Mohon dukungannya🙏🙏🙏
❤️Selamat membaca❤️
Setelah selesai makan Aluna melangkah kan kakinya menuju kamar miliknya.ucapan yang dibisikkan Alvin membuat Aluna selalu bertanya-tanya apa kah mereka akan melakukan malam pertama''?.
Meskipun Aluna masih kelas tiga SMA namun mengingat Aluna adalah seorang penulis novel jadi dirinya tau apa yang dilakukan pasangan suami istri saat malam pertama, itu semua karna dirinya selalu mencari semua tentang *** jadi tak hayal jika dirinya sangat mengerti apa itu malam pertama.namun jika membayangkan yang katanya malam pertama itu sakit itu yang membuat Aluna bergidik sedari tadi.
Akan kah iya benar-benar akan melakukannya''? Ahh...kenapa hidupnya seperti yang ada dinovel-novel menikah paksa diumurnya yang masih mudah.
Tak ingin berpikir terlalu jauh akhirnya Aluna melangkah untuk masuk kedalam kamar tubuhnya sudah benar-benar lengket dia butuh mandi sekarang.
Biar lah hubungannya dengan Sang Kakak berjalan sesuai takdir yang digariskan Allah. karna iya yakin semua yang terjadi atas kehendak Allah akan baik pada waktunya. karna Aluna tidak tau lagi harus melakukan apa ''?.
Hidupnya yang sulit kini rasanya semakin terhimpit.
Malam pun menjelang sejak pertama masuk kekamar Aluna sama sekali tidak keluar lagi iya langsung melanjutkan menulis novel onlen.
''Tok..tok...tok''.
Terdengar pintu yang diketuk.
''Siapa''?.tanya Aluna sambil berdiri.
''Bibik Non''.
''Oh". ada apa Bik''?.Aluna langsung bertanya setelah pintu kamar itu terbuka.
''Makan malamnya sudah siap Non,oh iya Non bisa minta tolong panggilkan Den Alvin''?
''Iya Bibik duluan saja, nanti Aluna penggilkan''.sebenarnya Aluna sangat malas jika harus bertemu dengan Alvin,karna Alvin hidupnya menjadi semakin rumit.
Bahkan perkataan Alvin mampu membuat konsentrasinya menulis menjadi buyar.hinga Aluna tidak bisa berhalu ria untuk menulis novelnya padahal pembaca setianya sudah menunggu.
Dengan langkah berat Aluna menuju kamar Alvin yang berada tepat disebelahnya.
''Kak''.
''Tok..tok..tok''.
Tak ada jawaban.
''Krek''.
''Ngak dikunci''.gumam Aluna sambil membuka pintu kamar dan melangkah dengan pelan masuk kedalam kamar sang Kakak,alias suaminya itu.
''Lah"!!.. malah tidur''.Aluna menatap Alvin yang tertidur dengan bertelanjang dada dan celana bola saja .tubuhnya yang putih dan berotot kini terekpos nyata.
''Kak Alvin bagun ''.Aluna mencoba mengoyang-goyangkan tubuh Kakanya itu namun Alvin masih tertidur pulas.
''Kak bangun,makan malam dulu''.tetap tak bergeming membuat Aluna menjadi kesal sendiri.
"Ya sudah kalau Kakak ngak mau makan Aluna abisin sendiri aja".belum sempat Aluna menjauh tagannya sudah ditarik duluan.
"Bruk".
Karna Alvin langsung menarik tagan Aluna membuat wanita itu kehilagan keseimbagan sehinga remaja berjerawat itu jatuh tepat didada bidang Alvin.
"Deg".
Tatapan mereka terkunci,perlahan mata Alvin tertuju pada bibir merah alami Aluna.
Entah siapa yang memulai yang jelas bibir mereka kini sudah menyatu,saling ******* saling mnegecap dan saling menikmati.
"Tok...tok...tok".
"Tuan Alvin".
Penggilan yang berasal dari luar membuat ciuman keduanya terlepas.
"Mau kemana"?.tanya Alvin karna Aluna sudah berdiri dan akan membukakan pintu kamar dengan canggung dan wajah yang memerah karna malu.bisa-bisanya dirinya menikmati ciuman yang Alvin lakukan.
"Mau buka pintu".lirihnya masih tetap menunduk.
Membuat Alvin menarik sudut bibirnya membentuk senyuman
"Ck".kau ini"!!!.. apa kau mau bibik tau hubungan kita"!!..
"Oh iya aku lupa, trus gimana Dong Kak"?.tanya Aluna binggung entah bagai mana hidupnya setelah ini bisa-bisanya iya mau menikah dengan Kakaknya sendiri.tapi apalah daya seorang Aluna"!!..untuk melawan pun iya tak mampu.
"Biar Kakak yang keluar nanti kau menyusul".
Aluna hanya menaggapinya dengan angukan kepala.kemudian iya bersembunyi dibalik pintu kamar sang Kakak.
"Ada apa Bik"..tanya Alvin pura-pura tidak tau.
"Itu Den makan malamnya sudah siap".
"Oh iya saya turun sekarang".
"Ya sudah bibik permisi dulu".
"Eh mau kemana Bik"?.jelas Alvin panik. karna wanita paruh baya itu malah melangkah menuju kamar Aluna.
"Mau memanggil Non Aluna tuan".
"Biar saya saja bibik turun aja dulu".
"Ya sudah kalau begitu saya permisi".
"Hem".
Entah kenapa Bik Atun merasa sedikit lebih tenang melihat Alvin yang baik pada Aluna, gadis malang yang sama sekali tidak mendapatkan perlakuan baik selama ini oleh Mama angkatnya.
"Ayo keluar".pinta Alvin tetelah melihat Bik Atun sudah sampai kelantai bawah.
"Iya Kak".
Akhirnya kedua pegantin baru itu melangkah menuruni tangga, meskipun terkesan berjauhan dan masih belum ada cinta diantara mereka,tepatnya bukan belum ada cinta namun Alvin benar-benar belum menyadarinya.
Untuk Aluna jelas dirinya mulai nyaman dengan laki-laki itu.hanya nyaman belum ada cinta.
Makan malam yang hening hanya dentingan sendok yang terdengar.entah kenapa setelah mereka berciuman tadi dikamar membuat Aluna menjadi merasa malu dan canggung saat berdekatan dengan Alvin.
Sementara Alvin laki-laki itu hanya santai dan wajahnya tetap datar seperti tidak ada kejadian.
Bagi Alvin saat ini Aluna sama seperti gadis-gadis yang sering iya tiduri,hanya bedanya Aluna iya nikahi.ntah apa alasannya menikahi adik angkatnya itu"??.. yang jelas iya menyukai senyuman gadis kecil itu dan mengiginkan tubuh Aluna.
Selesai makan Aluna mengangkat semua piring kotor dan langsung mencucinya.sebenarnya Bik Atun sudah melarangnya namun Aluna tetap ingin melakukannya, lagi pula dirinya sudah terbiasa melakukan ini semua.
Sementara Alvin laki-laki itu sudah naik keatas duluan.
"Bibik istirahat aja Bik".
"Engak Non, bibik ngak enak. masak Non kerja Bibik enak-enak-an leyeh-leyeh".
"Ya udah terserah Bibik saja, tapi Bibik duduk aja disitu biar Luna yang kerjakan".
Akhirnya dengan terpaksa wanita paruh baya itu hanya menurut saja, karna jika iya memaksa maka tak akan selesai-selesai pekerjaannya, karna iya tau Aluna gadis yang sangat keras kepala.
"Sudah selesai ayo Bik istirahat".
"Iya Non".akhirnya mereka beristirahat ditempat mereka masing-masing.
Jika Aluna istirahat dikamar atas maka Bik Atun dan pelayan lainnya istirahat dirumah yang ada dibelakang rumah utama, khusus untuk para Art.
"Kak" kaget Aluna karna Alvin langsung menarik tagannya saat dirinya akan membuka pintu kamar.
"Luna mau dibawa kemana Kak"?.panik Aluna saat Alvin langsung menarik tagannya dan membawanya kedalam kamar miliknya, kemudian mengunci pintu kamar dengan gerakan cepat.
Membuat wanita itu semakin takut dan gugup.
"Kakak kenapa membawaku kesini"?.
"Kenapa kau masih bertanya bukan kah Kakak ini suamimu sekarang"?Alvin berbicara sambil menggangkat dagu Aluna dengan telunjuknya.
Membuat tatapan mereka lagi-lagi terpaku.
Alvin kembali ******* bibir Aluna membuat mata wanita itu langsung terbelalak kaget.
"Bibirmu rasa rendang".celetuk Alvin membuat wajah Aluna memerah karna malu.
"Jelas lah rasa rendang orang baru makan rendang,Lho-nya aja main comot bibir orang sembarangan".batin Aluna sambil ingin berbalik.
Aluna tekut jika Alvin benar-benar akan meminta haknya malam ini juga.sungguh Aluna belum siap karna setatus mereka yang masih disembunyikan dan Aluna juga sangat takut akan kemarahan Sang Mama.
"Aku mengiginkanmu".suara berat Alvin membuat Aluna tersadar dari lamunannya.
"Tapi Kak"?.
Alvin tak perduli dan laki-laki itu sama sekali tidak mau mendengarkan penolakan Aluna.
Entah kenapa gejolak birahinya selalu muncul saat melihat Aluna.padahal wanita itu sama sekali bukan tipenya. Aluna bahkan sangat jauh dari kriterianya.
"Kak jagan Kak".
🔥🔥🔥🔥
...Mohon dukungannya like vote hadiah and komen....
...Makasih...
Yuk mampir dinovel outhor yang lain👇👇👇
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments