Ziana berlari masuk menuju kantor, hari ini ia tak bisa terlambat karena ada beberapa pekerjaan yang tengah menunggu untuk segera diselesaikan.
Manajer divisinya yang cerewet akan menceramahi Ziana jika wanita itu telat deadline semenit saja.
"pagi Ana, kamu udah sarapan?"
Seorang pria dengan kulit putih dan mata sedikit sipit menghampiri Ziana yang berniat hendak mengisi absensi secara digital.
" pagi Mas Joe, aku mau absen sebentar baru sarapan kebetulan aku bawa bekal."
Ziana tersenyum sembari menunjuk bekal diatas kubikel miliknya.
"wah enak tuh, bagi ya an."
Seorang gadis sebaya Ziana datang menyerobot pembicaraan mereka berdua.
"Vivian, gak sopan banget kamu, jangan mengganggu ana." Jonathan menatap kesal pada teman sejawatnya tersebut namun Ziana hanya tersenyum, Vivian hanya cemberut dan kembali tak peduli akan celoteh Jonathan.
Usai melakukan absensi Ziana membuka kotak sarapan miliknya, Vivian yang sudah lama bersahabat dengan Ziana tampak tak canggung lagi, Vivian adalah saksi Ziana atas keterpurukan keluarga sahabatnya tersebut.
Ia juga yang ikut menemani Ziana karena mereka sudah lama bersahabat mungkin dari jaman SD, Ziana yang dulu notabenenya anak keluarga kaya tidak pernah membeda-bedakan kasta dan hal itu yang membuat Vivian setia berada disamping sang sahabat.
*****
Sementara Bara hari ini cukup sibuk, ia memijit pelipisnya usai melakukan meeting dengan beberapa klien.
" Elo sih, biasanya kan pengantin baru itu mengurung diri berdua dalam kamar, ini belum 24 jam tapi loe udah kerja aja, gue takutnya bar jangan-jangan loe gak nafsu lagi Ama cewek yak." Ucap Marvin bergidik ngeri kala membayangkan dugaannya benar.
"hmm, benar tu bar." Angguk Elang
" sialan loe pada, gue masih normal asal loe tau." Bara melempar berkas kearah dua pria tersebut tapi berhasil ditangkap Marvel.
"ngomong- ngomong bar, tadi gue liat bini loe dikantin kantor, setelah gue perhatiin bini loe ternyata bening amat yak, gue nyesel gak bisa datang dihari pernikahan kalian karena ada jadwal operasi mendadak." Marvel tampak kecewa tak bisa datang dihari penting sang sahabat, pekerjaannya sebagai Dokter membuat pria itu sangat sibuk.
"kalau dia bukan bini loe, gue yang akan nikahin tu cewek, dia benar-benar cantik men."Sambung Marvel tersenyum kala membayangkan Ziana menjadi istrinya.
"ngimpi loe, mana mau dia sama dokter playboy kayak loe." Elang menepuk pundak Marvel, membuat pria itu mencebikkan bibir kesal.
Bara hanya tampak diam tanpa sepatah katapun, Marvel memang benar, istrinya memang sangat cantik tapi ia sangat yakin akan keputusannya bahwa dia takkan pernah jatuh cinta pada gadis tersebut.
"udah sana pada pulang loe."
Bara mengusir kedua sahabatnya secara terang-terangan. Elang tampak kembali kemeja kerjanya.
" gue mau kebawah ah, mau liat dedek Ziana cantik." Marvel berdiri sembari menggoda bara.
" dia gak akan tergoda sama loe vel." ujar Bara
" oh ya, mari kita lihat."
Wajah Bara berubah dingin tak kala Marvel semakin gencar mencari gara-gara dengan bara.
****
Ziana tampak sibuk dengan aktivitas nya, usai meeting dengan divisinya mengenai proyek yang dilimpahkan Sang CEO pada divisi mereka.
Makan siang pun tiba, Ziana dan Vivian beserta Jonathan memutuskan makan di kantin kantor saja, tidak makan di resto tempat biasa mereka makan siang.
"eh guys, kalian udah dengar gosip belum." Visya sang ratu gosip yang juga kebetulan satu divisi dengan mereka, tiba-tiba datang bergabun. Ziana dan yang lainnya menatap kearah makhluk yang datang tak diundang dan pergi tak diantar tersebut.
"apaan sih." jawab Vian ketus karena dia sedikit tak suka dengan keberadaan Visya yang hobby menggosip.
"ah elah, santai aja dong muka loe." Ucap Visya kesal melihat wajah Vian
"gak baik berantem depan makanan." Ziana menengahi
"loe mau ngomong apa?" Jonathan bertanya dengan sedikit mendesak, meskipun ia laki-laki tapi tak menghalangi jiwa kepo berkembang didalam diri pria itu.
"ngomong-ngomong gue dengar berita hot, kalian tau kan CEO kita yang hot dan tampan itu."
****degg****
Jantung Ziana mendadak berhenti berdetak kala Visya mengucapkan sang suami.
" dia udah kawin coy, tapi gue denger dia sengaja nutupin pernikahannya."
" jangan so'udzon kamu, bisa jadi dia nutupin identitas istrinya karena gak mau istrinya terlalu diekspose dimedia." Vian memotong ucapan Visya, jengkel akan pikiran buruk Visya.
"untuk apa ditutupin, kalau gue sih gak mau jadi istri rahasia begitu, kemungkinan ada dua, yang pertama mereka menikah karena udah tekdung duluan, kan banyak tuh cewek yang sengaja melemparkan diri diranjang Tuan Bara.Yang kedua mungkin karena istrinya jelek." Tuduh Visya dengan berbagai prasangka tidak masuk akal yang mulai tersebar di gedung Erlangga company
Ziana mendadak tidak bisa berkata-kata, ia menggelengkan kepala heran, semua tuduhan yang digosipkan oleh para pengunjing tak benar adanya, karena sampai sekarang ia masih perawan dan yang kedua dia juga tidak terlalu jelek.
"kalau menurut gue sih istri sang CEO pasti cantik, gue penasaran deh secantik apa sih istri boss kita itu." Ujar Joe tersenyum membayangkan wajah cantik Istri bara yang konon dirahasiakan.
"eh Joe, loe tu cowok ya, bisa-bisanya loe ikut nimbrung gosip, lagian sama loe gabung sama yang lain, jangan ngintilin kita Mulu, jangan-jangan loe belok ye." Vian kesal dan menuduh Joe tanpa ampun
" eh eh mulut loe kok kayak gak pernah sekolah, kalau gue mau gue bisa membuktikan kejantanan gue dengan ngehamilin loe ya." Joe berang dituduh yang bukan-bukan oleh Sahabatnya tersebut
"idih ogah gue." Vian melempar sedotan minuman kearah Joe tapi tidak mengenai pria itu, ia bergidik ngeri mendengar ucapan Joe, meski tergolong tampan tapi Jonathan bukanlah tipe Vian sama sekali.
" kalian ini mau makan tidak, keburu abis nih jam makan siang." Ziana berusaha mengalihkan topik pembicaraan, ia tak ingin istri sang CEO menjadi topik yang terus dibahas para rekannya karena orang yang dituduh dengan kejam oleh rekan dikantornya adalah Ziana sendiri.
Ayam penyet dan segelas juice jeruk panas menjadi pilihan Ziana dimakan siang kali ini, yang lain memilih menyantap bakso serta mie ayam serta segelas es teh. Menu sederhana tapi cukup nikmat dan tidak menguras kantong.
'mas bara udah makan siang belum ya.' Pikir Ziana
" eh udah biarin aja, kalau lapar juga makan kali, eh tapi apa aku pesankan aja ya sekalian untuk Pak elang, kasihan kan kalau belum." Ziana tampak berdiri memesankan beberapa menu makan siang untuk suaminya.
" kemana An?" Tanya Vian
" ada perlu bentar."
Ziana memesan beberapa menu makan siang untuk suaminya, karyawan kantin mengantarkan kelantai tempat sang suami bekerja.
" aku perhatian juga ya." Ziana terkikik geli membayangkan serta memuji kemampuan dirinya sendiri.
Sementara bara yang semula cukup Terkejut dan ingin memuji perhatian sang istri langsung berubah dan mendadak emosi kala karyawan kantin menagih bon makan siang yang dipesan sang istri berikut bon makan siang istrinya beserta rekan satu divisi wanita tersebut.
" maaf ya pak boss." Ziana kembali terkekeh, ia terbayang wajah kesal sang suami
******
jangan lupa mampir ya, yuk dukung karya author biar makin berkualitas, ramaikan ya😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
vall
tunggu janda ziana aja dok ahaaha
2023-08-23
1