Hanum menatap kearah Dom meskipun pencahayaan di Club itu tidak terang tapi dapat terlihat oleh Hanum bagaimana rupa laki laki yang duduk disebelahnya itu.
Kalau dulu saat dia belum menikah dengan Arya, Hanum pasti tidak akan berani mendekati laki-laki seperti Dom ini.
Karena laki laki seperti Dom pasti tidak akan cukup dengan satu wanita dan akan selalu jadi incaran para wanita yang mendambakannya saat dia keluar rumah.
"Jadi apakah kau akan terus menginterviewku semalaman disini atau ingin kita lanjut melakukan hal lain denganku?"tanya Hanum karena dari tadi Dom hanya mengajaknya mengobrol atau lebih tepatnya menginterview calon teman tidurnya.
Kalau sampai Dom terus bertanya macam macam padanya mungkin sebentar lagi Hanum akan pergi dari hadapan laki-laki ini.
Karena kalau boleh jujur Hanum sudah merasa gugup sejak pertama kali duduk berhadapan dengan Dom, apalagi saat mata Dom menelisik ke tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian minim itu.
Hanum merasa seolah olah Dom sedang menelanjanginya dengan tatapannya itu.
Keringat dingin sudah sejak tadi mengalir deras ditubuhnya untung bercampur dengan keringat akibat dia berdansa tadi jadi tidak ada yang tau kalau dia sangat gugup malam ini.
Tiba tiba Dom berdiri dari kursinya.
"Temui aku dikamar ini setengah jam lagi"ucap Dom sambil memberikan kartu akses kamar pada Hanum,sebelum dia pergi meninggalkan Hanum sendirian dikursinya.
Hanum menatap kartu kamar yang diberikan Dom padanya,sebuah kartu kamar berwarna hitam dengan angka berwarna gold yang sangat exlusive,yang mungkin hanya dimiliki oleh orang tertentu saja.
Hanum masih menimbang nimbang sebelum memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan Club,menuju kamar hotel yang letaknya di bangunan paling atas Club itu.
Dada Hanum berdegub kencang memikirkan bahwa dia akan tidur dengan laki-laki asing malam ini.
Sebelum Hanum merasa semakin ragu tentang keputusannya malam ini,yang akan melakukan one night stand dengan Dom,Hanum segera berjalan menuju lift yang akan membawanya kekamar yang tertera dikartu akses tersebut.
Hanum berjalan dilorong kamar hotel itu sambil mengamati setiap nomor dipintu kamar yang dilewatinya,seolah dia sedang berjalan menuju tiang gantungan.
700,701,70...2,Hanum berdiri didepan kamar yang tertera di kartu akses yang dipegangnya.
Hanum menarik nafasnya berulang kali untuk menghilangkan gugup yang semakin dirasakannya,saat sampai didepan pintu kamar itu.
'tidak papa Hanum,ini hanya hubungan badan tidak ada unsur perasaan didalamnya,anggap saja sebuah pemainan,ingat bagaimana Arya menyakitimu kau layak melakukan apa yang kau inginkan sekarang,ini adalah awal kebebasanmu,bisik setan dalam hatinya yang membuat Hanum mantap melangkah masuk kedalam kamar itu.
Baru saja Hanum bermaksud untuk menempelkan kartu akses itu dipegangan pintu,tiba tiba pintu kamar itu sudah lebih dulu terbuka.
"Apa kau tidak mengerti apa yang namanya tepat waktu?"tanya Dom sambil berdiri didepan pintu kamar hotel itu.
Melihat penampilan Dom yang hanya memakai jubah mandi dengan rambut basah yang menempel didahinya membuat Hanum harus menelan ludah karena terpesona.
"Well..apa tuan Dom sudah tidak sabar untuk menghabiskan malam panas denganku?"ucap Hanum sambil melangkah masuk kedalam kamar,melewati tubuh Dom yang berdiri di depan pintu kamar.
"Kau yakin tidak mau berubah pikiran "tanya Dom sambil berjalan mengikuti Hanum keranjang besar yang ada ditengah kamar.
"Aku akan merasa rugi kalau sampai membatalkan melewati malam ini denganmu"ucap Hanum sambil mendudukan tubuhnya diatas ranjang.
"Benarkah,kau mulai membuat aku tidak sabar"ucap Dom, mulai mengungkung tubuh Hanum dibawah tubuhnya.
"Kau tidak menyuruhku mandi dulu?"ucap Hanum sambil mengalungkan tangannya dileher kekar Dom.
"kenapa kau mengajakku mwmulai dikamar mandi,bisik Dom sambil mulai menyelusuri leher jenjang milik Hanum dengan bibirnya.
Membuat bulu kuduk Hanum langsung meremang merasakan bibir basah Dom dilehernya.
"itu...akh!"Hanum terkejut saat Dom menghisap lehernya dengan tiba tiba sehingga membuat Hanum merasakan sensasi gelenyar ditubuhnya.
"kau suka dicium disitu" bisik Dom sambil kembali mencium leher Hanum dengan disertai jilatan dan hisapan hisapan kecil hingga menimbulkan tanda merah kebiruan dileher putihnya, yang membuat Hanum semakin terhipnotis oleh perbuatan Dom.
Dirematnya rambut Dom yang berada dalam genggamnya, menyuruhnya untuk menyurukkan kepala lebih dalam ke leher dan bagian depan dadanya yng sudah mulai membuncah minta untuk segera dinikmati.
Dom tidak menyia nyiakan melihat Hanum menarik kepalanya kearah dua gunung kembar miliknya itu.
Ditariknya bagian atas gaun Hanum agar penampakan gunung kembar itu semakin nyata, setelah Dom berhasil menurunkan bagian atas gaun Hanum dengan rakus di raupnya benda indah itu dengan bibirnya secara bergantian ,seolah sudah bertahun tahun dia tidak pernah melakukan hal itu.
"Akh..."suara erangan kembali terdengar dari bibir Hanum membuat Dom semakin intens mencium tubuh indah milik Hanum itu.
perlahan tapi pasti ciuman Dom merayap keperut rata milik Hanum, yang membuat Hanum semakin terlena,oleh permainan Dom.
Bahkan Hanum tidak sadar saat gaun yang dikenakannya sudah hilang dicampakan oleh Dom kelantai kamar, kini yang tersisa hanya bagian penutup inti tubuhnya saja yang belum dilepas Dom lepas.
Dom mengamati tubuh indah Hanum yang setengah polos didepannya itu.
Sebenarnya dia sudah sangat ingin merasakan berada didalam inti tubuh Hanum tapi dengan sekuat tenaga ditahannya karena melihat reaksi Hanum,yang menurutnya tidak seperti perempuan yang biasa ditidurinya selama ini.
Membuat Dom ingin pelan pelan,menikmati keindahan milik Hanum.
Dom kembali mencium Hanum,kali ini dia mencium bibir Hanum dengan lembut menyesap dan menggigit bibir indah itu,meminta celah untuk masuk kedalamnya,Hanum yang mengerti maksud Dom segera membuka mulutnya membiarkan lidah Dom masuk kedalam mulutnya,dan memulai permainan lidah mereka.
Sementara itu tangan Dom tidak ingin tinggal diam, perlahan tapi pasti tangan Dom turun membelai bagian luar dari penutup inti milik Hanum,sebelum menyelinap masuk kebalik penutup itu membuat Hanum sedikit tersentak saat tangan Dom menyentuh bagian inti tubuhnya.
Hanum bermaksud mencegah tangan Dom agar jangan masuk kebagian inti tubuhnya,karena Hanum ingat pengalamannya dulu dengan mantan suaminya kalau Arya melakukan itu pasti akan terasa sakit.
"Jangan...."ucap Hanum sambil nenyingkirkan tangan Dom.
"Dom bermaksud menyingkirkan tangan Hanum,tapi Hanum semakin keras memegang tangan Dom bahkan sekarang Hanum mulai mendorong tubuh Dom menjauh darinya.
"Jangan!"ucapnya dengan nafas terengah engah karena ciuman panjang mereka barusan.
"Kenapa?"tanya Dom mulai marah karena merasa ditolak.
"Aku berubah pikiran,untuk melakukannya denganmu"ucap Hanum sambil mendorong tubuh Dom agar menyingkir dari atasnya.
"Shitt!,maki Dom,kau tidak bisa pergi ucap Dom karena melihat Hanum mulai memakai pakaiannya.
Setelah membaca tolong jangan lupa tinggalkan like dan komen kalian ya reader😊🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 334 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-03-22
0
Vivo Y12s
apa Hanum punya trauma dengan s arya
2024-03-01
1
Paijo 2018
😂😂😂😂😂 waaahh nggak bisa gitu dong Han,.. nanggung
2024-02-01
0