Hanum masih asik menari mengikuti irama musik yang dibawakan Dj,tiba tiba Wendy menghampirinya.
"Han,aku punya kandidat calon korbanmu malam ini",bisik Wendy ditelinga Hanum.
"mana orangnya?"tanya Hanum.
"kau lihat dia pria yang duduk tidak jauh dari meja kita itu"tunjuk Wendy dengan dagunya.
Hanum mengikuti Arah tatapan Wendy,yang menunjuk pada dua pria yang duduk minum sambil menatap kearah mereka.
"mereka berdua?"ucap Hanum.
"ya,bagaimana menurutmu?,bukankah mereka berdua sangat menarik?"bisik Wendy.
"ya ,mereka it's very hots,ucap Hanum,sambil tersenyum devil.
"aku ingin yang memakai baju hitam itu"ucap Hanum.
"kau yakin?,"tanya Wendy "kenapa tidak yang memakai kemeja biru itu saja?"
"aku tertarik dengan yang berpakaian hitam itu,aku ingin tau bagaimana rasanya menyentuh kulit didalam bajunya itu"bisik Hanum pada Wendy.
"tapi sepertinya akan sulit menaklukannya,ucap Wendy.
"benarkah,semakin sulit akan semakin menantang bagiku".ucap Hanum.
"baiklah fighting!! Hanum,ucap Wendi sambil menepuk bahu Hanum.
Hanum berjalan dengan anggun mendekati dua orang pria yang mereka bicarakan tadi.
"hay,boleh duduk?"sapa Hanum sambil duduk dikursi kosong yang ada disamping kedua pria itu.
"Ya,silahkan"ucap pria berbaju biru itu pada Hanum,"mau minum",tawarnya pada Hanum.
"ya terimakasih,kenalkan aku Hanum" ucap Hanum sambil mengulurkan tangannya pada pria berbaju biru itu.
" nama yang indah seperti dirimu,pujinya pada Hanum"aku Lukas"ucapnya menerima uluran tangan dari Hanum dan ini Dominic
"oh senang berkenalan denganmu Lukas"ucap Hanum "dan juga Dom..,boleh kupanggil kau begitu?"tanya Hanum pada pria berbaju hitam yang duduk pas disebelahnya.
"kau sendiri malam ini" tanya Lukas.
"tidak aku datang berdua"ucap Hanum sambil menunjuk kearah Wendy yang masih berada di lantai dansa.
"sepertinya menyenangkan menari seperti mereka"ucap Lukas.
Hanum hanya mengedikkan bahunya sambil tersenyum smrik pada Lukas.
"kau ingin turun Dom?"tawar Lukas basa basi pada temannya yang dipanggil Dom itu.
"aku tidak tertarik pergilah kalau kau ingin"Ucap Dom pada Lukas,sambil menyesap minuman digelasnya.
Hanum hanya mendengarkan pembicaraan kedua pria itu tanpa bermaksud menyela.
"baiklah sepertinya kau sangat berharap aku segera pergi dari sini"ucap Lukas sambil bangkit dari tempat duduknya turun menuju lantai dansa.
"kau tidak ikut turun"tanya Hanum membuka percakapan dengan Dom.
"kenapa?,bukankah kau memang menginginkan Lukas untuk meninggalkan kita"ucap Dom dengan terus terang membuat Hanum agak terkejut.
ternyata benar kata Wendy pria yang satu ini akan sulit untuk ditaklukan,tapi itu semakin membuat Hanum lwbih penasaran.
"iya ,kupikir akan tidak menyenangkan saat kita ingin mendekati seseorang tapi ada orang lain disampingnya.
"apa kau ingin mengatakan kau ingin menggodaku"tanya Dom dengan dingin.
" ya,apakah kau tidak tertarik untuk kugoda"ucap Hanum sambil menatap wajah Dom yang tampan.
"cobalah!"ucap Dom sambil balas menatap wajah Hanum.
Setelah mendengar ucapan Dom yang berarti lampu hijau baginya, Hanum segera memulai aksinya.
Hanum medekatkan tubuh indahnya yang mengenakan gaun merah dengan leher berbentuk V nek yang sangat rendah sehingga saat Hanum mendekatkan duduknya menghadap kearah Dom,hampir seluruh buah dadanya dapat dilihat langsung oleh Dom.
Membuat Dom yang sudah sejak tadi merasakan perasaan tertarik pada wanita didepannya ini menjadi harus menelan ludahnya yang membuat jakun dilehernya sampai bergerak naik turun.
Melihat itu Hanum semakin mendekatkan tubuhnya kearah Dom.
"Sepertinya kita punya perasaan yang sama tuan..."Hanum sengaja menggantung bicaranya untuk menggoda pria didepannya itu.
"berapa?"tanya Dom pada Hanum.
"Tergantung..,. anda mau lanjut..?"tanya Hanum dengan mulai menyentuh wajah tampan laki laki yang duduk didepannya itu.
"Tapi kau harus menjamin dirimu bersih"jawab Dom menangkap tangan Hanum yang berada diwajahnya.
"Jangan khawatir soal itu,saya orang yang pemilih untuk urusan dunia perut kebawah"ucap Hanum sambil menyentuh bibir tipis pria itu.
"kapan terakhir kali kau bermain?"tanya Dom pada Hanum.
Dom masih tidak ingin langsung menerima wanita yang duduk didepannya itu,meskipun dari tadi dia sudah sangat menahan diri agar tetap waras saat melihat belahan indah dari kedua gunung kembar milik wanita ini.
Dom sebenarnya sangat anti bermain dengan wanita tipe penggoda seperti ini,tapi entah mengapa sejak pertama kali melihat Hanum berjalan masuk ke dalam Club, malam ini.
Matanya sama sekali tidak bisa lepas untuk menatap tubuh indah wanita didepannya ini.
Apakah ini karena sudah lama dia tidak menyentuh wanita atau karena wanita ini yang begitu menggoda dimatanya.
"Kenapa,kau khawatir aku suruh untuk bertanggung jawab kalau aku hamil?"tanya Hanum sambil menyilangkan kakinya dihadapan Dom.
"Aku hanya berjaga jaga saja,tidak ingin mengambil resiko"ucap Dom.
"Bagaimana kalau ku katakan aku tidak bisa punya anak?"tanya Hanum sambil memajukan tubuhnya kearah Dom saat bicara hingga Dom dapat mencium Aroma tubuh Hanum yang membuat naga kecil miliknya terbangun.
"maksudmu?"Dom balik bertanya pada Hanum.
"istilah keDokterannya aku mandul"jawab Hanum,berusaha menahan nyeri didadanya saat mengatakan hal itu.
Lintasan bayangan perselingkuhan mantan suaminya kembali muncul membuat Hanum semakin membulatkan tekadnya untuk melakukan hal gila malam ini,dengan lelaki yang duduk didepannya ini.
"kau yakin?"tanya Dom masih belum menerima apa yang diucapkan oleh Hanum padanya.
Karena dia tidak ingin kejadian dulu terulang lagi,saat dia dijebak dengan kehamilan oleh Clarissa wanita yang menjadi istrinya sekarang, sejak itu Dom sangat berhati hati kalau menyangkut hubungan dari perut kebawah.
Dia harus memastikan dulu wanita yang akan tidur dengannya itu harus benar benar bersih dan yang pasti wanita itu tidak akan hamil olehnya, karena itu Dom tidak pernah melupakan pengaman saat melakukannya.
Tapi saat menanyakan hal itu sebenarnya Dom lebih merasa tidak rela kalau perempuan yang ada didepannya ini sering melakukan hubungan dengan banyak lelaki sebelumnya.
"Kau yakin?,kapan terakhir kali kau melakukannya?"tanya Dom pada Hanum.
"kenapa?"kau tidak berpikir aku seorang perawankan?"Hanum balik bertanya pada Dom.
Mendengar pertanyaan itu,dihati Dom sedikit berharap bahwa dia adalah pria pertama yang akan berhubungan dengan wanita ini.
"aku tidak suka tidur dengan perawan"ucap Dom pada Hanum membuat Hanum sedikit menghela nafas lega mendengarnya.
Karena Hanum ingat dulu sebelum menikah dengan Arya pria itu,sampai membawa Hanum pergi kedokter kandungan untuk memastikan keperawanan Hanum.
Dan sebenarnya saat Arya melakukan hal itu padanya ,itu sangat melukai harga diri Hanum sebagai seorang wanita karena merasa tidak dipercayai oleh laki-laki yang akan menjadi suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 334 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-03-22
0
susi 2020
🥰🥰😍
2023-02-17
1
susi 2020
😍😘🙄
2023-02-17
0