Rena dan Reni menghitung uang penghasilan jadi badut, Reni melihat Handphone nya belum ada panggilan kerja sama sekali. membuat Reni sedikit kecewa karena harapan kerja kantoran kandas.
" Alhamdulillah banyak sekali, sampai sore begini. kita belanja yuk de ke pasar beli bahan masakan, dan roti buat simpanan kita." Ucap Rena, Rena memasukan uang nya kedalam dompet.
" Iyah ka hayo, oh yah ka belum juga kita diterima kerja." Ucap Reni, Reni merapihkan kostum badutnya kedalam plastik
" Sabar saja de, nikmati pekerjaan sekarang saja. penghasilan kita juga kan lumayan, sudah jangan sedih sedih mending sekarang kita belanja saja." Lanjut Rena, Rena merapihkan kostumnya, sejujurnya Rena juga sedih karena lamaran pekerjaan nya enggak ada kabar sama sekali.
Rena dan Reni langsung jalan ke pasar, Rena dan Reni memilih makanan yang disukainya, setelah puas belanja makanan si kembar langsung membeli handbody.
" Belanjaan kita banyak juga, pulang yuk biar bisa istirahat." Ucap Reni bahagia, Reni membeli cemilan yang diinginkan.
" Hayo lah badan kaka juga sudah lengket mau mandi." Ucap Rena jalan santai diikutin sama Reni.
Dilain sisi, Dani bersiap siap untuk pulang, Dani melihat Susi disofa langsung tersenyum bahagia. Dani langsung Jalan menuju Susi rasa lelahnya Sirna saat melihat gunung kembarnya Susi Sangat menggoda dimatanya Dani.
" Sayang, olahraga yuk sebelum pulang." Goda Dani, tangannya Dani m3r3m45 gunung kembarnya Susi dengan pelan
" Aaahh, boleh sayang hayo. aaahh tangan kamu masih betah sayang." Desa han Susi, tangannya Susi m3r3m45 p4h4 nya Dani semakin lama semakin naik.
" Aaahh, iyah sayang masih betah, yah sudah begini saja dulu sampai itu bangun baru kita olahraga." Desa han Dani, Dani langsung mencium wajahnya Susi dengan pelan sedangkan tangannya masih betah m3r3m45, gunung favoritnya.
Ikhsan tiba tiba masuk kedalam ruangannya Dani, tanpa ketuk pintu betapa kagetnya melihat Dani dan Susi lagi bermesraan. posisi Dani membelakangi pintu membuat Dani enggak tahu kedatangan Ikhsan.
" Astaga kalian, padahal ada kamar pribadi." Protes Ikhsan, Ikhsan langsung masuk begitu saja dan menutup pintunya.
" Apa sih Iksan, ganggu kita saja. kalo iri sana ajak j*l*ng kamu bermesraan di ruangan kamu. " Protes Dani merasa keganggu.
" Kasihan sayang, jangan diusir biar saja dia disini melihat kita bermesraan." Ledek Susi melihat Ikhsan
" Sialan sama saja, ya sudah lah saya pulang duluan, biar saja pulang nya naik taksi online." Ledek Ikhsan kesel, Ikhsan langsung jalan ke arah pintu.
" Menyebalkan, ya sudah kita lanjutkan bermesraan dirumah aku sayang." Lanjut Dani kesel, Dani langsung jalan ke meja kebesaran nya.
" Nah begitu dong, memangnya enak ledekin orang. sekarang dikerjain deh. hahaha" Lanjut Ikhsan ketawa dengan puas
Dani mengabaikan Ikhsan tetep melanjutkan merapihkan berkas berkasnya, sedangkan Susi merapihkan bajunya yang berantakan karena Dani tadi.
Dilain sisi, Rena dan Reni menanam biji cabe dan bawang. Rena ingin ada kegiatan sepanjang malam dirumah supaya enggak bosan.
" Bagus juga ada sepuluh pot bunga, kita ada kegiatan baru." Ucap Rena bahagia, enggak sia sia belanja dipasar tadi.
" Hasilnya lumayan ka kalo panen jadi kita enggak usah beli cabe dan bawang lagi, tinggal metik sesuai keinginan kita." Ucap Reni bahagia
"Reni jadi kangen kedua orang tuanya kalo lagi berkebun seperti ini.Saya rindu bapak dan emak ka" Sambung Reni sedih
" Sabar de, baru juga beberapa hari ini disini, belum kekumpul uang kita. oh yah bikin desain baju dan rumah yuk de, kita coba lamar pekerjaan di perusahaan interior de. kalo gambar kita diterima kan ada kesempatan buat kita." Ide Rena, Rena menyusun pot bunga yang dibelinya
" boleh juga ka, yah sudah kita belajar sampai gambar kita bagus. beberapa hari setelah hasilnya bagus baru kita lamar pekerjaan." Lanjut Reni antusias sama ide kakanya.
Reni dan Rena masuk kedalam rumah,dan membersihkan diri karena badannya kotor habis kena tanah
Dilain sisi, Dani mengecek email di handphone nya, tangan sebelahnya m3r3m45 p4h4nya Susi dengan pelan.
" Aahh sayang" Desa han Susi, susi menggerakkan badannya, menahan geli karena tangannya Dani.
" Bikin semangat melanjutkan kerja, dengerin suara merdu kamu." Ucap Dani, dan semakin semangat m3r3m45 p4h4nya Susi
" Dani, bagaimana kalo kita buka lowongan pekerjaan, buat bagian desain proyek kita tapi karyawan barunya perempuan." Ucap Ikhsan dengan modus barunya
" Boleh juga, buka saja lowongan pekerjaan. biar mata lebih seger lihat Bening bening saat bikin desain buat client." Lanjut Dani, Dani menyimpan handphone kedalam tasnya. tangannya Dani memainkan l3h3r bersihnya Susi
" Aaahhh, Memangnya aku kurang bening sayang, sampai kamu mau cari yang bening bening lagi." Desa han dan protes Susi denger keinginan Dani.
" Semakin banyak semakin bagus dong, kalo bosan yah tinggal dibuang saja. kamu jangan banyak protes sama apapun yang aku lakukan dan Jangan bikin aku bosan." Lanjut Dani, Dani menji Lat pelan l3h3r nya Susi.
" Aaahh iyah sayang, aku enggak akan protes sayang, supaya kamu betah terus sama aku." Desa han Susi, Susi naik kepangkuan Dani, membuat Dani melanjutkan aksi menji Lat l3h3r nya dengan pelan
" Semua j*l*ng sama saja, enggak mau dibuang karena takut kehilangan ATM berjalan nya." Sindir Ikhsan melihat Susi, dari kaca spion.
" Aaahh, sayang." Desa han Susi semakin mempererat pelukannya, membuat Dani semakin semangat menjalankan aksinya
Ikhsan melihat Dani, cuman bisa geleng-geleng kepala, Dani selalu bisa membuat j*l*ngnya melayang dengan setiap sentu han yang diberikan
Dilain sisi, Rena dan Reni mencoba hal yang baru, Rena melihat handphone nya cara membuat bangunan yang bagus. walaupun Rena dan Reni lulusan SMU dan belum pernah belajar membuat desain bangunan tapi mereka mau belajar demi mendapatkan pekerjaan.
" Hasilnya hampir sama, semangat nanti pasti bisa bikin yang lebih bagus." Ucap Rena optimis
" Iyah ka, kita harus banyak belajar dan mencoba demi masa depan yang lebih baik ka. saya enggak mau seterusnya jadi badut ka, lama kelamaan cape juga jalan kaki ka." Ucap Reni, Reni melihat gambarnya
" Sama de, yah sudah tidur yuk sudah malam, besok kembali jadi badut cantik." Lanjut Rena merapihkan kertas kertasnya.
Rena dan Reni langsung siap siap untuk tidur, Rena mengecek lagi pintu dan jendela rumah. Rena sengaja membeli banyak makanan takut adiknya merasa lapar ditengah malam
" Pintu dan jendela sudah dikunci, makanan dan minuman sudah ada. dengan disiapin seperti ini kan Reni enggak bisa bikin cemas dimalam hari lagi." Ucap Rena memeriksa belanjaan dan dirapihkan lagi
Rena Langsung masuk kamar lagi. Dan nyusul adiknya kepulau impian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments