Epson 12

Keesokan harinya Alex terbangun dari tidurnya tangan Alex terasa pegal seperti tertimpa beban, dengan terpaksa Alex pun membuka matanya dan menatap kesamping lelaki itu terkejut saat dirinya berada dalam pelukan Ellen.

Alex berusaha mengingat apa yang sudah terjadi semalam ia merutuki dirinya sendiri, untung saja Alex tidak lepas kendali saat Ellen melepaskan pak*ian nya satu persatu dan hanya memakai dal*man nya saja lalu duduk di atas tub*h Alex.

"Alex bo*oh bagaimana mungkin semua ini terjadi, apa yang akan dilakukan oleh istri dan anak-anak kamu jika mengetahuinya." Batin Alex.

Dengan hati-hati Alex memindahkan kepala Ellen dan bangun dari posisi tidur nya ia harus pulang sekarang, dalam perjalanan Alex mulai tidak konsentrasi pikirannya terbayang-bayang kejadian semalam saat bersama dengan Ellen.

G*la aku pasti sudah g*la bagaimana jika Meira (istri Alex) tahu." Lirih nya, Alex menjambak rambutnya frustasi.

"Tapi Ellen benar-benar ahli dalam hal itu, arrgghh." Geram nya, supir yang mengemudikan mobil Alex hanya bisa diam tanpa protes apapun terhadap bos nya.

Alex pun sampai di rumah nya namun ia tak melihat keberadaan sang istri,Alex berjalan menaiki anak tangga dan membuka pintu kamar melihat istrinya sedang berdiri menatap luar jendela kamar, dengan wajah tersenyum Alex memeluk Meira yang tak lain adalah istrinya dari belakang.

"Ahh, honey aku merindukan kamu." Ucap Alex tepat di telinga Meira.

"Benarkah?" Tanya Meira.

"Tentu saja sayang kamu segalanya untukku." Ucap Alex.

"Kalau benar begitu jelaskan siapa wanita yang semalam tidur dengan kamu?" Ucap Meira, membuat Alex tercengang mendengar perkataan istrinya.

Meira Gustove yang tak lain istri sah dari seorang Alex Gustove itu adalah seorang wanita yang to the point dan tidak suka bertele-tele, seperti saat ini ia mendapatkan laporan jika suaminya tidur dengan seorang wanita tadi malam. Dari pada menghabiskan tenaga untuk sesuatu yang masih bisa ia tangani Meira lebih memilih untuk bertanya langsung kepada suaminya.

"Wanita?" Ucap Alex pura-pura bodoh.

"Jawab aku dengan jujur Alex aku tidak suka cara kamu yang berpura-pura bodoh seperti itu." Ucap Meira.

"Honey itu bukan siapa-siapa di hanya model yang memiliki kontrak kerja dengan perusahaan kita." Ucap Alex.

"Apakah harus sampai tidur bersama?" Ucap Meira.

"Itu terjadi karena tidak sengaja honey, tadinya kami hanya meminum kopi bersama saja." Ucap Alex.

"Alex aku memang tidak suka keributan kau tahu aku lebih suka bertindak, aku bisa membuat wanita itu kehilangan pekerjaan nya sekarang juga. Tapi apakah kamu berpikir bagaimana jika wanita yang tidur dengan kamu semalam itu sudah memiliki suami dan anak?" Ucap Meira.

"Sayang tidak dia belum menikah." Ucap Alex, Meira tersenyum sinis kepada suaminya.

"Jadi karena itu kau mau menidurinya?" Ucap Meira.

"Meira come on aku tidak menidurinya, aku masih memiliki batas Meira, aku juga memikirkan anak-anak kita." Ucap Alex.

"Untuk apa?" Ucap Meira.

"Apa maksudnya untuk apa?" Ucap Alex.

"Ya untuk apa kamu memikirkan mereka." Ucap Meira.

"Tentu saja karena mereka anak-anakku." Balas Alex.

"Alex aku sudah sering mengingatkan ini kepada kamu, tapi sepertinya aku harus melakukannya sekali lagi. Kedua anak kita itu perempuan kau thu cinta pertama anak perempuan adalah daddy nya. Dan bayangkan jika mereka tahu apa yang sudah dilakukan oleh daddy nya, apakah selain menjadi cinta pertama kamu juga ingin menjadi patah hati terbesar untuk kedua putrimu?" Ucap Meira, Alex terdiam mendengar perkataan Meira. Melihat suaminya terdiam Meira pun memutuskan untuk pergi dari hadapan suaminya.