Malam hari Darren pulang ke rumah nya terlihat kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga, Darren melewati kedua orang tuanya tanpa bicara.
"Hey lihatlah siapa itu." Ucap Sang mama, suara mama nya membuat Darren terpaksa harus menghentikan langkahnya.
"Tidak tahu itu bukan putraku." Ceplos papa Darren.
"Yaya mama tidak mengenaliku dan aku bukanlah putramu pa kalian puas." Ucap Darren, mama dan papa mengulum bibir nya menahan tawa.
"CK, ayolah sayang kamu ini kenapa terlalu serius sekali hmmm." Ucap mama.
"Cih." Decak Darren.
"Lihatlah putramu yang lapuk ini ma selalu saja berdecak jika kita menggoda nya." Ucap papa Darren.
"Berhenti mengataiku lapuk." Ucap Darren.
"Tapi kenyataannya kau memang lapuk, jika tidak kau pasti sudah menikah Darren." Ucap papa.
"Pa kenapa menikah menjadi tolak ukur seorang lelaki lapuk atau tidak." Protes Darren, kini Darren tengah duduk di hadapan mama dan papa nya.
"Darren usia kamu sudah tak muda lagi kenapa masih harus menunggu Ellen siap, jika dia benar-benar mencintai kamu dia tidak akan menolak jika kamu mengajaknya menikah." Ucap mama.
"Ma Ellen wanita sibuk dia harus mengatur dan mempertimbangkan semuanya, tidak bisa main menikah begitu saja." Ucap Darren.
"Terus saja kamu bela wanita itu Darren, tunggu saja dia sampai kau tua." Ucap papa Darren.
"Ada apa dengan papa kenapa papa berbicara seperti itu?" Ucap Darren.
"Karena apa yang aku katakan itu benar, kamu laki-laki Darren apa lagi yang kamu tunggu?" Ucap papa, Darren diam sementara mama tersenyum manis kepada putranya.
"Apa yang dikatakan oleh papa kamu benar sayang apa lagi yang kalian tunggu, jika kamu benar-benar serius dengan Ellen maka bicarakan ini dengan nya. Kamu sudah memiliki semuanya Darren jangan takut kamu tidak bisa membahagiakan Ellen." Ucap mama, Darren menghela nafas panjang lalu menatap mama nya.
"Aku akan pikirkan lagi ma, kalau begitu aku istirahat dulu." Ucap Darren, lelaki itu bangun dan pergi ke kamar nya.
"Lihat dia benar-benar menyebalkan, dia juga selalu membela Ellen mau sampai kapan dia akan menunggu Ellen." Ucap papa.
"Pa sudah kita tidak bisa memaksa Darren, biarkan dia melakukan apa yang membuatnya nyaman." Ucap mama.
"Kamu selalu saja seperti itu, terlalu memanjakan nya." Ucap papa.
"Pa kenapa papa terlihat seperti tidak menyukai Ellen?" Ucap mama.
"Ma papa bukan tidak menyukai Ellen, papa hanya takut Darren akan kecewa jika terus menunggu Ellen yang tidak memberikan kepastian." Ucap papa.
"Mama paham pa tapi kita do'akan yang terbaik saja untuk putra kita." Ucap mama.
Sementara itu di dalam kamar nya Darren merebahkan tubuhnya di sofa dan menatap langit-langit kamar, ia memikirkan perkataan orang tuanya.
Darren berpikir apa yang dikatakan oleh mama dan papa itu benar, kenapa ia harus takut tidak bisa membahagiakan Ellen? Sementara sekarang saja Darren yang membiayai kehidupan Ellen.
Ellen yang berasal dari keluarga biasa saja begitu beruntung karena bisa bertemu dengan Darren, dan memikat hati lelaki itu hingga membuat kehidupan nya berubah menjadi mewah dan glamor akibat Darren yang memanjakan nya.
"Apakah Ellen mau menerimaku menjadi suaminya? Tapi kenapa aku takut jika Ellen akan berpikir jika pernikahan itu sebuah hutang budi atas apa yang sudah aku berikan kepadanya." Gumam Darren, ia benar-benar pusing dengan keadaan yang seperti ini.
"Arrrggghhh ini memusingkan sekali." Gumam nya, ia memilih bangun untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai membersihkan diri Darren kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, tidak ingin banyak berpikir yang macem-macem Darren pun memutuskan untuk pergi ke alam mimpi nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Eni Ernawati
jgn" si ellen nie cm nginver harta deren nie
2022-06-21
3
@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬
Ellen baik gak tuuh kira" ,,atau cuma Mao morotin doang🤔🤔
2022-06-17
4
hadiya nur Jannah
kalau udah sama" cocok kenapa gax nikah aja🤔🤔🤔
2022-06-07
3