Reni yang baru selesai diantar ke supermarket sama bodyguard langsung masuk kedalam kamar perawatan, betapa bahagia dan kagetnya Reni melihat Rena sudah sadar dari komanya. Reni langsung meluk kakanya dengan haru.
" Alhamdulillah, Subhanallah ka akhirnya sadar juga, Reni bahagia sekali ka." Ucap Reni nangis bahagia melihat Rena sudah duduk
" Iyah Reni, Alhamdulillah sekali, tapi kaki kaka enggak bisa digerakkan sama sekali dua duanya." Ucap Rena sedih melihat kedua kakinya
" Serius ka? Kita ronsen ka, biar diobati ka" Tanya Reni kaget, Reni memencet tombol pemanggil dokter.
Enggak butuh waktu lama dokter masuk keruangan nya Rena, dan menjelaskan beberapa terapi yang akan dilakukan Rena. dokter memindai Rena ke kursi roda dan membawa Rena ke ruang ronsen, Reni nunggu didepan ruangan sambil nelefon Ikhsan.
" Apa kaka kamu sudah sadar?" Tanya Ikhsan bahagia
" Iyah, dan sekarang kamu kesini, ijin sama Dani. karena kaki kaka saya engga bisa digerakkan sekarang lagi dironsen sama dokter." Ucap Reni kesel karena ditabrak sama Ikhsan kakanya sudah koma sekarang kakinya engga bisa digerakkan
" Iyah iyah, tenang yah sekarang saya kesana." Ucap Ikhsan panik
Ikhsan langsung merapihkan mejanya dan langsung ke ruangannya Dani, Dani yang tahu Ikhsan mau ke rumah sakit berharap semuanya baik baik saja.
" Yah sudah, kalo selesai sebisa mungkin kembali ke kantor, tapi kalo enggak saya ijin kan hari ini kamu ijin enggak masuk kerja." Ucap Dani pasrah, Dani enggak bisa melarang Ikhsan tanggung jawab atas kesalahannya
" Terimakasih bro, ya susah saya jalan." Ucap Ikhsan langsung jalan meninggalkan kantor, Ikhsan bener bener deg degan sama apa yang terjadi nanti.
Dilain sisi, Reni nangis mengetahui tulang kaki kakanya ada yang patah didalam, dan harus di. operasi, setelah operasi Rena harus menjalankan hari harinya diatas kursi roda. Reni enggak menyangka kakanya akan lumpuh.
" Sudah Reni jangan nangis lagi? cerita ke kaka selama kaka koma apa yang kamu lakukan, baju kamu sepertinya baru?" Ucap Rena berusaha tegar enggak ingin adiknya larut dalam kesedihan terus menerus
" yang nabrak kaka asisten CEO perusahaan interior ka, kita di terima kerja ka asisten dan bos-nya sudah kasih kontrak kerja buat Reni. semua kebutuhan Reni ditanggung ka dari makan,dan perlengkapan mandi ditanggung. dan kamar rawat kaka juga ditanggung dikasih yang bagus lagi ka. orangnya baik ka" Cerita Reni sesugukan setelah nangis.
" Alhamdulillah kamu enggak ditelantarkan sama orang itu, walaupun karena keteledoran dia bikin kaka lumpuh, tapi dia nanggung hidup kamu enggak masalah kaka ikhlas dan lega." Lanjut Rena meluk Reni
" Reni" Ucap Ikhsan pelan, Ikhsan jalan menghampiri Rena dan Reni.
" Ikhsan, kaka saya lumpuh, tulang kaki nya retak didalam harus dioperasi setelah operasi harus duduk di kursi roda." Ucap Reni sesedih melihat kondisi kakanya
" Apa lumpuh? baiklah lakukan apapun yang terbaik sampai kamu sembuh total, maafkan kecerobohan saya jujur saya enggak sengaja nabrak kamu, sayaa mau ambil handphone jatuh tapi setirnya justru enggak stabil maafkan saya." Lanjut Ikhsan menyesal karena kecerobohannya membuat orang lain celaka dan sekarang lumpuh
" Sejujurnya saya marah sama kamu, bersyukurnya kamu mau tanggung jawab atas pengobatan saya dan tanggung jawab atas kebutuhan adik saya. terimakasih untuk semuanya dan terimakasih sudah menerima kita kerja.kata dokter sekarang kita ketemu sama dokter membahas operasi kaki saya." Penjelasan Rena berusaha tersenyum tulus
" Iya sama sama, ya sudah saya dorong kursi roda kamu untuk ketemu sama dokter." Lanjut Ikhsan lega, ternyata Rena orangnya ramah dan pandai mengatur amarahnya
Ikhsan mengajak Rena dan Reni menuju ruangan dokter membahas operasi untuk kakinya Rena, Ikhsan rela cape cape ngurusin Rena yang sakit dan ngurusin kebutuhan Reni yang terpenting Ikhsan bisa beraktivitas dengan normal enggak memperpanjang masalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Asyifa Alina
mau like tp ko gk bisa
2022-08-01
0