J C G T 7

💋💋 Dilarang julid!!! Cerita ini hanya untuk hiburan, bukan untuk top up dosa!! 💋💋

Yang keren itu bukan anak muda yang banyak gaya banyak kata, tapi anak muda yang banyak karya.

• • • • •

Xena berjalan mendekati Dewa dan Sagita lalu merangkul tangan Dewa dan meletakkan kepalanya di lengan Dewa dengan manja.

Untuk saat ini Dewa membiarkan Xena gelondotan di lengannya karena ia juga ingin membuat Sagita tak lagi mengharapkan dirinya.

"Dia siapa Kak? Pelamar kerja disini?" Tanya Xena. Seperti biasa dengan raut wajah tengilnya.

Sikap manja dan kata-kata Xena berhasil membuat Sagita berang.

Dengan gigi yang menggertak, Sagita menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Xena.

"Sagita, mantannya Dewa." Ucap Sagita memperkenalkan diri. Sengaja ia mengatakan mantan-nya Dewa untuk membuat Xena marah.

Tapi sayangnya, Sagita belum mengenal Xena.

Bukan Sagita yang membuat Xena marah, malah Xena lah yang akan membuat Sagita kebakaran bulu kuduk.

Xena pun menerima uluran tangan Sagita dengan senyum yang merekah.

"Xena Paramitha Anggara, istri sah dari Ayang Dewa. Laki-laki yang woaaah banget hebatnya." Balas Xena memperkenalkan dirinya.

Mendengar itu Dewa hanya melirik Xena, seandainya bukan untuk membuat Sagita tidak lagi mengganggunya, sudah di pastikan Dewa akan menggetok jidat Xena.

Sedangkan Sagita, wajahnya sudah sangat merah menahan emosi.

Melihat wajah merah Sagita, Xena masih belum puas. Ia menarik tangan Sagita lalu mendekatkan mulutnya di telinga Sagita.

"Kak Dewa hebat banget loh di ranjang, tahan lama banget." Bisik Xena.

Setelah memanas-manasi Sagita, Xena pun menjauhkan tubuhnya dari Sagita lalu melepaskan tangannya dari tangan Sagita yang sejak tadi masih berjabat.

Wajah Sagita makin memerah bahkan Dewa dan Xena juga melihat rahang Sagita yang mengeras.

"Pasti nih anak udah ngomong yang gak-gak deh!!" Gerutu Dewa dalam hatinya.

"Sekarang kamu pulang!! Aku banyak kerjaan!!" Dewa mengusir Sagita.

"Kerjain aku sekalian yah Kak!!" Timpal Xena manja sambil mengerlingkan sebelah matanya pada Dewa.

Lagi dan lagi, Dewa hanya bisa menarik nafasnya menahan emosi.

Tak ingin Xena makin bicara ngawur dan makin mendalami aktingnya, Dewa pun menarik tangan Xena menuju ruang kerjanya meninggalkan Sagita yang masih mematung karena ulah Xena.

"Kamu mau keluar sendiri dari tempat ini atau perlu aku panggilin satpam untuk ngeluarin kamu dari sini?!" Tanya Dewa setelah sampai di depan pintu ruang kerjanya.

Tanpa mengeluarkan sapatah kata pun, Sagita pun beranjak dari tempatnya dan turun ke lantai bawah.

Setelah Sagita pergi, Dewa pun menyentak tangan Xena dari lengannya lalu membuka pintu ruang kerjanya dan langsung mendaratkan bokongnya kasar di sofa.

Melihat itu Xena hanya tersenyum tipis lalu berjalan mendekati Dewa dan berniat menggoda suaminya.

Xena mendaratkan bokongnya disebelah Dewa.

"Kak Dewa...." rayu Xena sambil mengelus paha Dewa.

"Tangan loe!!" Protes Dewa sambil menepis tangan Xena dari paha-nya.

"Galak banget sih!! Tadi katanya mau menata hidup baru bersama aku." Goda Xena.

Refleks Dewa menoleh kearah Xena.

"Loe nguping pembicaraan gue sama Sagita?" Tanya Dewa dengan tatapan tajam.

"Bukan nguping, tapi lebih tepatnya gak sengaja denger!!" Balas Xena.

"Cih!! Sama aja!!" Decih Dewa lalu mengalihkan pandangannya dari Xena.

"Jadi bener nih mau menata hidup baru bersama aku?" Goda Xena.

"Diem lu!! Jangan mimpi!! Gue tadi ngomong gitu cuma akting!! Biar Sagita gak gangguin gue lagi! Jadi loe jangan baper!!" Balas Dewa.

Xena memutar bola matanya malas dan menaikkan sudut bibirnya mendengar ucapan Dewa.