MENYETUJUI

Siang ini Sri duduk dengan lemas di gubuk bambu yang ada di tengah hamparan sawah yang masih hijau. Otaknya berpikir keras mencari cara menggagalkan acara pertunangannya dengan seorang pria dari kota.

Kata ibunya, lelaki itu mapan, kaya, dan juga tampan. Tapi itu semua tidak membuatnya tergiur sedikit pun. Sri masih bercita-cita ingin bekerja di perusahaan. Atau jadi pegawai PNS, atau setidaknya bekerja di kantoran.

Tapi hatinya semakin galau. Manakala pekerjaan tak kunjung di dapat. Sangat susah mencari pekerjaan sekarang. Apalagi hanya bermodalkan ijazah S1 tanpa ada pengalaman kerja dan tidak ada orang dalam.

Dan kini, dia harus di hadapkan pada beban lamaran dengan orang yang dia tidak kenal sama sekali. yang seharusnya lamaran ini di peruntukkan untuk Kakak perempuan tertuanya, mbak Lastri. Tapi karena Lastri sudah menikah dan punya anak, maka lamaran itu di tujukan pada dirinya.

Dewi Sri adalah gadis berusia dua puluh tiga tahun. Baru saja lulus S1 ekonomi. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakak perempuannya sudah menikah. Hanya tinggal dirinya seorang yang masih sibuk mencari pekerjaan.

Orang-orang terdekatnya lebih suka memanggilnya Sri. karena terbiasa dari kebiasaan ibunya. Sri kini hanya punya ibunya. sedangkan ayahnya sudah meninggal dua tahun yang lalu.

Sebulan yang lalu, ada seorang bapak yang mencari alamat rumah mereka. Dan akhirnya bertemu dengan ibunya. Betapa senang ibunya di datangi tamu itu. katanya kenalan lama ibu.

Sri cuek saja. Tidak terlalu menanggapi kedatangan tamu yang namanya adalah Frans. Begitu yang di dengar Sri ketika ibu memanggilnya.

Sampai dengan malam harinya Sri tercengang mendengar ibu menerima pak Frans melamar Sri untuk anak semata wayangnya.

Jelas saja Sri mencak-mencak tidak karuan. Menolak lamaran yang sudah terlanjur di terima ibunya. Kata ibunya, bapaknya sudah terikat janji dengan pak Frans itu dari dulu. Jadi sekarang giliran Sri yang harus menunaikan janji bapaknya dan pak Frans.

"Ojo ngono loh bune. Sri masih kepingin kerja. Sri belum mau nikah buneeee.."

"Bune wes lihat calon mu loh Sri. wonge ngguuaannteng!"

"Pokok'e Sri ora Sudi. Sri ora kepengen seng ganteng. Sri pengen kerjo bune"

"hallaaaahh.. Yo mengko kerjo mu Yo neng dapur juga. Wes ojo ngeyel. bune wes terimo lamarane"

Kalau ibunya sudah bilang begitu, Sri hanya bisa menundukkan kepalanya. Melawan juga percuma. Yang ada nanti ibunya malah unjuk akting menangis lebay.

Sri semakin lemas saja jika mengingat perkataan ibunya. Tak dapat berbuat banyak.

"Sriiii..."

Dari arah samping, terlihat Nunik berlari kecil di betengan sawah. Sri hanya melihatnya hampa. Tampak Nunik ngos-ngosan mendekatinya.

Nunik adalah sahabat Sri dari kecil. Selalu bermain bersama, sekolah bersama, sampai kuliah juga sama-sama. Nunik yang selalu menemani Sri disaat suka dan duka.

"Mbak mu nelpon aku Sri" ujar Nunik begitu sampai di dekat gubuk dengan napas ngos-ngosan.

"Bilang apa?" tanya Sri.

"muleh. bune mu nangis"

Sri diam tak menyahut. Wajahnya muram. Ibunya sudah menangis karena dia belum pulang dari pagi tadi.

"Aku males tenan loh, Nik"

"Ojo ndumeh Sri. Lekas muleh. Ntar bune mu semaput loh" Nunik menyenggol lengan Sri.

"kamu aja yang gantiin aku Nik"

"Opo tooohh.. wes ayo Ndang lekas"

Nunik menarik tangan Sri untuk segera beranjak pulang. Sri tidak bisa menolak. Menuruti tarikan tangan Nunik beranjak menyusuri betengan sawah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di rumah, Sri memarkirkan motornya. Ditemani Nunik pulang, agar Sri bisa memberi alasan.

Tampak keadaan rumah sudah ramai oleh sanak famili Sri. Karena besok adalah hari pertunangan Sri. Mereka sibuk mempersiapkan segalanya.

Welas menyambut Sri dengan wajah cemas. Belum sempat Sri membuka helm dari kepalanya, Welas langsung Menarik tangan Sri agak keras. Menggeretnya masuk ke dalam rumah. Sri hanya pasrah.

Mereka berhenti di ruang tengah. Tampak ibunya terbaring lemah sambil menangis. Wanita berumur yang selalu memakai kain dan kebaya, serta rambut kondenya itu terisak sedih. Ditemani Lastri kakak pertamanya.

"Tuh.. lihat bune. Dia semaput gara-gara kamu. Sana minta maaf" ujar Welas sambil mendorong tubuh Sri mendekat pada ibunya.

Sri maju kedepan akibat dorongan Welas. Tapi hanya berani berdiri tegak di samping sofa tempat ibunya terbaring.

"Bune" panggil Sri pada Warti, ibunya.

Warti menoleh. Masih terisak sedih. Air mata berderai di pipi tuanya.

"Kamu tega Sri" ujar Warti lirih.

Mendengar itu, rasa hati Sri bagai di remas tangan kokoh yang tak terlihat. Dia bukannya tega. Tapi di cuma tidak terima jika harus menikah sebelum bekerja.

Sri jatuh bersimpuh di lantai. menunduk dan terisak sedih.

"Maaf bune. Sri cuma kepengen kerjo ndisek" ujar Sri lirih. menunduk dalam tak berani menatap ibunya.

"Ini bukan soal itu nak. Tapi bapak mu dulu pernah menerima janji sama pak Frans untuk menikahkan putrinya sama anak'e pak Frans. bune Wedi loh Sriii... ntar pakne mu di tuntut Karo Gusti Allah" Warti menjelaskan apa yang selama ini yang terjadi.

Sri mendongak menatap ibunya. lalu beralih menatap kakak perempuan tertuanya.

"Janjine kan Karo mbak Lastri, bune. Kenapa harus Sri yang menggantikan?" Sri masih mencoba bernego.

"laahh.. mbak kan wes nikah, Sri... Ojo Eden nopo" sahut Lastri.

"Sri, calon mu iku ngganteng. Ora nyesel Sri" Welas juga ikut menimpali.

Sri memberengut sebal melirik Welas. kakak perempuannya yang kedua ini juga malah tidak berada di pihaknya sama sekali.

"Wes toh Sri. Ojo ngeyel tenan. Bune cuma mau kamu menebus janji bapak mu sama pak Frans" ujar Warti lagi.

Sri hanya diam saja. menatap ketiga wanita di depannya dengan muka masam.

"Yo wes, Sri mau" ujar Sri akhirnya.

"Naaaahhh... ngono toh nduk. Kamu iku cah ayu"

Warti langsung berlutut di depan Sri dan memeluk putri bungsunya itu dengan rasa gembira tak terkira. Sri hanya diam Saja.

"Yo wes, Kono. mangan sek Karo mbak mu"

Sri bangkit berdiri. tapi tidak menuju dapur. tapi pergi ke kamarnya. tidak ada selera sedikit pun untuk makan. Nunik hanya menatapnya prihatin.

Sri si gadis periang kini menjadi gadis pendiam. Satu Minggu ini Sri selalu mengeluh pada Nunik kalau dia belum siap menikah. Tapi apa yang bisa Nunik lakukan selain mengatakan Sri harus bersabar.

Sri menghempaskan tubuhnya di kasur. telentang menatap langit-langit kamarnya. Dia tidak kenal lelaki itu. tidak pernah bicara sama sekali. Tidak pernah melihat bagaimana bentuk rupa calon tunangannya.

Sewaktu ibunya ingin menunjukkan foto lelaki itu, Sri menolak. Hanya membiarkan foto itu tergeletak di meja makan, tanpa ada niat melirik barang sejenak pun.

Sri tidak tahu apa yang bakal terjadi padanya nanti setelah menikah. pasti sangat asing sekali hidup dengan lelaki yang tak di kenal sama sekali.

"hhahhh... nasib mu sriiii.. Sriii..."

Sri mendesah berat. Penuh beban pikiran di hatinya. Tapi hanya bisa pasrah demi janji bapaknya dulu. Mungkin sudah suratan takdir ia harus memenuhi janji itu. Menikah dengan lelaki asing yang belum tahu watak dan karakternya.

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

mampir LG thor

2024-08-01

0

Ard@n

Ard@n

Alhamdulillah q wong jowo..jadi enak bacanya😂

2023-03-13

0

Putri Minwa

Putri Minwa

hai thor, putri minwa mampir ya

2023-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 30 TAHUN YANG LALU
2 MENYETUJUI
3 INSIDEN TOKO PERNAK-PERNIK
4 HARI PERTUNANGAN
5 Nomor ponsel Lucky
6 Kesepakatan
7 Tragedi malam pertama
8 hari pertama setelah menikah
9 pura-pura
10 Aku pegang janji mu
11 Pasti kangen bune
12 Genggaman mu
13 Siapa suruh buka baju Sri?
14 Kau bukan seleraku
15 Gadis Bandel
16 Makan malam dengan mertua
17 Denda
18 Gagal kerja
19 Setia dan Manja
20 Bertemu Amira
21 Raja dan dua permaisuri
22 Menghilang
23 Pelayan baru
24 Memakai milik mu
25 Pergulatan sengit
26 Dia tertawa
27 Merubah Sri
28 Kesepakatan papi
29 Nekad mengecup Lucky
30 Terlihat Perhatian
31 Sri Berubah!
32 Gengsi tingkat tinggi
33 Tangan Bekerja Maksimal
34 Aku Ingin Cucu
35 Bulan Madu 1
36 Istri Rasa Pelakor
37 Bertemu Lagi
38 Bayangan Sri
39 Tubuh Polosmu
40 Mau Aku ajari?
41 Saya Istrinya Mase
42 Tujuan Amira Delova
43 Dapat Lowongan
44 Melihat Mu Dengan Yang Lain
45 Kau Milikku
46 Mase Ojo Ngono
47 Cinta Yang Berganti Nestapa
48 Ora Nduwe Hati!
49 Jangan Lihat Yang Lain
50 Ijin Kerja
51 Kejadian Memilukan Sekaligus Menyenangkan
52 Batal Janji
53 Sri Dan Amira
54 Maaf
55 Interview Lewat
56 Langsung Kerja
57 Di Umek-umek
58 Menjerit
59 Tidak Pulang
60 Pulang Dengan Ku
61 Mata Saya Rabun Tuan
62 Cerai?
63 Kita Pacaran. Mau?
64 Ojol
65 Noah Lagi.. Noah Lagi
66 Melabrak Noah
67 Pulang lah
68 Asupan Cinta
69 Memutuskan Amira
70 Menghindari Agnes
71 Sugar Daddy dan Sugar Baby
72 Bertemu Billy
73 Memilih Sri
74 Kuatkan Aku
75 Permintaan Kakek
76 Pulang Lebih Awal
77 Mansion Albronze
78 Keluarga Albronze 1
79 Keluarga Albronze 2
80 Keluarga Albronze 3
81 Istri Nakal
82 Panas
83 Satu Tujuan
84 Kunjungan Presdir
85 MIMPI!!!
86 Kisah Albronze's 1
87 Kisah Albronze's 2
88 Sri Jahil
89 Minumannya Terasa Pahit
90 Kabar Dari Papi Frans
91 Bertemu Wanita Paling Cantik
92 Pertanyaan Oma Membuat Resah
93 Sepeda Ontel Tua
94 Air Terjun
95 Ban Kempes
96 Meninggalkan Oma
97 Gosip Panas
98 Pingsan
99 Diantar Selingkuhanku
100 Kejutan Saat Mandi
101 Menusuk Hati
102 Senyum Licik
103 Dibawa Noah
104 Selingkuh dengan Noah
105 Ancaman Levi
106 Noah Marah
107 Keterangan Beni
108 Harga Diri Yang Terkoyak
109 CEO Juga Punya Hati
110 Bucin Akut
111 Berangkat Lebih Pagi
112 Menerima Tawaran Kakek
113 Pangeran Usil
114 Semakin Bandel Sekarang
115 Antara Cinta dan Nestapa
116 Makan Malam Romantis
117 Club DEVDA'S
118 Alvonzo Menggeliat
119 Penjelasan
120 Kembali Bahagia
121 Kedatangan Presdir Idola
122 Titah Seorang Presdir
123 Pernyataan Cinta
124 Noah Perusak Kenikmatan
125 Undangan Amira
126 Lucky Di Pihak Sri
127 Teh Hijau
128 Kursinya Sempit
129 Mas Lucky Ku Sayang
130 Rencana Beli Motor
131 Rasa Cemburu
132 Lucky marah, Rian Edan
133 Mase Nangis
134 Cemburu dan Cinta
135 Cetak KTP Sekalian
136 Syarat dan Ketentuan Berlaku
137 Ketahuan Si Suami Ojol
138 Barter
139 Momen Bahagia
140 Tengku-Rab
141 Pamer Kemesraan
142 Permen Wangi
143 Morning Horny
144 Penguntit
145 Masalah Dan Gosip Panas
146 Istriku Yang Sesungguhnya
147 Breakfast With Dewiku
148 Agnes Harus di Hukum
149 Keputusan Presdir
150 Press Conference
151 Ada Pebinor
152 Makan Malam Bersama
153 Pertengkaran
154 Rencana Levi
155 Noah Itu Seperti Apa?
156 Panas Karena Noah
157 Lupa Kerja
158 Tanya Mbah Google
159 Penggeledahan
160 Menjenguk Lucky
161 Pesanan Sri
162 Kabar Mengejutkan
163 Sniper Yang Bisa Meleset
164 Bisikan Kakek Fredi
165 Rencana Kejutan
166 Fitnah Keji
167 Penculikan
168 Jebakan
169 Kamar 103
170 Tertangkap Basah
171 Wajah Datar Lucky
172 Kelakuan Aneh Lucky
173 Pengakuan Lucky
174 Segera Pulang
175 Pesta Besar
176 Sindrom Kehamilan Simpatik
177 Ironi Ayah Hamil
178 Guling Berkumis
179 Film Horor
180 Peresmian part 1
181 Peresmian part 2
182 Peresmian part 3
183 Peresmian part 4
184 Menjenguk Kakek Fredi
185 Bicara Dengan Baby
186 Halusinasi
187 Waktu Berdua
188 Tanda Terima Kasih Agnes
189 Absurdnya Rian
190 Noah Bilang Apa?
191 Tumbal Ngidam
192 Pasukan Pink
193 Calon Mantu
194 Pinangan Ayah dan Ibu Rian
195 Pria-pria Menanti Cinta
196 Pecak Welut
197 Curhat Dan Tragedi Kodok
198 Saling Mengerti
Episodes

Updated 198 Episodes

1
30 TAHUN YANG LALU
2
MENYETUJUI
3
INSIDEN TOKO PERNAK-PERNIK
4
HARI PERTUNANGAN
5
Nomor ponsel Lucky
6
Kesepakatan
7
Tragedi malam pertama
8
hari pertama setelah menikah
9
pura-pura
10
Aku pegang janji mu
11
Pasti kangen bune
12
Genggaman mu
13
Siapa suruh buka baju Sri?
14
Kau bukan seleraku
15
Gadis Bandel
16
Makan malam dengan mertua
17
Denda
18
Gagal kerja
19
Setia dan Manja
20
Bertemu Amira
21
Raja dan dua permaisuri
22
Menghilang
23
Pelayan baru
24
Memakai milik mu
25
Pergulatan sengit
26
Dia tertawa
27
Merubah Sri
28
Kesepakatan papi
29
Nekad mengecup Lucky
30
Terlihat Perhatian
31
Sri Berubah!
32
Gengsi tingkat tinggi
33
Tangan Bekerja Maksimal
34
Aku Ingin Cucu
35
Bulan Madu 1
36
Istri Rasa Pelakor
37
Bertemu Lagi
38
Bayangan Sri
39
Tubuh Polosmu
40
Mau Aku ajari?
41
Saya Istrinya Mase
42
Tujuan Amira Delova
43
Dapat Lowongan
44
Melihat Mu Dengan Yang Lain
45
Kau Milikku
46
Mase Ojo Ngono
47
Cinta Yang Berganti Nestapa
48
Ora Nduwe Hati!
49
Jangan Lihat Yang Lain
50
Ijin Kerja
51
Kejadian Memilukan Sekaligus Menyenangkan
52
Batal Janji
53
Sri Dan Amira
54
Maaf
55
Interview Lewat
56
Langsung Kerja
57
Di Umek-umek
58
Menjerit
59
Tidak Pulang
60
Pulang Dengan Ku
61
Mata Saya Rabun Tuan
62
Cerai?
63
Kita Pacaran. Mau?
64
Ojol
65
Noah Lagi.. Noah Lagi
66
Melabrak Noah
67
Pulang lah
68
Asupan Cinta
69
Memutuskan Amira
70
Menghindari Agnes
71
Sugar Daddy dan Sugar Baby
72
Bertemu Billy
73
Memilih Sri
74
Kuatkan Aku
75
Permintaan Kakek
76
Pulang Lebih Awal
77
Mansion Albronze
78
Keluarga Albronze 1
79
Keluarga Albronze 2
80
Keluarga Albronze 3
81
Istri Nakal
82
Panas
83
Satu Tujuan
84
Kunjungan Presdir
85
MIMPI!!!
86
Kisah Albronze's 1
87
Kisah Albronze's 2
88
Sri Jahil
89
Minumannya Terasa Pahit
90
Kabar Dari Papi Frans
91
Bertemu Wanita Paling Cantik
92
Pertanyaan Oma Membuat Resah
93
Sepeda Ontel Tua
94
Air Terjun
95
Ban Kempes
96
Meninggalkan Oma
97
Gosip Panas
98
Pingsan
99
Diantar Selingkuhanku
100
Kejutan Saat Mandi
101
Menusuk Hati
102
Senyum Licik
103
Dibawa Noah
104
Selingkuh dengan Noah
105
Ancaman Levi
106
Noah Marah
107
Keterangan Beni
108
Harga Diri Yang Terkoyak
109
CEO Juga Punya Hati
110
Bucin Akut
111
Berangkat Lebih Pagi
112
Menerima Tawaran Kakek
113
Pangeran Usil
114
Semakin Bandel Sekarang
115
Antara Cinta dan Nestapa
116
Makan Malam Romantis
117
Club DEVDA'S
118
Alvonzo Menggeliat
119
Penjelasan
120
Kembali Bahagia
121
Kedatangan Presdir Idola
122
Titah Seorang Presdir
123
Pernyataan Cinta
124
Noah Perusak Kenikmatan
125
Undangan Amira
126
Lucky Di Pihak Sri
127
Teh Hijau
128
Kursinya Sempit
129
Mas Lucky Ku Sayang
130
Rencana Beli Motor
131
Rasa Cemburu
132
Lucky marah, Rian Edan
133
Mase Nangis
134
Cemburu dan Cinta
135
Cetak KTP Sekalian
136
Syarat dan Ketentuan Berlaku
137
Ketahuan Si Suami Ojol
138
Barter
139
Momen Bahagia
140
Tengku-Rab
141
Pamer Kemesraan
142
Permen Wangi
143
Morning Horny
144
Penguntit
145
Masalah Dan Gosip Panas
146
Istriku Yang Sesungguhnya
147
Breakfast With Dewiku
148
Agnes Harus di Hukum
149
Keputusan Presdir
150
Press Conference
151
Ada Pebinor
152
Makan Malam Bersama
153
Pertengkaran
154
Rencana Levi
155
Noah Itu Seperti Apa?
156
Panas Karena Noah
157
Lupa Kerja
158
Tanya Mbah Google
159
Penggeledahan
160
Menjenguk Lucky
161
Pesanan Sri
162
Kabar Mengejutkan
163
Sniper Yang Bisa Meleset
164
Bisikan Kakek Fredi
165
Rencana Kejutan
166
Fitnah Keji
167
Penculikan
168
Jebakan
169
Kamar 103
170
Tertangkap Basah
171
Wajah Datar Lucky
172
Kelakuan Aneh Lucky
173
Pengakuan Lucky
174
Segera Pulang
175
Pesta Besar
176
Sindrom Kehamilan Simpatik
177
Ironi Ayah Hamil
178
Guling Berkumis
179
Film Horor
180
Peresmian part 1
181
Peresmian part 2
182
Peresmian part 3
183
Peresmian part 4
184
Menjenguk Kakek Fredi
185
Bicara Dengan Baby
186
Halusinasi
187
Waktu Berdua
188
Tanda Terima Kasih Agnes
189
Absurdnya Rian
190
Noah Bilang Apa?
191
Tumbal Ngidam
192
Pasukan Pink
193
Calon Mantu
194
Pinangan Ayah dan Ibu Rian
195
Pria-pria Menanti Cinta
196
Pecak Welut
197
Curhat Dan Tragedi Kodok
198
Saling Mengerti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!