Pertemuan Pertama
Author
Note : Biar enak bacanya, tekan dan tahan lama untuk memunculkan semua dialog percakapan..
Lyora melihat kopernya dan memastikan dia sudah membawa semuanya. Dia harus pergi ke Seoul, Korea Selatan untuk bekerja.
Eomma Lyora Medine
Kamu hati-hati di sana ya sayang.
Lyora Medine
Iya Eomma. Eomma juga jaga kesehatan ya!
Ibu langsung memeluk Lyora dan mencium putrinya itu.
Eomma Lyora Medine
Ini tiketmu sayang ketika sampai segera video call ya.
Eomma Lyora Medine
[menyerahkan tiket]
Lyora mengambil tiket dan melihat tiketnya. Tidak lama kemudian Lyora harus segera pergi karena sudah ada panggilan.
Lyora melambaikan tangannya pada Ibu. Ibu membalas lambaian tangan Lyora tapi dia merasa hampa, karena anak semata wayangnya telah pergi jauh darinya dan mungkin akan lama untuk bersua kembali.
Ibu berharap putrinya selamat sampai tujuannya. Lyora masuk ke dalam pesawat dan mencari kursinya. Karena dia kurang fokus, dia menabrak seorang pria.
Seorang pria menahan tubuhnya karena hampir terjatuh.
Lyora segera menjauh ketika menyadari bahwa pria itu menahan tubuhnya.
Lyora Medine
[menatap pria yang sudah menahan tubuhnya]
Mata pria itu beradu dengan mata biru milik Lyora. Mata biru yang kelam tapi terlihat meneduhkan.
Martyn seakan terhipnotis oleh mata biru itu dan dia tersenyum.
Martyn Garrix
Tidak masalah.
Baru kali ini Martyn tidak berteriak dan membentak atau meninggikan suaranya. Dia bahkan tersenyum pada Lyora. Hal yang tidak pernah terjadi dan membuat Alexander merasa bingung. Dia tidak pernah melihat Martyn seperti ini. Ini seperti bukan Martyn yang dia kenal selama ini.
Alexander
Aku tidak pernah melihatnya seperti ini.
*batin.
Martyn memberi kode pada Alexander agar menjauh dan Alexander mau tidak mau di harus menjauh dari sana.
Martyn Garrix
Kursimu tidak jauh dariku.
Martyn Garrix
[melirik Boarding Pass Lyora]
Lyora Medine
Hmm, Iya.
[gugup]
Lyora segera duduk di kursinya begitu juga Martyn.
Martyn terus memperhatikan Lyora dan dia penasaran sedangkan Lyora tidak menyadari dia sudah membuat penasaran seorang CEO muda kaya raya pemilik tunggal pengusahaan Garrix.
Martyn Garrix
Perkenalkan, aku Martyn Garrix.
[mengulurkan tangannya]
Lyora Medine
Aku Lyora Medine.
[menyambut uluran tangan dari Martyn]
Lyora Medine
[hanya tersenyum]
Martyn Garrix
Apa kau akan berlibur ke Seoul, Korea Selatan?
Lyora Medine
Tidak, aku bekerja.
Martyn hanya menganggukkan kepalanya. Martyn bahagia karena dengan begitu dia bisa dekat dengan Lyora.
Martyn Garrix
Apa pekerjaanmu?
Lyora Medine
Bukan urusanmu!
Jawab Lyora sarkas kepada Martyn, wanita itu sudah mulai risih dengan lontaran pertanyaan dari pria asing yang baru dikenalnya ini yang seolah-olah sudah akrab dengannya.
Melihat wajah Lyora yang terlihat masam itu terlihat semakin cantik di mata Martyn.
Lyora memiliki rambut panjang berwarna coklat. Badan yang ramping dan tinggi Lyora hanya sebatas dada Martyn. Benar-benar tipikal wanita Martyn dan Martyn bertekad kuat untuk memiliki Lyora bagaimana pun caranya.
Lyora yang tahu Martyn terus memperhatikannya dan dia mulai merasa risih akan hal itu.
Lyora Medine
Apa ada yang salah denganku?
Lyora Medine
Maksudku, kau terus memandangiku, aku tidak menyukai itu.
Lyora Medine
[kesal dengan tangan lipatkan di dada]
Martyn tersenyum penuh arti kemudian dia memalingkan wajahnya untuk tidak memandang wajah Lyora lagi.
Martyn memastikan satu hal bahwa Lyora akan menjadi miliknya untuk selamanya.
Comments
#JFJCSY97911164
ohhhhh kirain malaikat pencabut nyawa
2023-08-31
3
•|BL(tata)✨
.
2023-06-28
0
Putri dwi Handayani
meiy oper
2023-03-20
0