Siasat

"Apa menurut mu Ayuni mengadu pada orang lain?" tanya Veli.

"Seperti nya iya, tadi yang mengangkat telpon nya bukan gadis bodoh itu, tapi seorang pria apa mungkin dia suami nya?" tanya balik Victor.

"Mungkin saja, tapi seharusnya suaminya akan marah bukan karena mengetahui jika istrinya adalah wanita murahan?" balas Veli sambil makan cake nya.

Victor mengangkat bahunya tak perduli, di ia memang tidak untuk itu karena niatan nya muncul dalam kehidupan mantan kekasih nya itu hanyalah untuk uang.

Ya Victor hanya ingin mengambil keuntungan dari Vidio yang dia miliki dari laptop lama nya, Victor benar-benar merasa mendapatkan durian runtuh saat pulang ke rumah nya dan melihat video-video itu.

Ayuni menikahi pria kaya, sayang dulu aku tidak sempat merenggut kesucian nya jika saja malam itu tidak ada pengacau sudah pasti saat ini aku akan mendapatkan banyak keuntungan, yang tentu nya akan membuat aku kaya dengan cepat. batin Victor menyesalkan apa yang telah gagal di masa lalu.

"Dan Vic, apa rencana mu selanjutnya?" lanjut Veli penasaran.

Veli sudah lama menyukai Victor, apalagi setelah melihat Victor yang sekarang sangat tampan membuat dia semakin menyukai Victor yang menurut nya Hot.

Aku bahkan rela merangkak ke ranjang hanya untuk mendapatkan belaian mu Vic, ya meski pun aku tau kalau kamu adalah bekas Naya si cupu dan puluhan gadis bodoh yang kamu campakkan. batin Veli menatap Victor.

"Seperti yang kita rencanakan sebelumnya, menakut-nakuti Ayuni dan gadis bodoh lain nya, dan setalah misi itu berhasil aku akan membagi hasil dengan mu" jelas Victor sambil tersenyum.

Membayangkan uang yang banyak dia benar-benar tidak sabar, apalagi saat ini Victor sedang dalam masa sulit di mana dia kehilangan harta nya karena Papa nya bangkrut.

"Apa Esan sudah kamu telpon, kenapa dia sangat lama" tanya Victor merasa heran karena teman nya yang satu itu belum kunjung datang.

"Seperti nya dia sedang sibuk, maklum bapak meneger" balas Veli sambil menatap Victor.

"Lalu kekasih mu? Mario" tanya Victor lagi.

"Ck, bisa tidak membahas nya? aku malas Vic" Veli menatap sebal pada Victor.

"Kenapa? bukan kah kalian pasangan kekasih yang sangat setia?" Victor bertanya dengan nada mengejek nya.

Membuat Veli mengembungkan pipi nya sebal, Mario adalah pria yang hanya ingin di layani tanpa melayani, dan selama menjalin kasih dari SMP yang Veli tau hanya Mario yang terlalu posesif pada nya.

"Dia memang setia, tapi terlalu posesif dan obsesi, aku tidak suka masuk dalan sangkar" jelas Veli lagi.

Yang mana hal itu membuat Victor tergelak, dia mengambil jus stroberi milik Veli dan dengan santai menyedot nya pelan.

Veli melihat apa yang di lakukan Victor, dia tersenyum penuh arti yang di balas dengan tatapan aneh oleh Victor.

"Aku tidak akan membahasnya lagi" ucap Victor sambil menatap Veli dengan pandangan yang bergairah.

"Ya kamu memang tidak boleh membahasnya saat kita bersama" sahut Veli cepat, "Dan Vic, bagaimana kamu sekarang kita pindah ke hotel, mungkin kita bisa bersenang-senang untuk beberapa jam ke depan" lanjut Veli dengan nada menggoda nya.

Membuat Victor yang baru akan menyalakan rokok nya itu langsung mematikan nya begitu saja, dia berdiri dan berjalan mendekati Veli.

"Kau yang bertanggung jawab untuk hotel" bisik Victor sambil mengusap paha mulut Veli, dan setelah itu Victor langsung pergi meninggalkan Veli.

Veli yang di tinggalkan langsung mengigit bibir bawahnya, dia menyimpan beberapa lembar uang berwarna biru untuk membayar tagihan nya, dan setelah itu Veli pergi menyusul Victor.

Satu Minggu setelah kejujuran Ayuni, Devan tidak banyak bicara dan dia bahkan melakukan apa yang sering dia minta pada Ayuni seorang diri.

Dan diam nya sang suami tentu membuat Ayuni merasa sedih, tapi dia tidak bisa menyalahkan Devan karena ini memang takdir yang seharusnya di terima.

"Kak, apa mau membawa bekal?" tanya Ayuni.

"Hem" balas Devan fokus dengan makanan nya.

"Hem itu iya atau tidak? aku tidak paham" ucap Ayuni sambil mengambil makanan untuknya.

Devan yang akan menyuapkan makanan nya pun tak jadi, dia menatap horor ke arah Ayuni yang membuat Ayuni sedikit takut.

"Iya, pakai syar'i warna pink maksud ku cadar nya harus warna pink" kata Devan lalu makan.

Ayuni sedikit tersenyum mendengar ucapan suami nya, setidaknya Devan tidak mendiamkan nya dan Ayuni cukup senang dengan kebahagiaan kecil ini.

"Aku akan memakai cadar pink nya, apa kakak juga ingin aku memakai serba pink?" celetuk Ayuni yang membuat Devan langsung melirik nya.

"Iya, itu akan bagus aku ingin melihat mu memakai serba pink" sahut Devan cepat.

Uhuk-uhuk.. !

"Pelan-pelan tidak akan ada yang mengambil makanan mu" lanjut Devan sambil makan.

Apa maksudnya serba pink, apa dia ingin aku menggoda nya atau apa?. batin Ayuni tiba-tiba merinding.

🌹

jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

Terpopuler

Comments

Ainisha_Shanti

Ainisha_Shanti

veli, veli... cinta boleh, tapi bodoh jangan sekali2, idiot 😤😤😤

2023-09-17

1

Fay

Fay

lanjut

2022-07-12

1

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

lanjuuut

2022-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!