Ikhsan dan Reni melihat Rena di periksa dokter, Reni begitu cemas sama kondisi kakanya. Ikhsan pegang tangannya Reni memberikan kekuatan semangat dan keyakinan semua akan baik baik saja.
" Kondisi kepalanya sudah membaik, tinggal kondisi jantungnya saja yang masih lemah." Ucap Dokter dengan suara pelan
" sampai kapan kaka saya seperti ini?" Tanya Reni sedih, karena menjalani hari hari sendiri tanpa siapapun.
" Perkiraan saya dua Minggu, kalo kondisi kesehatannya setabil bisa mempengaruhi kondisi jantung juga." Lanjut Dokter merasa prihatin
Dokter meninggalkan kamar rawat Rena, Ikhsan yang melihat Reni nangis membawanya kedalam pelukannya, Ikhsan mengelus lembut rambutnya Reni menenangkan perempuan cantik didepannya.
" Sudah jangan nangis lagi Reni, semuanya baik baik saja yah sudah yuk kita ambil baju kamu, biar malam ini tidur di rumah sakit." Ucap Ikhsan, Ikhsan melihat wajahnya Reni yang basah karena air mata.
" Saya takut, takut menjalankan hari hari sendiri dan takut kehilangan kaka saya." Ucap Reni lemes mengekwatirkan keadaan nya sendiri.
" Tenang masih ada saya yang bantuin kamu, sudah yuk saya antar kamu pulang." Lanjut Ikhsan mengelus lembut rambutnya Reni.
Reni dan Ikhsan keluar dari kamar rawatnya Rena, Ikhsan menemani Reni pulang untuk mengambil bajunya.
Dilain sisi, Dani yang merasa bosan sendirian, akhirnya pergi sendiri ke cafe untuk minum dan mencari perempuan yang bisa menemani minum sepanjang malam.
Susi yang melihat Dani sendiri langsung menghampiri Dani yang lagi minum, sudah setengah sadar membuat Dani langsung mencium bibirnya Susi dengan kasar.
" Saya bosan, yuk temani saya sepanjang malam ini." Ucap Dani setengah sadar.
" Mau dimana?" Goda Susi, Susi pegang wajahnya Dani.
" Kita ke apartemen saja, biar lebih bebas, kamu ikuti saya kesini?" Tanya Dani curiga
" Enggak kok, kebetulan ketemu saja, yuk saya bantu." Lanjut Susi, Susi membantu Dani jalan. walaupun sempat dibuang tapi Susi enggak ingin melewatkan kesempatan seperti ini.
Susi membantu Dani masuk kedalam mobil, Susi membawa mobil Dani ke rumahnya. dengan hati bahagia Susi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Dilain sisi, Ikhsan menunggu Reni diruang tamu membiarkan Reni mengambil baju ganti Rena dan Reni, Iksan melihat sekeliling rumahnya Reni sangat sederhana enggak ada perabotan sama sekali membuat Ikhsan merasa prihatin. Ikhsan melihat kostum badut Doraemon dan langsung tersenyum enggak sabar mengerjain Dani besok.
" Ren, kamu bawa kostum apa buat besok?" Tanya Dani melihat kostum badut Nobita dan Doraemon
" Nobita, soalnya itu punya saya." Ucap Reni, Reni langsung merapihkan kostumnya kedalam tas
" Kostumnya bersih selalu kalian bersihkan yah, soalnya saya enggak pernah lihat kotor" Lanjut Ikhsan memperhatikan kostum Doraemon
" Iyah, soalnya kaka saya namain aksi kita badut yang cantik, soalnya pas lagi istirahat ada anak kecil teriak kaka badut cantik minta foto." Lanjut Reni mulai sedih mengingat hari hari nya bareng Rena.
" Julukan yang pas karena kalian memang cantik dan putih" Puji Ikhsan, Ikhsan mengambil tas yang dipegang Reni.
" Ah, kamu bisa saja" Protes Reni tersipu malu
Reni dan ikhlas keluar dari rumahnya Reni, jalan ke mobilnya ikhsan. Ikhsan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ikhsan yang melihat Reni murung langsung ajak ngobrol membuat Reni bahagia dan sedikit enggak murung membuat Ikhsan tersenyum bahagia melihatnya
" Nah kalo senyum kan lebih cantik, dari pada ditekuk cantiknya hilang." Goda Ikhsa melihat Reni yang tersipu malu
" Gombal, oh yah saya bawa dokumen buat lamar pekerjaan, boleh sayaa langsung kasih kamu?" Protes dan tanya Reni melihat Ikhsan yang fokus membawa mobilnya
" Boleh kok, desain kamu dan Rena sudah saya lihat, hasilnya bagus sesuai harapan. walaupun enggak kuliah di jurusannya tapi keinginan kalian luar biasa saya salut sama kalian berdua." Puji Ikhsan tersenyum sambil lihat Reni
" Alhamdulillah dibilang bagus, saya harap sih saya dan kaka saya bisa diterima kerja, supaya kalo pulang kampung orang tua kita bangga sama pekerjaan kita. supaya merantau ada hasil yang membanggakan." Lanjut Reni senyum melihat Ikhsan, walaupun baru kenal tapi Ikhsan baik ke dirinya
" Saya tes dulu kalo, oke baru saya terima kamu kerja. atau mau nunggu dua Minggu saja kamu ke kantornya, desainnya saya beli setiap hari, sampai kaka kamu sembuh total dan kalian siap kerja baru ke kantor resminya jadi karyawan di kantor bos saya." Saran Ikhsan, Ikhsan enggak ingin Reni kerja tapi kurang fokus memikirkan kondisi kakanya
" Boleh Ikhsan, bayarannya sesuai ketentuan perusahaan saja, lumayan buat saya beli baju kerja. berarti saya diterima kerja kan?" Tanya Reni menegaskan keinginan Ikhsan
" Iyah resmi di terima kok, nanti sayaa bawakan perjanjian kontrak kerjanya ke rumah sakit, kamu mendapatkan keringanan karena menjaga kaka kamu. ya sudah kalo gajinya sesuai ketentuan perusahaan sayaa kabulkan." Lanjut Ikhsan lega, akhirnya mendapatkan karyawan baru untuk desain interior setiap kali dibutuhkan untuk meeting bareng client
Dilain Sisi, Dani yang sudah sadar, melihat Susi polos disampingnya langsung tersenyum puas, walaupun Dani enggak ingat kejadian tadi seenggaknya malam ini Dani enggak sendirian. Dani mencium bibirnya Susi dengan kasar, tangannya m3r3m45 gunung kembarnya Susi dengan keras. membuat Susi terpaksa bangun karena merasa sakit di bagian gunung kembarnya.
" Sayang sudah bangun, maafkan aku tadi kamu setengah sadar dan kamu sendiri yang minta aku temani melewati satu jam panas sama aku." Ucap Susi berusaha nahan sakit
" Iyah sayang, terimakasih yah mau bawa aku kesini, aku kesepian Ikhsan temen nongkrong aku bulak balik melihat orang yang dia tabrak." Ucap Dani, Dani menji lat lembut l3h3rnya Susi yang putih bersih
" Aaaahh, yah sudah aku temani kemana pun kamu mau sayang. aaaahh." Desa han Susi, Susi meluk Dani yang polos
" Sayang lagi yuk sebelum kita mencari makan" Lanjut Dani, tangannya Dani menari dengan indah di badannya Susi.
" Aaah mau sayang, aku pengen sayang." Lanjut Susi
Dani melancar aksi panasnya, membuat Susi menikmati aksi panas yang diberikan Dani, Susi engga pernah kapok permainan Dani yang kasar masih setia turutin keinginan Dani.
Dilain sisi, Reni menyimpan barang bawaannya ke meja, Ikhsan menyiapkan kertas , alat tulis, makanan dan minuman buat Reni. Reni tersipu malu sama apa yang diberikan sama Ikhsan.
" Kamu kenapa terlalu baik, saya jadi enggak enak baru kenal sudah merepotkan kamu. terimakasih yah" Ucap Reni melihat Ikhsan
" Karena saya membuat kamu hidup sendirian selama kaka kamu koma, saya merasa tanggung jawab atas kebutuhan kamu. dan saya tahu kamu pasti mau nungguin kaka kamu tapi bingung bagaimana caranya mencari uang dan beli makan. sudah jangan sungkan kamu kan karyawan di perusahaan bos saya. jadi santai saja yah." Ucap Ikhsan jujur dan apa adanya
" Alhamdulillah yang membuat kaka sayaa sakit selain tanggung jawab pengobatan tapi tanggung jawab sama saya juga, terimakasih banyak" Lanjut Reni bahagia karena dipertemukan orang sebaik Ikhsan
" Sama sama, sudah tidur besok kan mau ngerjain bos saya." Lanjut Ikhsan terkekeh
Ikhsan enggak sabar ingin mengerjai dani besok pas berangkat kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments