...Chapter 09. Tamu pertama....
Kedatangan ksatria Gordo dan kelompok membuat ku penasaran dengan kedatangan mereka. Jika tidak ada negosiator maka itu hal yang biasa.
Namun, mereka membawa Negosiator mungkin mereka memiliki rencana sesuatu.
Maka dari itu, aku memutuskan untuk mendengar percakapan mereka.
"Saya tidak tahu, kalau ada Dungeon disini," ucap Iris.
"Saya juga terkejut, Nona. Selama ini saya pikir ini hanya goa saja," jawab Gordo.
Wanita cantik yang memakai panah sebelumnya menjawabnya dan aku yang penasaran dengan namanya, aku pun mengintip namanya yang mana wanita itu bernama Keisha.
"Nona, apakah anda yakin ingin bernegosiasi dengan Tuan dari Dungeon ini?" tanya Keisha.
Iris tersenyum, "Tidak masalah. Aku sudah berpengalaman negosiasi dengan Tuan Dungeon sewaktu bekerja untuk kerajaan Bellanova."
Mendengar itu, Aku mengangguk kepalanya dan memahami bahwa wanita bernama Iris memiliki pengalaman negosiasi dengan Dungeon Master.
Keisha yang mendengar itu, dia pun merasa khawatir. "Tetap saja, Bagaimana jika Nona diserang saat bernegosiasi?"
Iris tersenyum dan melihat kearah Keisha, Gordo dan kelompok nya. "Karena alasan itulah, aku menyewa kalian untuk mengawali ku."
Gordo yang mendengar itu, dia pun tersenyum bangga. "Iya, tenang saja, Nona Iris. Kami akan melindungi mu sampai titik darah penghabisan."
Keisha yang mendengar itu, dia pun turut tersenyum. "Baiklah, Nona Iris. Saya akan melindungi anda semaksimal mungkin."
Iris pun tersenyum bangga kepada Gordo dan lainnya.
Aku pun tersenyum dibalik layar dengan ini juga aku tahu maksud dari kedatangan mereka. Maka dari itu, aku memerintahkan Miku.
"Miku!"
Sesaat kemudian, Miku datang dengan posisi menundukkan kepalanya.
"Iya," jawab Miku.
"Jemput dan Hantarkan mereka di taman belakang!"
"Baik," jawab Miku dan dalam sekejap mata Miku menghilangkan.
Selanjutnya, aku mempersiapkan diri dan meminta Nier dan Blade Wolf untuk mengawal ku dalam pertemuan.
Mereka pun menyetujui nya.
Diruang berbeda, Iris dan kelompok terus melangkah menelusuri Lantai satu.
"Aneh, kenapa tidak ada Golem atau monster boneka?" ucap Keisha.
"Saya merasa kehadiran nya namun, mereka tidak menyerang," jawab Gordo.
Iris yang mendengar itu, dia tersenyum. "Tuan dari Dungeon ini cukup pintar dan dia tahu akan kehadiran kita."
Sesaat kemudian, langkah mereka berhenti saat melihat Miku berdiri menghalangi jalan.
Melihat aura Miku yang begitu kuat, Gordo dan lainnya sontak memegang senjata.
"Apa mau mu?!" tanya Gordo.
Miku tidak begitu mempedulikan nya, dia menundukkan kepalanya dan tersenyum kecil melihat Iris dan kelompok nya.
"Selamat datang! Master sudah menunggu. Silahkan ikut dengan ku!" ucap Miku.
Iris tersenyum, "Terimakasih, Master anda memang orang yang pengertian."
Mendengar itu, Gordo dan kelompok melepaskan tangan dari senjatanya dan menurunkan kewaspadaan nya.
"Mari!" seru Miku.
Sesudah itu, Iris dan kelompok nya mengikuti Miku dari belakang.
Disisi lain, aku sibuk mempersiapkan diri bahkan harus membeli pakaian di menu [Market] lantaran aku tidak mempunyai baju pengganti yang bagus untuk pertemuan.
Selain itu, aku memerintahkan boneka pria yang bekerja di Lantai empat untuk memasak makanan dan membuat minuman yang lezat.
Setelah semua siap, aku pun duduk kursi tengah meja panjang yang ada di paviliun taman disertai dengan Nier dan Blade Wolf disamping kiri dan kanan ku.
Sesaat kemudian, Iris dan lainnya datang dan Aku pun berdiri serta memberikan salam.
"Selamat datang. Para tamu sekalian, Aku Nolan Cahya pemilik dari dungeon ini," ucap ku dengan sikap seperti para bangsawan yang pernah ku tonton.
"Terima kasih sambutan, " jawab Iris.
Lalu, aku dan Iris saling bertukar senyum setelah itu, aku tersenyum juga melihat Keisha. Dia sempat terkejut dengan tatapan ku dan memalingkan wajahnya.
"Mari silahkan duduk!"
Mereka pun duduk di kursi yang kosong baik disisi kanan dan kiri meja sedangkan, aku duduk ditengah.
Jujur saja, ini interaksi pertama ku dengan manusia di dunia lain sejak aku menjadi Dungeon Master.
Setelah duduk mereka pun memperkenalkan dirinya meski aku sudah tahu namun, tetap mendengarkan perkenalan mereka.
"Aku Gordo, petualang kelas A," ucap Gordo.
"Aku Keisha, petualang kelas B," ucap Keisha.
"Aku Iris Exford, Negosiator dari tiga Asosiasi," ucap Iris.
Aku yang mendengar itu sontak bingung, "Tiga Asosiasi?"
"Iya, Asosiasi petualang, Asosiasi Pedagang dan Asosiasi Penyihir," jawab Iris.
Aku yang mendengar itu mengangguk kepala lantaran aku berpikir mereka dari Guild dan ternyata bukanlah Guild melainkan Asosiasi dan aku berpikir fungsi nya sama saja.
"Dan, Aku ingin bernegosiasi dengan Tuan Dungeon?" sambung Iris.
"Negosiasi tentang apa?"
"Aku kesini ingin menjalin kontrak kerja sama dengan anda," jawab Iris.
Meski aku seorang NEET tapi aku sering belajar tentang bisnis maka dari itu, aku saat ini harus berhati-hati terutama saat bernegosiasi agar aku tidak dimanfaatkan atau dirugikan.
"Kontrak kerja sama seperti apa?"
"Lokasi Dungeon anda berada di Hutan luas bernama Meiya yang mana banyak berisikan Serigala bertanduk, Goblin bahkan ada Orc oleh sebab itu, kami ingin anda membuat lantai ataupun ruang untuk para petualang berlindung disini," ucap Iris.
Mendengar itu, aku sontak terkejut yang mana hukum Dungeon selalu ditaklukkan oleh para petualang namun, negosiasi ini meminta para petualang berlindung disini.
Ini sungguh tidak masuk akal.
Lalu, aku pun mencoba menyakinkan nya, "Kamu serius dengan permintaan kontrak itu?"
Iris mengangguk kepalanya dengan yakin. "Aku serius mengajukan kontrak ini."
Dan, aku pun sedikit pusing dengan Negosiasi ini.
..._____...
Iris Exford.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
menghilang thir jangan pake Kan
2023-01-01
0
John Singgih
ternyata meminta tempat untuk perlindungan bagi para petualang ya....
2022-07-10
1
Alezonyth
👣
2022-06-15
1