J C G T 20

💋💋 Dilarang julid!!! Cerita ini hanya untuk hiburan, bukan untuk top up dosa!! 💋💋

Hiduplah di level mu, jangan di level orang lain.

Banyak-banyak bersyukur, biar gak iri melihat kebahagiaan orang lain.

💋💋 Sarangbeo 💋💋

• • • • •

Cofee Shop.

Sudah setengah jam Sagita menunggu kedatangan Dewa.

Bukan karena Dewa yang datang terlambat, tapi karena Sagita yang terlalu senang karena Dewa mau menemuinya, makanya setengah jam dari waktu yang Dewa tentukan, Sagita sudah berada di cofee shop yang ada di dekat showroom milik Dewa.

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya yang di tunggu pun tiba.

"Wa!!" Panggi Sagita sambil melambaikan tangannya saat melihat sosok Dewa yang baru memasuki cofee shop.

Dewa pun menoleh lalu berjalan menghampiri meja yang ada di pojokan cofee shop itu.

"Dari tadi kamu dateng?" Tanya Dewa sambil menarik kursi lalu mendaratkan bokongnya di kursi itu.

"Udah dari setengah jam yang lalu." Jawab Sagita.

"Kan aku bilang jam sepuluh."

"Aku tuh semangat banget Wa, makanya aku dateng cepat-cepat."

"Langsung aja ke intinya Git, aku banyak kerjaan soalnya."

"Kamu tuh dari dulu, kerjaan aja yang kamu pentingin."

"Dulu aku begitu kan untuk menuhin wedding dream kamu." Sindir Dewa.

"Tapi ya udah lah gak usah di bahas lagi. Kan tujuan kita ketemuan sekarang untuk mengakhiri semua dengan baik." Kata Dewa lagi.

"Aku minta maaf yah Wa kalau aku udah buat hubungan kita selama empat tahun sia-sia. Dan udah buat kerja keras kamu juga sia-sia." Ucap Sagita dengan raut wajah menyesal.

"Iya, aku maafin. Tapi aku harap, cukup aku laki-laki yang kamu khianatin. Jangan bikin begitu lagi sama laki-laki yang benar-benar tulus mencintai kamu, berkerja keras banting tulang buat ngebahagian kamu dan memberikan kehidupan seperti impian kamu." Balas Dewa.

"Makasih yah Wa. Tapi kita masih bisa temenan kan?"

Dewa menganggukkan kepalanya.

"Beneran?" Tanya Sagita kegirangan. Ia tak menyangka kalau Dewa secepat itu menganggukkan kepalanya. Sagita pikir, ia perlu waktu untuk membuat Dewa mau berteman dengannya.

"Sebenarnya aku gak mau kita berteman seperti dulu, karena aku sudah punya istri. Tapi..." Dewa menggantung kata-katanya.

"Tapi apa?" Tanya Sagita penasaran.

"Tapi aku juga butuh bantuan kamu."

"Bantuan apa?"

Dewa menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya kasar sebelum memberitahu pada Sagita tujuannya.

"Jadi gini Git, aku mau kamu bantuin aku untuk manas-manasin istri aku."

"Manas-manasin gimana maksudnya?"

"Mungkin kamu udah tau kalau aku nikah dengan Xena karena di jodohkan, lebih tepatnya karena sebuah kesalahan dan ketengilan Xena. Walau aku gak mau balikan sama kamu, tapi aku juga gak mau menjalani pernikahan sama dia. Jadi tolong bantu aku cerai dari dia."

"Ya kamu tinggal ceraikan dia aja kan Wa. Kenapa harus minta bantuan aku?"

"Gak bisa Git. Kalau aku yang minta cerai sama dia, yang ada dia berdrama di depan orangtua kami dan ujung-ujungnya aku juga yang disalahin. Aku mau, dia yang menceraikan aku. Yah, dengan cara buat dia panas melihat kedekatan kita berdua."

"Terus kamu mau aku ngapain? Apa kamu mau kita pura-pura buat skandal gitu?"

"Ya gak gitu juga!! Aku mau kita bersikap seolah kita pacaran lagi, tapi gak terang-terangan di depan dia. Ya kita pura-pura pacaran diam-diam lah di belakang. Nanti aku akan sering pulang telat ke apartemen. Disitu aku minta bantuan kamu untuk kirim pesan seolah-olah aku baru dari apartemen kamu. Kamu paham kan maksud aku?"

Sagita menganggukkan kepalanya.

"Jadi maksud kamu, kamu mau bikin istri kamu curiga kalau kita balikan dan aku harus nunggu aba-aba dari kamu untuk ngirim pesan ke kamu."

Dewa menganggukkan kepalanya.

"Tapi gimana kalau istri kamu udah curiga terus dia buntutin kamu dan gak ngedapatin kamu sama aku? Pasti dia akan mikir kalau semua itu trik dari kamu aja."

"Nanti kalau dia udah mulai ada gerak-gerik curiga ke aku, baru aku hubungi kamu untuk masuk ke tahap berikutnya. Untuk saat ini cukup dengan pesan saja." Balas Dewa.

"Gimana, kamu mau kan bantuin aku?" Tanya Dewa.

Tak perlu ditanya lagi apa jawaban Sagita, jelas saja ia menganggukkan kepalanya. Karena ternyata dirinya dan Dewa memiliki tujuan yang sama-sama, sama-sama ingin membuat Xena menceraikan Dewa.

• • • • •

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***