Semangat baru

Pagi itu,suasananya sangat cerah, begitu juga dengan hati azizah, dia mengerjakan pekerjaan rumah dengan senang hati, jadi semakin cepat selesai.

Senyumnya selalu menghiasi bibirnya. Ayahnya yg melihat itu smua jadi ikutan heran.

"Ada apa tow nduk, kog kelihatannya seneng banget hari ini",tanya ayahnya.

"Aaah ayah ngagetin aja, " jawab zizah kesal.

"Gak ada papa ayah ,,ayah hari ini mau di masakin apa", jawabnya lg.

"Apa saja,, asal kamu gak capek, "jawab ayahnya.

''Okee ayah,,, siap laksanakan, "jawab zizah

Begitulah azizah kalau d rmh,, selalu berusaha untuk tidak membuat ayahnya sedih.

Tibalah saat ke sekolah,zizah bersiap dengan cepat.

"Wuuuuiiiiich,,, ada angin apa ini bestie aku nue,,,,,aku datang kog sudah siap",selidik Sintia .

"Kenapa,, gak boleh,,,, sungut azizah.

"Boleh-boleh,, apa sih yang gak boleh buat bebebz akuh,"sahut Sintia.

"Yuuuk aah,, berangkat",lanjutnya lg.

Akhirnya mereka berdua berangkat ke sekolah dengan santai, karena zizah sudah siap dan jam masuk masih lama.

Di jalan, ada Zainal yang sudah menunggu mereka berdua lewat. Sambil duduk d atas motor CBR terbaru miliknya.

"Ehem,,,, ehem,,, ternya ini tow sebabnya ada pelangi di wajahmu hari ini bebz, " goda Sintia.

"Apaan sih kamu Sin,,," jawab zizah malu-malu.

"Iya juga gpp kog,"goda Sintia. Dan zizah pun cm mencebikan bibirnya.

Zainal cuma mengekori mereka berdua dari belakang, sambil trus memperhatikan gadis pujaannya .Bener-bener gadis impian, batin zainal.

"Sampai ketemu lagi nanti siang ya azizah",ucap Zainal saat mereka sdh tiba d sekolahnya Zizah dan Sintia.

Zizah dan Sintia sampai melongo melihat kelakuan Zainal, ternyata dia cuma jadi pengawal saja.

"Ehem,,, eheeemm,,"akhirnya sintia membuyarkan lamunannya zizah.

"Apaan sih kamu sin,, yuk masuk kelas, " ucap zizah berusaha mengalihkan obrolan.

Di dalam kelas Azizah bener-bener gak focus belajar, dia masih terbayang-bayang sikap manis Zainal tadi pagi. Tak terasa dy senyum-senyum sendiri. Sampai waktu pulang sekolah tiba, dan Azizah dan Sintia sampai d parkiran sekolah.

Wajah mereka berdua tampak terkejut, ada cogan sedang duduk d atas CBR nya,, siapa lg kalau bukan Zainal.

"Astaghfirullah ",sebut Azizah.

"Ya Alloh, ,ngapain itu anak sdh ada dsini ," pekik Sintia.

Mereka berdua sambil menggaruk-garuk kepalanya yg sebenernya tidaklah gatal.

" Haii,,, ",sapa Zainal. Seketika Azizah dan Sintia tepok jidat melihat kelakuan Zainal.

Akhirnya Azizah dan Sintia pura-pura tdk tau,, dan langsung ngeloyor pergi dan Zainal pun mengikuti mereka berdua dr belakang.

"Kamu ngapain sih ke sekolah segala, " semprot Sintia pd Zainal.

"Memangnya kenapa ", jawab Zainal tak mengerti.

"Sekolah q itu pesantren kang, dan gak ada yang namanya cowok itu jemput cewek dsini ",jawqb Sintia dengan kesal.

Tapi Zainal cm senyum-senyum saja.Dan Azizah cuma diam saja. Tapi dalam hati dy sangat bahagia. Entah rasa apa yg ada dalam hatinya.

Dan akhirnya Zainal d cuekin dua cewek itu sampai rumah. Tapi dasar cowok, dy tetep cuek -cuek bebek. Yang penting dy bs lihat Azizah agak lama dikit.

"Sampai jumpa besok ya zizah, " ucap Zainal sambil berlalu.

Tentu saja buat wajahnya Azizah memerah karena malu. Sontak saja Sintia menolah ke arah Zainal sambil melongo, rasanya tak percaya cogan ini, dengan terang-terangan menunjukan rasanya pada Azizah.

"Eheeem,,, eheeemm," deheman Sintia yang langsung menyadarkan lamunan Azizah.

"Sudah pulang sana, nanti d cariin ibu low, " usir Azizah dengan sengaja, biar dy tidak kena buli temen baiknya itu.

"Okey,, daaaah,, assalaamualaikum," ucap Sintia sambil senyum -senyum,sambil berlalu.

Episodes
1 gadis manis
2 mama meninggal
3 Masa-masa yang indah
4 Hari-hari yang indah
5 Semangat baru
6 Ungkapan isi hati Zainal
7 Ayah pamit merantau
8 Ayah berangkat ke kota Bandung
9 Azizah menjadi pendiam
10 Belajar membuat kue
11 Senyum yang indah
12 Bikang
13 Bertemu dengan keluarga zainal
14 Kesan pertama
15 Zizah yg serba bisa
16 Sedih
17 Menghindar
18 Terulang lagi
19 Idul adha
20 Zainal mendua
21 Zizah yang pura-pura tak tau
22 Azizah menjauhi Zainal
23 Zainal yang suka mengancam
24 azizah yang minder
25 Cabut gigi
26 Semua jadi Indah
27 Semua ada waktunya
28 Kabar duka dari teman
29 Terbul Manis
30 kue kering
31 Bagai di sambar petir
32 Terpuruk dan mati rasa
33 Ada rindu yang tiada bertepi
34 Berdamai dengan takdir
35 Belajar untuk ikhlas
36 Harus sedih atau bahagia
37 Harus bisa
38 Semua Terserah padaMU ya Alloh
39 Hanya namamu yang ada di hatiku
40 RSUD
41 Trauma dengan Ambulance dan Rumah Sakit
42 Hanya Bisa Memandangmu
43 Mungkinkah aku amnesia
44 Pernikahan Sintia
45 Belajar untuk menyembuhkan luka
46 Reaksi yang sangat cepat
47 Teman dari seorang teman
48 Bertemu lagi dengan Zainal
49 Untuk sebuah komitmen
50 Tentang Achmadi
51 Jawaban Azizah untuk Achmadi
52 Achmadi di tolak
53 Bertemu dengan Teman Lama
54 Akhir Dari Sebuah Persahabatan
55 Teman Yang Asyik
56 Tak Seburuk Kesan Pertama
57 Ta'aruf
58 Jawaban Zizah Untuk Mandala
59 LAMARAN
60 Mandala Putra Ajisaka
61 Kondangan ke rumah Santi
Episodes

Updated 61 Episodes

1
gadis manis
2
mama meninggal
3
Masa-masa yang indah
4
Hari-hari yang indah
5
Semangat baru
6
Ungkapan isi hati Zainal
7
Ayah pamit merantau
8
Ayah berangkat ke kota Bandung
9
Azizah menjadi pendiam
10
Belajar membuat kue
11
Senyum yang indah
12
Bikang
13
Bertemu dengan keluarga zainal
14
Kesan pertama
15
Zizah yg serba bisa
16
Sedih
17
Menghindar
18
Terulang lagi
19
Idul adha
20
Zainal mendua
21
Zizah yang pura-pura tak tau
22
Azizah menjauhi Zainal
23
Zainal yang suka mengancam
24
azizah yang minder
25
Cabut gigi
26
Semua jadi Indah
27
Semua ada waktunya
28
Kabar duka dari teman
29
Terbul Manis
30
kue kering
31
Bagai di sambar petir
32
Terpuruk dan mati rasa
33
Ada rindu yang tiada bertepi
34
Berdamai dengan takdir
35
Belajar untuk ikhlas
36
Harus sedih atau bahagia
37
Harus bisa
38
Semua Terserah padaMU ya Alloh
39
Hanya namamu yang ada di hatiku
40
RSUD
41
Trauma dengan Ambulance dan Rumah Sakit
42
Hanya Bisa Memandangmu
43
Mungkinkah aku amnesia
44
Pernikahan Sintia
45
Belajar untuk menyembuhkan luka
46
Reaksi yang sangat cepat
47
Teman dari seorang teman
48
Bertemu lagi dengan Zainal
49
Untuk sebuah komitmen
50
Tentang Achmadi
51
Jawaban Azizah untuk Achmadi
52
Achmadi di tolak
53
Bertemu dengan Teman Lama
54
Akhir Dari Sebuah Persahabatan
55
Teman Yang Asyik
56
Tak Seburuk Kesan Pertama
57
Ta'aruf
58
Jawaban Zizah Untuk Mandala
59
LAMARAN
60
Mandala Putra Ajisaka
61
Kondangan ke rumah Santi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!