Ditikung Adik Tiri

101. Luka lama

“Duduklah,” ucap Hanif mengalihkan fokus Kinan pada tangannya yang sudah terlepas.

Entah sejak kapan tangan itu sudah tidak bertautan lagi. Padahal gara-gara itu, dia jadi hilang fokus. Baginilah kalau dekat dengan Hanif, dia seperti orang bod*h.

“Oh, i–iya terima kasih,” sahut Kinan dengan gugup ya...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***

Episode sebelumnya

100. Ajakan makan malam

Episode berikutnya

102. Periksa baby

Terpopuler

Comments

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

jalani aja dulu Kinan

2023-01-23

  1

Perasaan dan luka Kinan sama spt kakak iparnya. di sakiti sm org terdekatnya.

2022-09-24

  3

💜💜💜REVIAA 99💜💜💜

💜💜💜REVIAA 99💜💜💜

interaksi yg bagus Hanif,memang ini awal hubungan yg baik dgn mengungkapkan isi hati masing2 jadi tauwww apa dan harus bagaimana kedepan nya..
ayo Hanif berikan dadamu tuk di peluk biar lega Kinan mengeluarkan rasa sakit nya seluruh nya,dan agar nama Hanif yg menduduki tahta hati Kinan selama nya

2022-09-24

  5

   

Episodes



Updated 328 Episodes

1. Merasakan sesuatu

2. Pengantin pengganti

4. Kamu istrinya

5. Pesta Resepsi

6. Tinggal di mana?

7. Mencarikan calon suami

9. Terimalah perjodohan itu

11. Belum merestui

13. Persiapan pernikahan

14. Menuju halal

16. Suami Zayna

17. Jangan khianati aku

18. Pulang bersama

19. Zanita pindah

20. Telepon dari Mama

21. Belajar jadi Nyonya

22. Ingin pindah

23. Rumah kontrakan

25. Pergi jalan-jalan

26. Kebersamaan

27. Masalah di kantor

28. Kepergian Ayman

30. Keluarga Ayman

31. Dua kali tersakiti

32. Mengatakan semuanya

33. Ingin ke rumah mertua

34. Makan siang di rumah papa

35. Siapa yang datang?

36. Tidak suka dibohongi

37. Memasak untuk keluarga

40. Belajar make up

43. Senangnya liburan

44. Kedatangan Wina

45. Sifat lain Mama Aisyah

46. Air mata bahagia

47. Kembali kerja

50. Jalan bersama mertua

51. Kepercayaan

52. Ke rumah Papa Rahmat

53. Berkata jujur

55. Di rumah papa

56. Zanita ke kantor Ayman

59. Tidur di rumah sakit

60. Masih di rumah sakit

61. Zanita pelakunya

62. Mengunjungi Zanita

63. Kedatangan besan

64. Fahri berkunjung

65. Minta maaflah

66. Membuka rahasia

67. Membuat malu keluarga

68. Meminta pertanggungjawaban

71. Merasa tidak adil

72. Luka di hati

73. Luka masa lalu dan kini

74. Berikan dia waktu

75. Omelan dan rasa sayang

77. Pergi bersama

78. Siapa Ayahku?

79. Kedatangan orangtua

81. Ingin hamil

84. Pergi ke klinik

85. Ingin memberi kejutan

86. Ke kantor suami

87. Hadiah terindah

90. Alasan Indri

93. Dijodohkan?

94. Hanif dan Kinan

95. Kebersamaan

96. Kondisi Wina

97. Terlihat berbeda

100. Ajakan makan malam

102. Periksa baby

104. Dia tunangan saya

105. Tidak terpengaruh

106. Ingin bertunangan

109. Kamu yakin?

110. Pergi bersama

112. Cincinnya mana?

114. Pengganggu

115. Rencana pertunangan

116. Pandangan aneh

117. Ingin menjelekkannya

119. Tamu yang angkuh

120. Siapa yang hamil?

121. Tadi ada tamu

122. Menjelaskan

123. Pertunangan

124. Mulai belajar

125. Aku masih mencintaimu

126. Pergi berdua

128. Tunangannya

129. Klien wanita

130. Ajakan menikah

131. Rencana pernikahan

132. Doa orangtua

133. Rencana kejutan

134. Kejutan ultah

136. Villa keluarga

137. Gara-gara rambutan

138. Ke rumah calon mertua

139. Berkeliling

140. Seseorang yang berarti

141. Mengunjungi mantan

142. Pengganggu

143. Makan malam bersama

144. Kejutan dari orangtua

145. Hancurnya Nayla

146. Tentang Nayla

147. Makan bersama Papa

148. Menghubungi Zanita

149. Janji bertemu Nayla

150. Menuju hari H

151. Setelah Sah

153. Usai resepsi

154. Panggilan 'Sayang'

155. Sebelum pergi

156. Wina datang lagi

157. Acara tujuh bulanan

158. Pembuat masalah

159. Tidak bisa masak

160. Mengantar istri

161. Terasa sakit

162. Apa akan terulang?

165. Membeli hadiah

166. Menjenguk Baby Ars

167. Zayna pulang

168. Masakan pertama

171. Dosen baru

172. Ingin menjenguk baby

173. Bisik-bisik

174. Tidak nyaman

175. Pergi ke pesta

176. Makan malam romantis

177. Rencana Aqiqah

178. Kelas pagi

179. Acara Aqiqah

180. Meminta maaf

181. Saling sindir

184. Mulai mencaari

186. Pulang ke rumah

187. Baby Ars demam

190. Akan diusahakan

191. Berkenalan dengan keluarga Kinan

192. Di rumah orangtua

193. Bertemu Niko lagi

194. Sudah mengetahui keluarganya

195. Rencana untuk Adam

196. Terjadi sesuatu

197. Kinan di rumah sakit

198. Akan jadi nenek

199. Berterima kasih

200. Masih khawatir

201. Ayman tidak tahu

202. Panggilan baru

203. Menceritakan semua

204. Masih di rumah sakit

205. Keinginan yang tidak mungkin

206. Kabar mengenai Kinan

207. Ingin menjenguk Kinan

208. Menjenguk Kinan

209. Melihat kejadian sebenarnya

210. Pulang ke rumah

211. Pindah kamar

212. Mencari penolong

213. Ucapan terima kasih

214. Pembicaraan dua pria

215. Istirahat total

216. Acara untuk Baby Ars

217. Rindu pada cucu

218. Keberadaan Adam

219. Menjaga Mama

220. Bersama menantu

221. Kalau hamil bagaimana?

222. Hamil kedua

224. Tidak bisa mengaji

225. Pemeriksaan Zayna

226. Datang ke sekolah baru

227. Daftar sekolah

228. Membeli perlengkapan

232. Saya Nyonya di rumah ini

233. Minta maaf

234. Melihat Dede Zea

236. Permintaan bantuan

237. Ingin yang terbaik

238. Dua anak perempuan

239. Kebahagiaan keluarga

240. S2 - Lebih menyayangi Mama

241. S2 - Si kembar Ay

242. Ingin bertemu mereka

243. S2 - Yakin pada perasaan

244. S2 - Hadiah dari Tante

245. S2 - Datang ke rumah lama

246. S2 - Mengambil alih

247. S2 - Menemui sang kekasih

248. Pergi bersama kekasih

249. S2 - Izin menikah

250. S2 - Ingin berkata sesuatu

251. S2 - Gadis yang bersama Arslan

252. S2 - Ingin berbicara

253. S2 - Bukan kekasihku

254. S2 - Datang membawa sang kekasih

255. S2 - Mencuri

256. S2 - Papa Hanif tahu

257. S2 - Hukuman

258. S2 - Perjodohan

259. S2 - Hanya milikku

260. S2 - Bersaudara, tapi tak sedarah

261. S2 - Berpura-pura

262. S2 - Cinta yang sama

263. S2 - Ingin pulang

264. S2 - Keputusan

266. S2 - Ingin pergi

267. S2 - Pengkhianat

268. S2 - Pergi

269. S2 - Kepergian Zea

270. S2 - Cerita Adam

271. S2 - Meminta persetujuan

272. S2 - Rencana pernikahan Arslan

273. S2 - Tiga bersaudara

274. S2 - Arslan menuju halal

275. S2 - Pernikahan

276. S2 - Arslan dan Hira

277. S2 - Panggilan Zea

278. S2 - Adam dan Zea

279. S2 - Hadiah dari mertua

280. S2 - Oma Aida

281. S2 - Zea ingin tahu

282. S2 - Mengungkap kebenaran

283. S2 - Masalah di restoran

284. S2 - Keadaan Adam

245. S2 - Tidak apa-apa

286. S2 - Sengaja

287. S2 - Pelajaran

288. S2 - Menjenguk Adam

289. S2 - Isi hati Alin

290. S2 - Opa pingsan

291. S2 - Tidak melaksanakan

292. S2 - Hira dan Zea

293. S2 - Bertemu Imel

294. S2 - Pulang ke rumah

295. S2 - Menikah?

296. S2 - Wawancara keluarga

297. S2 - Berkunjung ke pondok

298. S2 - Bertemu Ustaz Ali

299. S2 - Akmal ingin bertemu

300. S2 - Bertemu Akmal

301. S2 - Tujuan si kembar

302. S2 - Alin kecelakaan

303. S2 - Cemburu pada Zea

304. S2 - Membangun bersama

305. S2 - Kak Hira

306. S2 - Ke rumah sakit

307. S2 - Baby Ica

308. S2 - Hira pulang

309. S2 - Hati dan perasaan

310. S2 - mengutarakan keinginan

311. S2 - Adam bisa berjalan

312. S2 - Restu yang terpaksa

313. S2 - Setuju

314. S2 - Dukungan keluarga

315. S2 - Ke rumah mertua

316. S2 - Mengulur waktu

317. S2 - Seperti pembantu

318. S2 - Dijelekkan

319. S2 - Aina juga pintar

320. S2 - Aina pingsan

321. S2 - Aina dirawat

322. S2 - Akan pulang

323. S2 - Mencari pekerjaan

324. S2 - Meminta maaf

325. S2 - Ingin menjemput

326. S2 - Positif

327. S2 - Pulang kampung

328. S2 - SELESAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang



Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis



Ditikung Adik Tiri

101. Luka lama

Download NovelToon, Baca Gratis di App

Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

NovelToon

NovelToon