Dungeon Master| Chapter 13. Luminox

...Chapter 13. Luminox...

Saat ini, aku dihadapkan dengan sosok Succubus Hybrid dan terlihat dari kecantikan dan sosoknya.

Sesaat aku melamun dan terpesona kepadanya.

"Master, silahkan buat kontrak untuk saya!" ucap Succubus Hybrid.

Mendengar itu, aku sontak menyadarkan lamunan dan memulai ritualnya.

"Oh, iya. Maaf."

Dalam penjelasan dari Petapa Agung dalam ritual kontrak aku hanya perlu menyentuh kepalanya dan memberikan nama. Disaat unit itu menerima nama pemberian itu maka secara otomatis, dia milik tuan yang baru.

Memahami itu, aku pun menyentuh kepalanya dan kuberikan nama.

Luminox.

Succubus Hybrid itu pun menerima nya dan mulai saat penerimaan itu, Succubus Hybrid sudah menjadi unit Dungeon ku ini.

Setelah itu, aku mencoba melihat status nya dengan fitur [Kamera Pengawas] dan terlihat lah disana kemampuan Luminox yang masih tersegel.

Hal itu membuat ku menghela nafas.

"Pantas saja, kamu dikucilkan. Apakah Kak Aleysa mengerti kemampuan tersegel mu?"

Luminox yang masih berlutut satu kaki menggelengkan kepalanya.

"Nyonya Aleysa tidak mengetahui nya bahkan aku sendiri juga tidak mengetahui kemampuan ku," jawab Luminox.

Mendengar itu, aku tersenyum senang lantaran ada kemungkinan kekuatan yang tersembunyi dari Luminox sangat luar biasa dan informasi itu aku dapat dari anime atau novel.

Mengabaikan pemikiran itu, aku mencoba bertanya kepada Petapa Agung.

"Petapa Agung, apakah kamu bisa mengetahui kemampuan nya?"

Ding!

[Jawab. Cinta. Jika dia sudah menemukan cinta sejati nya maka kemampuan tersegel nya akan terlepas.]

Aku yang mendengar itu menganggap nya lelucon saja.

"Dasar Petapa Agung suka menggoda!"

Seusai percakapan itu, aku pun menyuruh nya untuk berdiri. "Bangun lah, Luminox! Dan, ikut dengan ku!"

"Baik, Master," jawab Luminox.

Setelah itu, Luminox pun berdiri dan mengikut ku menuju tempat latihan yang kubangun dilantai empat. Ruangan sebelah kanan dari ruangan Back to Nature.

Setibanya disana, aku melihat Nier sedang adu tanding dengan Neo.

Walaupun kemampuan dan level Nier diatas Neo. Namun, dia menyamakan level nya. Hal itu bisa dilakukan nya lantaran skill Professor yang mampu mengangkat murid unit lain dan melatihnya.

Setibanya aku dan Luminox disana, Nier dan Neo sontak menghentikan latihannya dan menghadap kearah ku.

"Master!" ucap serempak Nier dan Neo seraya memberikan penghormatan.

Aku pun tersenyum melihat mereka, "Kerja Bagus. Bagaimana dengan latihan mu, Neo?"

"Iya, saya sudah mencapai level 40," jawab Neo.

Mendengar itu, aku pun terkejut.

Dalam waktu semalam, Neo sudah mencapai level 40. Skill perkembangan pesat memang luar biasa. Aku pun berpura-pura dan bersikap biasa.

"Hasil yang bagus. Lanjutkan, latihan mu agar aku bisa memberikan misi untuk mu!"

"Baik, Master," jawab dingin Neo.

Setelah itu, aku melihat kearah Nier dan memberikan misi kepadanya.

"Nier, aku tugaskan kamu untuk melatih keluarga baru kita." Aku pun memegang punggung Luminox dan mengarahkan dia untuk maju selangkah. Luminox pun menuruti nya. "Nier, ajarkan dia latihan fisik!"

"Baik, Master," jawab Nier.

Setelah itu, aku menghadap kearah Luminox dan memegang bahunya.

"Luminox, sekarang Dungeon ini adalah rumah mu dan semua nya disini adalah keluarga jadi jangan malu-malu untuk melakukan aktifitas yang kamu ingin kan! Itu lah perintah ku selama kamu tinggal disini. Apakah kamu mengerti?"

Luminox tersenyum dan mengangguk kepalanya. "Baik, Master."

Sesudahnya itu, aku menyerahkan Luminox kepada Nier untuk dilatih.

Dengan semua pekerjaan selesai, aku memanjakan diri dengan berendam di air panas.

Ditengah itu, aku bertanya kepada Petapa Agung.

"Petapa Agung, kenapa keturunan Hybrid seperti Luminox dikucilkan?"

Ding!

[Jawab. Sejak perang antar ras yang terjadi 500 tahun yang lalu. Ras Elf dan Succubus saling bermusuhan meski perang sudah usai.

Walaupun begitu, ada cinta diantara kedua ras itu hingga terlahir lah Luminox.]

Mendengar itu, aku tersenyum sendiri.

"Aku tidak menyangka ada kisah Romeo dan Juliet di dunia lain ini."

...______...

Luminox