6. Tinggal di mana?

"Zayna!" Teriakan dari seorang pria membuat si empunya nama membeku. Siapa lagi kalau bukan Rahmat.

"Lihat putri Anda, Pak Rahmat. Dia sungguh tidak tahu sopan santun. Berani sekali dia menyiram kami yang datang ingin memberi restu pada anak Anda yang lain," ucap wanita tadi saat Rahmat sudah dekat dengan mereka.

"Maafkan putri saya, Bu," ucap Rahmat. "Apa yang kamu lakukan? Minta maaf!" murka Rahmat pada Zayna.

"Tidak! Mereka lebih dulu menghinaku, Pa," bela Zayna.

"Menghina apa? Pasti kamu cuma mengada-ada. Kamu hanya ingin menghancurkan pesta Zanita. Kamu iri karena Zanita menikah dengan Fahri dan menggelar pesta semewah ini. Benar, kan?" teriak Savina.

"Benar, Bu Savina. Kami tadi hanya mengagumi pesta ini, tapi dia malah datang dan marah-marah pada kami," timbal ibu tadi.

Zayna menggelengkan kepalanya. Jelas-jelas wanita itu menghinanya, tetapi dengan teganya dia memutar balikkan fakta. Sekeras apa pun gadis itu menjelaskan, tidak akan ada yang percaya padanya, termasuk papanya sendiri.

"Zayna, sebaiknya kamu jaga sikap. Papa memintamu datang ke sini agar orang lain tidak berpikir jelek tentang Papa yang menelantarkan kamu, tapi sepertinya keputusan Papa salah," ucap Rahmat membuat hati Zayna semakin sakit.

Seburuk itukah dirinya di mata sang papa? Apa tidak ada sedikit pun rasa percaya pada putrinya ini? Gadis itu sudah menjelaskannya.

"Aku sudah bilang berkali-kali, Pa. Tidak usah memintanya datang. Kehadirannya hanya akan menjadi masalah. Di mana pun dia berada, pasti di situ akan terjadi bencana," ketus Savina.

"Ma, aku tidak seperti itu. Aku sama sekali tidak membuat masalah. Mereka yang lebih dulu menghinaku. Mere—"

"Zayna!" bentak Rahmad. "Sebaiknya kamu pulang sekarang juga!"

Hening ... tidak ada seorang pun yang berbicara. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Zayna, segera gadis itu menghapusnya. Dia tidak ingin terlihat lemah, apalagi di depan semua orang.

"Sejak awal aku tidak ingin datang ke sini, tapi Papa yang memaksa. Kalau aku datang hanya untuk diusir, seharusnya tidak usah menghubungiku dan memintaku untuk datang. Apalagi disaat semua keluarga memakai baju yang sama sedangkan aku tidak. Bukankah aku orang asing di dalam keluargaku sendiri?"

Zayna tertawa seolah yang dikatakan lucu, tetapi semua orang bisa melihat ada kesedihan yang teramat dalam yang gadis itu rasakan. Dia mengusap air matanya yang jatuh dan membenarkan penampilannya agar terlihat baik.

"Terima kasih atas undangannya. Saya mohon maaf karena datang sebagai tamu yang tidak diharapkan. Terima kasih minumannya, saya permisi." Zayna sedikit menundukkan kepalanya dan berlalu meninggalkan gedung itu.

Zayna mengendarai motornya dengan air mata yang tak hentinya mengalir. Gadis itu merutuki dirinya yang masih saja menangisi hal yang sudah menjadi makanannya sehari-hari. Akan tetapi, saat dipikirkan kembali, dia hanya manusia biasa yang memiliki kerapuhan di dalam dirinya.

Akhirnya, Zayna sampai di rumah. Gadis itu segera membersihkan diri di bawah guyuran air shower di kamar mandinya. Dia tidak tahu kapan ujian ini akan berakhir. Zayna juga ingin bahagia dan dicintai, tetapi setelah kegagalannya, apa masih ada pria yang mau dengannya? Apalagi dengan julukan yang selama ini dia terima sebagai gadis pembawa sial.

Sementara di gedung acara resepsi, Rahmat meminta maaf pada tamunya. Tadinya dia hanya tidak ingin orang-orang membicarakan keluarganya karena menganggap Zayna tidak menerima pernikahan ini. Itu juga atas desakan Savira agar anak tirinya hadir. Makanya pria itu meminta putrinya datang, meski sang istri tidak menyediakan seragam untuknya dengan alasan tidak cukup waktu bagi si penjahit.

"Anak seperti itu harus dididik dengan benar, Pak Rahmat. Jangan sampai mempermalukan keluarga seperti tadi," ucap ibu tadi dengan ketus.

"Iya, Bu. Mohon maafkan putri saya," sahut Rahmad dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Kedua wanita tadi segera pergi meninggalkan acara. Tidak mungkin mereka masih di sana dalam keadaan basah. Savina benar-benar marah pada anak tirinya itu karena sudah membuat keributan.

"Putrimu itu suka sekali cari masalah. Aku sudah sering mengatakan, jangan terlalu lemah padanya."

"Kamu jangan selalu menyalahkannya. Kamu sendiri, kan, yang meminta dia untuk datang!" geram Rahmat.

"Aku memintanya datang karena aku tidak mau orang-orang menggunjing kita karena pilih kasih terhadap anak," kilah wanita itu.

Savina memang sengaja meminta sang suami untuk meminta Zayna datang. Dia ingin menunjukkan pada putri tirinya itu, jika Fahri sudah sangat mencintai Zanita dengan memberikan pesta semewah ini. Namun, tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

Acara dilanjutkan kembali oleh seorang pembawa acara dan seorang penyanyi. Ada beberapa tamu juga yang menyumbang suara dengan bernyanyi, membuat suasana semakin meriah.

Hingga tidak terasa acara pun selesai. Semua orang memutuskan untuk menginap di hotel di dekat gedung itu. Sebelum istirahat, mereka makan malam bersama lebih dulu. Semua keluarga belum sempat menikmati makanan karena terlalu sibuk dengan tamu undangan.

"Kalian akan tinggal di mana setelah menikah? Sudah ada rencana, kah?" tanya Lusi.

"Sebelum menikah aku sudah janji akan tinggal di rumah orang tuaku jadi, aku harap Zanita tidak keberatan," jawab Fahri yang diangguki Lusi.

"Mohon maaf, Bu. Di keluarga saya ada tradisi, setiap pengantin baru harus tinggal di rumah saya sebagai orang tuanya, selama satu Minggu terlebih dahulu. Setelah itu terserah mereka mau tinggal di mana," sela Rahmat.

"Silakan saja kalau itu memang tradisi keluarga Anda. Saya juga bukan orang tua yang akan menghalangi ke mana pun anak pergi," sahut Lusi.

Zanita sebenarnya ingin protes pada sang suami. Dia tidak ingin tinggal di rumah orang tua Fahri. Wanita itu ingin punya rumah sendiri atau apartemen. Banyak dia mendengar dari teman-temannya yang sering ditindas oleh sang mertua. Maka dari itu lebih baik punya rumah sendiri.

Fahri orang kaya, Zanita yakin pria itu sangat mampu membeli rumah sendiri. Lebih baik nanti dia bicarakan saat berdua saja, wanita itu tidak ingin membuat citra buruk di depan mertuanya. Apalagi jika melihat Ma'ruf yang bersikap dingin pada Zanita.

Usai makan malam, semuanya kembali ke kamar yang sudah disiapkan sebelumnya. Pasangan pengantin itu memasuki sebuah ruangan yang sudah dihias dengan taburan kelopak bunga mawar merah. Ada juga beberapa lilin aromatherapy membuat suasana menjadi romantis.

Zanita sangat senang melihatnya. Segera wanita itu menghadap sang suami dan mengalungkan tangannya di leher pria itu. Fahri yang sangat mengerti kode yang diberikan sang istri pun, segera memulai aksinya. Wanita itu menikmati apa yang dilakukan suaminya, hingga tanpa sadar mengeluarkan desah*nnya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Jihan Putri

Jihan Putri

hadeuh rahamat goblok bgt itu anak lu sendiri kenapa pili kasih sih

2023-12-25

0

Dah Minar

Dah Minar

Aku yg dongkol baca perempuan yang lemah gitu udah tau sifat orang tua kayak gitu kenapa gak di tinggal kan aja bukan berarti kita durhaka sama orang tua biar kan saja bapak mu menyesal setelah kamu pergi dari rumah

2023-12-18

0

Syifa

Syifa

si zayna terlalu lemah penurut ,menyebal kn

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Merasakan sesuatu
2 2. Pengantin pengganti
3 3. Dikurung
4 4. Kamu istrinya
5 5. Pesta Resepsi
6 6. Tinggal di mana?
7 7. Mencarikan calon suami
8 8. Ada tamu
9 9. Terimalah perjodohan itu
10 10. Lamaran.
11 11. Belum merestui
12 12. Tunggu aku
13 13. Persiapan pernikahan
14 14. Menuju halal
15 15. Sah
16 16. Suami Zayna
17 17. Jangan khianati aku
18 18. Pulang bersama
19 19. Zanita pindah
20 20. Telepon dari Mama
21 21. Belajar jadi Nyonya
22 22. Ingin pindah
23 23. Rumah kontrakan
24 24. Malu
25 25. Pergi jalan-jalan
26 26. Kebersamaan
27 27. Masalah di kantor
28 28. Kepergian Ayman
29 29. Ragu
30 30. Keluarga Ayman
31 31. Dua kali tersakiti
32 32. Mengatakan semuanya
33 33. Ingin ke rumah mertua
34 34. Makan siang di rumah papa
35 35. Siapa yang datang?
36 36. Tidak suka dibohongi
37 37. Memasak untuk keluarga
38 38. Sarapan
39 39. Belanja
40 40. Belajar make up
41 41. Air terjun
42 42. Tekanan
43 43. Senangnya liburan
44 44. Kedatangan Wina
45 45. Sifat lain Mama Aisyah
46 46. Air mata bahagia
47 47. Kembali kerja
48 48. Lusi kesal
49 49. Arisan
50 50. Jalan bersama mertua
51 51. Kepercayaan
52 52. Ke rumah Papa Rahmat
53 53. Berkata jujur
54 54. Masa lalu
55 55. Di rumah papa
56 56. Zanita ke kantor Ayman
57 57. Kecelakaan
58 58. Dia papamu
59 59. Tidur di rumah sakit
60 60. Masih di rumah sakit
61 61. Zanita pelakunya
62 62. Mengunjungi Zanita
63 63. Kedatangan besan
64 64. Fahri berkunjung
65 65. Minta maaflah
66 66. Membuka rahasia
67 67. Membuat malu keluarga
68 68. Meminta pertanggungjawaban
69 69. Rencana
70 70. Meninggal
71 71. Merasa tidak adil
72 72. Luka di hati
73 73. Luka masa lalu dan kini
74 74. Berikan dia waktu
75 75. Omelan dan rasa sayang
76 76. Album foto
77 77. Pergi bersama
78 78. Siapa Ayahku?
79 79. Kedatangan orangtua
80 80. Memaafkan
81 81. Ingin hamil
82 82. Belanja
83 83. Marah
84 84. Pergi ke klinik
85 85. Ingin memberi kejutan
86 86. Ke kantor suami
87 87. Hadiah terindah
88 88. Kecelakaan
89 89. Poligami
90 90. Alasan Indri
91 91. Penjelasan
92 92. Tamu Mama
93 93. Dijodohkan?
94 94. Hanif dan Kinan
95 95. Kebersamaan
96 96. Kondisi Wina
97 97. Terlihat berbeda
98 98. Bekal
99 99. Malu
100 100. Ajakan makan malam
101 101. Luka lama
102 102. Periksa baby
103 103. Foto
104 104. Dia tunangan saya
105 105. Tidak terpengaruh
106 106. Ingin bertunangan
107 107. Bimbang
108 108. Menerima
109 109. Kamu yakin?
110 110. Pergi bersama
111 111. Pembelaan
112 112. Cincinnya mana?
113 113. Pendapat
114 114. Pengganggu
115 115. Rencana pertunangan
116 116. Pandangan aneh
117 117. Ingin menjelekkannya
118 118. Di butik
119 119. Tamu yang angkuh
120 120. Siapa yang hamil?
121 121. Tadi ada tamu
122 122. Menjelaskan
123 123. Pertunangan
124 124. Mulai belajar
125 125. Aku masih mencintaimu
126 126. Pergi berdua
127 127. Menunggu
128 128. Tunangannya
129 129. Klien wanita
130 130. Ajakan menikah
131 131. Rencana pernikahan
132 132. Doa orangtua
133 133. Rencana kejutan
134 134. Kejutan ultah
135 135. Bersyukur
136 136. Villa keluarga
137 137. Gara-gara rambutan
138 138. Ke rumah calon mertua
139 139. Berkeliling
140 140. Seseorang yang berarti
141 141. Mengunjungi mantan
142 142. Pengganggu
143 143. Makan malam bersama
144 144. Kejutan dari orangtua
145 145. Hancurnya Nayla
146 146. Tentang Nayla
147 147. Makan bersama Papa
148 148. Menghubungi Zanita
149 149. Janji bertemu Nayla
150 150. Menuju hari H
151 151. Setelah Sah
152 152. Resepsi
153 153. Usai resepsi
154 154. Panggilan 'Sayang'
155 155. Sebelum pergi
156 156. Wina datang lagi
157 157. Acara tujuh bulanan
158 158. Pembuat masalah
159 159. Tidak bisa masak
160 160. Mengantar istri
161 161. Terasa sakit
162 162. Apa akan terulang?
163 163. Selamat
164 164. Laki-laki
165 165. Membeli hadiah
166 166. Menjenguk Baby Ars
167 167. Zayna pulang
168 168. Masakan pertama
169 169. Terlambat
170 170. Diusir
171 171. Dosen baru
172 172. Ingin menjenguk baby
173 173. Bisik-bisik
174 174. Tidak nyaman
175 175. Pergi ke pesta
176 176. Makan malam romantis
177 177. Rencana Aqiqah
178 178. Kelas pagi
179 179. Acara Aqiqah
180 180. Meminta maaf
181 181. Saling sindir
182 182. Menabrak
183 183. Amnesia
184 184. Mulai mencaari
185 185. Bertiga
186 186. Pulang ke rumah
187 187. Baby Ars demam
188 188. Demam
189 189. kejujuran
190 190. Akan diusahakan
191 191. Berkenalan dengan keluarga Kinan
192 192. Di rumah orangtua
193 193. Bertemu Niko lagi
194 194. Sudah mengetahui keluarganya
195 195. Rencana untuk Adam
196 196. Terjadi sesuatu
197 197. Kinan di rumah sakit
198 198. Akan jadi nenek
199 199. Berterima kasih
200 200. Masih khawatir
201 201. Ayman tidak tahu
202 202. Panggilan baru
203 203. Menceritakan semua
204 204. Masih di rumah sakit
205 205. Keinginan yang tidak mungkin
206 206. Kabar mengenai Kinan
207 207. Ingin menjenguk Kinan
208 208. Menjenguk Kinan
209 209. Melihat kejadian sebenarnya
210 210. Pulang ke rumah
211 211. Pindah kamar
212 212. Mencari penolong
213 213. Ucapan terima kasih
214 214. Pembicaraan dua pria
215 215. Istirahat total
216 216. Acara untuk Baby Ars
217 217. Rindu pada cucu
218 218. Keberadaan Adam
219 219. Menjaga Mama
220 220. Bersama menantu
221 221. Kalau hamil bagaimana?
222 222. Hamil kedua
223 223. Perawat
224 224. Tidak bisa mengaji
225 225. Pemeriksaan Zayna
226 226. Datang ke sekolah baru
227 227. Daftar sekolah
228 228. Membeli perlengkapan
229 229. Menunggu
230 230. Zea
231 231. Keharuan
232 232. Saya Nyonya di rumah ini
233 233. Minta maaf
234 234. Melihat Dede Zea
235 235. Pulang
236 236. Permintaan bantuan
237 237. Ingin yang terbaik
238 238. Dua anak perempuan
239 239. Kebahagiaan keluarga
240 240. S2 - Lebih menyayangi Mama
241 241. S2 - Si kembar Ay
242 242. Ingin bertemu mereka
243 243. S2 - Yakin pada perasaan
244 244. S2 - Hadiah dari Tante
245 245. S2 - Datang ke rumah lama
246 246. S2 - Mengambil alih
247 247. S2 - Menemui sang kekasih
248 248. Pergi bersama kekasih
249 249. S2 - Izin menikah
250 250. S2 - Ingin berkata sesuatu
251 251. S2 - Gadis yang bersama Arslan
252 252. S2 - Ingin berbicara
253 253. S2 - Bukan kekasihku
254 254. S2 - Datang membawa sang kekasih
255 255. S2 - Mencuri
256 256. S2 - Papa Hanif tahu
257 257. S2 - Hukuman
258 258. S2 - Perjodohan
259 259. S2 - Hanya milikku
260 260. S2 - Bersaudara, tapi tak sedarah
261 261. S2 - Berpura-pura
262 262. S2 - Cinta yang sama
263 263. S2 - Ingin pulang
264 264. S2 - Keputusan
265 265. S2 - Luka
266 266. S2 - Ingin pergi
267 267. S2 - Pengkhianat
268 268. S2 - Pergi
269 269. S2 - Kepergian Zea
270 270. S2 - Cerita Adam
271 271. S2 - Meminta persetujuan
272 272. S2 - Rencana pernikahan Arslan
273 273. S2 - Tiga bersaudara
274 274. S2 - Arslan menuju halal
275 275. S2 - Pernikahan
276 276. S2 - Arslan dan Hira
277 277. S2 - Panggilan Zea
278 278. S2 - Adam dan Zea
279 279. S2 - Hadiah dari mertua
280 280. S2 - Oma Aida
281 281. S2 - Zea ingin tahu
282 282. S2 - Mengungkap kebenaran
283 283. S2 - Masalah di restoran
284 284. S2 - Keadaan Adam
285 245. S2 - Tidak apa-apa
286 286. S2 - Sengaja
287 287. S2 - Pelajaran
288 288. S2 - Menjenguk Adam
289 289. S2 - Isi hati Alin
290 290. S2 - Opa pingsan
291 291. S2 - Tidak melaksanakan
292 292. S2 - Hira dan Zea
293 293. S2 - Bertemu Imel
294 294. S2 - Pulang ke rumah
295 295. S2 - Menikah?
296 296. S2 - Wawancara keluarga
297 297. S2 - Berkunjung ke pondok
298 298. S2 - Bertemu Ustaz Ali
299 299. S2 - Akmal ingin bertemu
300 300. S2 - Bertemu Akmal
301 301. S2 - Tujuan si kembar
302 302. S2 - Alin kecelakaan
303 303. S2 - Cemburu pada Zea
304 304. S2 - Membangun bersama
305 305. S2 - Kak Hira
306 306. S2 - Ke rumah sakit
307 307. S2 - Baby Ica
308 308. S2 - Hira pulang
309 309. S2 - Hati dan perasaan
310 310. S2 - mengutarakan keinginan
311 311. S2 - Adam bisa berjalan
312 312. S2 - Restu yang terpaksa
313 313. S2 - Setuju
314 314. S2 - Dukungan keluarga
315 315. S2 - Ke rumah mertua
316 316. S2 - Mengulur waktu
317 317. S2 - Seperti pembantu
318 318. S2 - Dijelekkan
319 319. S2 - Aina juga pintar
320 320. S2 - Aina pingsan
321 321. S2 - Aina dirawat
322 322. S2 - Akan pulang
323 323. S2 - Mencari pekerjaan
324 324. S2 - Meminta maaf
325 325. S2 - Ingin menjemput
326 326. S2 - Positif
327 327. S2 - Pulang kampung
328 328. S2 - SELESAI
Episodes

Updated 328 Episodes

1
1. Merasakan sesuatu
2
2. Pengantin pengganti
3
3. Dikurung
4
4. Kamu istrinya
5
5. Pesta Resepsi
6
6. Tinggal di mana?
7
7. Mencarikan calon suami
8
8. Ada tamu
9
9. Terimalah perjodohan itu
10
10. Lamaran.
11
11. Belum merestui
12
12. Tunggu aku
13
13. Persiapan pernikahan
14
14. Menuju halal
15
15. Sah
16
16. Suami Zayna
17
17. Jangan khianati aku
18
18. Pulang bersama
19
19. Zanita pindah
20
20. Telepon dari Mama
21
21. Belajar jadi Nyonya
22
22. Ingin pindah
23
23. Rumah kontrakan
24
24. Malu
25
25. Pergi jalan-jalan
26
26. Kebersamaan
27
27. Masalah di kantor
28
28. Kepergian Ayman
29
29. Ragu
30
30. Keluarga Ayman
31
31. Dua kali tersakiti
32
32. Mengatakan semuanya
33
33. Ingin ke rumah mertua
34
34. Makan siang di rumah papa
35
35. Siapa yang datang?
36
36. Tidak suka dibohongi
37
37. Memasak untuk keluarga
38
38. Sarapan
39
39. Belanja
40
40. Belajar make up
41
41. Air terjun
42
42. Tekanan
43
43. Senangnya liburan
44
44. Kedatangan Wina
45
45. Sifat lain Mama Aisyah
46
46. Air mata bahagia
47
47. Kembali kerja
48
48. Lusi kesal
49
49. Arisan
50
50. Jalan bersama mertua
51
51. Kepercayaan
52
52. Ke rumah Papa Rahmat
53
53. Berkata jujur
54
54. Masa lalu
55
55. Di rumah papa
56
56. Zanita ke kantor Ayman
57
57. Kecelakaan
58
58. Dia papamu
59
59. Tidur di rumah sakit
60
60. Masih di rumah sakit
61
61. Zanita pelakunya
62
62. Mengunjungi Zanita
63
63. Kedatangan besan
64
64. Fahri berkunjung
65
65. Minta maaflah
66
66. Membuka rahasia
67
67. Membuat malu keluarga
68
68. Meminta pertanggungjawaban
69
69. Rencana
70
70. Meninggal
71
71. Merasa tidak adil
72
72. Luka di hati
73
73. Luka masa lalu dan kini
74
74. Berikan dia waktu
75
75. Omelan dan rasa sayang
76
76. Album foto
77
77. Pergi bersama
78
78. Siapa Ayahku?
79
79. Kedatangan orangtua
80
80. Memaafkan
81
81. Ingin hamil
82
82. Belanja
83
83. Marah
84
84. Pergi ke klinik
85
85. Ingin memberi kejutan
86
86. Ke kantor suami
87
87. Hadiah terindah
88
88. Kecelakaan
89
89. Poligami
90
90. Alasan Indri
91
91. Penjelasan
92
92. Tamu Mama
93
93. Dijodohkan?
94
94. Hanif dan Kinan
95
95. Kebersamaan
96
96. Kondisi Wina
97
97. Terlihat berbeda
98
98. Bekal
99
99. Malu
100
100. Ajakan makan malam
101
101. Luka lama
102
102. Periksa baby
103
103. Foto
104
104. Dia tunangan saya
105
105. Tidak terpengaruh
106
106. Ingin bertunangan
107
107. Bimbang
108
108. Menerima
109
109. Kamu yakin?
110
110. Pergi bersama
111
111. Pembelaan
112
112. Cincinnya mana?
113
113. Pendapat
114
114. Pengganggu
115
115. Rencana pertunangan
116
116. Pandangan aneh
117
117. Ingin menjelekkannya
118
118. Di butik
119
119. Tamu yang angkuh
120
120. Siapa yang hamil?
121
121. Tadi ada tamu
122
122. Menjelaskan
123
123. Pertunangan
124
124. Mulai belajar
125
125. Aku masih mencintaimu
126
126. Pergi berdua
127
127. Menunggu
128
128. Tunangannya
129
129. Klien wanita
130
130. Ajakan menikah
131
131. Rencana pernikahan
132
132. Doa orangtua
133
133. Rencana kejutan
134
134. Kejutan ultah
135
135. Bersyukur
136
136. Villa keluarga
137
137. Gara-gara rambutan
138
138. Ke rumah calon mertua
139
139. Berkeliling
140
140. Seseorang yang berarti
141
141. Mengunjungi mantan
142
142. Pengganggu
143
143. Makan malam bersama
144
144. Kejutan dari orangtua
145
145. Hancurnya Nayla
146
146. Tentang Nayla
147
147. Makan bersama Papa
148
148. Menghubungi Zanita
149
149. Janji bertemu Nayla
150
150. Menuju hari H
151
151. Setelah Sah
152
152. Resepsi
153
153. Usai resepsi
154
154. Panggilan 'Sayang'
155
155. Sebelum pergi
156
156. Wina datang lagi
157
157. Acara tujuh bulanan
158
158. Pembuat masalah
159
159. Tidak bisa masak
160
160. Mengantar istri
161
161. Terasa sakit
162
162. Apa akan terulang?
163
163. Selamat
164
164. Laki-laki
165
165. Membeli hadiah
166
166. Menjenguk Baby Ars
167
167. Zayna pulang
168
168. Masakan pertama
169
169. Terlambat
170
170. Diusir
171
171. Dosen baru
172
172. Ingin menjenguk baby
173
173. Bisik-bisik
174
174. Tidak nyaman
175
175. Pergi ke pesta
176
176. Makan malam romantis
177
177. Rencana Aqiqah
178
178. Kelas pagi
179
179. Acara Aqiqah
180
180. Meminta maaf
181
181. Saling sindir
182
182. Menabrak
183
183. Amnesia
184
184. Mulai mencaari
185
185. Bertiga
186
186. Pulang ke rumah
187
187. Baby Ars demam
188
188. Demam
189
189. kejujuran
190
190. Akan diusahakan
191
191. Berkenalan dengan keluarga Kinan
192
192. Di rumah orangtua
193
193. Bertemu Niko lagi
194
194. Sudah mengetahui keluarganya
195
195. Rencana untuk Adam
196
196. Terjadi sesuatu
197
197. Kinan di rumah sakit
198
198. Akan jadi nenek
199
199. Berterima kasih
200
200. Masih khawatir
201
201. Ayman tidak tahu
202
202. Panggilan baru
203
203. Menceritakan semua
204
204. Masih di rumah sakit
205
205. Keinginan yang tidak mungkin
206
206. Kabar mengenai Kinan
207
207. Ingin menjenguk Kinan
208
208. Menjenguk Kinan
209
209. Melihat kejadian sebenarnya
210
210. Pulang ke rumah
211
211. Pindah kamar
212
212. Mencari penolong
213
213. Ucapan terima kasih
214
214. Pembicaraan dua pria
215
215. Istirahat total
216
216. Acara untuk Baby Ars
217
217. Rindu pada cucu
218
218. Keberadaan Adam
219
219. Menjaga Mama
220
220. Bersama menantu
221
221. Kalau hamil bagaimana?
222
222. Hamil kedua
223
223. Perawat
224
224. Tidak bisa mengaji
225
225. Pemeriksaan Zayna
226
226. Datang ke sekolah baru
227
227. Daftar sekolah
228
228. Membeli perlengkapan
229
229. Menunggu
230
230. Zea
231
231. Keharuan
232
232. Saya Nyonya di rumah ini
233
233. Minta maaf
234
234. Melihat Dede Zea
235
235. Pulang
236
236. Permintaan bantuan
237
237. Ingin yang terbaik
238
238. Dua anak perempuan
239
239. Kebahagiaan keluarga
240
240. S2 - Lebih menyayangi Mama
241
241. S2 - Si kembar Ay
242
242. Ingin bertemu mereka
243
243. S2 - Yakin pada perasaan
244
244. S2 - Hadiah dari Tante
245
245. S2 - Datang ke rumah lama
246
246. S2 - Mengambil alih
247
247. S2 - Menemui sang kekasih
248
248. Pergi bersama kekasih
249
249. S2 - Izin menikah
250
250. S2 - Ingin berkata sesuatu
251
251. S2 - Gadis yang bersama Arslan
252
252. S2 - Ingin berbicara
253
253. S2 - Bukan kekasihku
254
254. S2 - Datang membawa sang kekasih
255
255. S2 - Mencuri
256
256. S2 - Papa Hanif tahu
257
257. S2 - Hukuman
258
258. S2 - Perjodohan
259
259. S2 - Hanya milikku
260
260. S2 - Bersaudara, tapi tak sedarah
261
261. S2 - Berpura-pura
262
262. S2 - Cinta yang sama
263
263. S2 - Ingin pulang
264
264. S2 - Keputusan
265
265. S2 - Luka
266
266. S2 - Ingin pergi
267
267. S2 - Pengkhianat
268
268. S2 - Pergi
269
269. S2 - Kepergian Zea
270
270. S2 - Cerita Adam
271
271. S2 - Meminta persetujuan
272
272. S2 - Rencana pernikahan Arslan
273
273. S2 - Tiga bersaudara
274
274. S2 - Arslan menuju halal
275
275. S2 - Pernikahan
276
276. S2 - Arslan dan Hira
277
277. S2 - Panggilan Zea
278
278. S2 - Adam dan Zea
279
279. S2 - Hadiah dari mertua
280
280. S2 - Oma Aida
281
281. S2 - Zea ingin tahu
282
282. S2 - Mengungkap kebenaran
283
283. S2 - Masalah di restoran
284
284. S2 - Keadaan Adam
285
245. S2 - Tidak apa-apa
286
286. S2 - Sengaja
287
287. S2 - Pelajaran
288
288. S2 - Menjenguk Adam
289
289. S2 - Isi hati Alin
290
290. S2 - Opa pingsan
291
291. S2 - Tidak melaksanakan
292
292. S2 - Hira dan Zea
293
293. S2 - Bertemu Imel
294
294. S2 - Pulang ke rumah
295
295. S2 - Menikah?
296
296. S2 - Wawancara keluarga
297
297. S2 - Berkunjung ke pondok
298
298. S2 - Bertemu Ustaz Ali
299
299. S2 - Akmal ingin bertemu
300
300. S2 - Bertemu Akmal
301
301. S2 - Tujuan si kembar
302
302. S2 - Alin kecelakaan
303
303. S2 - Cemburu pada Zea
304
304. S2 - Membangun bersama
305
305. S2 - Kak Hira
306
306. S2 - Ke rumah sakit
307
307. S2 - Baby Ica
308
308. S2 - Hira pulang
309
309. S2 - Hati dan perasaan
310
310. S2 - mengutarakan keinginan
311
311. S2 - Adam bisa berjalan
312
312. S2 - Restu yang terpaksa
313
313. S2 - Setuju
314
314. S2 - Dukungan keluarga
315
315. S2 - Ke rumah mertua
316
316. S2 - Mengulur waktu
317
317. S2 - Seperti pembantu
318
318. S2 - Dijelekkan
319
319. S2 - Aina juga pintar
320
320. S2 - Aina pingsan
321
321. S2 - Aina dirawat
322
322. S2 - Akan pulang
323
323. S2 - Mencari pekerjaan
324
324. S2 - Meminta maaf
325
325. S2 - Ingin menjemput
326
326. S2 - Positif
327
327. S2 - Pulang kampung
328
328. S2 - SELESAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!