagi kiranya yang harus dia rencanakan untuk menggagalkan pernikahannya?

Sri tidak menyangka kalau pria yang mobilnya menabrak motor Nunik lah yang akan menjadi suaminya. Pria itu terkesan sombong. Dia selalu menatap Sri dengan tajam dan sesekali menunjukkan tatapan meremehkan. Sri sangat benci itu.

Pria yang menyelesaikan masalah dengan segepok uang tanpa basa-basi. Dan satu yang paling Sri tidak suka, pandangan matanya itu. Membuat Sri merasa pria itu sangat tidak menyukainya.

Tapi kalau pun benar dia tidak menyukai Sri, lalu kenapa datang melamar? apa maksud dan tujuannya? apa hanya ingin menyiksa Sri?

Sri sering membaca di novel-novel, kalau lelaki seperti itu hanya ingin menyiksa istri yang tidak di cintai saja. Apa nanti nasibnya juga akan berakhir seperti itu?

"hhiihhh"

Sri bergidik membayangkan itu. Dia harus bergerak cepat. Mencari solusi akan masalahnya ini. Bicara dengan ibu dan kakak-kakak perempuannya, sudah pasti tidak akan berhasil.

Jalan satu-satunya adalah bicara dengan Lucky secara langsung. Kalau Lucky setuju, mereka harus merencanakan membatalkan pernikahan ini.

Tapi bagaimana caranya bertemu Lucky? jangankan bertemu, Sri juga tidak tahu nomor ponselnya. Dia juga di pingit. tidak boleh keluar rumah. Dan mereka berdua di larang bertemu.

Tidak habis akal, Sri segera beranjak keluar kamar. Menemui Welas kakaknya. Cuma Welas yang masih bisa di ajak kompromi. Kalau Lastri, pasti lebih pro ke ibunya.

"Mbak Welas" panggil Sri.

Welas menoleh. dia sedang menyuapai anaknya makan. Sri menggerakkan tangannya memanggil Welas untuk mendekat.

"Opo, Sri?" tanya Welas masih belum mau beranjak dari kursinya.

"kene sek to mbak" (sini dulu mbak) Sri menatap Welas memohon.

Welas mengalah. Meninggalkan anaknya sebentar. Mendatangi Sri yang terlihat cemas.

"Ono opo?" (Ada apa)

"Hasan udah selesai mangan (makan) toh mbak?"

"Ya belum. ini segone (nasi)"

welas menunjukkan nasi di piring yang ia pegang.

"Sri ada perlu. Bantu aku mbak"

Sri memegangi tangan Welas. Memohon penuh harap. Melihat wajah Sri yang sangat serius, Welas jadi kasihan. dia menyerahkan piring itu pada mbok Yem yang bekerja di rumah mereka untuk melanjutkan menyuapi anaknya.

Sri menarik Welas ke kamarnya. Mendudukkan Welas di tepi ranjang.

"Ada apa toh Sri? kok kamu serius banget toh?"

"Mbak Welas tolong aku yo. Aku kepingin ketemu Lucky"

"laaahh!!" Welas terperanjat kaget. "Cieeeee.. kamu udah mulai kangen yaaaa.. sama calon suami?" Welas menyenggol lengan Sri dengan bahunya.

Sri merasa jengah. Tapi demi bertemu dengan Lucky, dia harus bersandiwara.

"Iya mbak. Sri kangen"

"Tapi kamu masih di pingit Sri. Yo sabar toh. Sebentar lagi juga ketemu"

"Ndak usah ketemu mbak. Sri cuma mau ngobrol. Mbak Welas ada nomor hp ne Lucky?"

"hmmmm..." tampak Welas sedang berpikir keras. Mengingat-ingat dia punya nomor ponse Lucky atau tidak.

"kayaknya Ndak punya mbake Sri. Tapi, mbak Lastri pasti punya"

"Nah.. tolongin Sri mbak. Minta nomornya sama mbak Lastri"

"kenapa Ndak kamu aja yang minta?"

"Sri malu mbak"

"cieeee... udah kesengsem aja cah ayu"

Welas kembali menggoda Sri. Gadis itu mencoba tidak menggubris candaan kakaknya. Yang terpenting bertemu Lucky dulu.

"Tolongin Sri mbak Welas" Sri merengek.

"Iyo Iyo.. tak jaluk sek" (ku minta dulu)

Welas beranjak keluar kamar. Sri tampak lega Welas mau menolongnya. Menunggu kakaknya kembali dengan nomor ponsel Lucky.

Ting Ting

ponselnya berbunyi. Tanda pesan masuk. Sri mengeceknya. Ternyata dari Lastri. Sri agak kaget begitu melihat Lastri lah yang mengirim nomor ponsel Lucky. Entah apa yang di katakan Welas pada kakak pertama mereka sehingga Lastri mau mengirimkan langsung pada Sri.

Tapi Sri mengenyampingkan itu dulu. yang terpenting sekarang bicara dengan Lucky. Langsung saja Sri mengirim pesan pada Lucky di aplikasi chating. Berharap lelaki itu akan cepat meresponnya.

Tapi begitu ingin mengetik pesan, Sri jadi bingung harus memanggil Lucky dengan sebutan apa? dan bagaimana memulainya.

Mase, saya Sri. Saya mau ketemu sama sampeyan. Penting!

Hanya itu yang bisa Sri ketik. Tidak mau bertele-tele. Karena Lucky juga terkesan pria yang suka to the point.

Menunggu Lucky menjawabnya, itu adalah hal yang paling membosankan. Jangankan menjawab. centang biru pun tidak.

Sri mengecek lagi pesannya. Masih belum ada jawaban. Tapi begitu dia memperhatikan foto profil Lucky, Sri jadi tertegun. Itu bukan Lucky. Tapi seorang wanita cantik. Bahkan bisa di bilang sangat cantik.

pacarnya Lucky? atau siapa?

Sri menghempaskan ponselnya di ranjang. Melihat itu, hatinya tidak sakit. Malah ia berpikir jika wanita itu adalah benar pacar Lucky, dia akan sangat bersyukur. Itu akan di jadikan sebagai senjata untuknya.

drrrtt... drrrtt

Ponsel Sri berbunyi. Sri meraihnya. Mengecek siapa yang menelepon. Lucky! dengan bersemangat Sri menjawab panggilan telepon Lucky.

"Hallo maseee" serunya.

Tidak ada sahutan. Lucky masih diam di seberang sana. Sri menjauhkan ponsel dari telinganya. Mengecek panggilan telepon masih tersambung atau tidak.

Masih terhubung. Tapi kenapa Lucky diam saja?

"Hallo! maseee!! hallo!!" Sri mengencangkan suaranya.

"Aku tidak tuli!!"

sentak Lucky dari seberang sana. Sri merengut. Kesal sekali pada lelaki sombong itu. Di sapa baik-baik tidak menyahut. Giliran suaranya kencang katanya tidak tuli.

"Mau apa kamu?" tanya Lucky dingin.

"Sri mau ketemu Mase. penting"

"Masalah apa?"

"Pokoke penting. Harus ketemu. Kita bicara empat mata. ketemu di joglo xx sekarang!" tegas Sri.

Lucky tidak menjawab. Sri merasa sangat mangkel dengan sikap Lucky. Menunggu jawaban Lucky dengan bosan.

"Oke"

Ehhh, hanya oke? tidak ada yang lain?

"Eeehh.. Mase maseee... tunggu duluuu!!"

Sri mencegah Lucky mematikan ponselnya dengan berseru nyaring.

"Heeyy!! sudah aku bilang aku tidak tuli! jangan berteriak!" bentak Lucky lagi.

"Lagian Mase Ndak njawab loooo..."

"Apa lagi?" tanya Lucky tak sabar.

"Sri Ndak bisa keluar. Mase harus permisi ke bune. Bilang kalau Nunik yang nemenin Sri ketemu Mase"

Klik!

Sambungan telepon langsung terputus. Lucky tidak menjawab apa yang barusan di minta Sri. Dengan jengkel, Sri menatap ponselnya marah. Menghempaskan lagi ponselnya ke ranjang. Lalu menghempaskan tubuhnya telentang.

"Wong calon bojo kok sombonge nemen! ciihh.." Sri mengomel sendiri

Terpopuler

Comments

Ghevira Navisa

Ghevira Navisa

Kusuka karya mu ka ❤️❤️❤️

2023-07-04

1

Bzaa

Bzaa

💪💪🤣 semangat sri

2023-04-18

0

Wanda Revano

Wanda Revano

Ojo ngunu to mas2 Karo Adel sri.ndak apek mas koyok ngunu Karo calon bojo🤭

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 30 TAHUN YANG LALU
2 MENYETUJUI
3 INSIDEN TOKO PERNAK-PERNIK
4 HARI PERTUNANGAN
5 Nomor ponsel Lucky
6 Kesepakatan
7 Tragedi malam pertama
8 hari pertama setelah menikah
9 pura-pura
10 Aku pegang janji mu
11 Pasti kangen bune
12 Genggaman mu
13 Siapa suruh buka baju Sri?
14 Kau bukan seleraku
15 Gadis Bandel
16 Makan malam dengan mertua
17 Denda
18 Gagal kerja
19 Setia dan Manja
20 Bertemu Amira
21 Raja dan dua permaisuri
22 Menghilang
23 Pelayan baru
24 Memakai milik mu
25 Pergulatan sengit
26 Dia tertawa
27 Merubah Sri
28 Kesepakatan papi
29 Nekad mengecup Lucky
30 Terlihat Perhatian
31 Sri Berubah!
32 Gengsi tingkat tinggi
33 Tangan Bekerja Maksimal
34 Aku Ingin Cucu
35 Bulan Madu 1
36 Istri Rasa Pelakor
37 Bertemu Lagi
38 Bayangan Sri
39 Tubuh Polosmu
40 Mau Aku ajari?
41 Saya Istrinya Mase
42 Tujuan Amira Delova
43 Dapat Lowongan
44 Melihat Mu Dengan Yang Lain
45 Kau Milikku
46 Mase Ojo Ngono
47 Cinta Yang Berganti Nestapa
48 Ora Nduwe Hati!
49 Jangan Lihat Yang Lain
50 Ijin Kerja
51 Kejadian Memilukan Sekaligus Menyenangkan
52 Batal Janji
53 Sri Dan Amira
54 Maaf
55 Interview Lewat
56 Langsung Kerja
57 Di Umek-umek
58 Menjerit
59 Tidak Pulang
60 Pulang Dengan Ku
61 Mata Saya Rabun Tuan
62 Cerai?
63 Kita Pacaran. Mau?
64 Ojol
65 Noah Lagi.. Noah Lagi
66 Melabrak Noah
67 Pulang lah
68 Asupan Cinta
69 Memutuskan Amira
70 Menghindari Agnes
71 Sugar Daddy dan Sugar Baby
72 Bertemu Billy
73 Memilih Sri
74 Kuatkan Aku
75 Permintaan Kakek
76 Pulang Lebih Awal
77 Mansion Albronze
78 Keluarga Albronze 1
79 Keluarga Albronze 2
80 Keluarga Albronze 3
81 Istri Nakal
82 Panas
83 Satu Tujuan
84 Kunjungan Presdir
85 MIMPI!!!
86 Kisah Albronze's 1
87 Kisah Albronze's 2
88 Sri Jahil
89 Minumannya Terasa Pahit
90 Kabar Dari Papi Frans
91 Bertemu Wanita Paling Cantik
92 Pertanyaan Oma Membuat Resah
93 Sepeda Ontel Tua
94 Air Terjun
95 Ban Kempes
96 Meninggalkan Oma
97 Gosip Panas
98 Pingsan
99 Diantar Selingkuhanku
100 Kejutan Saat Mandi
101 Menusuk Hati
102 Senyum Licik
103 Dibawa Noah
104 Selingkuh dengan Noah
105 Ancaman Levi
106 Noah Marah
107 Keterangan Beni
108 Harga Diri Yang Terkoyak
109 CEO Juga Punya Hati
110 Bucin Akut
111 Berangkat Lebih Pagi
112 Menerima Tawaran Kakek
113 Pangeran Usil
114 Semakin Bandel Sekarang
115 Antara Cinta dan Nestapa
116 Makan Malam Romantis
117 Club DEVDA'S
118 Alvonzo Menggeliat
119 Penjelasan
120 Kembali Bahagia
121 Kedatangan Presdir Idola
122 Titah Seorang Presdir
123 Pernyataan Cinta
124 Noah Perusak Kenikmatan
125 Undangan Amira
126 Lucky Di Pihak Sri
127 Teh Hijau
128 Kursinya Sempit
129 Mas Lucky Ku Sayang
130 Rencana Beli Motor
131 Rasa Cemburu
132 Lucky marah, Rian Edan
133 Mase Nangis
134 Cemburu dan Cinta
135 Cetak KTP Sekalian
136 Syarat dan Ketentuan Berlaku
137 Ketahuan Si Suami Ojol
138 Barter
139 Momen Bahagia
140 Tengku-Rab
141 Pamer Kemesraan
142 Permen Wangi
143 Morning Horny
144 Penguntit
145 Masalah Dan Gosip Panas
146 Istriku Yang Sesungguhnya
147 Breakfast With Dewiku
148 Agnes Harus di Hukum
149 Keputusan Presdir
150 Press Conference
151 Ada Pebinor
152 Makan Malam Bersama
153 Pertengkaran
154 Rencana Levi
155 Noah Itu Seperti Apa?
156 Panas Karena Noah
157 Lupa Kerja
158 Tanya Mbah Google
159 Penggeledahan
160 Menjenguk Lucky
161 Pesanan Sri
162 Kabar Mengejutkan
163 Sniper Yang Bisa Meleset
164 Bisikan Kakek Fredi
165 Rencana Kejutan
166 Fitnah Keji
167 Penculikan
168 Jebakan
169 Kamar 103
170 Tertangkap Basah
171 Wajah Datar Lucky
172 Kelakuan Aneh Lucky
173 Pengakuan Lucky
174 Segera Pulang
175 Pesta Besar
176 Sindrom Kehamilan Simpatik
177 Ironi Ayah Hamil
178 Guling Berkumis
179 Film Horor
180 Peresmian part 1
181 Peresmian part 2
182 Peresmian part 3
183 Peresmian part 4
184 Menjenguk Kakek Fredi
185 Bicara Dengan Baby
186 Halusinasi
187 Waktu Berdua
188 Tanda Terima Kasih Agnes
189 Absurdnya Rian
190 Noah Bilang Apa?
191 Tumbal Ngidam
192 Pasukan Pink
193 Calon Mantu
194 Pinangan Ayah dan Ibu Rian
195 Pria-pria Menanti Cinta
196 Pecak Welut
197 Curhat Dan Tragedi Kodok
198 Saling Mengerti
Episodes

Updated 198 Episodes

1
30 TAHUN YANG LALU
2
MENYETUJUI
3
INSIDEN TOKO PERNAK-PERNIK
4
HARI PERTUNANGAN
5
Nomor ponsel Lucky
6
Kesepakatan
7
Tragedi malam pertama
8
hari pertama setelah menikah
9
pura-pura
10
Aku pegang janji mu
11
Pasti kangen bune
12
Genggaman mu
13
Siapa suruh buka baju Sri?
14
Kau bukan seleraku
15
Gadis Bandel
16
Makan malam dengan mertua
17
Denda
18
Gagal kerja
19
Setia dan Manja
20
Bertemu Amira
21
Raja dan dua permaisuri
22
Menghilang
23
Pelayan baru
24
Memakai milik mu
25
Pergulatan sengit
26
Dia tertawa
27
Merubah Sri
28
Kesepakatan papi
29
Nekad mengecup Lucky
30
Terlihat Perhatian
31
Sri Berubah!
32
Gengsi tingkat tinggi
33
Tangan Bekerja Maksimal
34
Aku Ingin Cucu
35
Bulan Madu 1
36
Istri Rasa Pelakor
37
Bertemu Lagi
38
Bayangan Sri
39
Tubuh Polosmu
40
Mau Aku ajari?
41
Saya Istrinya Mase
42
Tujuan Amira Delova
43
Dapat Lowongan
44
Melihat Mu Dengan Yang Lain
45
Kau Milikku
46
Mase Ojo Ngono
47
Cinta Yang Berganti Nestapa
48
Ora Nduwe Hati!
49
Jangan Lihat Yang Lain
50
Ijin Kerja
51
Kejadian Memilukan Sekaligus Menyenangkan
52
Batal Janji
53
Sri Dan Amira
54
Maaf
55
Interview Lewat
56
Langsung Kerja
57
Di Umek-umek
58
Menjerit
59
Tidak Pulang
60
Pulang Dengan Ku
61
Mata Saya Rabun Tuan
62
Cerai?
63
Kita Pacaran. Mau?
64
Ojol
65
Noah Lagi.. Noah Lagi
66
Melabrak Noah
67
Pulang lah
68
Asupan Cinta
69
Memutuskan Amira
70
Menghindari Agnes
71
Sugar Daddy dan Sugar Baby
72
Bertemu Billy
73
Memilih Sri
74
Kuatkan Aku
75
Permintaan Kakek
76
Pulang Lebih Awal
77
Mansion Albronze
78
Keluarga Albronze 1
79
Keluarga Albronze 2
80
Keluarga Albronze 3
81
Istri Nakal
82
Panas
83
Satu Tujuan
84
Kunjungan Presdir
85
MIMPI!!!
86
Kisah Albronze's 1
87
Kisah Albronze's 2
88
Sri Jahil
89
Minumannya Terasa Pahit
90
Kabar Dari Papi Frans
91
Bertemu Wanita Paling Cantik
92
Pertanyaan Oma Membuat Resah
93
Sepeda Ontel Tua
94
Air Terjun
95
Ban Kempes
96
Meninggalkan Oma
97
Gosip Panas
98
Pingsan
99
Diantar Selingkuhanku
100
Kejutan Saat Mandi
101
Menusuk Hati
102
Senyum Licik
103
Dibawa Noah
104
Selingkuh dengan Noah
105
Ancaman Levi
106
Noah Marah
107
Keterangan Beni
108
Harga Diri Yang Terkoyak
109
CEO Juga Punya Hati
110
Bucin Akut
111
Berangkat Lebih Pagi
112
Menerima Tawaran Kakek
113
Pangeran Usil
114
Semakin Bandel Sekarang
115
Antara Cinta dan Nestapa
116
Makan Malam Romantis
117
Club DEVDA'S
118
Alvonzo Menggeliat
119
Penjelasan
120
Kembali Bahagia
121
Kedatangan Presdir Idola
122
Titah Seorang Presdir
123
Pernyataan Cinta
124
Noah Perusak Kenikmatan
125
Undangan Amira
126
Lucky Di Pihak Sri
127
Teh Hijau
128
Kursinya Sempit
129
Mas Lucky Ku Sayang
130
Rencana Beli Motor
131
Rasa Cemburu
132
Lucky marah, Rian Edan
133
Mase Nangis
134
Cemburu dan Cinta
135
Cetak KTP Sekalian
136
Syarat dan Ketentuan Berlaku
137
Ketahuan Si Suami Ojol
138
Barter
139
Momen Bahagia
140
Tengku-Rab
141
Pamer Kemesraan
142
Permen Wangi
143
Morning Horny
144
Penguntit
145
Masalah Dan Gosip Panas
146
Istriku Yang Sesungguhnya
147
Breakfast With Dewiku
148
Agnes Harus di Hukum
149
Keputusan Presdir
150
Press Conference
151
Ada Pebinor
152
Makan Malam Bersama
153
Pertengkaran
154
Rencana Levi
155
Noah Itu Seperti Apa?
156
Panas Karena Noah
157
Lupa Kerja
158
Tanya Mbah Google
159
Penggeledahan
160
Menjenguk Lucky
161
Pesanan Sri
162
Kabar Mengejutkan
163
Sniper Yang Bisa Meleset
164
Bisikan Kakek Fredi
165
Rencana Kejutan
166
Fitnah Keji
167
Penculikan
168
Jebakan
169
Kamar 103
170
Tertangkap Basah
171
Wajah Datar Lucky
172
Kelakuan Aneh Lucky
173
Pengakuan Lucky
174
Segera Pulang
175
Pesta Besar
176
Sindrom Kehamilan Simpatik
177
Ironi Ayah Hamil
178
Guling Berkumis
179
Film Horor
180
Peresmian part 1
181
Peresmian part 2
182
Peresmian part 3
183
Peresmian part 4
184
Menjenguk Kakek Fredi
185
Bicara Dengan Baby
186
Halusinasi
187
Waktu Berdua
188
Tanda Terima Kasih Agnes
189
Absurdnya Rian
190
Noah Bilang Apa?
191
Tumbal Ngidam
192
Pasukan Pink
193
Calon Mantu
194
Pinangan Ayah dan Ibu Rian
195
Pria-pria Menanti Cinta
196
Pecak Welut
197
Curhat Dan Tragedi Kodok
198
Saling Mengerti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!