Hanum berjalan mencari Wendy yang meninggalkannya saat sedang bicara dengan Robert tadi,tanpa sengaja dia melihat Arya dan Calista yang juga sedang menatap kearahnya.
Hanum bermaksud berbalik pergi meninggalkan mereka tapi belum sempat dia menjauh Calista sudah menghampirinya.
"Well...well..,lihat siapa yang ada disini sekarang sayang",ucapnya pada Arya dengan menatap Hanum sinis.
"Hanum sedang apa kamu disini!?",tanya Arya tidak suka.
Mendengar nada bicara mereka niat awal Hanum yang ingin langsung menjauh berubah,segara dia memutar tubuhnya menghadap kearah dua orang yang sangat ingin dia hindari.
"Hay mas Arya apa khabarnya sekarang?",ucap Hanum sengaja seolah mereka adalah kenalan yang lama tidak bertemu.
Mendengar nada bicara Hanum Arya semakin marah.
"Apa maksudmu Hanum?",tanya Arya tidak terima dianggap orang asing oleh mantan istrinya itu.
Mendengar pertanyaan Arya Hanum hanya mengedikkan bahu tidak perduli.
"Kalian semakin mesra saja aku senang melihatnya tapi maaf malam ini aku tidak punya waktu menemani kalian ngobrol karena aku harus mencari Wendy sampai jumpa lain waktu,",ucap Hanum lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan menahan nyeri didadanya.
Hanum mengurungkan niatnya untuk mencari Wendy,tapi dia memilih mencari tempat sepi untuk mencoba meredakan perasaan sakit dihatinya karena melihat kemesraan antara Calista dan Arya tadi.
Hanum pergi kearah balkon yang terlihat sedikit gelap dan tampak sepi,tempat yang benar benar dibutuhkannya sekarang,tapi sebelum dia mencapai balkon tiba tiba Arya mencengkram lengannya dan menariknya kesudut balkon yang cukup tertutup dari pandangan orang.
"Lepas!!,"sentaknya pada Arya.
"Kenapa kamu jijik sekarang dengan sentuhanku apa kamu sudah menemukan mangsa baru atau kau sedang mencarinya karena itu kau datang kepesta ini dengan berpakaian sangat terbuka seperti ini!",ucap Arya marah.
Mendengar semua apa yang dikatakan Arya bukannya takut Hanum malah semakin berani.'
"Ya,aku memang sedang mencari mangsa baru untuk teman tidurku karena ternyata aku tidak bisa berlama lama tidur sendiri".
"Kau... dasar murahan!",hina Arya pada Hanum.
"Kau menyebutku murahan apa kau tidak ingat tuan Arya yang terhormat perempuan yang baru saja kau hina ini adalah mantan teman tidurmu,jadi kalau aku murahan apa sebutan yang pantas untuk laki laki sepertimu dasar bejad",ucap Hanum dengan nada ditekan.
"Kau berani sekali kau menghinaku!,bentak Arya semakin marah karena dia merasa Hanum sudah berani dengannya,dan itu membuatnya semakin tidak suka.
"Bukankah kau yang lebih dulu melakukannya aku hanya menirukan apa yang kau lakukan padaku",jawab Hanum.
"Kau sudah berubah Hanum,dan itu semakin membuatku muak melihatmu".
"Baguslah karena aku juga tidak berharap untuk melihatmu lagi".
"Aku peringatkan padamu berhenti sombong dan pongah seperti itu,kau itu bukan apa apa sekarang,kalau tidak karena harta gono gini dari ku, mungkin sekarang kau sudah jadi gembel dan kau harus ingat kalau kau terus sombong padaku suatu saat aku tidak akan menolongmu kalau kau dalam masalah".
"Kurasa bukan aku yang sombong Arya tapi kau,aku lebih baik jadi pengemis dari pada harus meminta pertolonganmu suatu saat nanti".
Mendengar kata kata itu keluar dari mulut Hanum emosi Arya tersulut dia langsung mengangkat tangannya bermaksud untuk memukul Hanum,tapi tertahan melihat kilatan amarah yang lebih besar dimata Hanum.
"Kau...!!"
"Berani kau menyentuhku lagi akan kubuat kau menyesal dengan berada dipenjara!".
Mendengar ancaman Hanum arya langsung tertawa.
"kau tidak akan bisa melakukannya,kau pikir aku tidak tau berapa uang yang kau punya dan dari mana hasilnya itu,kalau kau ingin memasukkanku kepenjara kau perlu pengacara yang cukup hebat untuk melakukannya dan kau pikir biayanya murah",hina Arya.
"Kau pikir aku hanya punya uang untuk membayar pengacara kau salah Arya ternyata tujuh tahun kita bersama tidak membuatmu tau apa saja yang kumiliki selain uang darimu yang tidak seberapa itu".
Mendengar itu Arya mengernyitkan dahi.
"Apa yang kau sembunyikan dariku!".
"Tidak ada,tapi aku yakin akan bisa mendapatkan pengacara hebat untuk membuat pria busuk sepertimu menghilang dari hadapanku".
"Dengan apa?,kau tidak punya apa apa".
"Kau lupa aku seorang model terkenal meskipun itu sudah berlalu, tapi aku masih tetap punya daya tarik,kalau hanya untuk meluluhkan seoarang pengacara aku rasa tubuhku masih layak untuk ditukar dengan kebebasanmu".
"apa!!,kau bermaksud menjual tubuhmu,dasar murahan".
"Paling tidak mereka menghargaiku tinggi tidak seperti dirimu yang hanya berani menilaiku dibawah harga pasar,dasar".
"Kurasa kau sudah gila Hanum tampaknya perpisahan kita membuat sel sel diotakmu rusak",ucap Arya lalu pergi meninggalkan Hanum.
"Kau yang gila,kau yang tidak waras,bukan aku yang akan menyesal tapi kau,aku aksn pastikan itu Arya!!",ucap Hanum,tapi sepertinya Arya sudah tidak mendengar lagi apa yang dikatakan Hanum barusan karena Arya sudah jauh.
Setelah Arya menghilang dibalik kerumunan orang diruangan besar itu Hanum membalikan tubuhnya menghadap pagar balkon dan langsung menormalkan nafasnya yang tersengal sengal karena menahan marah menghadapi Arya barusan.
Hanum menatap halaman luas rumah besar itu dari balkon tempatnya berdiri,sebenarnya hatinya sangat sakit mendengar semua yang dikatakan Arya padanya,tidak bisakah Arya menghargainya sedikit saja,bagaimanapun mereka pernah menikah selama tujuh tahun dan itu bukan waktu yang sebentar untuk dilalui,tapi sepertinya hanya dirinya saja yang selalu berpikir ingin memperbaiki hubungan mereka dari dulu sedangkan Arya mata hatinya sepertinya sudah tertutup.
Hanum menyeka airmata yang keluar dari pelupuk matanya dengan kasar ditarik kemudian dihembuskannya lagi nafasnya untuk menghilangkan rasa sakit didadanya akibat semua ucapan Arya barusan.
Aku pastikan ini yang terakhir airmata ini keluar untuk pria brengsek itu batin Hanum,dia bermaksud pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari Wendy dan mengajaknya pergi dari pesta menyebalkan ini,tapi belum sempat Hanum melangkah dari tempatnya tiba tiba dia mendengar suara seorang pria yang sangat ingin dihindarinya selain Arya.
"Berapa kau ingin menjual tubuhmu biar aku yang membelinya sekarang".
Mendengar itu Hanum langsung memejamkan matanya"tidak adakah pria normal yang ditemuinya malam ini, kenapa dia harus bertemu dua orang yang sangat menyebalkan ini disini malam ini,batin Hanum.
"Anda menguping pembicaraan saya tuan Dom yang terhormat",ucap Hanum dengan berbalik menghadap kearah pria tinggi tampan dengan sejuta pesona yang sekarang berdiri dihadapannya itu.
"Aku tidak tertarik untuk menguping, tapi aku hanya mendengar sepertinya kau sangat butuh uang hingga harus menjual tubuhmu,dan karena kasihan aku berinisiatif untuk membantumu".
"Oh Tuhan tolong ampuni segala dosa hambamu ini dan jauhkan hamba dari para lelaki menyebalkan ini sekarang",doa Hanum dalam hati padaTuhannya dan dia berharap benar benar bisa menghilang dari hadapan Dom sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 334 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussaar
2024-03-22
0
susi 2020
😎😎😎😎
2023-02-18
1
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-02-18
0