Epson 9

Sepulang dari kantor Darren langsung memasuki kamar nya tanpa menyapa orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga, mama Darren sampai bingung ada apa sebenarnya dengan Darren dan kenapa putranya itu terlihat seperti sedang memendam sesuatu.

Tak lama dari itu Darren keluar dengan membawa koper nya, hal itu tentu saja membuat mama terkejut akan pergi kemana putranya. Mama langsung bangun dari duduk nya dan menghampiri Darren lebih tepatnya menghadang langkah Darren.

"Tunggu, kamu kenapa bawa koper seperti ini mau kemana?" Tanya mama.

"Ma aku harus pergi karena ada urusan penting." Jawab nya.

"Urusan apa kenapa mendadak seperti ini?" Ucap mama.

"Ma pokoknya aku harus pergi sekarang." Ucap Darren.

"Kamu pergi karena Ellena Darren." Ucap mama, tatapan mama mulai berubah.

"Ma aku gak bisa jelasin sekarang pokonya aku harus pergi." Ucap Darren, lelaki itupun pergi dari hadapan mama nya.

"Mau sampai kapan kamu mengharapkan wanita yang tidak menghargai kamu Darren." Lirih mama.

Di tempat lain terlihat Ellena yang sedang berbincang dengan Alex, Ellena terlihat tersenyum bahagia begitupun dengan Alex yang terlihat mulai nyaman dengan kedekatan nya bersama Ellen.

"Jadi bagaimana apakah kita masih bisa dekat meskipun nanti sudah kembali ke jakarta?" Ucap Alex.

"Tentu saja bisa pak." Jawab Ellen.

"Panggil saya Alex saja jangan pak." Ucap Alex, Ellen terlihat tersenyum senang.

"Apakah tidak apa-apa?" Tanya nya.

"Tentu saja tidak lagian saya yang memintanya." Ucap Alex.

"Baiklah kalau begitu Alex" Ucap Ellen.

"Emmm, saya rasa pembicaraan kita sudah cukup karena saya ada urusan jadi harus pergi sebentar." Ucap Alex.

"Baiklah kalau begitu saya juga sudah harus kembali." Ucap Ellen.

"Apakah perlu saya antar?" Tanya Alex.

"Tidak perlu Alex saya bisa kembali bersama dengan Lolly." Ucap Ellen.

"Baik beristirahat lah kalau begitu kamu pasti lelah." Ucap Alex.

"Balas Ellen mengangguk." Setelah menjawab itu Alex pun pergi dari hadapan Ellen.

Sambil berjalan Alex menerima telepon dari seseorang yang entahlah itu siapa, namun sepertinya orang itu cukup penting bagi Alex.

*Panggilan Telepon*

Alex: Ya honey ada apa hmmm?

???: Apa yang sedang kamu lakukan kenapa sepertinya sangat sibuk sekali.

Alex: Ck, maaf aku membuat kamu menunggu sayang tapi aku benar-benar sibuk berada disini.

???: Sayang aku juga merindukan kamu, jangan bilang kalau kamu lupa jika memiliki istri di rumah.

Alex: Haha, mana mungkin aku lupa, kamu adalah satu-satunya wanita yang berhasil memberikan seorang princess dalam kehidupanku.

???: Dua honey jangan lupakan meisya.

Alex: Haha, kamu ini benar-benar menyayangi meisya ternyata.

???: Ngaco, dia juga putri kita jika kau lupa.

Alex: Baiklah sayang, kamu adalah satu-satunya wanita yang berhasil memberikan dua princess cantik dalam hidupku.

???: Aaaa, sosweet. Tapi segera lah kembali aku benar-benar merindukan kamu.

Alex: Secepatnya aku akan kembali untuk kamu.

Setelah berbincang dengan wanitanya Alex pun memutuskan panggilan telepon nya, dan di tempat lain terlihat Lolly yang berlari menemui Ellen.

"Ellen gawat." Ujar nya.

"Kamu kenapa Lolly, kenapa kamu berlari seperti itu.? Ucap Ellen.

"Darren Ellen, Darren." Ucap Lolly.

"Darren, ada apa dengan Darren? Lolly jangan menakut-nakuti aku." Ucap Ellen ikut panik.

"Darren tadi dia menghubungi aku jika saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju kesini." Ucap Lolly.

"What? Kamu jangan becanda Lolly." Ucap Ellen.

"Ellen sumpah aku sedang tidak bercanda." Ucap Lolly.

"Ashhh, si*l bagaimana jika Alex melihat Darren." Ucap Ellen.

" Bukan itu yang aku khawatirkan Ellen." Ucap Lolly.

"Lalu apa yang kamu khawatirkan? Tanya Ellen.

"Bagaimana jika Darren yang melihat Alex." Ucap Lolly, Ellen pun terdiam mendengar perkataan Lolly. Jujur saja ini adalah situasi yang menyulitkan bagi Ellen.